Revan terlihat sangat emosi, wajahnya merah dengan rahang yang mengeras, Tangan nya pun mengenal kuat saat mendengar semua cerita yang Kanaya ceritakan.
" Kak Revan "
" De, Ini sudah sangat keterlaluan . Kakak Gak bisa biarin semua ini begitu saja, mereka harus tau siapa kamu sebenarnya."
" Kak Plis, Nay mohon jangan sekarang."
" Tapi De,-
" Nay janji bakal jaga diri dari mereka."
Revan menatap Kanaya cukup lama dan akhirnya dia pun mengangguk setuju.
Untuk kali ini gue masih sabar karena Kanaya, tapi jika Kembali terjadi sesuatu dengan Kanaya gue gak akan tinggal diam.
Kalian harus mendapatkan balasan nya Dari gue.
" Sekarang kita pulang?" Ajak Revan dan Kanaya mengangguk.
" Tunggu Kak "
Kanaya teringat dengan Jaket yang dia pakai saat di Kampus,,
Dia pun mengambil nya.
" Itu bukannya Jaket Davin "
" Jadi Kak Davin juga yang membawa Nay ke Rumah Sakit."
Revan mengangguk,,
" Jadi Gak enak deh, Udah Di pinjamin Jaket malah pingsan ."
" Gapapa De, Davin bukan cowok yang seperti itu, dia baik Kok. Kita pulang sekarang ya "
" Eum "
Revan tersenyum dan mengusap pucuk rambut Kanaya,
Mereka pun berjalan keluar dengan Kanaya yang memeluk lengan Kakak sepupu nya.
Mereka berjalan menyusuri lorong rumah sakit hingga sampai di Parkiran,,
Revan membuka pintu Mobilnya,, terlihat sangat sederhana namun begitulah Revan yang sangat menyayangi Adiknya.
Setelah memastikan Kanaya duduk di sana, dia pun berjalan memutar dan duduk di kursi kemudi serta melajukan mobilnya.
Tidak jauh dari mobil Revan, terlihat Davin yang ternyata masih berada di sana.
Dia sengaja menunggu untuk memastikan keadaaan Kanaya.
Dia menatap bagaimana Revan begitu perhatian dengan Kanaya, mereka memang terlihat sangat dekat.
Jadi benar jika Kanaya adalah Pacar Revan. Gumam Davin melajukan mobilnya.
******
Mobil Revan sampai di rumah,,
Dia pun membantu Kanaya turun dan berjalan masuk.
" Astaga Sayang,, Kenapa baru pulang jam segini Mommy khawatir " Ucap Nia yang langsung menghampiri mereka.
" Maaf Mom tadi Nay,-
" Revan ajak Nay jalan dulu Tan, Maaf ya Revan lupa kasih tau Tante."
Nia menatap Kanaya yang tampak mengangguk,,
" Terus kenapa Ponsel kamu Gak bisa di hubungi Sayang,, "
" Em,, Lowbet Mom "
" Mommy Khawatir kamu kenapa kenapa Sayang"
" Kan ada Kak Rey Mom yang jagain Nay "
Nia menatap Revan dan tersenyum.
" Pokoknya Tante Minta Jagain Ade kamu Van, awas kalau terjadi sesuatu dengan Ade kamu. "
" Siap Tante "
" Ya Sudah,, Revan langsung pulang ya Tan Sudah sore juga."
" Hati hati "
" Kakak Pulang dulu, istirahat De " Pamit Revan mengacak rambut Kanaya.
" Iya,, Hati Hati Kak "
Revan mengangguk dan berjalan keluar..
" Mom,, Nay ke kamar dulu ya mau mandi "
" Ya Sayang "
Cup,,
Kanaya mengecup pipi Nia dan berjalan naik menuju kamarnya.
________
Davin pun baru saja sampai di Rumah nya,, setelah memarkirkan mobil miliknya dia berjalan masuk ke dalam dan tercium bau masakan.
Davin tau jika Mama nya lah yang memasak, hampir setiap hari Mamanya akan memasak makanan untuk dirinya.
" Ma " Ucap Davin menghampiri seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik.
" Sudah pulang kamu Sayang "
Davin mengangguk dan menatap makanan yang sudah di masak Mamanya.
" Kenapa, Pasti lapar kan."
Davin mengangguk,,
" Bersih bersih dulu, dan setelah itu Kita makan bareng Oke."
" Dave ke kamar dulu Ma "
" Oke Sayang "
Davin berjalan keluar dan menuju kamarnya,,
Setelah peninggalan Papanya,,
David hanya tinggal bersama Mamanya, dan selama ini Mama nya lah yang menggantikan untuk mengurus Perusahaan peninggalan Papanya.
Davin masih kuliah dan tidak bisa menggantikan, namun walau begitu Davin akan sesekali datang ke Perusahaan.
Davin merebahkan tubuhnya,,
Lelah Rasanya setelah beberapa hari selalu latihan Basket untuk Lomba Minggu depan,
Namun dia kembali teringat dengan Kanaya, Mahasiswi baru yang sudah banyak mendapatkan gosip juga Bully di kampus.
Dia beranjak bangun dan duduk dengan mengusap wajahnya, melihat Kanaya yang seperti itu membuat nya tidak tega namun ada Revan yang selalu setia di sana.
Derrt,,
Derrt,,
Davin merogoh saku celananya dan mengernyit saat melihat Revan menelpon nya.
" Halo Van "
" Sorry Dave gue ganggu ,, Tapi gue mau berterima kasih Lo sudah menolong Kanaya dan membawanya ke Rumah Sakit."
" Sama Sama Van, Lagian saat itu gue ada di sana. Sorry gue gak bilang Lo dulu. "
" No Problem,, Yang terpenting tidak terjadi sesuatu dengan Kanaya. "
" Gimana Dia, Baik baik saja ?"
" Tidak ada yang serius dengan Kanaya, Tapi jika terjadi sesuatu dengan nya gue gak akan biarin siapa pun hidup tenang."
Davin terdiam,,
Jadi memang benar, Antara Revan juga Kanaya memiliki hubungan yang sangat penting.
" Ya Sudah,, Sekali lagi Thanks ya Dave..
ini gue baru mau jalan balik ke rumah setelah ngantar Kanaya sampai di rumah."
Davin menutup telponnya,,
Jadi benar jika ada sesuatu diantara mereka. Davin menghela napas nya dan beranjak bangun menuju Kamar mandi.
******
Sama Hal nya dengan Davin,,
Kanaya terus menatap Jaket yang berada di hadapannya, Jaket milik Davin yang sengaja dia lepas untuk melindungi dirinya dari Siraman Air saat di kampus.
Dia pun memegangnya, tercium bau yang sangat wangi membuatnya merasakan kehangatan.
Namun Kanaya kembali Bingung kenapa Davin melakukan semua itu padahal diantara mereka tidak mengenal sama sekali.
Tok,,
tok,,
tok,,
" Sayang,, boleh Mommy masuk "
" Ya Mom "
Nia membuka pintu kamar dan tersenyum melihat putri nya duduk di atas tempat tidur.
" Ini Mommy buatkan susu hangat buat kamu, Minum dulu selagi hangat "
Kanaya tersenyum,,
" Makasih Mom "
Nia mengangguk dan duduk di samping Putri nya, Namun dia melihat Jaket yang sedang Kanaya pegang.
Jaket yang sangat asing dan seperti nya bukan Jaket Kanaya ataupun Revan.
" Jaket siapa ini Sayang, kamu beli baru tapi kok model cowok ?"
Kanaya menggeleng,,
" Bukan punya Nay Mom,, "
" Terus siapa Revan, tapi Kok Mommy juga gak pernah liat Revan pakai Jaket itu."
Kanaya terdiam,,
Harus menjawab apa dirinya sekarang.
Hasyim..
Hasyim,,,
" Astaga Nay,, Kamu Flu "
Kanaya mengusap hidungnya, Sedikit pusing memang kepalanya mungkin karena bajunya yang basah di kampus.
Nia langsung menyentuh kening Kanaya dan memang sedikit demam,,
" Kamu Demam Sayang,, Mommy Ambil Obat dulu Kamu istirahat."
Kanaya mengangguk dan membaringkan tubuhnya, Nia menyelimuti tubuh Putrinya dan berjalan keluar untuk mengambil kotak obat.
Sementara Jaket Davin, dia biarkan berada di samping nya.
" Minum dulu Obatnya dan Kamu istirahat"
" Eum "
Kanaya beranjak dan minum obat yang Nia bawa,,
Nia mengusap rambut Putrinya,,
" Makasih Mom "
" Istirahat ya Nak, Kalau masih demam kita Ke Rumah Sakit "
" Nay gapapa Mom, mungkin karena kelelahan saja"
Nia mengangguk dan mencium kening Putri nya,,
Maafin Nay Mom karena sudah bohong sama Mommy,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
zizi.
lanjutt lagii othorr semangatt ✊🏻
2022-11-12
2
Siti Mulyana
lanjut thoorr
2022-11-12
0