Nyi Ratih

Malam semakin larut Lastri mengantuk dan tertidur di situlah ia bermimpi aneh. Lastri bermimpi berada di sebuah hutan di sana terdengar alunan musik gamelan.

“Kok di hutan ada suara musik gamelan?” tanyanya sambil mencari asal suara itu.

Karena penasaran Lastri mulai mencari suara alunan musik gamelan itu, sampai akhirnya ia bertemu dengan bayak orang yang sedang bermain alunan musik itu.

Lastri melihat banyak kerumunan orang di sekitarnya sedang melihat pertunjukan, karena penasaran Lastri berusaha masuk di kerumunan orang-orang banyak ia berdesak-desakan ingin melihat apa yang sebenarnya mereka lihat.

Sampai akhirnya Lastri dapat melihat pertunjukan apa yang sebenarnya di lihat oleh mereka semua.

Lastri sangat terkesima di saat ia melihat salah satu penari jaipong dengan wajahnya begitu cantik serta memukau semua penonton yang melihatnya.

Penari jaipong itu menari sangat lihai sampai-sampai semua orang yang melihatnya tidak berkedip dan takjub begitu halnya dengan Lastri yang sangat terpukau dengan tarian Wanita itu di tambah lagi paras cantik dari si penari itu.

Saat tengah asyik melihat si penari jaipong Lastri mengingat sesuatu.

“Sepertinya aku tidak asing dengan penari jaipong itu,” cetus Lastri yang berusaha mengingat-ingat dimana Ia pernah melihat.

Lastri pun terkejut saat ia mengingat penari jaipong itu adalah Nyi Ratih yang pernah memberikannya satu buah bunga kantil.

‘Bukankah dia Nyi Ratih, dia begitu cantik aku ingin cantik seperti dia,” gumam Lastri dalam hati.

Tarian jaipong telah selesai Nyi Ratih pun menghampiri Lastri dan berbicara kepadanya.

“Kau akan sepertiku jika hatimu baik, tapi ingatlah Lastri jika kesombongan yang menguasai dirimu berhati-hatilah,” Nyi Ratih yang memberi pesan kepada Lastri.

“Nyi Ratih dapat mengetahui isi hati saya,” sahut Lastri dengan lugu.

“Iya Lastri karena kau telah membuka portal mu untukku dan kita bisa saling terhubung.”

“Membuka portal untukmu, apa maksud kata-kata Nyi Ratih?” Lastri yang semakin binggung.

“Nanti kau akan mengerti semuanya.”

Sayup-sayup Bunyi alarm telepon genggam Lastri membangunkannya,l. Lastri bangkit kemudian mematikan alarm jam yang terpasang ditelepon genggam jadulnya.

Lastri mulai mengingat mimpinya tadi malam.

“Kenapa aku bisa bermimpi Nyi Ratih ya, dan apa maksud dengan kata-katanya jika kesombongan menguasai mu, maka berhati-hatilah.

Lastri mengulangi ucapan yang ada di mimpinya sembari berfikir.

“Ah sudahlah aku tidak mengerti maksudnya.”

Lastri yang tidak memedulikan ucapan Nyi Ratih yang ada di mimpinya itu, Lastri mulai bangkit dari tempat tidurnya dan menuju cermin yang tertempel di depan lemari bajunya. Lastri melihat wajahnya di cermin alangkah terkejutnya saat ia melihat wajahnya, tanda lahir yang ada di wajahnya mulai memudar tidak seperti saat sebelum ia pergi ke Mbah Kusno.

“Wajahku mulai ada perubahan,” ucap Lastri dengan wajah semringah.

“Tidak ada lagi yang akan menghina wajahku setelah ini,” pungkas Lastri sambil menatap wajahnya di cermin.

“Lastri ... Lastri .... Kamu sudah bangun Nduk?” Ibu Lastri yang memanggil-manggil dirinya di balik pintu kamar Lasti.

Lastri yang mendengar pengilang Ibu pun menyahutinya.

“Iya Bu,” teriak Lastri.

“Ayo cepat mandi sana nanti kamu telat kerjanya,” perintah bu Minah.

Lastri keluar dari kamarnya sambil membawa handuk untuknya mandi.

“Udah sana cepat mandi setelah itu sarapan,” tegur Bu Minah kepada Lastri.

“Iya Bu.”

Lastri mulai menuju kamar mandi dan bersiap untuk mandi setelah selesai mandi Lastri mulai bergegas ke kamarnya saat telah sampai di kamar Lastri membuka handuk yang menutupi tubuhnya lalu memakai baju seragam OB nya barulah Lastri menuju meja makan untuk sarapan bersama ibunya.

Lastri pun menyantap makan yang dibuat oleh ibunya sambil berbincang-bincang.

“Bu, hari Selasa sepertinya Lastri pulang agak terlambat.”

“Memangnya ada apa Nduk?”

“Di kantor akan mengadakan ulang tahun perusahaan Bu, dan seperti acaranya akan sampai malam,” Lastri yang menjelaskan kepada Minah ibunya.

“Ya sudah kalau begitu, tapi kamu ingat jangan ikut-ikutan teman kantormu yang tidak-tidak ya Nduk,” nasehat dari Minah.

“Iya Bu Lastri akan mengingat pesan Ibu.”

Ti t.. Tit. suara telakson mobil.

“Bu itu sepertinya Ayu, Lastri pamit dulu yah Bu.” Lastri yang berpamitan kepada ibunya sambil mencium tengkuk tangan ibunya.

“Iya Nak hati-hati.”

Minah mengantarkan Lastri sampai depan pintu utama.

“Nak Ayu tidak mampir dulu ke rumah,” sapa Bu Minah kepada Ayu.

“Iya Bu nanti lain kali saja, Ayo Lastri kita berangkat,” ajak Ayu.

Lastri pun masuk ke mobil Ayu.

“Bu Ayu pamit dulu.”

“Iya Nak Ayu hati-hati.”

Mereka berdua pun mulai pergi ke kantor secara bersama. Di dalam perjalanan menuju kantor Lastri mulai mengobrol dengan Ayu.

“Yu, aku besok tidak usah kamu jemput biar aku naik angkutan umum saja.”

“Emang kenapa Lastri, lagi pula rumahku sama rumah satu arah kok.”

“Aku tidak enak sama kamu selalu menyusahkan kamu Yu, dan lagi pula aku tidak enak dengan karyawan yang lain.”

“Lasti kita berteman udah lama jadi santai saja, dan lagi memang kenapa dengan karyawan yang lain?” tanya Ayu.

“Aku hanya OB Yu, dan kamu sekretaris direktur jabatanmu lebih tinggi dari aku Yu.”

“Lastri ... Lastri hanya karna itu kamu merasa minder denganku, selagi pekerjaanmu halal kamu harus bangga dan tidak ada kemungkinan kamu bisa naik jabatan,” pungkas Ayu yang memberi Lastri semangat.

Lastri terdiam mendengar nasehat dari Ayu.

“Oh iya Lastri aku hari ini melihat mu sedikit berbeda kamu tampak cantik Lastri.”

“A-apakah benar Ayu, aku di beri produk-produk kecantikan oleh Nilam teman waktu kita SMA dulu,” sahut Lastri dengan sedikit canggung karena ia berbohong.

“Oh iya aku ingat Lastri, dia sekarang bekerja di perusahaan kita.”

“IyaYu, kamu benar.”

Saking asyiknya mereka berbincang-bincang tidak terasa sudah sampai di kantor, Ayu mulai memarkirkan mobilnya bergegas keluar bersama Lastri menuju kantor.

Mereka berdua pun berpisah Ayu yang menuju ruangan kantor sedangkan Lastri mengambil sapu dan lap pel untuk membersihkan kantor bersama OB yang lain.

bersambung gengs.

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Aku penasaran dngn kelanjutan kisah Lastri,apa yng akan terjadi selanjutnya,,,,,🤔

2023-12-12

1

Putri Minwa

Putri Minwa

ceritanya menarik thor

2022-11-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!