Silakan Dibaca.
Ariana terkejut melihat sosok yang ia kenal tengah dijual sebagai budak. Kemudian, ia segera memejamkan matanya dan berkata kepada Lask.
“Lask, kumohon bisakah kamu mendapatkan wanita itu?” tanya Ariana, ia ingin membeli wanita tersebut. Namun, ia sama sekali tidak membawa uang.
Lask yang mendengar itu seketika mengerutkan keningnya. Namun, ia segera menggelengkan kepalanya dan berkata, “Kau tidak perlu meminta itu, Nona. Tujuanku di sini hanyalah untuk menunjukkan dirimu kekejaman dunia. Siapa yang kau lindungi, siapa yang kau hancurkan.”
“Kumohon, Lask. Selamatkan bibi Julia, aku mohon sangat!” Ariana menitikkan air mata. Ia jelas sangat tidak ingin seseorang yang paling dikenalnya, akan menjadi mainan bagi para bangsawan.
Lask tetap diam, tugasnya hanya ini dan untuk mengambil ibu tuannya itu, sudah ada orang lain yang bertindak. Lask sekarang mulai sepenuhnya berubah, kali ini daging putih yang ia makan sudah sepenuhnya terintegrasi.
Lask hanya akan mematuhi Arven tanpa persyaratan apa pun. Ia tidak akan bertanya, kecuali tuannya memberitahu. Inilah akhir dari memakan daging putih tersebut.
Ariana yang melihat ibu temannya dijadikan barang jual, benar-benar menusuk dalam hatinya. Ia mulai kembali mempertanyakan keadilannya tersebut.
‘Apakah ini keadilan? Mengapa ini serasa bukan keadilan? Arven, apakah ini maksudmu dulu? Apakah ini sesuatu yang membuat dirimu menghilang? Apakah ini yang didambakan ayahku?’
Semua pikiran tentang keadilan, runtuh dalam sekejap. Mata Ariana yang sebelumnya biru laut, berubah menjadi merah terang. Rambut miliknya juga mulai memudar menjadi perak.
Perubahan itu membuat Lask terkejut, apakah ini yang dimaksud tuannya tentang apa yang dimiliki oleh Putri Ariana tersebut.
‘Semua sampah, kalian para bangsawan semuanya harus mati!’
Lask yang sebelumnya mengerti bahwa Ariana akan mengamuk. Ia segera memukul belakang lehernya dengan kuat.
Ariana melebarkan matanya dan ia menatap ke arah Lask dengan ekspresi terkejut. Kemudian, ia berkata dengan lirih.
“Mengapa...”
“Tidurlah!” Kalimat Lask terakhir sebelum Ariana memejamkan matanya. Ia kemudian terbaring di dalam pelukan Lask.
‘Tahap pertama sudah selesai, selanjutnya.’ Lask menatap dengan lekat ke arah mata yang berada di bayangan wanita berambut perak.
Mata itu berkedip dan Lask mengangguk. Kemudian, tepat saat harga wanita berambut perak ditentukan. Lima pisau melesat menghancurkan lampu ruangan itu.
“Siapa yang mematikan lampu!”
“Apakah ini pembukaan untuk barang terakhir? Benar-benar menarik, aku ingin melihat barang apa yang kalian keluarkan.”
Banyak orang mengira itu adalah pertunjukkan dari lelang tersebut. Namun, perkiraan mereka semuanya salah, tepat saat suara teriakan terdengar. Para bangsawan melebarkan matanya.
“Penyusup!” teriakan itu membuat seluruh para penonton heboh. Mereka jelas sudah tidak dapat melihat karena seluruh ruangan itu gelap tanpa ada penerangan.
“Call Fire.” Satu orang penyihir dari salah satu bangsawan mengeluarkan api. Namun, berikutnya penyihir itu tertegun ketika merasakan rasa sakit yang begitu kuat menyerang tangannya tersebut.
“Arhhh!” penyihir itu berteriak ketika melihat tangannya telah putus dari tubuhnya. Jelas ini membuat ia bergetar penuh ketakutan.
Setiap api muncul, pemilik api itu akan mati. Ini jelas membuat berbagai bangsawan panik. Mereka tidak tahu jalur keluar dan berakhir berbenturan dengan orang lainnya.
Di sisi lain, Lask membawa Ariana dan mengisolasikan pintu keluar. Detik berikutnya, sesuatu dalam bayangan bergerak di bawah kakinya. Lalu Lask terjun ke dalam bayangan.
“Bagaimana misinya?” tanya sosok bayangan, kemudian perlahan-lahan bayangan membentuk sosok pria kekar dengan pakaian putih dibalut jas hitam.
“Berhasil, bagaimana denganmu, Tuan Sebas?” tanya Lask, ia menaruh hormat kepada pria tua di sampingnya itu. Hal ini karena, level dan kekuatan pria itu lebih kuat dari dirinya.
Sebastian, menunjuk ke arah wanita berambut perak yang terkejut dengan keadaannya kali ini. Lask mengangguk dan ia tersenyum menyeringai.
“Ariana! Bagaimana kalian menculik dirinya!” wanita berambut perak itu terkejut dengan perempuan yang di bawa rekan orang yang menculiknya itu.
“Diamlah, Nona. Kau hanya akan dijadikan penghangat tempat tidur tuanku! Juga, kau akan beruntung mungkin karena tuan kami akan menjadi penghancur dunia ini.”
Wanita berambut perak melebarkan matanya. Entah mengapa bayangan putranya muncul tepat di benaknya.
“Siapa Tuan kalian?”
“Lebih baik tidak kuungkapkan sekarang, Nona Julia Amara.”
Itu benar, wanita cantik tersebut ialah Julia Amara. Sosok wanita yang pernah menjadi Ibu dari Arven Fishar.
Sebastian, sama sekali tidak peduli dengan perbincangan Lask dengan Julia. Ia mengendalikan bayangan menuju ke penginapan yang sudah disewa oleh tuannya tersebut.
Di sisi lain, di area pelelangan. Semua orang terkunci dalam ruangan yang gelap. Semua penyihir di sana dibunuh oleh Sebastian dalam bayangan.
Para bangsawan terus bertabrakan satu sama lain. Ada juga orang yang diinjak oleh bangsawan lainnya. Ruangan itu menjadi kacau balau.
Namun, mereka tidak mengetahui bahwa ada asap yang masuk ke dalam ruangan. Asap hitam itu benar-benar membuat mereka semakin panas.
Nafas para bangsawan mulai terasa sesak. Mereka terus mencari pintu keluar, tetapi ruangan itu benar-benar sudah dipenuhi dengan asap hitam itu.
Di luar ruang lelang. Perempuan yang menjadi juru lelang akhirnya bisa keluar. Ia menghirup nafas dalam-dalam dan belum sempat, dirinya bergerak sosok hitam melintas dan memukul belakang lehernya.
Perempuan itu melebarkan matanya dan ia pingsan dalam sekejap. Orang yang melakukan pemukulan itu perlahan-lahan mulai terlihat, orang itu tak lain ialah Salas.
“Bawa perempuan ini, kita akan berikan ke teman lainnya untuk menghangatkan kamar mereka nanti.”
“Baik, ketua.”
Salas memandang ke kedalaman ruang lelang. Rencana membakar dan memasukkan asap ke dalam ruangan benar-benar cara membunuh yang tepat.
Rencana ini, tidak ada yang mengetahuinya. Hal ini karena, Salas menggunakan rumah sebelah toko tersebut. Mereka menggunakan tempat pembakaran dan menutup cerobong yang mengarah atas.
Jalur lelang ialah bawah tanah, sehingga harus menggunakan sihir tanah. Namun, itu bukanlah masalah bagi Salas dan yang lainnya.
Mereka sudah terbiasa menggunakan sihir tanah untuk membuat sumur dan membuat saluran air untuk memenuhi sawah.
“Besok, kejadian hari ini pasti akan membuat gempar seluruh Kerajaan Fireland. Mari kita kembali,” kata Salas, kemudian ia keluar dari rumah tersebut dan menghancurkan seluruh barang bukti.
Salas dan para warga mulai berkerumun dengan banyak orang. Mereka kemudian tiba di penginapan. Lantai bawah sendiri masih ramai, jadi untuk menghindari kecurigaan tertentu, Salas dan para warga masuk secara bergantian.
Di sisi lain, tepatnya ruang tuan kota. Marvin yang sedang duduk sambil menghirup cerutu di tangannya, ia benar-benar santai.
Marvin sendiri di dalam ruangan tidak sendiri, ia ditemani perempuan asing. Mereka berdua tengah melakukan permainan yang sangat ganas.
Namun, kemungkinan besar esok hari Marvin sudah tidak akan dapat melihat malam hari.
Di sisi lain, di ruangan yang luas. Duduklah seorang pemuda yang memiliki rambut perak matanya merah menyala. Ia adalah Arven Fishar, pelaku dari segala kejadian di rumah lelang.
Arven sendiri tetap berada di kamar yang ia sewa. Ia kini tengah menunggu para anak buahnya datang dan melaporkan kejadian yang terjadi di ruang pelelangan.
Tak butuh waktu lama, sosok bayangan melintas dan berhenti tepat di depan Arven. Bayangan itu perlahan-lahan melebar dan selanjutnya, berbagai orang keluar dari bayangan tersebut.
Dua orang pria, satu orang wanita dan satu orang perempuan. Mereka kali ini muncul tepat di depan Arven.
“Salam, Yang Mulia!” Dua pria itu berkata bersamaan, membuat wanita yang menutup matanya perlahan-lahan membukanya.
“Kalian sudah kembali, Sebas, Lask.”
Wanita itu terkejut, bukan karena pandangannya sudah terbuka. Melainkan suara tuan kedua orang yang menculik dirinya sangatlah akrab.
Wanita itu segera membuka matanya. Remang-remang ruangan membuat ia menyesuaikan visinya terlebih dahulu. Perlahan-lahan ruangan semakin jelas, di saat ia melihat tuan kedua penculiknya, ia tercengang.
Rambut perak dengan iris mata merah cerah. Wajahnya tampan dengan pakaian hitam layaknya sosok penjahat. Jelas wanita yang bernama Julia Amara itu terkejut, karena sosok pemuda itu sangatlah ia sayangi.
Perlahan-lahan Julia mendekat, tetapi belum sempat ia mencapai pemuda itu. Sosok pemuda tersebut muncul di depannya dan memegang dagunya.
“Oh, Nona yang cantik... Apakah kamu memikirkan Arven putramu itu? Namun, maaf. Aku bukan putramu, melainkan tuanmu kali ini.”
Julia melebarkan matanya, ia kemudian mengingat bahwa mata putranya berubah. Ia akhirnya memahami, kemudian Julia memejamkan matanya.
Ingatan buruk yang selalu membuatnya tersiksa mulai dirinya ingat, putra, maupun suami, semuanya ia ingat. Namun, semuanya terbakar habis dalam sekejap.
Inilah kejamnya dunia, perasaan niat membunuh keluar dari wanita itu. Tepat saat ia membuka matanya. Iris mata biru laut sebelumnya, kini berubah menjadi merah gelap. Tepat saat ia mengucapkan sesuatu, nadanya berubah menjadi nakal dan membangkitkan naf*su seluruh pria.
“Baik, Tuan Muda~”
To be Continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sei
shittt mennnnn
2023-01-26
0
♡~Yuki.nur019
woah *👏🏻👏🏻*
2022-12-22
1
ADRIAN
👍👍👍
2022-11-18
0