BAB.20

"Aku minta maaf ya Mama aku tidak akan melakukannya lagi." ucap Leon.

"Dengar ya Leon, kita tidak tahu siapa mereka, sayang. mama tidak ingin mereka melukaimu jadi kamu harus ingat kata-kata Mama. jangan terlalu dekat dengan mereka, kalau mereka jahat bagaimana Mama akan menyelamatkanmu? Kamu adalah harta Mama kesayangan mama dan cinta mama"

SATU MINGGU KEMUDIAN

KOREA

"Hallo jagoan." seorang pria nampak menatap bocah kecil yang sedang bermain di sekitar taman yang ada di salah satu sekolah.

"Paman, paman datang lagi?" tanya Leon kepada seorang pria.

"Tentu saja jagoan kecil, Oh ya Paman akan berada di sini dalam waktu yang cukup lama loh.., soalnya Paman tampan akan bekerja dan tinggal di sini." ucap William yang membuat Leon sangat bahagia.

"Benarkah Paman? kalau begitu aku punya teman dong." tawa bahagia dari Leon.

Canda tawa mereka berdua membuat Lukas benar-benar berpikir kalau bocah kecil itu adalah sosok masa kecil dari William.

"Kamu nanti mau main sama paman, tidak?" tanya William kepada Leon.

"Tentu saja, tapi tadi Mama bilang kalau aku tidak boleh main sama orang asing. Mama bilang kalau aku hilang Mama pasti menangis." jawab Leon.

"Memangnya kamu mau ke mana? Paman kan cuma mau mengajak kamu jalan-jalan. lagi pula Paman tidak akan mengajak kamu pergi ke manapun, cuma ke rumah paman Setelah itu kita main-main di sana. di rumah paman itu banyak banget permaiman game." William benar-benar begitu terpesona dengan sosok anak kecil yang ada di depannya tersebut.

"Paman, Kenapa Paman baik sama aku?" tanya Leon.

"Karena kamu anak baik." jawab William sembari mengusap rambutnya Leon.

Lukas terus menatap perbincangan dua orang berbeda usia itu, memang ada begitu banyak kemiripan antara bocah itu dan William. cara berbicara cara tersenyum cara menatap bahkan keangkuhan yang di perlihatkan oleh bocah kecil itu begitu Sama persis dengan William.

"Lukas, kamu tahu di wilayah ini tempat es krim yang paling enak?" tanya William.

Lucas menggelengkan kepalanya, karena baru beberapa hari mereka ke sini, mereka ada di tempat ini pun hanya untuk bekerja.

Lukas tidak akan tahu tempat-tempat seperti itu.

"Paman, di Seol ini aku sangat tahu di mana tempat makanan enak. apa Paman mau aku tunjukkan?" tanya Leon yang membuat William tersenyum.

"Apakah kamu tahu di mana tempat makanan enak?" tanya William.

Leon menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian bocah kecil itu memegang tangan William dan Lukas. bocah kecil itu nampak mengajak dua pria itu berjalan ke sebuah tempat yang biasa didatangi oleh Margaretha dan putranya itu.

Para wanita muda nampak menatap dua pria tampan yang memegang tangan bocah kecil yang dari tadi terus berbicara.

"Apa biasanya Papa dan mamamu mengajakmu kemari?" tanya William.

Leon menggelengkan kepalanya, bocah kecil itu menatap William dengan tatapan mata yang ingin mengatakan sesuatu.

"Biasanya yang mengantarkan aku itu nenek sama mama, aku kan sudah bilang kalau papaku sedang bekerja belum pulang. suatu hari nanti jika Papa sudah pulang aku ingin mengajaknya ke sini." jawab Leon.

"Memangnya papamu kerja di mana?" tanya William yang ikut penasaran gara-gara perkataan yang diucapkan oleh bocah kecil tersebut.

"Ke luar negeri, Biasanya Mama itu mengajakku jalan-jalan di sekitar tempat ini kemudian Mama selalu mengajakku berjalan-jalan di sekitar pasar. lalu belanja sama nenek." jawab Leon yang begitu lugu.

William nampak tersenyum, sesaat kemudian pria itu mengajak Leon masuk ke sebuah tempat. sedangkan Margaretha yang berada di restoran dia bergegas pergi ke sekolah Leon karena putranya sudah pulang. langkah kaki Margaretha begitu terburu-buru, jarak dari sekolah ke restoran tidak terlalu jauh sekitar 10 menit.

"Pasti anak itu nanti ngomel-ngomel parah saat aku sampai di sekolahnya." ucap Margaretha yang terlihat berlari sembari mengikat rambutnya.

Sesaat kemudian ketika sampai di tempat sekolah Leon tatapan mata Margaretha menatap tempat itu yang sudah ditutup.

"Loh.., kok sudah tutup sih." wanita itu menatap sekolah Leon. "Pak satpam, Pak satpam!" Panggil Margaretha.

"Iya Bu, ada apa." jawab Pak satpam.

"Di mana Leon, Pak?" tanya Margaretha.

"Leon tadi sudah pulang Bu, dia pergi sama pamannya." jawab Pak satpam.

"Paman?" tanya Margaretha yang bingung.

"Iya, tadi dua pamannya menjemput Leon. katanya Mereka mau jalan-jalan sebentar." jawab Pak satpam.

Setelah mendengar perkataan Pak satpam seketika Margaretha ketakutan luar biasa.

"Dua pria? Putraku pergi dengan dua pria? Bagaimana mungkin, aku kan sudah bilang kalau dia tidak boleh keluar dengan orang asing." ucap Margaretha yang kemudian menelpon bibinya.

"Bibi ana yang sedang mencuci tangannya itu, nampak dia melihat ponselnya yang ada di meja berdering berulang kali.

"Kenapa sih wanita ini telepon berulang kali." ucap bibi Ana yang kemudian menjawab panggilan telepon dari Margaretha.

"Ada apa, Retha?" tanya Bibi Ana yang terlihat begitu santai.

"Leon sudah pulang belum, bi?" tanya Margaretha yang panik.

"Ya belum lah, kamu aja belum pulang kok Leon sudah pulang gimana sih kamu Retha?" jawab bibi Ana.

"Bibi jangan bercanda, Leon sudah pulang atau belum?" tanya Margaretha dengan suara yang begitu keras.

Bibi Ana yang mendengar suara teriakan Margaretha, wanita itu yakin kalau ada sesuatu yang terjadi kepada cucu keponakannya tersebut.

"Ada apa dengan Leon, Retha?" tanya Bibi Ana.

"Putraku tidak ada di sekolah bi, dia tidak ada di sekolah." jawab Margaretha berulang kali.

"Apa?! coba kamu tanya Pak satpam atau tanya teman-teman di sekitar sekolahnya, mungkin Leon main ke sana." ucap bibi Margaretha yang ikut panik setelah mendengar kabar Kalau Leon hilang dari sekolahnya.

"Bibi, tolong bantu aku cari Leon di sekitar rumah. aku takut kalau dia sudah pulang." pinta Margaretha.

"Iya, kamu tutup dulu telepon. Bibi akan mencari Leon." jawab bibi Ana yang kemudian mematikan ponselnya.

Akhirnya kedua wanita itu mencari keberadaan Leon yang tiba-tiba hilang.

"Ya Tuhan, kemana Putraku itu." ucap Margaretha yang begitu panik.

Beberapa teman Leon yang rumahnya dekat dengan sekolah nampak didatangi oleh Margaretha, satu persatu rumah didatangi namun tidak ada satupun yang melihat Leon. Mereka bilang kalau Leon tadi bermain di taman depan.

"Ya Tuhan, kemana Putraku." ucap Margaretha yang seketika meneteskan air matanya.

Kepanikan seketika melanda Margaretha, tubuhnya gemetar setelah mendapatkan kenyataan kalau putranya tiba-tiba menghilang.

Sesaat kemudian ponsel Margaretha terlihat berdering, wanita itu segera melihat ponselnya dan ternyata di sana Leon sedang menelpon dirinya.

"Leon Sayang, kamu di mana nak?" tanya Margaretha.

"Leon sedang main di rumah paman Mama." jawab Leon.

"Cepat katakan di rumah siapa, sayang. Mama akan menjemput kamu, bisa kan?" tanya Margaretha.

"Sebentar lagi aku pulang Ma, dua Paman ini sudah mengantarku, sekarang aku sudah sampai di depan rumah." jawab Leon.

** bersambung **

Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- I love you uncle Bastian

-Terlempar ke dimensi kerajaan

-Isteri simpanan bos kejam

-Gairah cinta isteri muda

-One night stand with mister William

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

leon bader bgt deh..mak ye dh soak

2023-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!