"Baik pak, saya akan segera kesana." Sahut Deko sebelum mematikan telfonnya.
"Iya pak, baik pak." Deko mematikan telfonnya kemudian memasukkan telfonnya kedalam saku celananya.
Baru saja ia ingin masuk, tetapi langsung mematung melihat seorang gadis yang sedang berjalan kian kemari.
"Haduhhhh! kemana pula itu uang! perasaan tadi gue duduk disini..... terusss lagi kepagar.... terus buang air kecil disana! haissshhh baru juga ditinggal lima menit! pokoknya siapa yang ngambil uang gue tadi, bakalan dapat karma sujud dihadapan gue." Umpat Zelia.
Zelia memalingkan wajahnya dan seketika mulutnya ternganga.
"Kokooo, welcome yaa di rumah Zelia." Sahut Zelia girang menghalangi jalan Deko.
"Koko pura pura cuek ya dihadapan Zelia? ga ada gunanya ko! Koko ingat ga tiga hari kemarin?" Tambah Zelia membuat Deko sedikit geram.
"Ekhemm, berikan saya jalan, saya harus menemui kakek mu untuk pamit pulang."
"Kalau ga mau gimana ko?" Tanya Zelia cengengesan.
Brukk....
Aduh!
"Loh Bi Siti!" Pekik Zelia ternganga melihat bi Siti jatuh dihadapannya.
"Duh non! pinggang bibi sakit non." Bi Siti meringis kesakitan.
"Bawa duduk dulu bi." Titah Deko membantu Bi Siti menghampiri sebuah kursi didekat nya.
"Makasih ya bang." Ucap Bi Siti yang mulai genit.
"Pufttt! hahahh bang? bi Siti! bi Siti itu lebih tua dari Koko Zelia, Hadehh malu maluin partai aja." Ledek Zelia terkekeh geli.
"Iya sama sama bi, saya pamit masuk dulu." Pamit Deko berlalu pergi masuk ke dalam rumah.
"Nahh loh Bi Siti! bi Siti kan yang udah ambil uang Zelia! ayo ngaku kamu!" Bentak Zelia memukul meja.
"J- jadi itu uang non Zelia." Batin Bi Siti.
"Ayo jawab!"
"Anu non, ihh non, mana mungkin Bi Siti yang jujur dalam bekerja ini mengambil uang non Zelia." Sahut Bi Siti memanyunkan bibirnya.
"Halahh jangan boong kamu bi! mau Bi Siti Zelia doain disambar petir?"
"Anu non."
"Apa?"
"S- sebenarnya tadi Bi Siti nemuin uang di atas meja." Jawab Bi Siti ketakutan.
"Terus?"
"Ehh non udah janji kan tadi mau kasih Siti bonus?" Ucap Siti mengalihkan pembicaraan.
"Emang kenapa?"
"Jadi buat Siti aja ya semuanya."
"Ga ada ga ada, pokoknya ga ada bonus! sekarang balikin uangnya!" Bentak Zelia.
Dengan terpaksa Bi Siti mengembalikan uang milik Zelia dengan segera.
"Lain kali kalau nemuin uang dijalan kek di rumah kek, atau ga di pasar, langsung kasih ke Zelia!" Bentak Zelia berlalu pergi meninggalkan Bi Siti.
"Astaga punya majikan pelit amat!"
•••••
"Saya pamit pulang dulu ya kek." Pamit Deko bersalaman dengan Kakek Zelia.
"Iya nak Deko, hati hati dijalan ya! besok main ke sini lagi ya nak Deko."
Deko membuka pintu mobilnya, namun langsung terhenti mendengar teriakan seseorang.
KOKOOOOO!!
"Eh entar ko, kita Selfi dulu." Zelia berlari menghampiri Deko.
"Ko! liat kesini dong! kek ayo ikutan juga!" Ajak Zelia menarik tangan kakeknya.
Deko dan kakeknya tampak menurut walaupun terlihat tertekan.
"Bukan gini loh gayanya! gini gini." Sahut Zelia mengatur Deko dan Kakeknya.
"Nahh gini! tahan dulu ya!"
Kakek Zelia dan Deko hanya mengikuti Zelia dengan terpaksa.
"Jepret! oke done!" Sahut Zelia dengan senyuman manisnya.
"Bye bye ko! hati hati dijalan ya." Sahut Zelia melambaikan tangannya.
Deko hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, coba saja kakek Zelia tak ada saat ini, mungkin saja ia langsung menterkam gadis mungil dihadapannya.
"Pamer besok disekolah ahh, agar para partai makin SMS atas pencapaian gue." Sahut Zelia mengotak Atik layar handphonenya.
SMS (Susah melihat orang senang, Senang melihat orang susah)
Zelia memperhatikan mobil Deko yang berlalu dihadapannya. Dia tak habis pikir bahwa laki laki tampan yang biasanya ia idam idamkan datang ke rumah nya. Yuna kemudian menatap kakeknya yang bermuka masam.
"Zelia!" Panggil sang kakek dengan wajah masam.
"Oh iya kek? ada apa?" Tanya Zelia
Zelia menatap wajah sang kakek dengan penuh tanda tanya.
"Kenapa semakin lama kamu semakin tidak sopan!" Bentak sang kakek membuat Zelia sontak terkejut.
"Kakek becanda lagi kali ya? udah deh Zelia masuk kamar dulu." Zelia berlalu pergi meninggalkan sang kakek yang masih berdiri mematung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments