Silakan Dibaca.
Julia memandang ke arah tuannya dengan terkejut, ia tidak menyangka bahwa tuannya tersebut memiliki job yang begitu kuat. Seumur hidupnya, baru kali ini melihat job seperti milik tuannya.
Tanpa sadar, ia semakin menyukai tuannya itu. Julia tersenyum dan memeluknya dengan erat.
Arven sendiri sedikit kewalahan, ia tidak menyangka Julia akan menggoda dirinya pagi-pagi begitu. Arven sendiri tidak ingin melakukannya dulu, ia hanya membalas pelukan dan mengelus punggung wanita tersebut.
“Hei, kita akan melakukan nanti saja. Hari ini masih banyak hal yang harus kuurus.” Arven membisikkan kata-kata tersebut, sehingga Julia tersenyum karena apa yang dia pikirkan berbeda dengan tuannya tersebut.
Para kelompok lainnya yang mendengar ledakan, segera merapat. Mereka melihat retakan yang luas di dekat kediaman tuannya. Kemudian, tatapan keseluruhan tertuju ke atas, di mana tuannya tengah berpelukan dengan Julia.
“Apakah salah? Tidak ada serangan sama sekali?” tanya orang1 ketika melihat tuannya yang berada di lantai atas.
Arven yang masih memeluk Julia, seketika menatap ke arah luar jendela. Ia melihat berbagai pasukannya tengah berkumpul. Arven mengerutkan keningnya dan dalam sekejap ia menyadari bahwa mereka datang karena ledakan keras sebelumnya.
Arven merasa sedikit bersalah, akan tetapi ia segera menggelengkan kepalanya dan melepaskan pelukan Julia.
“Aku keluar dan kamu siapkan makanan untuk kita makan, hari ini!” Arven segera memerintahkan Julia dan Julia mengangguk mengerti, sambil menundukkan kepalanya dengan hormat.
“Dimengerti, Yang Mulia!”
Arven menyeringai, kemudian ia mengangkat tangannya dan pakaian miliknya kini telah berubah menjadi pakaian bangsawan dengan warna hitam dan merah.
Arven melompat dari jendela, pandangannya tertuju tepat ke arah pasukan yang sudah berkumpul tersebut. Meski mereka berkumpul karena kesalahan, akan tetapi mereka datang sangat tepat dengan keinginan Arven untuk memanggil mereka.
“Kalian semua, maaf telah mengganggu istirahat kalian. Namun, beruntung kalian berkumpul di sini, sehingga aku tidak perlu untuk memerintahkan seseorang untuk menyuruh kalian berkumpul.”
Arven melayang di udara, perlahan-lahan menurun dan akhirnya mendarat di bawah. Seluruh orang segera melesat dan berbaris dengan rapi.
Mereka berlutut satu kaki dan berkata bersama. “Kami menemui, Yang Mulia!”
Arven melambaikan tangannya, ia berkata, “Duduklah di tempat, aku akan memulai pengumuman baru.”
Semua pasukan segera duduk dengan rapi. Pandangan mereka tertuju ke arah Arven berdiri. Mereka ingin mengetahui apa yang ingin diumumkan oleh tuannya tersebut.
“Kalian semua memiliki level sepuluh, bukan?” tanya Arven, kemudian salah satu orang menjadi perwakilan seluruh pasukan. Orang itu tak lain ialah Lask.
“Yang Mulia, rata-rata dari kami memang memiliki level sepuluh. Namun, ada juga yang sudah berada pada level sembilan belas dan dua puluh.”
Lask menjelaskan dengan ringkas, agar tuannya mengerti. Maka dari itulah, mengapa ia menjadi perwakilan dari seluruh pasukan lainnya.
Arven mengangguk paham, kemudian ia memandang ke arah Lask dan berkata, “Lask, majulah. Aku ingin melakukan sesuatu dan butuh percobaan.”
Arven sendiri tahu bahwa percobaan yang akan dia lakukan sama sekali tidak akan berefek buruk. Jadi, ia lebih memilih pasukan inti terlebih dahulu, sebelum disebarkan ke pasukan lainnya.
Lask segera berdiri dan mendekat ke arah tuannya. Ia tidak banyak bicara, jika tuannya ingin melakukan sesuatu terhadapnya, ia akan menyetujuinya.
Arven memegang bahu Lask. Ia memikirkan sebuah kelompok di mana, memiliki anggota yang dapat berubah menjadi binatang buas melalui buah. Entah mengapa menurutnya itu hal bagus, sehingga Arven mulai mencoba Amplifikasi anak buahnya itu.
Namun, Arven tidak bisa memodifikasi hal tersebut. Ia hanya dapat memaksimalkan kekuatan dari anak buahnya itu. Arven segera mengerti dan mulai meningkatkan fisik dari anak buahnya tersebut.
Lask seketika merasakan sesuatu di dalam tubuhnya. Ia memejamkan matanya dan merasakan semua otot maupun tulangnya mulai berkembang menjadi kuat.
“Sudah cukup... Hanya ini batasku!” Arven berkata sambil melepaskan tangannya. Ia kemudian melanjutkan perkataannya. “Coba beradaptasilah!”
“Terima kasih, Yang Mulia!” Lask berkata dengan nada tegas. Ia benar-benar bersemangat ketika menerima kekuatan baru.
Lask segera mundur dan mencoba untuk menyesuaikan tubuh barunya itu. Ia sekarang memiliki tubuh yang sedikit besar, tingginya hampir mencapai dua meter dan seluruh tubuhnya penuh akan otot besar, tetapi cocok.
Ia layaknya tentara yang sudah melakukan pelatihan neraka selama dua tahun. Sorot dan aura Lask benar-benar mengerikan, ia menginjak beberapa kali dan sosoknya seketika muncul di kejauhan.
Para pasukan melebarkan matanya dan Sebastian yang melihat itu mengerutkan keningnya. Entah mengapa, gerakan Lask tidak dapat ia ikuti.
Kemudian, Sebastian mengalihkan perhatian terhadap tuannya. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa tuannya tersebut dapat meningkatkan fisik seseorang.
Arven merasakan tatapan yang berkobar. Ia melihat ke arah tatapan itu, ia menemukan bahwa Sebastian tengah menatapnya dengan penuh rasa semangat juang.
“Kamu nanti.” Arven berkata dengan ringan, Sebastian menunduk dengan hormat. Kemudian, Arven memandang ke arah para pasukan yang tersisa dan berkata dengan tenang.
“Inilah mengapa aku mengumpulkan kalian! Aku ingin meningkatkan keseluruhan pasukan, sebelum menjalankan misi. Lask sendiri berada pada level dua puluh, akan tetapi fisiknya sudah hampir sama dengan level tiga puluh.”
Para pasukan menjadi semangat ketika mendengar perkataan tuannya. Mereka mengabdi kepada tuannya dan setia sampai mati. Janji ini sudah terukir jauh di dalam diri mereka masing-masing.
“Aku akan meningkatkan kalian, di mulai dari baris depan kanan sendiri.” Arven tidak mau membuang banyak waktu, ia menunjuk ke arah pasukan dan pasukan tersebut maju.
Butuh empat jam untuk menyelesaikan seluruh peningkatan fisik para pasukannya.
Tepat ketika seluruh pasukan sudah berubah, Arven merasakan kenaikan dalam levelnya. Sebelumnya ia memiliki level 23, akan tetapi kini ia memiliki level tiga puluh.
‘Benar-benar peningkatan yang besar. Jika terus begini, bukankah akan menarik nantinya. Aku hanya dapat meningkatkan sepuluh kali fisik para pasukan.’
Arven jelas senang dengan peningkatannya tersebut. Ia mengingat bahwa level lima puluh hanyalah batas Kerajaan Kecil atau bisa dibilang, Raja Kerajaan kecil hanyalah memiliki level sekitar lima puluh.
Arven tidak bisa bersenang diri untuk sekarang. Targetnya ialah kehancuran dunia, ia perlu mengumpulkan kekuatan dan pasukan yang kuat. Menurut perhitungan iblis, bahwa ia dapat mengubah keseluruhan menjadi pasukannya.
“Masih jauh, akan tetapi rencanaku baru saja di mulai!” tegas Arven, ia sudah merencanakan tugas untuk para pasukannya dan tugas untuk dirinya sendiri.
Arven memandang ke arah para pasukannya yang sedang melakukan penyesuaian dengan tubuh baru. Ia kemudian menepuk kedua tangannya tanda isyarat untuk pasukan memperhatikan dirinya.
Seluruh pasukan mendengar tepukan ringan tersebut, mereka memandang ke arah Arven dan Arven segera menyampaikan tugas masing-masing.
“Seperti sebelumnya, kalian akan menjarah penduduk desa sekitar. Siapa yang tidak tunduk, bunuh! Kemudian, aku ingin kalian menculik berbagai budak yang terdapat di jalanan.”
Arven sendiri sudah memutuskan untuk memperluas populasi, ia tidak takut dengan makanan maupun pakaian. Semuanya sudah ia siapkan, hanya tersisa rumah yang belum dirinya siapkan.
“Baik, Yang Mulia!” Seluruh pasukan berkata dengan serempak.
“Kerjakan tugas ini secara kelompok, satu kelompok berisi sepuluh orang. Buat nama kode masing-masing berurutan dan ingat! Aku tidak ingin adanya pasukan yang mati! Kembalilah jika tidak dapat mengatasinya! Keselamatan adalah utama.”
“Juga, di saat kalian bertarung. Gunakan segala cara untuk menang! Tidak peduli bagaimana liciknya cara itu, jangan bimbang dan jangan naif!” Arven berkata dengan jelas.
Para pasukan menyadari seketika, mereka menunduk penuh hormat. Tuannya tidak ingin mereka mati, jelas ini menyentuh hati merek masing-masing.
Namun, yang tidak mereka ketahui ialah, Arven tidak ingin pasukannya berkurang. Meski ia tidak peduli akan nyawa para pasukan, ia lebih memedulikan kinerja dan jumlah pekerja sendiri.
‘Dengan begini, rencanaku dimulai!’
To be Continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
sopian
lanjuty
2022-11-18
0