Beberapa hari berikutnya, Bu Wina pun menyuruh orang untuk mengawasi Diana selama seminggu.
Mereka ditugaskan merekam kegiatan Diana di luaran dan mencari informasi tentang Diana.
Ternyata setelah seminggu diselidiki Diana memang gadis yang baik. Rutinitas Diana hanya bekerja di butik, setelah itu ia pulang dan gak pernah lagi keluar. Jika pun keluar, Diana selalu membawa Bu Rania sang ibunda.
Setelah mendapatkan informasi penting itu, Bu Wina semakin yakin jika Diana itu gadis yang baik.
Bu Wina datang menghampiri suaminya yang berada di ruang kerjanya.
"Pa, Mama sudah mantap dengan pilihan Mama. "
"Maksudnya apa, Ma ?"
"Si Diana itu loh, Pa. "
"Oh, dari rekaman dan cerita Mama, papa juga bisa melihat jika Diana adalah gadis yang baik-baik, Ma."
"Bagaimana jika kita bawa Angga untuk menemui Diana Pa, sekalian papa lihat keadaan keluarga Diana. Mereka itu keluarga yang sederhana, tapi mama selalu betah ngobrol bersama Diana dan bu Rania, Pa."
"Boleh Ma. Papa juga sudah gak sabar untuk cepat menerima menantu. Semoga Diana dan keluarganya bisa menerima Angga ya, Ma."
***
Tok tok tok
"Angga! Angga ! "Panggil Bu Wina di depan kamar Angga.
Pintu kamar terbuka.
"Mau ngapain Ma ?"tanya Angga ketus.
"Angga, mama akan kembalikan semua fasilitas kamu, mama dan papa juga akan mempercayakan satu perusahaan untuk kamu, Nga."
"Pasti ada syaratnya?"tanya Angga dengan mendelik.
"Iya dong. "
"Memangnya apa syaratnya?" tanya Angga.
"Syaratnya kamu harus mau di jodohkan dengan wanita pilihan Mama."
"Hah! Menikah ?"
"Iya menikah. "
Angga tersenyum simpul.
' Cuma di suruh nikah. Apa susahnya,' batin Angga.
"Gimana, kamu mau kan ?"
"Iya deh."
"Bagus kalau begitu. Nanti malam kita ke rumah Diana."
"Iya!"
Bruk pintu kembali di tutup, padahal Bu Wina belum selesai bicara.
"Angga! Dasar gak sopan!"
"Ngak punya akhlak tuh anak, orang tua belum selesai ngomong sudah di tutupi pintu." Bu Diana mengomel.
***
Diana sedang menyiap makan malam, membantu bu Rania memasak di dapur.
Suara panggilan telepon di atas meja membuatnya menghampiri telepon tersebut.
"Halo Assalamualaikum, Bu Wina."
"Waalaikum salam. "
"Diana, ibu dan keluarga rencananya hari ini mau berkunjung ke kediaman kamu, apa boleh Nak ?"
"Boleh Bu. Dengan senang hati."
"Oke, hanya itu saja yang ingin ibu sampaikan. a
Assalamualaikum."
"Waalaikum salam."
Diana pun menutup teleponnya.
"Siapa Diana ?"tanya bu Rania.
"Bu Wina Bu. Katanya dia mau main kemari bersama keluarganya."
"Bu Wina itu orangnya ramah ya, baik dan hangat lagi. Jarang loh orang kaya seperti dia, mau main di rumah kita yang sederhana ini."
"Iya Bu, mungkin beliau merasa nyaman ngobrol bersama kita, Bu. Dan sekarang dia bermaksud membawa keluarganya."
Diana dan Bu Rania memang tak pernah menyangka jika Bu Wina berencana menjodohkan putranya dengan Diana.
Karena Bu Wina sendiri tak pernah cerita jika ia memiliki seorang putra.
***
Angga turun dengan stelan blazer hitam, kemeja hitam dan celana hitam.
"Angga kamu yakin dengan penampilan kamu yang seperti itu ?" tanya Bu Wina.
"Emang kenapa?"
"Kamu tuh seperti orang yang mau melayat saja, pakaian serba hitam."
"Cerewet banget sih, Ma. Suka-suka aku dong."
"Ih kebiasaan, di kasih tau malah ngeyel."
"Sudahlah, Nggak usah diributkan.Ayo kita pergi, nanti kemalaman. Ngak enak ke rumah orang malam-malam.
Mereka pun masuk ke dalam mobil.
"Angga, kamu jaga sikap kamu ya, jangan asal ngomong saja kamu di depan keluarga Diana."
"Iya," sahut Angga dengan ketus.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih setengah jam-an mereka pun tiba di kediaman keluarga Diana.
"Ini rumahnya, Ma ?"tanya Angga.
"Iya kita masuk."
"Assalamualaikum," ucap Bu Wina ketika berada di depan pintu.
"Waalaikumsalam! Mari silahkan masuk!" Seru Bu Rania.
"Bu, ini perkenalkan suami dan anak saya," ucap Bu Wina.
"Saya Wijaya, Bu ," ucap pak Wijaya.
"Oh iya pak, silahkan duduk."
Angga melihat sekelilingnya kemudian ia langsung duduk.
"Angga perkenalkan diri kamu dulu. Main langsung duduk aja, " cetus Bu Rania.
"Gak apa Bu. Silahkan duduk saja."
Mereka pun duduk. "Diana mana Bu ?"tanya Bu Wina.
"Oh dia lagi bikinin minuman. "
"Oh gak usah repot-repot."
"Baru saja dibicarakan orangnya sudah nongol," ucap Bu Wina ketika Diana datang dengan membawa nampan berisi gelas yang berisi minuman.
Angga melihat Diana dengan heran.
'Oh jadi gadis ini yang ingin dijodohkan dengan ku. Cuih, sok pakai hijab lagi. ' batin Angga sambil menatap Diana dengan tatapan sinisnya.
Diana sempat menoleh ke arah Angga yang menatapnya dengan tatapan tajam.
"Angga perkenalkan dia Dia … "
"Sudah kenal Ma, bahkan aku lebih mengenal dia, daripada Mama!" sahut Angga ketus.
Bu Wina tersenyum.
"Wah bagus kalau kalian sudah saling mengenal."
"Ehm maaf ya Mas, kita pernah bertemu dimana ya?" tanya Diana heran.
Angga tersenyum sinis.
"Jangan sok suci kamu ! Bukannya kita sering bertemu di club malam," jawab Angga sinis
"Astaghfirullah, maaf Mas. Saya gak pernah ke club malam."
Bu Wina menendang kaki Angga untuk memperingatinya.
"Angga, Jangan ngomong sembarangan kamu," ucap Bu Wina lirih.
"Tapi memang kenyataannya begitu kok. Di hadapan Mama saja dia bersikap lembut."
Bu Rania dan Diana saling menatap.
"Assalamualaikum," ucap Dina yang tiba-tiba datang.
Semua mata pun menoleh ke arah Dina.
Melihat Angga, bukan main senangnya Dina.
"Eh Angga, kamu di sini. Mau cari aku ya?" tanya Diana dengan percaya diri.
Bu Wina dan pak Wijaya heran melihat Dina. Begitupun dengan Angga yang terbungkam beberapa detik kemudian ia menoleh ke arah Diana.
Dina tersenyum ke arah Wina dan pak Wijaya.
"Perkenalkan Tante, Om , saya temannya Angga. "
"Kamu saudara kembarnya Diana ?" tanya bu Wina.
"Iya Tante. "
Dina pun duduk di samping Diana.
'Wajah mereka memang mirip. Namun entah kenapa Diana memang terlihat lebih cantik dan mempesona,' batin Bu Wina.
Angga masih diam, ia yang tadinya nyolot, kini menundukkan wajahnya.
"Kok kamu gak pernah cerita sih Diana, jika kamu memiliki saudara kembar?" tanya bu Wina.
Diana tersenyum. "Kita gak pernah membahas hal itukan Bu. Biasanya kita ngobrol tentang rancangan busana," tutur Diana dengan anggun.
"Iya juga sih. "
"Baiklah Bu Rania, kedatangan saya kemari, sebenarnya untuk melamar Diana," ucap Bu Wina.
Alangkah syoknya ketiga orang itu. Bu Rania, Dina dan Diana mereka pun saling melempar pandangan.
"Melamar Bu ?" tanya Bu Rani6 seakan kurang yakin.
"Iya Bu, saya ingin melamar Diana untuk putra saya, Angga."
Dina mendengus kesal dengan bibir yang mengerucut.' Lagi-lagi untuk Diana!' batin Dina memprotes.
Diana memandang ke arah Angga yang tertunduk. Kemudian ia menoleh ke arah Bu Rania.
"Ehm, bukannya saya menolak, tapi apakah ibu tahu tentang status Diana saat ini ?"tanya Bu Rania.
"Sudah tahu Bu, saya sendiri tahu dari Diana. Saya yakin jika Diana adalah gadis yang cocok untuk Angga," tutur Bu Wina sambil tersenyum.
Diana seketika menundukkan wajahnya. Malu, tak percaya diri dan gugup, itulah yang ia rasakan. Rasanya tak enak hati jika harus menolak permintaan Bu Wina.
"Terimakasih sekali lagi Bu, Karena mempercayakan putri saya untuk dijodohkan dengan putra anda. Namun keputusan untuk menerimanya ada di tangan Diana sepenuhnya."
Diana menggenggam tangannya erat. Kegelisahan mulai tampak di wajahnya yang biasanya terlihat tenang.
Sementara Angga bersikap biasa saja, seakan-akan apa yang mereka bicarakan tak ada hubungannya dengan dirinya sama sekali.
"Bagaimana, Diana ? Apakah kamu menerima lamaran saya ?"tanya Bu Wina sambi tersenyum penuh harap.
Diana pun semakin menundukkan wajahnya karena malu dan bingung.
"Ehm, apa mas Angga mau, Bu? menerima saya dengan status saya yang sudah dua kali menjanda ?" tanya Diana.
Seketika bola mata Angga melebar membulat dengan sempurna.
'Apa, dua kali Janda ?' batin Angga, dengan mata yang melotot ke arah Bu Wina
Bersambung gengs jangan lupa dukungannya. Tanpa dukungan kalian apalah otor ini. Terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
kamu bakalan olohok, Ngga ... kalo malam pertama nanti ternyata Diana masih perawan ...
nurut aja sama mama Wina ....
gak bakalan kecewa deeeh ... 💙💙
2023-05-09
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
malu ya Ngga ?
tutupin aja muka kamu pake taplak meja ... 🤣🤣
2023-05-09
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
nah kan .... 🤔
2023-05-09
0