Bertemu Angga

Setelah makan malam Bu Rania dan Diana mengobrol membahas lamaran tadi siang.

"Din, pak Dodi tadi datang, katanya mau melamar kamu."

"Terima saja, Din!" sahut Dina yang datang dari arah kamarnya

Bu Rania dan Dina langsung menoleh ke arah Dina . Dina pun mendaratkan bokongnya di sofa.

"Lagipula belum tentu ada yang lelaki yang mau menikah dengan kamu kan ? Ya, kalau ternyata pak Dodi meninggal di malam pertama juga, gak apa juga kan?! Sudah tua sih, " cetus Dina dengan santai.

"Dina ! Apa maksud kamu?!"tanya Bu Rania dengan membentak.

"Tapi benarkan Bu ?! Diana itu menjadikan suaminya sebagai tumbalnya, makanya dia gak mau jika mas Danu menikahinya. Dia takut mas Danu yang jadi tumbal berikutnya, iya kan Din ?"

Diana terdiam menatap Dina.

"Astaghfirullah, Dina! Apa yang kamu katakan? Kamu sama saja menuduh saudaramu sendiri!" 

"Tapi memang benar Bu! Kalau dia mau jadikan pria yang jadi suaminya itu sebagai tumbal, jangan pria muda dong, yang seperti pak Dodi saja! Kasihan mas Irfan dan mas Rasyid yang sudah jadi korban!" cecar Dina.

Hati Diana sakit mendengar saudara kembarnya tersebut ikut-ikutan menuduhnya.

"Dina! Itu fitnah, ibu gak percaya jika Diana berbuat seperti itu. "

"Terserah ibulah, nanti juga keburukan Diana terbongkar. Dina dengar sendiri dari Diana Bu, apa yang dibicarakan pada Danu. "

"Kamu memang kelewatan Dina! Kurang ajar kamu, kamu gak sadar apa jika Diana lah  yang jadi tulang punggung keluarga kita sejak ayah meninggal. Kamu sadar gak sih, yang kamu makan, yang kamu pakai dan kebutuhan kuliah kamu itu karena Diana. Bahkan ia rela tak kuliah demi menghidupi kita!"

"Terserah! Oh ya, Diana Luh itung saja berapa biaya yang sudah Luh keluarin untuk gue. Nanti gue bayar semua ! "

Dina beranjak dan berdiri meninggalkan mereka.

"Mau kemana kamu Dina?!"tanya Bu Rania kepada Dina.

"Mau keluar Bu.  Gak usah urusin aku, urusin saja anak ibu yang tersayang itu !" 

Tanpa bisa dicegah Dina keluar dari rumahnya dan menuju sebuah mobil yang sudah menunggunya.

"Dina ! Dina! Jangan pulang malam-malam Dina !" Seru Bu Rania.

Sementara Diana masih terdiam, ia sendiri heran kenapa ia dan Dina tak pernah akur, padahal ia selalu mengalah untuk Dina saudara kembarnya.

***

"Mau kemana lagi kamu Angga?!"tanya pak Wijaya pada Angga.

"Biasalah Pa. Cari hiburan!" Angga terus berlalu dari pak Wijaya yang coba menghadang langkahnya.

"Angga! Bisa tidak sih sehari saja kamu gak keluyuran?!"teriak pak Wijaya sambil berjalan menuju garasi membuntuti Angga.

"Gak bisa Pa, " Cetus Angga sambil membuka pintu mobilnya.

Bu Wina datang menghampiri suaminya." Ada apa, Pa ?"tanya Bu Wina.

"Angga Ma, jam segini sudah pergi saja."

"Fix, Pokoknya papa akan cabut semua fasilitas miliknya!"

"Iya Pa cabut saja. Kita lihat biar dia kelimpungan."

Kedua suami istri itu hanya bisa menatap kepergian putra mereka.

***

Dina dan Rosa tiba di tempat hiburan. Suara hingar-bingar musik yang kencang seolah menyambut kedatangan mereka.

"Din kok muka lu cemberut gitu ?" tanya Rosa. 

"Gua bete' setiap hari nyokap gua belain saudara kembar gua. " 

"Yah wajar sajalah, Luh nakal begini." cetus Rosa sambil menyulut api ke rokoknya.

"Gua ngerasa aneh saja, si Diana itu sudah dua kali janda, dan lakinya dua-duanya mati di malam pertama pernikahan mereka. Tapi kok masih banyak pria yang ingin melamar Diana ya ? " 

"Haha Luh jealous ya?"ledek Rosa.

"Gak juga ." Dina menyulut api ke rokoknya.

"Terang sajalah, si Diana cantik banget, masih perawan lagi, nah Lo sendiri? haha . perawan aja ngak.," cetus sambil Risa menghembuskan asap rokoknya melalui lubang hidungnya.

"Sialan Luh!"

Haha...tawa Rosa, tiba-tiba ia melihat seseorang yang baru melewati pintu.

"Eh, lu lihat cowok yang pakai jaket kulit hitam itu !"

"Yang mana ?"tanya Dina sambil celingak-celinguk.

"Itu yang rambutnya short and spiky."tunjuk Rosa dengan isyarat bibirnya.

"Yang ganteng itu ?!" Dina mulai terpesona ketika melihat Angga yang menghampiri meja bartender.

"Iya, Kalau lu bisa dapetin dia dan jadi istrinya, gue yakin hidup Lo akan senang, secara bokapnya orang kaya, mana dia anak tunggal lagi. "

" Yang bener lu ? bisa balas dendam dong gua sama Diana haha , tapi Lu kenal ?" 

"Kenal, dulu satu sekolah bareng gua. Yuk gue kenalin. "

"Asek !" Cetus Dina dengan penuh semangat.

Mereka pun menghampiri Angga yang sedang ngobrol bersama teman-temannya.

"Wuih makin dekat, makin ganteng ya," cetus Dina.

"Baru tau ya Lo. Gua pernah coba dekati dia, tapi ya gitu deh. Kali aja Lo bisa dekati dia. Lo kan lumayan cantik," bisik Rosa.

Mereka berjalan di antara gemerlapnya lampu dan hingar bingar musik disko yang menekan telinga.

"Hay, Nga," sapa Rosa.

"Hay," sahut Angga aka kadarnya.

"Kenalin dong Nga, teman gue. "

Dina mengulurkan tangannya ke arah Angga sambil tersenyum.

"Dina ," ucap Dina sambil tebar pesona.

Angga memperhatikan Dina dari ujung rambut sampai ujung kaki . Hal itu membuat Dina menjadi grogi .

"Sudah tau kan nama gue ?" Cetus Angga sambil menarik tangannya.

Angga kembali meneguk minumannya.

"Hey Nga, "tiba-tiba seseorang menepuk bahunya.

"Hey Man, dari mana aja Lo ? Gua tungguin dari tadi. Mana barangnya ?" cetus Angga.

"Ada yuk. Kita nge-fly."

Angga dan Tio pun berlalu meninggalkan mereka.

"Sialan, kita di cuekin," dengus Dina.

"Haha, makanya gue nyerah untuk dapetin Angga, seleranya highclass. Mantan pacarnya itu model, dokter , pokoknya seleranya gak sebanding dengan kita haha."

"Sialan Luh, kalau tau gitu, kenapa Luh kenalin ke gue?" dengus Dina.

"Hehe, lu belagu apa bego sih ? Kenapa lu gak berguru sana Diana, buktinya dia bisa menggaet cowok-cowok kaya, haha." 

"Sialan Luh. Lihat saja, gue bisa kok bikin si Angga itu bertekuk lutut, tanpa berguru dengan si Diana itu !"

"Haha, mimpi lu!"

"Lihat saja, jangan panggil gua Dina, kalau gak bisa dapetin si Angga!"

Ehm, Rosa mencibir.

***

Pak Wijaya dan Bu Wina tengah menikmati makan malam.

"Pa, tadi siang mama bertemu dengan seorang wanita, wanita itu memiliki kharismatik yang tinggi. "

"Dia cantik, lembut dan pintar mengaji, pokoknya pas banget sama tipe menantu ideal mama," ucap Bu Wina pada pak Wijaya.

Pak Wijaya tersenyum simpul.

"Maksud Mama, Mama mau jodohkan gadis itu dengan Angga?" tanya pak Wijaya.

"Rencananya sih gitu Pa. Gak tau ya, dari sekian gadis, kok mama paling sreg gitu sama dia."

"Memang Mama sudah kenal baik dan tau asal usulnya?"

" Belum sih Pa, tapi mama suka banget sama gadis itu."

"Cari tau dulu Ma tentang gadis itu, jangan sampai kita seperti beli kucing dalam karung. Biar bagaimanapun, Angga itu putra kita satu-satunya. Papa pasti ingin gadis yang terbaik untuk jadi pendamping Angga. Gadis yang sabar dan bisa merubah Angga menjadi pribadi yang lebih baik. "

"Iya dong Pa. Pasti dong mama cari tau dulu asal usulnya."

"Rencananya besok Mama mau main ke butik miliknya, Mama juga mau pesan kebaya baru dan minta di jahitin sama dia. "

Iya Papa sih terserah Mama saja. Papa percaya kok sama pilihan Mama," ucap pak Wijaya sambil mengedipkan matanya dengan mesra.

"Ih papa, jangan genit gitu dong," cetus Bu Wina sambil senyum mengulum.

"Biar romantis Ma, emang anak muda saja yang bisa romantis."

"Ih ada-ada saja."

Kedua suami istri itu pun saling melempar senyum.

Bersambung dulu gengs. please tinggalkan jejak karya untuk otor receh ini ya ,,,🙏😄🌹

.sambil nunggu up ada karya keren yang baru netas juga nih. Intip yuk!

 

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

hadeeeuuuh ... si Dina dj4l4n9 ???
plus gak tau diri pulak ...
komplit dah bobrok nya ... 🤮

2023-05-09

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

sodara kembar lucknut !!
bukannya bersyukur ... malah nyakitin ...
😡😡
biar kena karma kamu, Dina !!!

2023-05-09

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Diana dipanggil Din ..
kalo Dina ? dipanggil Din ... Di .... Dia .. Ina ... Na ... Dina ?
*penting iniiiih ... biar gak siwer .... 🤣🤣

2023-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!