Part 14 Pulang Ke Rumah Mewah Raka

Tidak lama kemudian, datanglah satu dokter dan dua perawat yang berjalan masuk ke dalam ruang rawat Raka.

Nenek Melati yang tidak ingin menganggu aktivitas pemeriksaan, ia memilih mengajak Launa pergi dari ruangan.

Mereka duduk di kursi yang berada di depan ruang rawat VVIP Raka. Nenek Melati tampak mengamati Launa dari ujung kaki menggunakan sandal salup pink menuju bagian tubuh mungil Launa yang mengenakan pakaian stelan baju berwarna biru yang terlihat baju sejuta umat hingga bagian kepala yang rambut panjangnya dikuncit satu tidak lupa masker yang dikenakannya.

Nenek Melati yang mengetahui keinginan Raka yang ingin mencoba ilmu sihirnya itu ia memiliki keterikatan satu sama lain. Ia memahami resiko dari ilmu sihir itu apabila tidak memiliki mental kuat untuk merubah masa depan akan tetap berdampak buruk pada kenyataan pahit yang terjadi di masa mendatang. Selain itu, Nenek Melati yang melihat Raka yang memeluk erat tubuh wanita ini tampaknya memiliki rasa ketertarikan sendiri.

Mengingat, sikap baik dan perhatian dari Launa membuat Nenek Melati yakin bahwa Launa memiliki niat ada udang dibalik gorengan. Tapi, ia tidak pernah menghalangi siapapun yang ingin dekat dengan cucunya. Asalkan dia memiliki niat baik maka Nenek Melati akan setuju pada wanita itu sekalipun dia terlahir dari golongan wanita biasa saja tapi dia setuju.

"Siapa namamu, nak?" tanya Nenek Melati memulai topik pembicaraan pada Launa.

Launa yang sedang memikirkan tugas akhir kuliahnya itu ia langsung tersadar dari lamunannya. Ia menoleh ke arah wanita paruh baya yang duduk di sebelahnya.

"Nama saya Launa, nek." jawab Launa tersenyum.

Nenek membalas senyuman tulus itu.

"Oh, saya neneknya Raka. Saya lihat kamu selalu menjaga cucu saya di rumah sakit dan merawatnya dengan baik. Apa kamu pelayan baru yang dipekerjakan oleh cucuku?" tanya Nenek Melati lagi.

Launa langsung menggeleng cepat saat mendengar perkataan Nenek Melati.

"Tidak nek, saya hanya menolong Kak Raka saja. Saya merasa kasihan pada dia yang tidak ada yang menjaganya dan tidak ingin dijaga oleh siapapun." jawab Launa yang teringat dengan perkataan Raka yang tidak ingin dijaga oleh siapapun dan ia yang berhasil membujuk Raka agar percaya kehadirannya untuk menolong Raka.

"Oh begitu, kalau kamu bukan pelayan lalu kenapa kamu selalu berada disini? Maaf, saya tidak bermaksud menanyakan itu tapi saya harus tahu niat dan tujuanmu?"

"Iya nek, saya mengerti atas keraguan Nenek. Niat saya baik, saya ingin menjaga dan merawat cucu nenek yang saya tolong waktu itu mencoba bunuh diri. Saya tidak ingin tingkat populasi kematian bunuh diri semakin banyak. Selain itu, saya tidak mengerti dengan keinginan hati saya agar tetap menolong cucu nenek di setiap hari." jelas Launa panjang lebar pada Nenek Melati.

Nenek Melati yang mendengar perkataan tulus Launa. Ia hanya menghela nafas kasar sejenak untuk mengakui wanita yang diawasinya selama ini wanita baik-baik. Dengan melihat dari segi pakaiannya yang tertutup dan sikapnya yang sopan dan suka menolong membuat dirinya yakin wanita muda ini cocok untuk cucunya.

"Tenanglah, jangan terlalu dipikirkan kataku tadi. Anggap saja, saya nenek kamu sendiri dan kamu bisa sering-sering menemui cucu saya setelah keluar dari rumah sakit," ucap Nenek Melati memberikan angin segar pada Launa yang tampak bahagia mendengar perkataannya.

"Baik Nek, terima kasih sudah mempercayaiku." sahut Launa tersenyum.

"Semoga Launa ini jodoh cucuku -- Raka karena aku tidak mau Raka berlarut dalam kesedihannya." doa Nenek Melati dalam hati.

***

Di dalam ruang rawat VVIP, Raka yang telah dilakukan perawatan intensif oleh dokter dan dua perawat. Ia hanya mengangguk mengiyakan perkataan dokter yang menyarankannya agar jangan banyak bergerak dan jangan banyak pikiran.

Raka mengikuti anjuran dari dokter agar kondisinya cepat stabil. Ia sangat bosan berada di rumah sakit ini selalu mencium bau obat-obatan.

"Dok, apalagi pantangan yang tidak bolah saya lakukan setelah minum obat teratur?" tanya Raka pada dokter bername tag Jiko.

"Tuan Raka butuh istirahat saja." jawab Dokter Jiko.

"Baik Dok, terima kasih." sahut Raka.

"Iya Tuan Raka, saya ingin keluar." pamit Dokter Jiko diikuti dua perawat.

Raka memejamkan kedua bola matanya sejenak, hatinya semakin gelisah dikala ia harus kehilangan kehadiran Launa.

"Memangnya Launa itu siapa aku sehingga aku merasa tidak rela kehilangannya? Kenapa aku terus memikirkannya?" tanya Raka pelan.

Ia menjambak rambutnya merasa frustasi, baru seminggu dirawat Launa di rumah sakit saja ia sudah merasa nyaman. Lalu, bagaimana cara menghilangkan rasa nyaman yang tidak diinginkannya?

"Apa aku ajak Launa menjadi pelayan rumahku saja khusus merawatku di rumah?" ide cemerlang muncul di pikiran Raka, ia tampak tersenyum bahagia saat menemukan cara terbaiknya.

"Ide yang bagus, aku rasa cara yang efektif untuk membuat Launa tetap di dekatku."

Setelah kepulangan Raka dari rumah sakit, Raka memberikan tawaran pekerjaan dengan gaji yang fantastis untuk Launa.

Launa yang mendengar penawaran kerja dari Raka dengan pekerjaan yang tidak sulit dan bisa membantu biaya yang kuliahnya. Ia merasa lega dan setuju saja. Tapi, ia takut jadwal kuliahnya terganggu. Launa memeriksa jadwal kuliah di semester tuanya hanya ada skripsi saja. Ia rasa tidak begitu sulit untuk membagi waktu untuk kuliah saat bimbingan skripsi saja.

Raka yang mengetahui pikiran Launa itu ia reflek menggenggam tangan Launa hingga pemilik tangan mungil menoleh ke arah dirinya.

"Tenang saja, aku tidak sekejam Tuan muda di novel yang kamu baca. Aku masih memiliki hati untuk bersikap manusiawi pada orang lain. Aku akan memberikan jadwal kerjamu agar tidak menggangu jadwal kuliahmu," ucap Raka.

"Tuan, terima kasih atas pengertiannya. Baiklah, aku setuju dan mohon bimbingannya agar aku bisa bekerja dengan baik." sahut Launa dengan tatapan sendunya.

"Iya." setelah Raka mengatakan itu tidak ada topik pembicaraan lagi yang terdengar di dalam mobil, selain hanya terdengar suara deru mobil yang dibawa oleh Hans saja di dalam mobil itu. Jangan tanyakan dimana keberadaan Nenek Melati? Tentu saja, Nenek Melati naik mobilnya sendiri tapi dikendarai oleh supir pribadinya.

Setelah sampai di pekarangan rumah mewah Raka, ia turun dari mobil dengan menggunakan kursi roda.

Sementara Launa yang melihat rumah mewah yang berdiri kokoh di hadapannya. Ia membuka lebar mulutnya merasa terpesona akan keindahan duniawi.

Raka yang sedari tadi memanggil Launa agar mendorong kursi rodanya, ia hanya geleng-geleng kepala saja saat melihat Launa berdiri diam menatap rumah mewahnya dengan terpesona.

"Tutup mulutmu! Cepat kerjakan tugasmu untuk mengurusiku!" ucap Raka membuat Launa terbangun dari lamunannya yang memikirkan kapan dia bisa memiliki suami kaya dan istri yang diratukan oleh kekayaan suaminya?

Episodes
1 Part 1 Liburan di Kota X
2 Part 2 Permainan Akan Segera Dimulai
3 Part 3 Aku Tulus Mencintaimu
4 Part 4 Raka Tersiksa
5 Part 5 Raka Diselamatkan Oleh Seseorang
6 Part 6 Tolong Aku
7 Part 7 Semoga Kita Bertemu Lagi
8 Part 8 Aku Tidak Bohong
9 Part 9 Lihat Saja Nanti
10 Part 10 Indigo
11 Part 11 Nyawa Dibayar Nyawa
12 Part 12 Tolong, Jangan Tinggalkan Aku
13 Part 13 Luka Bekas Selang Infus
14 Part 14 Pulang Ke Rumah Mewah Raka
15 Part 15 Tunggu Pembalasanku!
16 Part 16 Rasa Pada Launa
17 Part 17 Semangat Launa
18 Part 18 Tunggu Aku
19 Part 19 Raka Memberi Hukuman Kecil
20 Part 20 Melindungi Nenek Melati
21 Part 21 Barang Nenek Hilang
22 Part 22 Mencari Launa
23 Part 23 Launa Mencuri Perhiasan
24 Part 24 Pelayan Wanita Bermasker
25 Part 25 Aku Punya Uang Banyak
26 Part 26 Membongkar Kasus
27 Part 27 Mengumpulkan Pengkhianat
28 Part 28 Menjaga Launa
29 Part 29 Rencana Menemui Launa
30 Part 30 Mencari Keberadaan Launa
31 Part 31 Raka Bertemu Launa
32 Part 32 Penawaran Launa Sebagai Pindah Perusahaan
33 Part 33 Datang Ke Kontrakkan Launa
34 Part 34 Maukah Kamu Menikah Denganku?
35 Part 35 Panggil Sayang Saja
36 Part 36 Raka Dan Launa Tunangan
37 Part 37 Mandi Bersama
38 Part 38 Miko?
39 Part 39 Udah Hamil Belum?
40 Part 40 Membawa Papa Rayhan Ke Rumah Sakit
41 Part 41 Penolakan Raka Berakhir Ancaman Leo
42 Part 42 Penyerangan Di Rumah Sakit
43 Part 43 Menyelamatkan Launa Di Rumah Mita Dan Leo
44 Part 44 Mari Kita Berdamai
45 Part 45 Raka Selamat
46 Part 46 Jangan Marah Sayang
47 Part 47 Kabar Buruk
48 Part 48 Berziarah Di Makan Papa Rayhan
49 Part 49 Dua Bayi Mungil
50 Part 50 Semoga Hidup Kita Selalu Bahagia
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Part 1 Liburan di Kota X
2
Part 2 Permainan Akan Segera Dimulai
3
Part 3 Aku Tulus Mencintaimu
4
Part 4 Raka Tersiksa
5
Part 5 Raka Diselamatkan Oleh Seseorang
6
Part 6 Tolong Aku
7
Part 7 Semoga Kita Bertemu Lagi
8
Part 8 Aku Tidak Bohong
9
Part 9 Lihat Saja Nanti
10
Part 10 Indigo
11
Part 11 Nyawa Dibayar Nyawa
12
Part 12 Tolong, Jangan Tinggalkan Aku
13
Part 13 Luka Bekas Selang Infus
14
Part 14 Pulang Ke Rumah Mewah Raka
15
Part 15 Tunggu Pembalasanku!
16
Part 16 Rasa Pada Launa
17
Part 17 Semangat Launa
18
Part 18 Tunggu Aku
19
Part 19 Raka Memberi Hukuman Kecil
20
Part 20 Melindungi Nenek Melati
21
Part 21 Barang Nenek Hilang
22
Part 22 Mencari Launa
23
Part 23 Launa Mencuri Perhiasan
24
Part 24 Pelayan Wanita Bermasker
25
Part 25 Aku Punya Uang Banyak
26
Part 26 Membongkar Kasus
27
Part 27 Mengumpulkan Pengkhianat
28
Part 28 Menjaga Launa
29
Part 29 Rencana Menemui Launa
30
Part 30 Mencari Keberadaan Launa
31
Part 31 Raka Bertemu Launa
32
Part 32 Penawaran Launa Sebagai Pindah Perusahaan
33
Part 33 Datang Ke Kontrakkan Launa
34
Part 34 Maukah Kamu Menikah Denganku?
35
Part 35 Panggil Sayang Saja
36
Part 36 Raka Dan Launa Tunangan
37
Part 37 Mandi Bersama
38
Part 38 Miko?
39
Part 39 Udah Hamil Belum?
40
Part 40 Membawa Papa Rayhan Ke Rumah Sakit
41
Part 41 Penolakan Raka Berakhir Ancaman Leo
42
Part 42 Penyerangan Di Rumah Sakit
43
Part 43 Menyelamatkan Launa Di Rumah Mita Dan Leo
44
Part 44 Mari Kita Berdamai
45
Part 45 Raka Selamat
46
Part 46 Jangan Marah Sayang
47
Part 47 Kabar Buruk
48
Part 48 Berziarah Di Makan Papa Rayhan
49
Part 49 Dua Bayi Mungil
50
Part 50 Semoga Hidup Kita Selalu Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!