Silakan Dibaca.
Kereta kuda mulai berhenti di masing-masing toko, jelas ada sesuatu yang tengah terjadi di Kota Loan itu. Kereta kuda yang memiliki dekorasi mewah, jelas kereta tersebut milik para bangsawan.
Ketika pintu di buka, sosok bangsawan keluar dari kereta miliknya. Sosok itu berjalan ke arah toko di depannya, sementara kereta kuda ditarik pergi menuju ke suatu tempat yang aman.
Orang bangsawan itu tidak hanya satu, melainkan ada berbagai orang. Mereka tengah melintas ke dalam toko dan bertemu dengan sosok seorang pria kurus berpakaian putih yang dibalut dengan jas hitam.
“Mawar ke dalam kegelapan,” kata orang bangsawan tersebut, sehingga pria kurus itu mengangguk dan menepuk kedua tangannya.
Kemudian, pintu terbuka dengan sendirinya dan bangsawan tersebut memasuki pintu itu. Ia menatap ke depan dan terus berjalan di lorong yang gelap.
Tak berselang lama, di ujung lorong terdapat pintu yang memperlihatkan sinar cahaya lampu. Cahaya itu begitu cerah sehingga cukup untuk menyinari satu ruangan.
Tepat saat bangsawan semakin mendekat, suara sorak-sorai penuh semangat mulai terdengar. Semakin bangsawan itu mendekat, sorakan semakin mengeras.
Tiba di depan pintu, bangsawan itu mulai membukanya dan melihat pemandangan di mana berbagai orang tengah duduk dengan tenang.
Tepat bawah mereka ada berbagai orang yang berteriak dengan heboh ketika melihat sosok perempuan yang cantik tengah berdiri di podium tengah, ia tersenyum dan berkata dengan meriah.
“Sekali lagi, terima kasih untuk para tamu. Acara lelang akan segera dimulai dalam hitungan beberapa detik!”
Itu benar, ini adalah tempat di mana lelang bawah tanah berada. Tempat ini sangat tersembunyi, hanya orang-orang bangsawan yang aktif dalam dunia bawah yang mengetahui akan hal itu.
Di suatu sudut tempat para penonton, terdapat dua orang tengah duduk di sana. Satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Mereka memakai jubah dan topeng yang hanya menyembunyikan wajah saja.
“Apakah ini lelang bawah tanah?”
“Kau benar, Nona Keadilan.”
“Jangan panggil aku seperti itu, panggil saja aku Aria. Aku tidak suka dengan julukan itu.”
Itu benar, mereka ialah Lask dan Putri Ariana. Keduanya bertemu, ketika Ariana melihat Lask yang tengah melintas di jalur ketiga menuju ke jalur pertama.
Ariana segera mengikutinya, jelas ia curiga karena Lask keluar pada waktu malam hari. Ariana dengan cepat mendatangi Lask dan berikutnya jadilah seperti ini.
Ariana yang baru pertama kali datang ke lelang bawah tanah, benar-benar terkejut akan adanya hal ini.
“Sepuluh detik sudah berlalu, mari kita mulai lelang hari ini!” perempuan yang menjadi juru lelang, mulai mengedipkan matanya kepada pelayan di belakang.
Pelayan mengerti, mereka mengeluarkan barang pertama, di mana barang itu ialah sebuah kalung hitam.
“Semuanya, mari kuperkenalkan barang pertama, yaitu Kalung Ratu Pertama Sandland. Kalung ini digali di makam ratu tersebut, fungsi dari kalung ini selain indah, ialah meningkatkan rasa daya pikat,” kata juru lelang.
“Harga untuk pertama kalung ini ialah Sepuluh perunggu. Silakan mulai, menawar!”
Berbagai orang-orang mengangkat tongkat mereka. Jelas mereka akan menawar dengan harga di atas sepuluh perunggu.
“1 Perak!”
“2 Perak!”
Melihat harga terus meningkat, juru lelang tersenyum dengan senang. Inilah yang paling disukai setiap orang, perang ekonomi yang saling menunjukkan kekayaan mereka masing-masing.
Di sisi lain, Lask sendiri tersenyum melihat ekspresi wajah Ariana yang kosong. Sampai akhirnya, barang kedua diperlihatkan yaitu seorang budak.
Wajah Ariana semakin memucat ketika ia mengenali bahwa budak itu ialah perempuan yang dirinya bawa sebelumnya.
Tepat saat Ariana akan maju, tangan Lask mematikan seluruh indra penggerak Ariana. Ia memandang ke arah perempuan itu dengan dingin.
“Jangan buat masalah sekarang!”
Ariana terkejut, ia tidak bisa bergerak. Hanya bisa menggunakan mulut, mata dan telinga saja.
“Apa yang kamu lakukan padaku?”
“Lihat saja, kau akan paham bagaimana dunia itu berputar.”
Mendengar pernyataan dari Lask, ia melebarkan matanya. Jelas Ariana terkejut ketika mendengar itu. Ariana sendiri mulai merenungi terkait dunia sambil mengamati jalannya lelang.
Barang ketiga, ialah bahan tambang yang misterius. Barang itu berbentuk layaknya batu dengan sesuatu di dalamnya biru.
Lask menyusutkan matanya, ia tahu batu apa itu. Namun, tugasnya ialah sosok wanita, bukanlah sosok batu itu.
Barang ketiga berhasil dijual, kali jni memasuki barang keempat, yaitu sosok budak yang dibawa oleh Ariana sebelumnya.
Ariana jelas terpukul dengan pemandangan yang ia lihat. Seseorang yang ia telah selamatkan kini menjadi budak kembali.
Hari Ariana jelas sakit dan, ia sekali lagi ingin datang ke podium dan menghancurkan lelang tersebut. Namun, tubuhnya tidak bisa bergerak, karena ia kehilangan kendali kekuatan dalam dirinya.
Barang kelima, dikeluarkan itu ialah sebuah peta harta yang dimiliki oleh Kerajaan Fireland sendiri.
Ariana terkejut, hal ini karena peta harta karun itu seharusnya dilindungi oleh berbagai penjaga. Namun, tetap di culik.
“Kamu salah, peta itu bukanlah yang asli.” Lask berkata dengan suara rendah. Ariana yang mendengar itu melebarkan matanya.
“Apakah itu benar? Namun, bukankah mereka menjual peta itu? Bagaimana nasib orang itu?” tanya Ariana, tetapi Lask tidak menjawab. Ia hanya diam dan menunggu acara selanjutnya.
Ia sama sekali tidak peduli dengan nyawa seluruh orang yang berada di tempat lelang itu. Lask sendiri sama sekali tidak menganggap lelang ini menarik.
Ariana yang mendapati bahwa Lask tidak berbicara. Ia menjadi semakin bingung. Jelas bahwa Lask ialah manusia, mengapa ia tidak peduli dengan nyawa orang lain.
Ariana termenung, ia berpikir apakah cara dirinya bertindak sudah benar atau belum. Orang ini apakah pantas untuk dikhawatirkan, kemudian ia melihat lagi barang keenam yaitu sosok budak yang ia selamatkan sebelumnya.
“Inilah Dunia kenyataan, Nona. Kuat akan memangsa lemah, kemudian prajurit hanyalah pion untuk melindungi seorang Raja. Penduduk desa hanyalah menjadi pemasok kehidupan raja dan lainnya,” jelas Lask.
“Lalu, mengapa bangsawan penting? Mengapa seorang petani harus selalu dihina?” Lask mengajukan pertanyaan yang membuat Ariana terkejut, ia menunduk murung karena apa yang dikatakan Lask ialah kebenaran.
Tanpa adanya petani, apakah kalian akan makan ketika dunia sudah kehabisan sumber alam.
Ariana merenung sampai, barang sudah mencapai barang ke sembilan. Di mana seorang wanita berambut perak keluar dari ruangan belakang.
Tubuhnya indah dan menggoda, matanya sebiru lautan membuat seseorang tertarik. Fisik yang terjaga dan dada yang tercipta besar.
Hal ini jelas membuat sebagian para bangsawan menyeringai penuh air liur. Mereka tergoda akan tubuh yang begitu proporsional. Bayangan bermain ketika malam hari terus terlintas di pikiran mereka.
Hanya saja, Ariana yang melihat itu melebarkan matanya. Jelas-jelas ia mengetahui siapa wanita tersebut.
Ia adalah wanita yang paling baik hati, wanita yang selalu menjadi seseorang yang pernah menghiburnya ketika sedih dulu.
“Ibu Arven...”
To be Continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
♡~Yuki.nur019
ok Sekarang apa yang akan terjadi
2022-12-22
1
ADRIAN
👍👍👍👍
2022-11-18
0
WITABU08
curi thor😊....
2022-11-09
0