Silakan Dibaca.
Arven mulai melangkah keluar dari ruangan, ia turun ke bawah dan melihat banyak orang yang tengah duduk di penginapan bawah untuk membeli makanan.
Ia melihat, di antara para orang-orang tersebut ada juga yang memakai jubah hitam dan beberapa orang memakai jubah akademi.
Arven tidak peduli, ia terus berjalan keluar dari penginapan. Namun, tepat saat ia keluar. Ia mendengar suara seseorang di belakangnya.
“Berhenti, Tuan. Bisakah Anda menunjukkan identitas Anda?” tanya seorang prajurit, ia menatap ke arah Arven dengan penuh kecurigaan.
Arven memandang ke arah prajurit tersebut, kemudian mengeluarkan kartu identitas miliknya. “Ini Paman, juga kulihat-lihat banyak orang di mari, apakah ada sesuatu?”
“Oh, mereka berasal dari Akademi Sheri. Tujuan ke sini ialah terkait tentang kasus anak-anak hilang akhir-akhir ini. Salah satu anak itu, termasuk dari bagian Akademi Sheri.”
Prajurit memberikan penjelasan dan maksud tujuan dari Akademi Sheri datang menuju ke Kota Loan.
Arven mengerutkan keningnya, ia sama sekali tidak mengetahui informasi terkait hilangnya para anak-anak, baru-baru ini. Namun, ketika ia memilah ingatan Arven asli, memang ada anak-anak yang hilang dulu.
“Apakah pernah terjadi kasus seperti ini?” tanya Arven, kemudian prajurit yang telah menyelesaikan verifikasi identitas Arven, mengangguk.
“Itu benar, dulu selalu ada kejadian seperti itu. Para prajurit sendiri tidak mengetahui penyebabnya, apalagi kami sudah menyelidiki di berbagai tempat.”
Prajurit memberikan penjelasan tentang kasus dulu yang sama dengan sekarang. Kemudian, ia memberikan kartu identitas Arven tersebut.
“Terima kasih atas kerja samanya dan mohon maaf atas tindakan sebelumnya.” Prajurit berkata dengan sopan, Arven sendiri tidak terlalu masalah, ia mengeluarkan koin emas dan memberikannya kepada prajurit.
“Sebagai tips karena memberitahukan tentang informasi kasus tersebut.” Arven berkata dengan ringan, ia berbalik dan pergi meninggalkan prajurit yang menunduk penuh dengan hormat.
Tiba di luar penginapan, Arven memandang ke sekitar. Ia pergi berjalan menyusuri area pemukiman warga dan mencari bahan untuk percobaannya nanti.
Ia melintas di gang sepi, di mana hanya terdapat beberapa kotak yang tersusun rapi di dekat bangunan bertulisan ‘Bar.’
Arven mengambil botol minuman yang kosong tersebut, kemudian ia mengambil beberapa pasir di tanah.
Tepat saat, Arven sudah memenuhi botol dengan pasir. Perasaan bahaya dalam sekejap muncul, ia segera menghindar ke samping.
Arven segera melihat siapa yang menyerangnya itu. Terlihat sosok bertubuh besar dengan pemukul yang dilengkapi dengan duri. Mata sosok itu berkilat merah, seolah-olah ia ingin membunuh Arven.
Arven yang melihat itu, seketika terkejut. Ia tidak tahu maksud dan tujuan dari orang itu menyerangnya. Arven mengeluarkan Bloody Knife miliknya.
“Apa maksudmu menyerangku, bajingan?” tanya Arven, ia mengangkat pisaunya tersebut sejajar dengan wajahnya.
Orang besar itu tidak menjawab, ia melesat ke arah Arven sambil mengayunkan tongkat duri miliknya.
Arven dapat melihat pergerakan itu, ia dengan cepat menghindari serangan orang besar itu. Kemudian, Arven menyerang secara beruntun.
Slash! Slash!
Orang besar berguling di tanah, kemudian berdiri kembali. Luka sayatan yang dibuat oleh Arven membuat orang besar itu mengeluarkan darah.
Arven sendiri menyeringai dan ia melesat ke belakang dan berbelok ke gang yang lebih sepi. Orang besar tentu mengikutinya, sehingga darah yang keluar dari tubuh orang besar itu semakin menjadi banyak.
Memasuki gang yang sepi, Arven mulai mengendalikan auranya. Ia membuat seluruh auranya menghilang dari tempat. Orang besar yang sudah tiba di tempat, tidak mengetahui di mana Arven berada.
Orang besar itu melirik ke kanan dan kiri, kemudian mencoba berlari kembali. Namun, lututnya seketika melemah. Ia terjatuh ke tanah dan mencoba sekuat tenaga untuk bergerak.
Arven sendiri melihat orang besar itu, seketika berkilat cahaya dingin. Ia akan mencoba jobnya untuk orang tersebut. Beruntungnya ia kali ini adalah memiliki stok mana yang lebih.
Orang besar itu memasuki sekarat, ia benar-benar tidak bisa bergerak. Kesadarannya akan menghilang begitu saja.
Arven mendekat, ia dengan cepat meletakkan telapak tangannya tepat ke perut orang besar itu. Kemudian, ia menyalurkan mana ke dalam tangannya.
“Bangkitlah!”
Cahaya mulai bersinar dengan terang, kemudian Arven merasakan mana miliknya terus diserap oleh orang besar itu. Arven dengan cepat memasukkan ramuan mana ke dalam mulutnya.
Beruntung ramuan mana berasa manis, sehingga ia dapat meminum ramuan mana secara terus-menerus.
Tepat saat botol ramuan mana sudah habis sepuluh kali, cahaya mulai meredup dan Arven mulai melepaskan tangannya dari orang besar tersebut.
Bruk!
Arven terduduk di tanah, keringat deras terus membasahi dirinya. Kemudian, ia melihat kulit orang besar itu retak secara perlahan-lahan.
Sampai akhirnya, kulit orang besar itu pecah dan keluarlah sosok seorang pria tua dengan pakaian putih dan jas hitam, ia memakai celana hitam dan sepatu hitam. Rambut yang ia miliki pendek, putih dan rapi.
Kumisnya lebat, tetapi tertata dengan baik. Ia memegang tongkat hitam di tangannya.
“Salam Yang Mulia!”
Arven melebarkan matanya, jelas ia terkejut dengan orang yang ia dapatkan tersebut. Namun, yang paling membuat dirinya terkejut ialah panel sistem yang tidak henti-hentinya berbunyi.
[Selamat, Tuan Rumah naik level.]
[Selamat, Tuan Rumah naik level.]
[Selamat, Tuan Rumah naik level.]
[Selamat, Tuan Rumah naik level.]
[...]
[+ Status.]
[- Nama : Arven Fishar.]
[- Umur : 17 Tahun.]
[- Julukan : Putra Baron, Terlahir Kembali, Evolusioner.]
[- Level : 20.]
[- Job : Evolusi Makhluk.]
[- Ep : 50.]
[- Exp : 340/1360.]
[- Str : 32.]
[- Def : 29.]
[- Spd : 45.]
[- Mana : 45.000.]
[- Mana Regen : 20/1 detik.]
[- Skill :]
[1. Summon Minion: Lv 1.]
[2. Kontrol Aura : Lv 3.]
[3. Evolusi : Lv 5.]
[- Pasukan Evolusi:]
[1. Kertas Pesawat : Lv Max.]
[2. Sebastian Rasvel : Lv 25.]
[- Level Sistem : 01.]
Arven yang melihat statusnya benar-benar terkejut. Ia tidak menyangka akan segera memiliki level dua puluh. Arven tidak bisa tenang untuk sesaat, ia segera merasakan tubuhnya lebih kuat dari sebelum-sebelumnya.
Arven memandang ke arah pria tua yang berpakaian layaknya pelayan. Ia kemudian memiliki ide, seperti apa yang dirinya lakukan sekarang.
“Bukankah dengan begini, aku akan lebih cepat untuk naik.” Arven merasakan bahwa ia menemukan sebuah cheat untuk dirinya cepat naik level.
‘Apakah ini yang dinamakan halo antagonis?’ batin Arven dengan seringai di wajahnya. Ia benar-benar tidak menyangka akan menikmati berkah tersebut.
“Tuan, apakah ada yang bisa kubantu?”
“Sebas, aku ingin kamu menjadi pengawalku. Namun, aku ingin kamu mengawasi dari jarak jauh. Juga cobalah untuk tidak diketahui oleh para prajurit.”
“Itu mudah, Tuan.” Sebastian menjawab dengan ringan, kemudian ia menghilang berubah menjadi bayangan. Ia kemudian masuk ke dalam bayangan Arven.
“Apakah bisa begini juga?”
To be Continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Adam Iskandar
experience atau poin pengalaman
2023-03-29
1
Sei
b
2023-01-26
0
♡~Yuki.nur019
lalu .. identitas Itunya Siapa?
2022-12-22
1