"Mbak Rita! Cepetan ke sini!” Yanti heboh.
“Ada apaan sih Yanti?” Rita menghampiri Yanti.
“Itu lihat si Keling.”
Yanti dan Rita terperangah melihat Lastri turun dari sebuah mobil mewah serta berpenampilan berbeda dari biasanya.
“Ah paling juga ngecengin kakek-kakek tajir!” Rita tersenyum masam.
Namun, pemandangan di hadapan matanya itu membungkam ucapannya, terlihat Emir turun dari mobilnya dan berbincang sebentar dengan Lastri.
“Ganteng banget!” Yanti terkesima.
“Tapi ... Aku perhatikan Lastri semakin hari semakin cantik dan bopeng di muka dia itu seperti menghilang. Apa dia oprasi plastik?” sambung Yanti.
“Kamu pikir gaji pekerja seperti kita itu berapa, bahkan untuk kosmetik mahal aja belum tentu cukup!” sahut Rita.
“Tapi aku penasaran si Keling itu pakai apaan,” sambung Rita.
“Kita tanya saja.”
Lastri masuk ke lobi dan berjalan menuju lorong loker di ikuti oleh Rita dan juga Yanti. Saat di ruang loker mereka saling sikut untuk bertanya kepada Lastri.
“Keling. Eh, maksudnya Lastri. Kamu pakai kosmetik apa kok bopeng di muka kamu itu bisa hilang,” tanya Yanti.
“Ini ... saya beberapa hari yang lalu di ajak teman ke klinik kecantikan,” sahutnya berbohong.
“Dimana? Kasih tahu kita dong!” Rita tiba-tiba saja merapat ke samping Lastri.
“I-itu saya kurang ingat namanya, tapi kemarin saya di bawa ke luar kota saya nggak hafal nama jalan soalnya Mbak.”
Lastri bingung menjawab pertanyaan Rita, karena ia sudah terlanjur berbohong akhirnya Lastri mengarang ceritanya.
“Tapi nanti saya tanyakan ke teman saja di mana lokasinya,” sambung Lastri.
“Tadi yang bawa mobil itu pacar kamu?” tanya Yanti.
“Bukan Mbak Yanti, ya sudah saya mau bersih-bersih lobi dulu ya Mbak,” Lastri berlalu meninggalkan Yanti dan Rita.
Saat berada di lobi banyak karyawan mulai memperhatikan Lastri, pesona Lastri seakan membius siapa pun yang melihatnya, di mata mereka Lastri seakan begitu cantik dan begitu memikat mata.
Sesekali Lastri tersipu malu karena terus di pandangi oleh beberapa orang.
“Mbak, cantik-cantik kok jadi tukang bersih-bersih. Jadi istri saya aja pasti bahagia,” celetuk salah satu karyawan yang tengah melintas dan melihat Lastri.
Lastri hanya menunduk malu mendapat ucapan seperti itu, ini pertama kalinya Lastri mendapat pujian selama ia bekerja biasanya ia harus menebalkan gendang telinganya dari ucapan orang-orang yang merendahkannya baik secara langsung maupun di belakangnya.
Kini Lastri mulai jadi perbincangan di kalangan karyawan dan karyawati, ada yang begitu memuji pesona Lastri ada juga yang kesal akan perubahan Lastri, Bukan hanya Lastri yang menjadi topik hangat namun salah satu staf dari divisi administrasi yang bernama Dinda pun menjadi bahan gosip hangat karena perlakuannya terhadap Lastri dan juga Nilam, bahkan ada beberapa karyawan yang sempat mengabadikan kejadian itu di gawai mereka.
Dari kabar yang tidak sengaja terdengar oleh Lastri, Dinda di berikan surat peringatan pertama karena sudah mempermalukan Gunawan, pimpinan perusahaan tempat Lastri bekerja. Dia sangat malu karena di pesta yang di adakan tadi malam ada banyak tamu undangan dari perusahaan lain.
Saat Lastri sibuk membersihkan area lobi, ia dikagetkan dengan seseorang yang secara tiba-tiba menarik rambutnya dari belakang.
“Ini semua gara-gara kamu!” bentaknya.
Rupanya Dinda masih berani berbuat ulah setelah apa yang terjadi. Lastri meringis kesakitan karena rambutnya dicengkeram kuat dan di tarik oleh Dinda.
“Aduh Mbak sakit!” ucap Lastri sembari memegangi tangan Dinda.
“Apa yang kamu lakukan?” suara seseorang menghentikan aksi Dinda.
“Sa-saya hanya-“
“Cukup! Kamu keluar sekarang juga dan jangan pernah datang lagi ke perusahaan ini!” bentaknya.
“Kamu tidak apa-apa?” tanyanya kepada Lastri.
“Saya tidak apa-apa Pak.”
“Ya sudah. Lanjutkan pekerjaanmu,” sahutnya dingin dan langsung pergi meninggalkan Lastri.
'Apa dia pimpinan perusahaan ini juga?'
Lastri bergegas pergi dari lobi untuk membersihkan area lain, pekerjaan Lastri cukup banyak hari ini namun semua berjalan lancar tanpa ada kendala sedikit pun.
Hingga sore hari saat semua karyawan sudah pulang, Lastri masih mengerjakan pekerjaannya kali ini yang terakhir yaitu di area toilet karyawan.
Di dalamnya terdapat empat toilet dan satu kamar mandi dengan shower, Lastri memberikan setiap jengkal kotoran yang ada di lantai dan wastafel.
Namun, ada hal yang membuat pekerjaan Lastri terganggu, air dari shower kamar mandi tiba-tiba menyala berkali-kali Lastri mematikannya.
Tidak hanya sampai di situ, saat Lastri sibuk dengan shower yang terus menyala salah satu pintu toilet terdengar seperti terbuka laku tertutup kembali.
'Apa ada yang masuk ke toilet? Padahal ini sudah jam pulang. Terpaksa aku harus membersihkannya lagi' pikir Lastri.
Lastri menunggu beberapa menit, tapi orang yang di dalam toilet itu tidak kunjung keluar. Lastri pun menghampiri dan mengetuk pintu toilet itu.
“Permisi, apa masih lama? Soalnya saya mau pulang,” ucap Lastri sambil mengetuk pintu toilet tersebut.
Berkali-kali Lastri mengetuk namun tidak ada jawaban.
Lastri memberanikan diri untuk membukanya.
“Kok tidak ada siapa-siapa? Tadi jelas-jelas aku melihat pintu ini berbuka dan tertutup,” ucap Lastri.
Seketika bulu kuduk Lastri berdiri, ia merasakan seperti ada seseorang di belakangnya. Tanpa berpikir panjang Lastri bergegas keluar dari toilet itu dan menaruh semua alatnya pembersihnya ke ruang penyimpanan.
Bersambung dulu gengs
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
neng ade
bikin merinding ini
2024-07-15
1
🌺Zaura🌺
Seseorang yang melakukan ritual susuk bunga kantil memang akan diperrlihatkan hal2 ghoib. Karena bunga kantil itu selain harum,juga makanan dedemit... Harus kuat mental sich yang mau pakai susuk itu...
2024-06-24
0
Putri Minwa
Idih, hantu barangkali Lastri
2022-11-21
0