Siti tertawa kecil mendengar pertanyaan Gendhis, "Tayamum itu, sholat tanpa berwudhu. Seperti contoh. Orang yang sakit bisa tuh sholat dengan cara wudhu tayamum, atau memang tidak adanya air untuk berwudhu dan seorang musafir yang memang sulit untuk mendapatkan air,"
"Memangnya bisa sah sholatnya?" tanya Gendhis tidak tahu menahu soal cara wudhu tayamum.
Sepintas ingatan saat Gendhis tinggal di rumah Bibik Jaitun terkenang. Jangankan untuk mengerti cara berwudhu tanpa air. Bahkan untuk sekedar membaca buku dan menulis bahkan sholat saja Gendhis lakukan dengan cara sembunyi-sembunyi.
"Begini yah Ndhis. Saat aku mendengarkan ceramah dari Ustadzah Raniya, mau tidak kamu mendengarkan ceramahnya di hari kamis lalu?" ujar Siti.
Gendhis mengangguk antusias, ia juga ingin belajar lebih dalam tentang agamanya, "Boleh Siti, Boleh, aku sangat senang kalau kamu mau menjelaskannya,"
Melihat antusiasmenya Gendhis membuat Siti bersemangat, "Pengertian wudhu dan tayamum wajib diketahui oleh umat Islam. Wudhu dan tayamum adalah cara dalam mensucikan diri sebelum beribadah. Pengertian wudhu secara umum adalah untuk menghilangkan hadats kecil. Sedangkan tayamum, dilakukan kala hendak berwudhu tapi tidak menemukan air, mengertikan?"
Gendhis manggut-manggut, "Lalu, bagaimana caranya berwudhu tayamum?"
Siti lantas melanjutkan kembali ceramah yang pernah didengarnya saat mengikuti kegiatan satu minggu sekali dalam mendengarkan kisah para Rasul yang diadakan dilingkungan pondok saban hari Kamis.
"Alternatif tayamum ini bisa dilakukan saat berada di kendaraan sedang perjalanan jauh dan tidak ada tempat sholat, mengalami krisis kekeringan, dan banyak kasus lain. Wudhu biasanya dilakukan sebelum ibadah, yang mengharuskan adanya kebersihan dan kesucian, seperti sholat atau mengaji. Bahkan dalam kepercayaan umat muslim, mensucikan diri bernilai pahala lho," jelas Siti mengingat dengan cara merunut apa yang pernah didengarnya dari ceramah Kamis lalu.
"Lalu?" tanya Gendhis antusias.
Siti kembali melanjutkan kalimatnya, tentang mengenai cara berwudhu tayamum. "Dalil mengenai tayamum. Yang menyebutkan kemudahan bersuci dengan cara tayamum, disampaikan oleh Allah SWT dalam AlQuran surat al-Nisa' ayat 43, yang artinya: [Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu.]"
Gendhis mendengarkan penjelasan Siti dengan sangat baik. Ia dapat mencermati semua uraian yang disampaikan Siti. Meskipun fisiknya saat ini terlihat buruk, namun otaknya masih berpikir jernih.
"Lalu, aku pernah dengar tentang hadits saat aku masih kecil, hadist itu apa?" tanyanya.
Dengan senang hati Siti kembali menjelaskan kepada Gendhis, "Hadits itu, berupa ucapan Baginda Rasulullah. Lain hal dengan Al-Qur'an. Terdapat dalam hadits riwayat Bukhari dari sahabat Ammar bin Yasir, berikut: Artinya: “Dari Ammar bin Yasir, Rasulullah Saw bersabda kepadanya: Cukup kau lakukan hal ini saat tayamum (menempelkan kedua tangan di atas tanah kemudian mengibaskannya, dalam riwayat lain, meniupnya. Kemudian mengusapkan kedua telapak tangan tersebut)."
Gendhis manggut-manggut, laksana ilmu pengetahuan yang terukir di dalam ingatannya. Dalam mendengarkan penjelasan Siti.
"Pengertian tayamum adalah alternatif bersuci dari hadats kecil maupun hadats besar, menggunakan debu sebelum menunaikan sholat dalam Islam. Sebagai pengganti dari media bersuci primer, yakni wudhu dan mandi wajib. Bersuci dengan tayamum ini menjadi sebuah kemudahan yang disediakan bagi umat Islam, dalam beberapa situasi tertentu yang mendesak. Secara bahasa, pengertian tayamum adalah al-qashd, wa al-tawajjuh, yang bermakna 'maksud dan mengarahkan'. Secara ringkas dan jelas, sebab-sebab dibolehkannya tayamum dijelaskan oleh Al-Ghazali dalam salah satu kitabnya yang berjudul Ihyâ ‘Ulumiddin," kata Siti dalam menguraikan apa yang ia ketahui tentang tata cara wudhu tayamum.
Tak dapat Gendhis palingkan pendengarannya kala Siti berkenan hati untuk menguraikan tentang tata cara wudhu tayamum.
Siti mengingat akan salah satu hadits dan dilantunkannya seperti mengaji dalam bahasa Arab. "Yang Artinya: "Siapa saja yang kesulitan menggunakan air, baik karena ketiadaannya setelah berusaha mencari, maupun karena ada yang menghalangi, seperti takut hewan buas, sulit karena di penjara, air yang ada hanya cukup untuk minum dirinya atau minum kawannya, air yang ada milik orang lain dan tidak dijual kecuali dengan harga yang lebih mahal dari harga sepadan (normal), atau karena luka, karena penyakit yang menyebabkan rusaknya anggota tubuh atau justru menambah rasa sakit akibat terkena air, maka hendaknya ia bersabar sampai masuk waktu fardhu."
"Aku jadi ingin belajar lebih dalam lagi tentang agama," kata Gendhis seusai mendengarkan penjelasan Siti.
Seulas senyuman kecil menyungging dikedua sudut bibir tipis Siti. "Bagaimana caranya selama ini kamu hidup Ndhis. Tidakkah orang tuamu mengajarkan tentang agama?"
Gendhis terdiam, seraya menunduk.
Melihat Genghis diam seperti itu, membuat Siti berargumen. Ada apakah gerangan dengan keluarga Gendhis?
"Emm... Ndhis, kamu bisa baca dan menulis kan?" tanyanya.
Gendhis mengangguk tanpa melihat lawan bicaranya.
Siti menjentikkan jarinya, "Bagus, nanti aku tuliskan doa wudhu tayamum sekaligus tata caranya,"
Mendengar itu, membuat Gendhis mengangkat wajahnya, ditatapnya wajah Siti yang berhidung pesek, "Benarkah?"
Siti mengangguk, "Sungguh."
Seulas senyuman mengembang di kedua sudut bibir pucatnya. Ada rasa syukur yang teramat sangat mendalam. Entah di sini aman atau tidak dari jangkauan Bibik Jaitun.
Akan tetapi Gendhis merasa pelariannya dari rumah Bibik Jaitun, semoga dikemudian hari akan membawanya menggapai impian dan cita-cita.
Seperti kata-kata bijak dari almarhum Romo Ghandi dalam falsafah tentang mimpi dalam kehidupan.
"Cekelana impenanmu, amarga yen impen mati, urip iku kaya manuk sing swiwine rusak, mula ora bisa mabur."
Artinya: (Berpegang teguh pada mimpi, karena jika mimpi mati, hidup itu seperti burung yang sayapnya rusak, sebab tidak bisa terbang.)
"Kamu lulusan apa Ndhis?" tanya Siti melihat Gendhis diam, seolah banyak yang dipikirkan teman barunya itu.
Gendhis menggeleng, "Aku tidak sekolah,"
Cukup terkejut dengan jawaban Gendhis, namun Siti tak ingin berkomentar terlebih dulu, "Terus kamu tinggal di daerah mana?"
"Kalau tidak salah, Tambakrejo," jawab Gendhis.
Siti manggut-manggut, "Oh masih di daerah Sleman, kamu tahu sekarang ini kamu berada di daerah apa?"
Gendhis menggelengkam kepala, menyelaraskan ketidaktahuannya.
"Ini di daerah Mlangi, masih satu kabupaten dengan Sleman," kata Siti, ditatapnya wajah Gendhis yang pucat, "terus siapa nama lengkap mu?"
Gendhis menatap Siti, ada keraguan dalam hatinya.
Ditatap seperti itu oleh Gendhis membuat Siti merasa tidak nyaman telah mengajukan banyak pertanyaan, "Aku tidak bermaksud mengintrogasi mu, Ndhis. Aku hanya ingin tahu lebih sedikit tentang mu, dan aku rasa pertanyaan ku masih sebatas kewajaran bertanya pada teman. Dan agar aku tidak berprasangka buruk tentangmu,"
Gendhis rasa apa yang diucapkan Siti memang masih batas wajar, tapi mengapa ia masih saja sulit untuk bersikap terbuka, seolah trauma yang ditanamkan Bibik Jaitun masih melekat.
"Nama panjang ku Gendhis Apsarini Pramesti," jawabnya.
Siti membulatkan matanya menatap Gendhis, tidak menyangka nama dari seorang perempuan yang ditemukan dalam keadaan karut marut mempunyai nama yang sangat bagus dan seperti nama dari keturunan ningrat, "Aku tidak menyangka Ndhis, namamu sangat bagus, sepertinya orang tua mu keturunan ningrat?"
Gendhis kembali menunduk, ditatapnya kedua telapak tangan terluka, "Siti, aku rasa kamu sudah salah mengira,"
"Ya habis namamu bagus banget, kan siapapun bisa menerka-nerka, Gendhis. Lalu bagaimana dengan kedua orang tuamu?" tanya Siti masih ingin mengoreksi tentang siapa Gendhis.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Arif Sunoe
lak tenan nang Mlangi....
tetep tak tunggu lanjutannya
2022-11-08
1
Hazelnut
terimakasih atas ajaran yang bermakna ini, tetap semangat thor
2022-11-07
1