BAB 2 : BEGO

"Selamat makan para beban keluarga!" Sahut Ketrin meletakkan nampan berisi berbagai makanan dimeja.

"Hummm lezatnya, kalau misalkan gue nikah sama pak Deko, gue bakalan sewa piringnya!" Ujar Zelia setelah menyuap makanan dihadapannya.

"Halah! Freak kali lu!"

Uhukkkk.......

Maya terbatuk menyemburkan air kearah makanan mereka. Tentu saja membuat selera makan mereka langsung hilang. Tak hanya makanan, wajah mereka pun juga ikut terkena.

"Sial Lo! Mau Lo gue jadiin steak babi!" Spontan Zelia memukul meja sembari berdiri.

"Percuma gue pakai farfum mahal, kalau akhirnya gue bau jigong." Rengek Ketrin menyium aroma bajunya.

"Sorry gue ga sengaja! Kalau gue sengajain sekalian aja nih piring melayang." Sahut Maya tanpa bersalah.

Zelia kembali duduk dan mengeringkan wajahnya menggunakan tisu. "Sial lo! Ada apa sih? Lo liat Tante girang lagi godain sugar Daddy Lo?"

"Engga! Ini loh ada grup chat masuk ke hp gue, adminnya nomor rahasia lagi." Ujar Maya sambil memperlihatkan kepada kedua sahabatnya.

"Haa? Ini barang langka! Ga boleh disia siain!"

"Perhatian...... Perhatian semuanya, kali ini gue Bella Zalvina Revita bakalan rekrut anggota baru untuk masuk ke Genk gue." Ujar seorang gadis bersama sekelompok orang yang baru saja masuk dan langsung mengambil perhatian seisi kantin.

Gadis itu adalah Bella Zalvina Revita, seorang mahasiswi yang satu kelas dengan Zelia. Lebih tepatnya lagi musuh bebuyutan Zelia, setiap detik, menit, dan jam mereka selalu saja bertengkar.

"Biasalah kang caper." Bisik Ketrin pada kedua sahabatnya.

"Kalian semua udh pada tau kan rumor grup chat rahasia? Kalau kalian minat lebih baik gabung sama gue."

"Gue ga bermaksud untuk meremehkan kemampuan kalian, tapi kalian tau kan gue ini anak konglomerat, cantik, serta followers terbanyak di SMA ini, so kapan lagi kan kalian gabung sama tim gue."

"Gue saranin kalian gabung sama gue! Keuntungan kalau kita menang, gue bakalan traktir kalian di restoran bokap gue!" Tambahnya lagi dengan gaya sombongnya.

Maya berdiri kemudian melangkah ke arah Bella, dan kini berhadapan langsung dengan Bella. "Perhatian untuk teman teman gue yang terhormat.... Kalian jangan mau dibodohin sama Queen caper ini, alasannya..."

"Pertama! Orangnya bego.."

"Kedua! orangnya bego... bego...."

"Ketiga! Orangnya bego.... bego..... bego...."

"Dan begitu juga selanjutnya, lebih baik kalian gabung bareng anggota kami, keuntungannya.... Barang yang kita menangin saat lelang, akan bergiliran pindah tangan selama satu jam, gimana?" Tambahnya lagi membuat seisi kantin mulai ribut.

"Bisa bisanya ya Lo ambil kesempatan dalam kesempitan." Akhirnya suara gadis itu terbuka dan tertuju pada gadis dihadapannya.

"Bukan kesempatan, tapi lebih tepatnya lagi gue berusaha untuk membantu sahabat gue sendiri." Balas Maya.

"Tahan... Tahan Bell, Lo ga boleh terpancing emosi, Lo belum tau kan pendapat yang lain, mungkin banyak tertarik." Ujar Nadin berusaha menahan amarah Bella.

"Lo benar! Mana mungkin gue kalah sama mereka."

"Kita lihat aja, teman teman ayo keluarkan pendapat kalian."

"Benar juga kata Maya, peluang untuk kita menang akan lebih sempit karena melawan pihak mereka berdua, setidaknya dalam seumur hidup kita pernah megang langsung itu barang!" Bisik seorang gadis kepada teman temannya.

"May! Gue sama circlean gue bakalan masuk dan ngedukung partai Lo!" Ujar seorang gadis membuat seisi kantin langsung terdiam.

Gue jugaa!

Gue sama temen temen gue juga!

Gue sebenernya masih dendam sama Lo! Tapi demi mendapatkan barang yang selama ini gue incar! gue bakalan usahain kesempatan Lo buat menang!

Zelia tersenyum mendengar suara antusias seisi kantin, kali ini banyak orang yang berpihak padanya. Dia tak menyangka bahwa temannya memiliki kemampuan yang luar binasa.

"Jadikan aku ini murid mu suhu." Ujar Ketrin menyambut Maya yang kembali duduk.

"Semua ini mah gampang sama gue!"

"So? Habis ini kita langsung ke TKP?" Tanya Zelia menyuap makanan terakhirnya.

"Yoi! Lo tenang aja nanti partai kita bakalan menang." Jawab Maya dengan percaya diri.

⏳⏳

Satu jam kemudian.....

"Lo yakin lelangnya disini?" Tanya Zelia tak yakin dengan Maya.

"Iya Zel, katanya sih digudang tua belakang sekolah." Jawab Maya meyakinkan Zelia.

"Ya udah, sekarang kita masuk dulu." Gumam Ketrin berlalu pergi.

Tok... Tok... Ketrin mengetuk pintu gudang tua dihadapannya. Gudang tua itu tampak tak terurus yang mulai dipenuhi semak belukar.

"Permisi..." Tambahnya lagi.

"Udah lah buka aja, sok sopan banget nih anak! Biasanya Lo langsung nyelonong masuk ajakan kerumah gue." Sahut Maya sambil membuka pintu secara kasar.

"B- Bu Reni?" Mereka terkejut melihat sosok wanita dihadannya.

Wanita itu tampak memberi isyarat untuk mendekat pada Ketrin menggunakan tangannya. Kemudian ia berbisik dan berlalu pergi meninggalkan mereka.

"Apa?" Tanya Maya penasaran.

"Untuk masuk kedalam, para anggota partai harus bayar tiket lima puluh ribu perorang." Ketrin berbisik kepada Maya.

"Bengkel! Udah gue duga itu tua bangka bakalan ambil kesempatan dalam kesempitan." Umpat Maya menghentakkan kakinya.

"Gimana nih Zel? Belum juga menang keburu bangkrut kita." Bisik Ketrin pada telinga Zelia.

"Lanjutin aja, gue yakin bakalan menang." Sahut Zelia dengan dinding.

"Karena anggota DPR kurang informasi penting, jadi untuk kawan kawan gue yang terhormat, mari kita bayar tiket dulu sebelum masuk." Gumam Ketrin dengan sedikit canggung.

"Halahh, belum juga menang! Awas aja kalian bertiga kalah, gue bakalan minta kerugian tiga kali lipat." Kesal seorang gadis dibelakang Zelia.

"Kalau gue kalah, gue bakalan traktir kalian semua." Sahut Zelia berlalu pergi meninggalkan mereka.

Didalam ruangan, terlihat Bella beserta teman temannya sudah memenuhi kursi bagian kiri, sedangkan kursi pada bagian kanan terlihat kosong tanpa penghuni.

Tanpa pikir panjang, Zelia melangkah menuju kursi paling depan disamping Bella.

"Haii Bella!" Panggil Zelia dengan melambaikan tangannya.

"Emang kita kenal?" Sahut Bella langsung memutar matanya kearah yang berlawanan.

Wajah Bella terlihat manyun dan tidak bersemangat, saat disapa saja ia langsung memutar bola matanya kearah yang berlawanan.

"It's oke, tapi gue duduk disini aja kali ya, kayaknya lebih empuk dari kursi yang sebelah." Alasan Zelia agar bisa membuat emosi Bella tak terkontrol.

"Terserah."

"Bagaimana bisa si Rabunsell duduk bersampingan sama gue? Dia mau buat gue malu lagi? Amit amit dahh!" Batin Bella berkali kali memukul jidatnya.

"Ciee panik ya?" Zelia pura pura bertanya pada Bella.

"Ga lah."

"Lalu? Lo ngapain mukul jidat Lo? Dari tadi gue lihat cuma Lo aja yang panik sendiri, gue takut kalau Lo kalah, otomatis Lo ga punya teman lagi." Bisik Zelia.

"Lo bisa diam ga sih?"

"Para hadirin semua.... harap tenang! Lelang akan segera kita mulai."

"Lo berani taruhan?"

"Gue ga takut zel!"

"Oke, kalau Lo kalah.... Lo harus cuci sepatu gue selama dua minggu." Gumam Zelia dengan percaya diri untuk menang.

"Dan jika gue menang, Lo harus cuci kaos kaki gue selama dua Minggu dan bayar semua para tamu undangan gue yang hadir nanti malam." Sahut Bella tak ingin kalah.

🦋🦋🦋🦋🦋🦋

KIRA KIRA SIAPA YANG MENANG YA? BELLA ATAU ZELIA? HAYOOO NIHHH KELUARKAN RAMALAN KALIAN PARA DUKUN NT 👀

Terpopuler

Comments

...Povi...

...Povi...

Mahasiswi tuh bukannya untuk yang udah kuliah,Kak?Zelia kan masih SMA.

2022-12-02

0

𝐀⃝🥀👙𝐄𝐥𝐥𝖘𝖍𝖆𝖓 E𝆯⃟🚀

𝐀⃝🥀👙𝐄𝐥𝐥𝖘𝖍𝖆𝖓 E𝆯⃟🚀

waduh bahasanya tanpa filter sma skali,serem bgt

2022-11-26

1

🦂⃟ғᴀᷤᴛᷤᴍᷫᴀ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛN⃟ʲᵃᵃ࿐📴

🦂⃟ғᴀᷤᴛᷤᴍᷫᴀ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛN⃟ʲᵃᵃ࿐📴

dengan percaya dirinya mungkin zelia yang menang Thor..🤔

2022-11-26

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!