Kanaya tidak bisa tidur malam ini entah kenapa dia masih memikirkan ucapan Bela saat itu soal Perjodohan nya bersama Davin.
Dia melirik Dita yang sudah tertidur pulas, sebenarnya ingin sekali dia keluar dan berjalan jalan di arena kampung.
Kegiatan hari ini sungguh membuat lelah.
Dengan berjalan keluar Kanaya membuka pintu rumah, suasana terlihat sepi apalagi baru saja di guyur hujan deras.
Dingin rasanya namun Kanaya merasa betah berada di teras rumah Pak Hasan.
" Kenapa belum tidur "
Deg..
Suara seseorang membuat Kanaya menoleh dan terlihat Davin berjalan masuk dan berdiri di samping Kanaya yang hanya diam dan kembali menatap lurus.
" Belum Mengantuk " Ucapnya membuat Davin mengangguk.
Sebenarnya Davin pun sama, dia tidak bisa tidur karena memikirkan Kanaya.
Dia tidak mau jika Kanaya percaya dengan ucapan Siska tentang perjodohan itu.
" Kak Davin sendiri kenapa belum tidur "
Davin menghela napas nya, .Mana mungkin dia mengatakan yang sebenarnya.
" Sebenarnya Gue mau ke depan cari kopi, Mau Ikut ?"
Kanaya menoleh,,
Lebih baik dia ikut saja dari pada sendiri dan belum mengantuk juga.
" Apa Boleh,, ?"
Davin mengangguk dan mereka berjalan.
Tidak ada obrolan di sana, mereka hanya terus berjalan hingga sampai di sebuah Warung yang masih sedikit ramai.
" Loh Belum pada tidur ini,, " Ucap salah seorang warga yang memang tau ada beberapa mahasiswa/wi yang sedang melakukan kegiatan Bansos di sana.
" Belum Pa ,, "
" Kita duduk di sana, Lo mau minum Apa ?" Ucap Davin menatap Kanaya.
" Teh hangat deh Kak "
Davin mengangguk dan memesannya, sementara Kanaya duduk di kursi dengan mengusap usap telapak tangannya.
Dingin ternyata dan dia hanya memakai kaos lengan panjang tanpa memakai Jaket.
Davin berjalan mendekat,dan dia melepaskan jaketnya untuk di berikan kepada Kanaya yang kedinginan.
" Pakai Jaketnya, Nanti Lo sakit "
Kanaya menatap Davin,,
" Gak usah Kak, Gapapa Kok aku pakai Baju panjang juga."
Davin tidak menjawab dan malah memakai nya di tubuh Kanaya yang tampak tersenyum.
" Em,, Kenapa Kak Davin tidak bersama Kak Bela "
Davin terdiam jadi benar jika Kanaya memang mendengar nya.
" Bela,, Kenapa tanya seperti itu."
Kanaya salah tingkah,,
Dia ternyata salah menanyakan nya.
" Jadi Lo berpikir jika antara gue dan Bela memang di jodohkan?" Ucap Davin.
Kanaya menatap laki laki di samping nya, Wajah yang begitu cuek dan sangat tenang.
" Lo salah jika berpikir seperti itu, karena sama sekali tidak ada perjodohan apapun." Lanjut Davin menatap Kanaya yang hanya tersenyum dan memalingkan Wajahnya.
Andai Lo bukan cewek Revan Nay,, Batin Davin menatap Kanaya.
" Permisi silahkan minumnya "
" Makasih Pak "
" Minumlah tapi pelan pelan masih panas."
" Eum,, "
Tidak ada lagi obrolan antara mereka,
hanya ada suara jangkrik yang terdengar di sana.
" Lo gapapa keluar, Revan nanti ciriin Lo "
Kanaya menggeleng,,
Davin mengangguK dan kembali menikmati Kopi di depannya, sesekali saja dia menikmati Kopi jika suasana seperti saat ini.
Di tempat lain,,
Bela juga Siska baru saja akan kembali ke rumah namun Siska melihat dimana David juga Kanaya sedang duduk bersama.
" Tunggu Bel,, Lo lihat itu " Ucap Siska menunjuk ke arah David juga Kanaya.
" Sialan tuh cewek ," Kesal Bela namun Siska langsung mencegahnya.
" Tahan Bel, Lo lihat di sana yang ada malah cuma malu maluin Lo sendiri, lebih baik kita buat cewek itu keluar dari Kampus."
Bela mengangguk dan berjalan pergi namun Siska tersenyum dan mengambil Ponselnya, dia langsung memfoto mereka.
Gue bakal kasih foto ini ke Revan,
dia pasti akan sangat marah melihat mereka. gumam Siska berlari mengejar Bela yang sudah lebih dulu.
____
Malam pun semakin larut, angin pun mulai terasa sangat dingin membuat Davin mengajak Kanaya kembali pulang.
" Sudah sangat larut, Kita pulang?" Ajaknya dan Kanaya mengangguk.
Mereka berjalan melewati jalanan setapak, Kanaya tampak terus tersenyum setelah tau yang sebenarnya hingga sampai di depan Rumah.
" Masuklah lah dan istirahat sudah malam " Ucap Davin .
" Makasih Kak, Oya ini Jaketnya "
Kanaya melepaskan nya dan memberikan nya kepada Davin yang mengangguk.
" Aku masuk dulu Bye Kak "
Davin terus menatap Kanaya hingga masuk ke dalam rumah, setelah memastikan pintu tertutup dengan Kanaya yang sudah berada di dalam Davin kembali berjalan menuju rumah dimana dia bersama teman temannya tinggal.
Di dalam kamar Kanaya belum juga bisa tertidur, Sikap Davin yang membuatnya bahagia.
Ucapan yang lembut dan sikap yang begitu perhatian sudah pasti akan membuat siapa saja di buatnya melayang.
Davin baru saja mengganti pakaian nya, dia merebahkan tubuhnya.
Matanya masih belum bisa terlelap membuat nya teringat dengan apa yang sudah terjadi.
Walau hanya duduk mengobrol dengan Kanaya membuat hatinya merasa begitu bahagia dan terasa lega saat Kanaya sudah tau yang sebenarnya jika tidak ada hubungan antara dirinya dengan Bela.
Entah sejak kapan dia mulai memiliki rasa berbeda terhadap Kanaya, Rasanya ingin terus bersamanya dan menjaganya.
" Lo udah balik Vin, dari mana sih Lo " Ucap Gilang yang terbangun.
" Cari angin "
" Astaga Ini Saja udah dingin banget dan Lo cari angin ?"
" Hem,, " Ucap Davin dengan memejamkan matanya
Gilang menggeleng dan kembali tidur karena besok pagi mereka harus bangun sangat pagi untuk melanjutkan kegiatan mereka sebelum mereka kembali ke Jakarta.
*********
Hari berganti Pagi,,
Suara ayam berkokok mulai saling bersautan membuat Kanaya membuka matanya.
Dia meregangkan tubuhnya dan menatap Dita yang masih tidur.
" Dit,, bangun " Ucap Kanaya menggoyangkan lengan Sahabatnya.
" Hem,, bentar Lagi Nay "
Kanaya menggeleng dan berjalan keluar, terlihat Pak Hasan yang sudah terbangun dan sedang memasak di dapur.
Pak Hasan hanya tinggal sendiri setelah kepergian Istrinya beberapa bulan yang lalu, namun walau beliau hanya sendiri tapi tidak ada pikiran untuk menikah kembali.
" Selamat Pagi Pak " Sapa Kanaya menghampiri.
" Selamat Pagi Neng, Sudah bangun "
Kanaya mengangguk,,
" Pak Hasan mau masak Apa ?"
" Hanya sayur dan tempe goreng Neng "
" Aku bantu ya Pa "
" Jangan Neng, tunggu saja di dalam "
" Gapapa Pa "
Kanaya mengikat rambutnya dan mulai membantu memotong sayuran juga tempe.
Walaupun Kanaya adalah anak tunggal dari keluarga kaya raya, namun tidak membuatnya sombong ataupun bertingkat seenaknya saja.
Kanaya selalu membantu Mommy nya atau Pelayan di rumah saat memasak.
" Jarang sekali jaman sekarang anak muda mau ke dapur Neng, mereka lebih suka berada di dalam kamar dan hanya keluar untuk makan saja."
Kanaya tersenyum,,
" Neng Kanaya sudah cantik, tidak sombong dan baik juga "
" Pak Hasan bisa Saja, Oya Pa apa di sini dekat pasar ?"
" Pasar, Memangnya mau apa Neng "
" Pengin jalan jalan sih Pa "
" Setelah selesai sarapan, Bapak Antar neng ke Pasar."
" Beneran Pa "
" Iya Neng "
" Makasih Pak "
Kanaya tersenyum dan kembali memotong sayuran nya.
Sementara beberapa temannya masih belum terbangun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Arsyad Al Ghifari 🥰
aku kadang bingung Thor ..kadang .bela ..lalu Siska ..yang mau di jodohin sama Davin siapa sebenarnya 🙏🙏
2022-11-25
0
zizi.
nahhh ginikan enak, moga davin segera tau deh kalo kanaya sama revan itu sebenernya adek kakak😌
2022-11-25
3
Helen Emeli
gercep jg davin utk dpt kanaya mantap itu,biar mereka berjofoh ya thor.
2022-11-25
0