Kanaya berada di kamarnya setelah seharian kuliah yang sangat membuat nya lelah juga menguras energi akibat tingkah mahasiswi yang terus membicarakan nya di kampus.
" Sayang,, Mommy boleh masuk Nak "
" Masuk saja Mom "
Nia membuka pintu kamar putrinya dan berjalan masuk, Kanaya beranjak duduk dan tersenyum menatap wanita yang masih terlihat sangat cantik berjalan menghampiri nya.
Nia duduk di samping Kanaya sembari mengusap wajah cantik Putri nya yang kini sudah mulai tumbuh besar dan sangat Cantik.
Anak perempuan nya yang baru kemarin dia lahirkan namun kini sudah tumbuh dewasa.
" Kamu pasti lelah ya Nak,, "
Kanaya tersenyum dan mengangguk,,
" Sayang,, Revan sudah menceritakan semuanya Mommy tidak mau kamu kenapa kenapa di kampus Nak, sampai kapan kamu menyembunyikan siapa kamu sebenarnya. Dengan mereka tau siapa kamu sudah pasti mereka tidak akan melakukan hal hal yang bahaya untuk kamu."
Kanaya tersenyum,,
" Ada Kak Revan kan Mom di Kampus, Jadi Naya bisa aman "
" Tapi tidak setiap waktu Revan bersama kamu Sayang,, Mommy benar benar sedih mendengar semua nya."
Kanaya menghela napas nya dan menggenggam tangan Wanita yang begitu dia sayangi.
" Kanaya Janji tidak akan terjadi sesuatu, Mommy tenang ya "
Nia terdiam dan memeluk Putri nya,,
Entah apa yang ada dalam pikiran Kanya hingga tidak mau siapapun tau siapa dirinya yang sebenarnya.
Kanaya mau jika di Kampus barunya ini, dia hidup seperti gadis lainnya.
Tidak seperti dulu yang selalu di kawal anak buah Ayahnya.
_____
Sementara Revan,,
Dia kembali ke kampusnya setelah mengantar Kanaya pulang.
Dia akan menemani team basket untuk latihan sore ini.
" Revan " Ucap Siska tersenyum dan langsung menghampiri nya.
Revan tidak menghiraukan nya dan terus berjalan menuju Lapangan basket.
" Kenapa sih Lo cuek Sama gue "
Revan menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya menatap Siska yang masih menatapnya.
" Gue minta stop dengan sikap dan tingkah Lo seperti ini. "
" Kenapa, Apa karena Cewek baru itu. "
" Jangan pernah bawa bawa Kanaya dalam masalah ini, Dan satu Hal lagi , gue gak akan pernah tinggal diam jika Lo melakukan sesuatu terhadap Kanaya." Ucap Revan berjalan meninggalkan Siska yang masih terdiam di sana.
Davin yang berada tidak jauh mendengar semua ucapan Revan, dia sudah melihat gosip yang beredar luas di Grup Kampus.
Dia pun merasa jika ada sesuatu antara Revan juga Kanaya.
Revan sampai di lapangan dan wajahnya masih terlihat kesal.
" Loh kenapa tampang Lo gitu Van "
Revan menggeleng,,
" Wait,, dimana Davin "
Revan tidak melihat Davin diantara mereka,,
" Gue di sini " Ucap Davin yang baru saja masuk.
Revan menoleh ,,
" Kita latihan sekarang." Lanjut Davin dan semua mengangguk.
Revan menatap mereka karena dia memang tidak ikut dalam team basket, baginya tidak ada waktu karena Papanya selalu meminta nya untuk ke Perusahaan setelah selesai kuliah.
Bukan hanya Revan,,
Banyak yang berada di sana, mereka terus berteriak memanggil Davin.
Pesona Davin memang mengalahkan semua nya, sikap cuek juga dinginnya semakin membuat kaum hawa kagum dan sangat ingin menjadi pacarnya namun selama ini tidak ada satu mahasiswi pun yang berhasil mendekati nya.
Ting,,
Revan merogoh saku jaketnya saat mendengar suara ponselnya.
Kanaya lah yang mengirimkan pesan kepada nya,,
Kanaya mengatakan kenapa Revan menceritakan semua yang terjadi hari ini di kampus kepada orang tuanya.
Revan menatap sekeliling dan berjalan keluar, dia akan menghubungi Kanaya dan menjelaskan semuanya.
Tut..
" Halo Kak "
" Kenapa Nay "
" Kak Revan kenapa bilang semua yang terjadi di kampus hari ini."
" Kakak Minta Maaf Nay, tapi kamu tau Daddy juga Mommy kamu menitipkan kamu sama Kakak dan setiap hari Daddy kamu selalu menanyakan keadaan Kamu. Gak mungkin Kakak bohong kan."
" Ya Tapi Kak, Kasihan mereka pasti memikirkan nya. "
" Nay, Sudah lah .. Stop ya melakukan hal gila itu."
" Kak,, "
" Kita semua sayang sama Kamu Nay dan gak mau terjadi sesuatu dengan kamu."
" Kakak bisa jaga aku di kampus seperti tadi pagi."
Revan menghela napas nya,,
Adik sepupu nya ini memang sangat keras kepala.
" Oke ,, Kakak bakal jaga kamu selama di kampus."
" Makasih Kak Revan,, Terbaik deh "
Revan menggeleng dan menutup telponnya..
Dia kembali masuk ke dalam.
Latihan selesai,..
Davin berjalan mengambil handuknya,,
" Vin,, Minum buat Lo " Ucap Bela menghampiri.
Davin mengangguk dan meneguk nya,,
Bela tampak sangat senang karena kali ini Davin mau menerima pemberiannya.
" Thanks " Ucap Davin berjalan masuk untuk mengganti pakaian nya.
Bela sangat senang dan berlompat di sana, kedua sahabatnya langsung mendekat.
" Ciye,, Bela seneng banget dong "
" Pastinya,, Malam gak bisa tidur kebayang bayang terus pasti."
Bela tersenyum malu dengan kedua temannya yang terus menggodanya.
" Gue seneng banget, akhirnya Davin mau menerima minum gue, berarti Davin membuka hatinya buat gue iya Kan."
" Pasti dong Bel, lagian mana tahan dia dengan cewek secantik Lo sih."
Bela semakin tersenyum senang,,
___
Bela menunggu Davin di parkiran, sedangkan kedua temannya sudah lebih dulu pulang.
" Vin,, Gue nebeng ya " Ucap Bela saat melihat Davin berjalan bersama teman temannya.
" Bukannya Lo bareng temen temen Lo, dimana mereka."
Bela menghela napas nya,,
" Mereka ada perlu jadi gue di tinggalin, Gue nebeng Lo ya."
" Sorry tapi gue pakai Motor dan Lo,-
Ucap Davin terhenti dan menatap Bela yang saat ini memakai rok span pendek.
Bela menunduk ,,
Sial,, gue lupa jika Davin pakai motor..
lagian kenapa gue mesti pakai rok coba .
" Lo pakai Rok, mending Lo ikut Gilang .. dia pakai Mobil." Ucap Davin menuju motor sport nya.
" Tapi Vin,, Kan gue bisa duduk minggir "
Davin tidak menjawab dan melajukan motornya.
" Gimana Lo jadi nebeng gak, Udah sore nih gerah gue pengin mandi " Ucap Gilang yang memang berada di sana.
Bela menoleh,,
" Malea banget bareng Lo " Ucap Bela berjalan pergi begitu saja.
" Sialan tuh cewek,,"
Gilang masuk ke dalam mobil dan melakukan nya,,
Sementara Bela dia menunggu Orang di rumah untuk menjemput nya di sana.
Tidak seharusnya dia meminta Zahra untuk membawa mobilnya pulang.
Padahal Bela sudah sangat percaya jika Davin akan mengajaknya pulang setelah dia mau menerima minuman pemberiannya.
" Lama banget sih jemput nya " Kesal Bela saat sopir rumah menjemput nya.
" Maaf Non, Tadi Sedikit Macet "
" Gak usah alasan deh,, Sekarang jalan "
" Baik Non "
Bela menatap kesal keluar jendela,,
Dia merutuki dirinya yang harus memakai rok pendek, karena itu dia tidak bisa pulang bersama Davin dengan naik motor .
Davin berbeda dengan teman temannya yang memakai Mobil, Davin lebih suka memakai motor sport nya walau sebenarnya dia pun memiliki mobil sport mewah.
Davin sendiri merupakan anak orang kaya, Ayahnya pun seorang pembisnis dengan usahanya yang juga sukses.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments