BAB 20 : KEHILANGAN

Sementara itu saat jam kosong di kelas Zelia.

"Hmmm tumben kita jam kosong sama Pak Deko?" Tanya Maya heran. Biasanya Deko selalu hadir untuk mengajar di kelas mereka.

"Iya! padahal gue rindu banget sama dia." Sahut Zelia terkulai lemas.

"Kalian emang ga tau?" Tanya Intan.

"Apaan?"

"Pak Deko juga ga kasih kabar ke guru guru lainnya, biasanya kalau izin dia selalu kasih kabar dulu, tapi sekarang menghilang kayak di telan bumi." Jawab Intan.

"Beneran lo? Lo ga boongkan atau ga ngarang cerita?" Tanya Zelia tak percaya.

"Iya loh, makanya tadi pagi guru guru pada heboh semua! apalagi calon tunangannya."

"Koko gue kemana ya kira kira?"

"Ya gue ga tau sih, tapi kemarin dia sempat bilang untuk pamit pulang kerumah orang tuanya."

"Apa jangan jangan orang tua Koko sakit atau ga meninggal?" Tanya Zelia cemas.

"Kalau sakit atau ga meninggal, pasti pak Deko kasih infonya ke pihak sekolah. Lagian udah di telfon ga aktif, terus pas di telfon bapaknya dia bilang pak Deko udah kembali lagi ke kota." Sahut Intan membuat Zelia khawatir.

"Terus? maksudnya Koko gue menghilang tanpa kabar gitu? ihhh gue jadi takut kalau dia kenapa napa di jalan."

"Kita tunggu aja kabarnya, mana tau besok dia datang ke sekolah." Sahut Ketrin menenangkan Zelia.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Tiga hari kemudian kabar Deko masih tak kunjung dapat, merekapun mulai cemas atas kehilangan Deko.

"Bagi yang tidak mengumpulkan tugas, kalian sekarang saya hukum untuk membersihkan toilet sekolah!" Bentak seorang guru killer yang begitu menakutkan.

Siapa kalau kalau bukan circlean Zelia, merekalah orang yang sudah pasti tak membuat tugas.

Mereka bertiga berjalan gontai menuju toilet, hanya ada diam diantara mereka masing masing.

Tanpa pikir panjang mereka langsung menjalankan hukuman mereka, ya membersihkan toilet yang bisa dibilang kurang bersih.

"Nah kan! kena lagi kan gue, kalau masih bestiean sama kalian berdua." sahut Ketrin tak terima.

"Ah iya, gimana kalau sekarang kita mampir dulu ke klub malam? kita udah lama kan ga kesana? mumpung kakek Lo lagi pergi ke luar kota Zel!" Ajak Ketrin berharap untuk Zelia mau ikut bersama mereka.

"Dah lah gue males! kalian pergi aja berdua, gue lagi males hidup gara gara Koko gue menghilang entah kemana." Sahut Zelia.

"Ayo dong Zel, udah tiga hari gue ga liat senyuman manis Lo, yang katanya semanis tepung Zel!"

"No! gue ga mau. Semakin cepat gue pulang, semakin banyak waktu buat cari Koko gue." Tolak Zelia.

Semenjak menghilangnya Deko membuat Zelia tak semangat menjalani hari harinya. Biasanya ia ceria, selalu tertawa dan menjaili semua teman temannya, tapi kali ini ia menjadi pendiam dan selalu melamun.

"Ayo dong Zel!" Pinta Ketrin menarik tangan Zelia.

"Gue bilang ga mau ya ga mau! ga usah maksa ya kalian berdua." Zelia menepis tangan Ketrin.

"Gue janji! besok gue bakalan ikutin Lo cari pak Deko! gue janji Zel!" Ketrin berjanji agar temannya mau ikut bersenang senang bersama mereka.

Zelia terdiam sesaat, kemudian berpikir sejenak.

"Ayo dong Zel, kapan lagi coba."

"Iya iya, tapi kelarin dulu ini hukuman." Sahut Zelia dengan terpaksa.

"Nah gitu dong." Maya dan Ketrin kemudian melanjutkan aktivitasnya.

Sementara itu tampak seseorang pria misterius memperhatikan gerak gerik Zelia pada kaca jendela. Entah niat buruk apa yang akan ia lakukan kepada Zelia.

"Tuan! aku melihat sosok gadis yang selama ini tuan cari." Bisiknya yang sedang menghubungi seseorang.

"Ini kesempatan bagus untuk kalian! cepat tangkap gadis bodoh itu, kemudian segera serahkan padaku!" Jawab seseorang dari balik telfon.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***