Silakan Dibaca.
Matahari dari timur mulai terbit, tanda bahwa pagi hari telah tiba. Udara sejuk menyapu ke seluruh kota Loan. Namun, pagi hari itu juga, semuanya diguncang oleh berita yang sangat besar.
“Apakah itu, Tuan Kota?” tanya warga kota Loan ketika melihat rekaman yang telah disiarkan di atas langit Kota Loan. Rekaman itu menunjukkan aksi Tuan Kota berhubungan badan dengan seorang wanita.
“Itu benar-benar, Tuan Kota!”
“Namun, bukankah aneh. Lihat perempuan itu bukan istrinya kan?” tanya warga lainnya, ia terkejut melihat tuan kota melakukan hal yang tidak senonoh dengan perempuan lain.
Para warga kota Loan benar-benar terkejut dengan yang ditunjukkan oleh rekaman tersebut. Sampai akhirnya, ada sebuah berita yang menggemparkan lainnya.
Di lorong bawah tanah menuju area pelelangan. Banyak orang melihat sesuatu yang mengerikan telah terjadi di dalam pelelangan tersebut.
“Apa-apaan ini, bagaimana bisa ada sesuatu yang mengerikan di tempat ini?” tanya seorang warga kepada warga lainnya.
“Semuanya angkut mereka keluar dari ruangan.” Warga lainnya segera bertindak dan membawa orang-orang telah membujur kaku di ruangan lelang tersebut.
Satu persatu warga mulai membawa para orang-orang yang mati di tempat itu. Mereka keluar dari ruang lelang dan meletakkan orang mati tersebut di tempat terbuka.
Dalam serempak di pintu gerbang masuk menuju ke Kota Loan, terdapat berbagai kereta yang terdapat simbol-simbol beragam. Kereta itu terus bergerak cepat, menuju ke arah Kota Loan.
Para prajurit yang melihat hal itu, benar-benar dibuat tercengang. Ia tidak tahu mengapa begitu banyak kereta memasuki Kota Loan. Juga, kereta-kereta tersebut sangat cepat dan terdapat lambang-lambang yang mereka kenali sebagai lambang para bangsawan.
Para prajurit sendiri memandang Kota Loan dengan aneh, pertama siaran Tuan Kota yang bersetubuh dengan wanita lain. Kemudian, kedua banyak orang meninggal dengan seluruh tubuhnya ditutupi arang, ketiga kereta bangsawan melesat cepat ke arah Kota Loan.
Jika, dilihat dari situasi tersebut. Para prajurit maupun warga sekitar memiliki pikiran satu yaitu, Kota Loan tengah terjadi peristiwa yang mengerikan semalam.
Di sisi lain, tepatnya jalur pertama. Para mayat yang sudah tertutup oleh arang sudah dikeluarkan semuanya. Kereta bangsawan juga berhenti di tempat tersebut.
Mereka memandangi tubuh yang meninggal itu dengan mata melebar. Jelas mereka terkejut akan kejadian tersebut. Hal ini karena orang-orang yang meninggal itu ialah tamu undangan dalam lelang, yang artinya para bangsawan.
“Apa yang terjadi dengan Tuan! Bagaimana bisa ia dibunuh?” tanya salah satu kusir terhadap para warga. Jelas ia khawatir karena kejadian ini kemungkinan besar bersangkutan dengan Baron Marvin, atau Tuan Kota Loan.
“Kami tidak mengetahuinya! Acara lelang apa yang terjadi di bawah. Juga, itu terjadi ketika kami sudah tidur semalaman.” Warga menjawab dengan jelas, mereka tidak tahu apa yang terjadi semalaman.
“Bagaimana aku harus menjelaskan ini kepada para bangsawan rumah nantinya.” Kusir benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Namun, yang jelas berita itu menyebar ke seluruh Kerajaan Fireland.
Di suatu tempat, tanah yang subur dengan pepohonan yang berada di jarak beberapa ratus meter dari area padang rumput. Tepat di tengah-tengah area padang rumput, berdiri sebuah kota yang di mana tembok mereka terdapat lambang api.
Di tengah-tengah kota tersebut terdapat bangunan tiga lantai dengan lambang api yang berbentuk tulisan. Di dalam bangunan tersebut, terdapat seorang laki-laki berumur lima puluh tengah duduk di singgasana.
“Ariana menghilang, juga Kota Loan membunuh berbagai Bangsawan? Apakah kamu yakin?” tanya laki-laki tersebut dengan tampang serius.
“Hamba yakin, Yang Mulia!” prajurit yang berlutut di depan laki-laki itu, hanya menunduk dengan penuh hormat.
“Pergilah, jika berita ini benar maka kirim beberapa ratus orang untuk menangkap Marvin Fishar. Jika, para bangsawan dibunuh, harus berkaitan dengannya!”
“Dimengerti, Yang Mulia!” Prajurit segera beranjak pergi dari ruang tersebut. Kemudian, laki-laki yang tengah duduk itu, memandang ke arah sebelah kanan. Lalu, ia bertanya, “Bagaimana menurutmu?”
“Kemungkinan benar, Tuan. Juga ada yang melihat Putri Ariana berada di sana.” Sosok pria memegang informasi yang di dapat oleh tim pengumpul informasi tersebut.
Laki-laki yang duduk itu, kini mulai menyeringai. Ia kemudian berkata, “Aku menunggu putriku itu kembali, setelah Ia kembali mari kita jebak dan permainkannya di kamar.”
Itu benar, laki-laki yang duduk itu ialah Raja Kerajaan Fireland, Teo Finland.
***
Di sisi lain, tepatnya penginapan yang berada di Kota Loan. Ada seorang pemuda tengah memeluk seorang wanita. Mereka berdua terbangun dari tidurnya, karena mendengar suara berisik dari luar kamar.
“Mengapa begitu berisik?” tanya pemuda yang tak lain, ialah Arven. Ia benar-benar tidak mengetahui apa yang tengah terjadi hari ini. Arven sendiri segera berdiri dan mulai membasuh wajahnya.
Ingatan tentang sesuatu yang terjadi kemarin segera melintas. Arven melebarkan matanya dan dalam sekejap ia kembali tenang, di sertai dengan seringai di wajah.
Berikutnya, ia keluar dari kamar mandi dan melihat bahwa Julia telah terbangun dan duduk tanpa pakaian apa pun. Ia masih linglung sampai akhirnya, melihat ke arah Arven berada.
“Pagi, Tuan!” Julia menyapa terlebih dahulu dengan nada menggoda.
“Ya, pagi.” Arven menyapa balik dan berkata, “Hari ini, Kota Loan tengah terjadi kegemparan hebat.”
Julia menyusutkan matanya dan seketika sudut mulutnya ditarik ke atas membentuk senyuman indah. Ia tahu maksud dari apa yang dikatakan oleh tuannya tersebut.
Julia, perlahan-lahan mulai membasuh tubuhnya di kamar mandi. Ia bersiap-siap karena selepas ini, kemungkinan besar mereka akan pergi kembali.
Arven sendiri memandang ke arah luar penginapan, di sana terdapat banyak orang yang telah berkerumun di jalanan. Jelas berita tentang kejadian di lelang sangatlah besar.
‘Langkah selanjutnya, ialah pergi dari Kota Loan dan mulai mencari tempat yang cocok untuk membangun kota.’ Arven sendiri mulai mengirimkan pesan dengan pesawat terbang.
Semua orang mendapatkan pesan itu dan paham bahwa sudah waktunya untuk pergi dari Kota Loan.
Arven membuka petanya, ia terus mencari tempat yang cocok untuk membangun kota itu. Arven ingin kota yang jauh dan tidak akan diketahui oleh kebanyakan orang dulu.
Tak butuh waktu lama, bertepatan dengan keluarnya Julia, Arven menemukan tempat yang cocok untuk tempat mereka tinggal nantinya.
Arven kemudian, memandang ke arah Julia yang sudah menampilkan seluruh tubuhnya tanpa balutan kain. Arven sedikit terkejut, akan tetapi ia tersenyum tak berdaya.
“Kamu memang selalu menggodaku. Cepat pakai pakaianmu dan gunakan secara tertutup. Aku tidak ingin siapa pun melihat tubuh indah yang kamu punya.” Arven berkata dengan jelas.
“Dimengerti, Tuan.” Julia berkata dengan manis, kemudian ia mulai berpakaian serapat mungkin. Meski panas, akan tetapi suhu tubuh dapat dirinya kontrol sepenuhnya.
Tak berselang lama, Julia sudah berpakaian rapi dan ia benar-benar tertutup. Kemudian, duduk di dekat tuannya tersebut. Arven tidak mempermasalahkan apa pun, ia memegang paha wanita itu untuk permainan saja sambil menunggu dua anak buahnya untuk memulai rencana.
Tak butuh waktu lama, untuk dua pemimpin kelompok menghadap ke arah Arven. Mereka menunduk hormat, seraya berkata, “Salam, Yang Mulia!”
Arven mengangguk, ia kemudian berkata, “Kita akan pergi dari Kota ini. Tujuan selanjutnya ialah membuat tempat untuk kita tinggali nanti.”
Lask dan Salas melebarkan matanya, kemudian senyum terukir di wajah mereka masing-masing. “Baik, Yang Mulia!”
Arven tersenyum, kemudian ia bangkit dari duduknya dan memandang jauh luar Kota Loan. Target selanjutnya ialah tanah tak bertuan, Rolan.
To be Continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sei
b
2023-01-26
1