Suami Ku Malu Punya Istri Janda

Brak ..Danu menghempaskan semua barang-barang yang ada di dalam kamar.

"Katanya dia masih ingin menyendiri, belum ingin membuka hati. Kenapa sekarang justru dia menikah lagi !"

Bruk bruk.  

Semua barang-barang berserakan di lantai.

Danu menjambak rambutnya, pria culun berkacamata itu terlihat begitu frustasi karena pernikahan Diana.

***

"Lo beri obat apa ke Angga, Mon ?"tanya Tio pada Simon.

"Gua beri dia obat perangsang dosis tinggi, haha biar dia bisa menghajar istrinya habis-habisan."

"Haha, rese banget sih Lo. Udah tau si Angga gak suka ama bininya. "

"Biarin, gue juga gak suka lihat cowok belagu seperti Angga. Moga saja bininya hamil, biar dia gak bisa mengelak lagi."

"Wah, wah gua lihat ada maksud tersembunyi nih ?" Cetus Tia sambil meneguk minumannya.

***

Diana membuka matanya dengan perlahan.

Saat itu suasana kamar terlihat begitu terang.

"Sudah jam berapa ini ?" gumamnya.

Diana bangkit meskipun sekujur tubuhnya terasa begitu sakit.

Ia pun menoleh ke arah Angga yang masih terlelap dengan tubuh bugil sama seperti dirinya.

Diana melirik jam dinding yang saat itu menunjukkan pukul enam tiga puluh pagi.

"Astaghfirullah, aku belum sholat subuh!" Diana bergegas beranjak meski kepalanya masih terasa sakit. Diana terhuyung tanpa sengaja tubuhnya jatuh menimpa tubuh Angga.

Angga terbangun karena kaget .

"Hey kamu Kenapa sih ?!"tanya Angga.

Angga melototkan bola mata ketika melihat tubuh Diana bugil tanpa sehelai benang pun. Beberapa tanda kepemilikan juga memenuhi sekujur tubuh istrinya itu.

Dengan cepat Diana menarik selimut yang menutupi tubuh Angga untuk menutupi tubuhnya.

Angga pun menarik sprei untuk menutupi tubuhnya.

"Maaf Mas, pandangan ku tadi tiba-tiba jadi gelap," cetus Diana ia buru-buru masuk ke dalam kamar mandi.

Angga bola mata Angga mengekori kemana Diana pergi.

"Apa yang sudah terjadi?" gumam Angga.

Angga melihat ke arah sprei yang menutupi tubuhnya. Ada noda merah pada sprei tersebut.

"Apa ini ?" tanya Angga.

"Darah, apa ini darah perawan ? Diana masih perawan? tapi gak mungkin."

Angga menyibak sprei kemudian melihat bagian bawah tubuhnya. Terdapat bercak darah pada bagian kem*Luan Angga.

"Darah, mungkin dia sedang datang bulan. Ih menjijikkan, aku pasti mabuk berat semalam. Jika tidak, mana mau aku sama dia, mana sedang datang bulan lagi." 

Angga kemudian meraih tisu basah membersihkan peralatan tempurnya.

"Aduh, perih juga ." Angga sedikit meringis karena merasakan perih pada batang kemal*uan nya.

***

Diana masuk ke kamar mandi. Ia melepas selimut yang membalut tubuhnya.

Sekujur tubuh Diana dipenuhi dengan jejak kepemilikan. Bagian intimnya juga terasa perih . 

Di bagian pahanya juga terdapat noda darah 

Hiks, hiks Diana meneteskan air mata. Ia sedih karena Angga melakukan itu bukan karena keinginan sendiri, tapi karena sedang mabuk. Padahal ia ingin mempersembahkan sesuatu yang paling berharga pada dirinya ketika mereka dalam keadaan sadar dan penuh kerelaan.

Butuh waktu yang lama bagi Diana untuk membersihkan tubuhnya tersebut.

***

Angga menunggu beberapa saat di depan pintu kamar mandi. Baru sepuluh menit menunggu, Angga sudah merasa gelisah.

Tok tok tok ." Woi cepetan lama banget sih di kamar mandinya !"seru Angga sambil menggedor-gedor pintu.

Mendengar suara gedoran pintu, Diana mempercepat ritual mandinya.

Setelah selesai ia langsung membalut tubuhnya dengan handuk yang hanya menutupi bagian dada hingga paha.

Kreak pintu kamar mandi terbuka. Saat itu mereka saling menatap.

Wajah Angga terlihat begitu kesal.

"Lama banget sih di kamar mandinya, " cetus Angga dengan nada sinis. Kemudian ia masuk ke dalam kamar mandinya.

Diana buru-buru menghampiri lemari mencari pakaian, ini kesempatan baginya untuk bergantian pakaian ketika tak ada Angga di kamar.

Setelah berganti pakaian, Diana langsung menunaikan sholat subuhnya yang terlambat. Setelah shalat ia melanjutkan rutinitas dengan berzikir.

Angga keluar dengan perasaan yang lebih segar. Ia heran ketika melihat Diana mengenakan mukena putih bersimpuh di atas sajadah, seperti orang yang baru selesai menunaikan sholat.

'Diana shalat ? Itu berarti dia tidak sedang haid?' batin Angga.

'Apa mungkin setelah dua kali menikah, dia tetap perawan?' surat batin Angga yang masih tak percaya.

Angga menghampiri lemari pakaian kemudian mencari pakaian ganti.

Setelah selesai dengan rutinitas,Diana melipat sajadahnya dan mukenanya.

Kemudian ia merapikan tempat tidur.

Tak ada percakapan yang terjadi di antara mereka saat itu.

Diana menarik sprei yang kotor kemudian meletakkan di kamar mandi. Rencananya ia akan mencuci sendiri sprei tersebut.

Angga masih sibuk dengan dirinya sendiri tanpa sekalipun melihat ke arah istrinya.

"Mas mau aku bikinin sarapan?" tanya Diana.

"Gak usah, aku mau sarapan di luar saja. "

Setelah menyisir rambutnya, Angga buru-buru keluar dari kamarnya.

Bruk …

Pintu kamar di banting.

'Astaghfirullah, mas Angga marah kenapa? Apa aku melakukan kesalahan ?'tanya Diana dalam hatinya.

Setelah membereskan tempat tidurnya, setelah itu ia turun untuk sarapan.

"Loh Diana ? Dimana Angga, kamu kenapa turun sendirian."

"Mas Angga sudah pergi duluan Ma," jawab Diana.

"Sepagi ini ?"

"Tumben, biasanya belum bangun jam segini."

Diana hanya tersenyum simpul.

"Padahal tadinya Papa mau ajak dia ikut meeting. Angga, Angga kok nggak berubah."

Diana tertunduk sedih mendengar penuturan Papa mertuanya.

***

Hari sudah larut malam, waktu berada di pukul dua belas malam Diana masih membuka matanya. Matanya belum bisa tertutup rapat karena sejak pagi Angga belum juga pulang.

"Mas Angga kemana ya, mau telpon gak punya nomornya. Semoga saja tak terjadi apa-apa sama mas Angga." Diana kembali memejamkan matanya. 

Pukul tiga pagi, Diana kembali terbangun dan ia tak mendapati Angga di sampingnya.

Seperti biasanya Diana mendirikan sholat malam di sepertiga malam terakhir. Di lanjutkan dengan tadarus hingga menjelang sholat subuh.

Matahari semakin meninggi. Waktu menujukan pukul tujuh pagi dan sampai detik ini Angga belum juga pulang .

Diana begitu khawatir dengan keadaan suaminya yang belum juga pulang.  Karena itulah ia bermaksud menghampiri Bu Wina untuk bisa menelpon Angga.

Baru saja keluar kamar, Diana melihat Angga keluar dari kamar yang lainnya.

Angga yang terlihat habis bangun tidur itu menghampiri ke kamar mereka.

"Mas kamu dari mana ?"tanya Diana.

"Kamu tidur di kamar itu ?"tanya Diana sambil mengekori Angga.

"Iya, memangnya kenapa?!" tanya Angga membentak.

"Tapi kenapa Mas ? "

"Karena aku gak mau peristiwa semalam terulang lagi. "

"Peristiwa apa, Mas ?"tanya Diana.

"Kamu jangan sok suci Diana, kamu kan sengaja memberikan aku obat perangsang? "

"Astaghfirullah gak ada Mas," sahut Diana dengan syok.

"Alah, pencuri mana ada yang mau mengaku," sahut Angga ketus.

"Mas, kenapa sih kamu sepertinya benci sama aku. Memangnya kenapa jika kita melakukannya, bukannya kita suami istri."

"Kamu saja yang merasa, aku gak tuh," cetus Angga dengan ketus.

'Astaghfirullah,' batin Diana sambil meneteskan air matanya.

"Kalau kamu gak ngerasa jadi suami aku, kenapa kamu mau menikahi aku Mas ?" tanya Diana dengan bibir yang bergetar dan air mata yang mengalir.

"Karena terpaksa saja. Lagian kamu juga sih gak sadar diri. Sudah dua kali janda, masih saja mau menikah dengan perjaka. Meski kamu perawan sekalipun, tetap saja kamu janda. Dan aku tuh malu punya istri yang sebelumnya berstatus janda," sahut Angga. 

Diana tepaku mendengar kata-kata Angga dengan air matanya yang semakin deras.

'Mas Angga ternyata malu dengan status ku,' batin Diana.

Sakit, se sakit-sakitnya.

Bersambung gengs.

 

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

pengen selepet mulut nya Angga, trus getok pake gagang sapu .... 😡

2023-05-09

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

oh ... Angga tetep paham yah biarpun sengklek 😅

2023-05-09

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

mangkanya jadi orang jangan belagu 😡

2023-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!