•Sahabat ku Zelia, manusia beban uang jajan ku.
"Gue ga terima!" Zelia melambungkan tasnya sembarang arah.
Lelang itu sudah berjalan dengan lancar, tentu saja pulpen berharga itu kini berpindah tangan kepada Bella yang sudah memenangkan lelang.
Zelia tak terima atas kekalahannya, bagaimana mungkin Bella memenangkan lelang itu bersama kelompok kecil yang dibuat olehnya. Sedangkan Zelia, ia mempunyai kelompok yang banyak anggotanya, saking banyaknya kelompok Zelia, jumlah kursi untuk mereka menjadi kurang.
"Gue juga ga nyangka, kenapa rombongan muka susahhh itu bisa menang." Gumam Ketrin ikut duduk disamping Zelia.
"Pulpen kesayangan Koko gue gimana?, dengan tinta pena itu, Koko gue menciptakan bulat sempurna ke kertas ulangan gue." Rengek Zelia mengacak acak rambutnya.
"Halah... pulpen Lo rengekin, harga pulpennya aja dikantin seribuan doang ngapain Lo rengekin, yang seharusnya Lo rengekin itu kekalahan Lo rabunnn!" Sahut Maya yang mulai emosi.
"Ga papa, namanya juga takdir. Mungkin aja kan Zelia belum di takdirkan megang barang sisa pemakaian pak Deko." Ketrin mulai membuka suara untuk mencairkan suasana.
"Dalang dibalik semua ini pasti korupsi nih, Kalian tau kan Bu Reni orangnya gimana? apalagi Bella?"
"Iya Lo benar Zel, dari awalnya aja udah jelas banget! pertama, kita disuruh bayar untuk masuk lagi, dikira bioskop apakali ya?"
"Nahh bener Lo Ket! Dari awal gue juga langsung ngeh, ngapain kita disuruh buat perbanyak pendukung, emangnya kita mau pilkada?" Tanya Maya membenarkan Ketrin.
"Apalagi itu barang lelang cuman pulpen seribuan dikantin! itu pun udah sisa pemakaian Pak Deko, harganya pun sampe puluhan juta! untung aja ya siswi di sini anak konglomerat, kalau anak kang rentenir gimana? bisa bangkrut tuh dianya!" Lagi dan lagi Ketrin angkat bicara.
"Ya Lo kan tau! ciwi ciwi disekolah ini pada ngecrush sama Pak Deko! Menurut gue sih berlebihan banget, tapi ya gitu namanya juga cinta apa pun bakalan mereka lakuin demi mendapatkan cinta." Kali ini Maya memberikan sindiran halus untuk Zelia.
"Udah udah! gue lagi pusing! Sekarang yang harus kita pikirin itu uang untuk mentraktir mereka." Sahut Zelia mengalihkan pembicaraan.
"Ya Lo sih.... sok soan mau taruhan! Makan tuh taruhan!" Maya mendengus kesal.
"Terus gimana lagi?"
"Hmm gimana kalau gue ngutang dulu di restoran nyokap Lo?"
"Hehhh gila Lo! mau di tarok di mana muka Lo haa? Lo mau gue dijambak sama emak gue gara gara bangkrut temenan sama Lo! gaa pokoknya ga bisa." Tolak Ketrin.
"Hmm atau ga gue pinjem uang jajan kalian berdu-.
"No... noo! ga bisa pokoknya ga bisa! Lo lupa sama hutang Lo sama kami berdua dua hari yang lalu? udah sampai lima ratus juta Rabunnnnnnn."
"Dan Lo tau, gara gara Lo pinjem uang gue, gue ga jadi beli tas keluaran baru!" Tambah Maya.
"Terus gimana lagi woy? mana nanti malam mereka minta gue satu tempat lagi sama Bella!" Gerutu Bella menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lo pikirin aja sendiri! mending gue pulang duluan." Maya berlalu pergi meninggalkan Zelia dan Ketrin yang terlihat kebingungan.
"Lo doain aja rabun! semoga nanti malam Bella di tabrak ojol biar ga bisa adain acara ulang tahunnya! tenang aja nanti gue aamiin!" Ujar Maya dari kejauhan.
"Ket! gimana nih, ya kali gue jual ginjal gue." Keluh Zelia berusaha mengambil hati sahabatnya.
"Hmmm gue juga ga tau Zel, kalau soal uang gue ga bisa bantu. Soalnya Lo kan tau gue lagi di hukum bokap gue gara gara kita keluar malam kemarin."
"Nah gue tau caranya gimana!"
"Apa tuh? Lo ga pakai cara gilakan?"
"Lo tenang aja, pokoknya kalian berdua harus jemput gue ke rumah! ga pakai lama, ya udah gue pulang dulu untuk mengumpulkan kekuatan gue nanti malam! bye!" Zelia berlalu pergi dengan langkah kaki sedikit cepat.
"Haa buat apaan?"
"Buat jalan sama om om nanti malam!" Jawab Zelia dari kejauhan.
"Astaga."
🌜🌜
Malam telah tiba, seperti biasanya Deko bersama kelima temannya akan keluar untuk bersantai dipusat kota. Tampak keramaian memenuhi jalanan, apalagi banyak pedagang yang memenuhi pinggir jalan.
"Ini adalah malam Minggu yang paling menyebalkan, kita sudah tiga kali berjalan mengelilingi pusat kota ini." Gumam Arif yang mulai lelah.
"Kau ini kenapa? Bisa diamkan? Jika begitu, bagaimana kalau kau saja yang mentraktir kami semua disini? Apa bisa?" Jawab David menghentikan langkahnya.
"Sudahlah Arif! Mungkin saja ini obat diet agar tubuh mu menjadi lebih kurus hahah." Ledek Kevin menepuk pundak Arif.
Terdengar suara gelak tawa dari mereka, terkecuali dengan Deko yang sedari tadi menyelusuri setiap gedung yang dilaluinya.
Matanya seketika terfokus pada suatu Cafe yang terlihat masih asing baginya. Ia menyipitkan matanya untuk membaca tulisan yang tertera di baliho Cafe itu.
"Ya! Akhirnya ketemu!" Deko sumringah setelah membaca kalimat yang sedari tadi ia cari.
"Sudah sudah..! Kafe disana terlihat baru dan banyak pelanggan, jika dilihat dari balihonya terlihat sesuatu yang sedang kita incar." Lerai Deko melirik sebuah Kafe yang tak terlalu jauh dari hadapan mereka.
"Wahhh iya bro!" Seru David setelah membaca baliho.
Sementara itu, disisi lain Zelia tengah berpikir bagaimana caranya untuk keluar dari kamarnya.
Zelia mendengus pelan setelah dimarahi oleh kakeknya. Kenapa pria berbadan kekar itu berdiri didepan pintu kamar Zelia. Padahal malam ini ia harus memenuhi janjinya disebuah tempat.
Zelia merebahkan tubuhnya sembari menghidupkan kembali layar handphonenya, lagi dan lagi ia menerima pesan banyak dari sebuah obrolan grup chat.
📱Liat nih guyss gue sama para bestie gue udah sampe, kalian para partai kapan nih datangnya?
📱Bentar lagi dong! Btw yang lagi ultah cantik banget! Padahal umur udah delapan tahun tapi kok wajahnya masih kayak SMA ya? Tutor dong bell!
📱Wajar Bella memenangkan lelang tadi siang, soalnya pas banget untuk dia. Jadi nyesel gue tadi siang ga milih Lo bell!!
📱Coba aja gue belum punya pacar, udah gue nikahin Lo bell!
📱Pokoknya Bella paling cantik dikelas kita!
"Idihh... Jiji gue bacanya!" Gumam Zelia melemparkan hpnya.
"Arghhh lama lama gue bisa gila disini!" Zelia kembali duduk dan mengacak acak rambutnya dengan frustasi.
Stttt.... Woyyy..... Zelia.... Zelia!!
Suara itu membuat tangan Zelia langsung terhenti diatas kepalanya.
"Haaa?! Lo ngapain sih May! Kalau Lo mau mati jangan dirumah gue!" Zelia berlari sambil membuka pintu jendela.
Zelia segera membantu Maya dengan seribu ocehannya. Bagaimana tidak, sahabatnya yang satu ini nekat menaruhkan nyawanya demi bertemu dengan dirinya.
"Gimana?"
Baru saja masuk ia langsung menodong pertanyaan.
"Nihil! Lo ga liat apa?"
"Kakek Lo emang udah tidur?"
"Udahlah! Tapi suruhannya ga bakalan bisa tidur!" Ujar Zelia sambil mendengus kesal.
"So, Lo mau jadi ogj disini? Bunuh diri? Gantung diri?"
"Sialan Lo! Lo ga kasihan apa sama gue? Ya udah pergi aja sendirian! sekalian bayarin makanan anak anak di restoran." Geram Zelia sambil merebahkan tubuhnya.
"Ketrin ada loh, gue ga sendirian kesini, ya kan Ket?"
"Ketrin? Eh iya tumben itu kucing ga bersuara?"
Maya membalikkan tubuhnya kearah jendela "Iya, Lo ga liat Ketrin ema... ngg"
"Terus dia dimana?" Zelia melompat dari kasurnya.
"Woii nyet! Bisa bisanya tuh anak kita lupain!" Pekik Maya sambil berlari dan membuka pintu jendela diikuti oleh Zelia.
Benar saja, gadis mungil itu masih bergantung erat pada sebuah dinding dengan wajah yang pucat.
"Ketrin Lo ngapain?" Panggil Zelia.
"Gila kalian berdua! Ayo buruan kita pergi! Gue udah trauma manjat dinding woy!" Sahut Ketrin yang masih bertahan disebuah dinding.
"Ayo buruan!" Zelia mengeluarkan kaki kirinya untuk keluar dari kamarnya.
"Kakek Lo gimana?" Ketrin mengikuti Zelia dari belakang dengan perasaan yang mulai khawatir.
"Ga perlu khawatir! Urusan belakangan!"
"Mampus Lo Rabun! Abis Lo dibunuh sama kakek Lo!"
Zelia tergelak pelan "Santai aja... Kalau gue mati kan bisa bergentayangan kemana mana, Lo lagi berak pun bisa gue tembus pintu toilet lo!"
"Dihh ilfiel gue!"
Zelia melirik kebawah, ia meneguk ludahnya sendiri dengan wajahnya langsung memucat. Ia kagum pada kedua sahabatnya yang mau mempertaruhkan nyawanya demi menjemput dirinya.
"Ternyata gue ditakdirkan berteman dengan manusia cicak." Batin Zelia sambil mengusap keringat didahinya.
🦋🦋🦋🦋🦋
APA NIH PENDAPAT KALIAN TENTANG BARANG LELANGNYA ZELIA? 🤔
ADA KAH YANG MAU IKUTAN LELANG BARANG HASIL SISA PENGGUNAAN CRUSHNYA? ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
astaga zelia bisanya temennya dikatain cicak🤣🤣
2022-11-26
0
🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 🏘⃝Aⁿᵘ
Astaga, bearti 0 dong 🤣🤣🤣 telok mata sapi 😅😅😅
2022-11-26
1
#manusiabiasa
kwkwkwk jangan lupa kompor nya
2022-11-26
2