BAB 12 : MASA LALU

Zelia kini tengah duduk bersama kakeknya dimeja makan untuk makan malam. Terlihat berbagai makanan lezat hampir memenuhi meja.

Zelia menahan tawa sembari asik memainkan makanan dia atas piringnya, entah apa yang ia pikir kali ini.

Puftt....

Ia tak sengaja mengeluarkan suara tawanya. Sehingga membuat sang kakek mulai risih.

"Makin hari semakin aneh saja tingkah mu Zelia! apa perlu aku mendatangkan psikiater terbaik untuk diri mu?" Tanya sang kakek.

Zelia seketika mencubit tangannya dengan kuat sehingga membuatnya sedikit tenang menahan tawanya.

"Ekhemmm biasa kek tadi Zelia keinget sama Ketrin sama Maya disekolah." Bohong Zelia membuat alasan tak masuk akal.

"Apa perlu kakek pindahkan kamu sekolah ke sekolah baru?"

"Oh tak perlu tak perlu kek, seharusnya kakek senang dong lihat cucunya senang."

"Sial! masa iya gue LDR-an sama Koko!" Batin Zelia mengalihkan pandangannya.

"Kek..."

"Ada apa?"

"Kakek dulu pernah ngejar cintanya seseorang ga sih?" Tanya Zelia mengalihkan topik.

"Pernah! saat itu kakek pernah mengejar cintanya nenek mu."

"Benarkah? lalu bagaimana lagi?"

"Saat itu mama mu juga sudah lahir, tetapi nenek masih belum buka hatinya pada kakek."

"Beneran? haisss emang keturunan kali ya." Zelia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Keturunan? hehh kamu kira sad ending ceritanya? ya engga lah, ketika kakek terbaring koma, nenek mu udah nangis nangisan peluk kakek." Sahut sang Kakek cengengesan.

"Wuihh keren kakek! ehh kek apa benar kakek nikahin nenek di usia dua puluh tahun?"

"Iya, itu karena menyelamatkan perusahaan orang tua nenek mu, saat itu kakek sudah memegang dua saham milik kakek sendiri."

"Dan karena terlilit hutang, ayah nenek mu ini terbilang egois, demi membantu membayar hutang-hutangnya ia rela menjual anak gadisnya sebagai pelunas hutang. Apalagi nenek mu ini terbilang cantik dan sangat baik, membuat para petinggi juga ikut taruhan demi mendapatkannya." Tambah sang kakek membuat Zelia tercengang.

"Lalu kenapa bisa kakek mendapatkan nenek?" Tanya Zelia penasaran.

"Saat itu kakek tak sengaja bertemu dengan nenek mu disebuah rumah sakit, saat itu ia terbaring lemah dengan pergelangan tangan yang terluka."

"M- maksudnya nenek bunuh diri?"

"Iya, pada kejadian itu tak ada satu pun keluarganya yang datang, karena ia ditemukan di toilet rumah sakit."

"Toilet rumah sakit? kenapa harus di sana?" Tanya Zelia.

"Saat itu salah satu temannya meninggal akibat kanker, dan ia juga menerima telfon dari ayahnya untuk dijodohkan dengan seorang pemilik perusahaan yang berumur jauh lebih tua darinya."

"Lalu kakek juga memberikan banyak uang untuk mendapatkan nenek?"

"Benar, malam itu ia memohon untuk membantu dirinya. Ya, kakek kira dia menyukai kakek, ehh ternyata hanya meminta perlindungan saja." Jawab Kakek Zelia geleng geleng kepala.

"Astaga! terus gimana? cekcok terus kek?"

"Salah, kami hanya saling diam, kakek pernah putus asa dan pada suatu malam kakek berniat untuk menceraikan nenek mu setelah mama mu dilahirkan, tapi takdir berkata lain."

"Maksudnya?"

"Pada ulang tahun mama mu untuk satu tahun, kakek mengalami kecelakaan hingga mengalami koma, asal kamu tau malam itu sebenarnya kakek ingin memberikan surat cerai kepada nenek mu, tetapi malam itu membuat hati kakek langsung luluh." Jawab sang kakek kemudian meneguk air minumnya.

"Wuihh keren."

"Tapi, tumben kamu nanya gitu?"

"Ga papa kek."

"Ehh iya, kakek kenal pak Deko dimana? kok bisa datang gitu kerumah?"

"Tadi mobil kakek mogok, jadi mobil Deko ga sengaja lewat, terus karena kita satu arah jadi Deko mau tolongin kakek buat pulang." Jawab Kakek Zelia mulai kekenyangan.

"Oh gitu, kek kira kira pak Deko orangnya gimana? baik ga? atau ga lebih tepatnya lagi tipe idaman kakek gitu." Tanya Zelia.

"Zelia... Zelia... tak ada kah selain dia? dia itu lebih tua dari kamu Zelia, lebih baik cari seumuran dengan kamu aja, lagian kamu itu terlalu muda untuk dia." Sahut Kakek Zelia tersenyum sumringah.

"Ihh kakek, nenek sama kakek juga gitu! hmm apa Zelia harus mengubah skenario hidup Zelia?" Tanya Zelia dengan sedikit berharap.

"Apa itu?"

Zelia beranjak dari duduknya, kemudian berbisik pada telinga sang kakek. "Jodohin Zelia sama Pak Deko aja, Zelia janji bakalan jadi anak baik."

"Hahah kamu ini bisa aja! sekolah dulu yang benar!" Jawab sang kakek beranjak dari duduknya.

"Segera habiskan makanan mu lalu tidurlah! jangan tidur larut malam." Tambah sang kakek kemudian masuk dalam kamarnya.

"Haisshhh kakek! Zelia beneran loh kek! Zelia pengen nikah muda! Zelia capek ngerjain tugas matematika, fisika, kimia, be Inggris kek!" Zelia berlari menuju kamar kakeknya.

"Kamu itu terlalu berlebihan Zelia, umur baru kemarin sore." Tolak sang kakek membaringkan tubuh pada ranjangnya.

"Ihh kakek please kek!"

"Kakek sudah tidur, tidak bisa melihat, mendengar serta menerima keluhan." Sahut sang kakek memejamkan matanya.

"Aaaa ya sudah kalau gitu, Zelia bakalan mogok makan! mogok mandi selama satu hari!" Ancam Zelia berlalu pergi keluar dari kamar sang kakek.

"Untung saja bocah ingusan itu tak tertarik dengan preman pasar." Batin Kakek Zelia tersenyum dengan mata yang masih terpejam.

Perasaan kakek Zelia bercampur aduk saat ini, antara sedih dan senang. Walaupun Zelia dimatanya hanyalah gadis nakal, tetapi ternyata ia pandai memilih seseorang yang ia sukai.

Tetapi disisi lain, Mana mungkin ia semudah itu mengabulkan permintaan sang cucu, karena bagaimanapun juga Zelia harus menjadi sosok yang berguna di masa depan.

"Hehh, lihat aja besok! gue bakalan mogok makan sama mandi!" Bentak Zelia menghentakkan kakinya.

"Non Zelia serius? umppp non Zelia belum mandi ya dari tadi sore?" Tanya Siti membuat Zelia langsung over thingking.

"Lahh engga kok, mungkin bau ketek bi Siti kali."

"Tapi ini beneran loh non, bi Siti jadi khawatir sama teman teman non Zelia besok pagi."

"Husttt... bisa diam ga sih! bi Siti mau gaji bulan depan Zelia potong!" Bentak Zelia.

"Silahkan non, lagian yang kasih gaji kan kakek non Zelia, bukan non Zelia?" Sahut Bi Siti tanpa rasa takut.

"Bi Siti mau saya tampar?"

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!