Silakan Dibaca.
Di sisi lain, kelompok Arven hampir mencapai Kota Loan. Mereka bergerak dengan cara terpisah. Arven sendiri tidak berada dalam rombongan tersebut. Ia sendiri mengganti gaya rambutnya, sebelum masuk ke dalam Kota.
Arven berada pada barisan orang-orang yang ingin memasuki Kota Loan. Ia memandang jelas ke depan dan tahu bahwa para anak buahnya sendiri telah masuk ke dalam Kota.
Arven tersenyum, kemudian pandangannya beralih ke jalan lain di mana kereta dengan lambang Kerajaan Fireland keluar dari Kota Loan. Namun, mata Arven sedikit menyusut dan senyum di wajahnya semakin melebar.
‘Sepertinya putri keadilan itu benar-benar termakan oleh omongan Lask.’ Arven memejamkan matanya, kemudian ia membuka mata menghadap ke barisan kembali.
Tak butuh waktu lama, untuk gilirannya tiba. Para penjaga mendatanginya dan berkata, “Tunjukan identitasmu anak muda.”
Penjaga itu ramah dan tegas, itulah yang seharusnya dimiliki oleh setiap penjaga kota. Jika, mereka tidak memiliki sifat dan tindakan seperti itu, mereka akan segera di usir dengan keras.
“Paman, aku tidak memiliki kartu identitas. Aku sendiri berasal dari tempat jauh,” jawab Arven dengan ekspresi penuh penderitaan.
Penjaga sedikit terkejut, kemudian ia mengangguk dan mengeluarkan kristal pendeteksi bahaya. Arven sendiri tahu fungsi kristal tersebut, ia tidak masalah karena dirinya mulai mengontrol seluruh auranya.
Kristal seketika bercahaya putih, yang menandakan bahwa Arven tidak berbahaya. Penjaga mengangguk dan tersenyum, kemudian ia berkata dengan tenang.
“Kamu bisa masuk, juga untuk membuat kartu identitas ada di dekat penginapan jalur kiri.” Kemudian, penjaga mengeluarkan selembar kertas dan menyerahkannya kepada Arven.
Arven menerimanya dan melihat bahwa itu adalah aturan Kota Loan. Ia mengangguk dan berkata, “Terima kasih, Paman.”
“Tidak perlu, segera buat kartu identitasmu, Nak. Aku akan melanjutkan tugasku terlebih dahulu!”
“Selamat bekerja, Paman!” Arven berkata dengan senyum di wajahnya. Kemudian, ia melihat penjaga itu melambaikan tangannya.
Senyum Arven perlahan-lahan menurun dan berubah menjadi senyum dingin. Ia segera menghilangkan tampilan tersebut dan berbalik pergi menuju ke jalur kiri.
Namun, saat akan melangkah pergi. Panel sistem muncul di depannya, ia terkejut melihat panel itu. Namun, isi dari panel sistem itu membuat matanya menyusut.
[Misi dipicu.]
[Misi : Selamatkan Ibu yang telah melahirkan dirimu dari lelang bawah tanah.]
[Hadiah : Kemampuan Acak.]
[Gagal : Ibu Anda akan dibuat mainan oleh para Bangsawan.]
[Durasi : 5 Jam.]
Arven yang melihat misi tersebut seketika menjadi dingin. Ia sendiri tidak terlalu peduli dengan orang tuanya, karena baginya hanya orang tua di Bumi saja yang pantas di sebut orang tua.
Arven kemudian mengingat sekilas wajah dan postur tubuh ibu dari tubuhnya sekarang ini. Entah mengapa, ia tertarik dan menganggap wanita itu sebagai target untuk menjadi penghangat tidurnya nanti.
‘Sistem, apakah kamu tahu lokasi tempat pelelangan berada?’
Panel sistem muncul di depannya kembali, tetapi kali ini berbentuk sebuah peta yang menunjukkan desain Kota Loan. Arven yang melihat itu, segera memahaminya.
Ia melihat bahwa tempat pelelangan berada di jalur pertama, kemudian ia melihat bahwa memasuki tempat itu harus mengucapkan sandi terlebih dahulu.
Arven akhirnya mengetahui sandi tersebut dan ia kali ini bertujuan untuk bertemu dengan rekan lainnya di penginapan. Mereka akan berkumpul untuk membahas rencana selanjutnya.
Namun, Arven pertama kali pergi ke tempat pembuatan kartu identitas. Ia tidak ingin memulai masalah terlebih dahulu, sebelum benar-benar siap.
Arven bergerak ke bangunan yang memiliki bentuk seperti pilar. Ia tiba di depan pintu bangunan tersebut dan mengetuknya dengan ringan.
Selepas ketukan tiga kali, suara serak dari dalam terdengar. “Masuklah, pintu tidak dikunci.”
Arven mendorong pintu tersebut, kemudian ia memandang isi ruangan tersebut. Di mana hanya ada beberapa rak penuh buku yang melingkar. Di tengah ruangan terdapat meja yang terdapat buku menumpuk.
“Ada yang bisa kubantu, Nak?” tanya sebuah suara yang berasal dari balik buku-buku di meja tengah ruangan tersebut.
Arven sedikit mengerutkan keningnya dan menjawab, “Aku kemari ingin membuat sebuah kartu identitas, apakah kamu bisa membuatkannya?”
Arven sedikit melirik ke samping kanan dan kiri ruangan, ia tidak melihat adanya lonjakan mana maupun sesuatu yang aneh di sekitar ruangan.
“Tenanglah, di ruangan ini hanya ada aku saja.”
Arven terkejut di dalam hatinya, intuisi orang yang di balik tumpukan buku itu benar-benar tajam, ia tidak menyangka akan diketahui tengah mengamati ruangan.
“Maaf, Paman. Aku terbiasa mengamati situasi, kamu tahukan bagaimana orang yang selalu hidup di dalam hutan.”
“Oh, menarik.” Suara kursi bergerak terdengar begitu jelas. Kemudian, dari samping tumpukan buku perlahan-lahan memperlihatkan orang yang berada di balik tumpukan buku tersebut.
“Arven Fishar, aku tidak menyangka kamu masih hidup.” Orang itu tersenyum ketika mengatakan hal itu. Sementara itu, Arven melebarkan matanya dan jantungnya berdetak lebih kencang.
“Apa maksudmu, Paman? Siapa Arven Fishar?”
“Bukankah itu namamu, Tuan Muda?”
Arven seketika menggelap, ia tidak menyangka bahwa ada orang yang mengenali dirinya. Arven sendiri sangat yakin, ditambah tampilannya sudah berubah dari sebelumnya.
“Sepertinya tidak ada pilihan lain.” Arven berkata dengan nada dingin, kemudian Bloody Knife muncul di tangan kanannya.
Ia ingin melesat, akan tetapi orang itu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tenanglah, bocah. Apakah kamu sudah melupakan diriku?”
Arven mengerutkan keningnya, ia juga melihat bahwa orang di depannya tidak menunjukkan permusuhan sama sekali. Hal ini jelas membuat Arven bingung, ia kemudian mulai memilah ingatan tubuhnya dan akhirnya ia mengingat siapa orang di depannya itu.
Seorang pria dengan rambut perak, ia memiliki jenggot dan kumis putih. Pakaiannya sendiri layaknya jubah, kemudian kacamata kecil terdapat di wajahnya.
“Paman Louis?” Arven mengatakan dengan nada rendah, ia sedikit mengenal pria di depannya itu.
Louis Reig, kakak dari ibu Arven. Ia sendiri mengganti namanya menjadi Louis Tom, agar tidak ada yang mengetahuinya. Ia sendiri tidak terlalu peduli dengan kehidupan adiknya sendiri dan ia benar-benar menjauhkan diri dari keluarga Reig karena obsesinya terhadap buku.
“Oh, kau mengingatnya.” Louis berkata dengan senyum di wajahnya. Kemudian, ia memandang jauh ke arah mata Arven. Namun, ia sama sekali tidak menemukan batas dari pemuda tersebut.
Jelas ini membuat Louis menaikkan alisnya, ia tidak menyangka bocah yang sebelumnya memiliki batas. Kini benar-benar berubah menjadi tanpa batas, hal ini pasti terjadi ketika keponakannya itu berada di Desa Sadney.
“Apakah kamu datang kesini untuk menyelamatkan Ibumu?”
“Tidak, aku hanya ingin membelinya. Wanita secantik dirinya akan sia-sia berada di tangan para bangsawan.”
Arven tidak menutupinya, ia bukanlah tokoh penjahat yang selalu bersembunyi. Jika ketahuan sekali, maka ungkapkan sekaligus tujuanmu. Tidak perlu banyak alasan, yang membingungkan lainnya nanti.
Louis jelas terkejut, akan tetapi ia tersenyum. Ia tidak menyangka keponakannya akan menjadi seperti sekarang. Ia yang sebelumnya tidak peduli dengan adiknya, mulai mengembangkan kepedulian.
Louis sendiri ingin adiknya itu berada di tangan yang tepat, seperti keponakannya itu. Louis kemudian, berbalik dan mengambil kartu identitas yang baru dibuatnya. Ia melemparkan kartu itu kepada keponakannya.
Arven menerima kartu itu, ia kemudian memandang ke arah Louis. Sementara Louis, kembali berjalan ke tempat duduk dan mulai duduk kembali.
“Pergilah, nasibmu tidaklah kecil. Penjahat bukanlah orang yang menempati satu tempat saja. Ia akan terus berkembang dan menghancurkan lingkungan sekitarnya.”
Louis menghentikan ucapannya, ia kemudian menghirup nafas sedang, sebelum menghembuskannya secara berkala. Lalu, ia menyeringai dan melanjutkan ucapannya.
“Aku akan melihatnya, di mana dunia kotor ini hancur karenamu!” tegas Louis, ia sendiri mendukung niat keponakannya. Ia jelas mengingat mimpinya dulu.
‘Paman, suatu hari aku akan menjadi penjahat yang dapat menghancurkan dunia kotor ini! Dunia yang tidak ada perang, kedamaian naif, hanya membuat orang atas senang. Dengan adanya perang, mereka akan mengerti bagaimana Dunia seharusnya bergerak!’
Arven melebarkan matanya, ia tidak menyangka bahwa ada orang yang akan memiliki pikiran seperti itu. Ia kemudian ingat bahwa pemilik tubuh sebelumnya juga, tidak menyukai Dunia yang sekarang bergerak.
Pemilik tubuh sendiri ingin memulai gelombang kejutan yang membuat Dunia Kotor semakin ribut. Mengingat kenangan itu, Arven tersenyum menyeringai.
‘Iblis benar-benar menyediakan tubuh yang sesuai ternyata...’
To be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Ghost_the_comments
................
.
.....
..........
.......
....... . . . .... ..... .... .
.........
.... ......
..........
..... ........ ....
.....
... ..... ..
.... .... ..
..... ........
2023-04-08
0
Sei
a
2023-01-26
0
♡~Yuki.nur019
Sekarang anak ini akan menjadi anakku ke (melihat jumlah anaknya) ke 20+
2022-12-22
1