BAB.5

"Untuk apa aku makan?" tanya Margaretha.

Terlihat wanita itu menatap William yang sudah mengenakan celana tapi tidak memakai pakaiannya.

"Kalau kamu tidak makan nanti kamu akan pingsan di jalanan, kalau kamu pingsan di jalanan lalu apa yang akan mereka pikirkan?" ucap William yang membuat Margaretha hanya terdiam

Pria itu menatap dirinya, tubuh Margaretha benar-benar tidak bisa dia gerakkan sama sekali, terlihat wanita itu menyandarkan kepalanya di salah satu tangan. tak berselang lama Margaretha tiba-tiba menatap William.

"Kamu tidak akan membohongiku kan? lalu di mana surat-surat itu?" tanya Margaretha.

William nampak tersenyum, sesaat kemudian pria itu mendekati Margaretha dan memberikan ciuman di pipinya.

"Tenanglah Sayang, kenapa kamu terburu-buru seperti itu. tenang saja aku tidak akan pernah membohongimu, lagi pula aku memang pria brengsek tapi aku bukanlah pria pembohong." jawab William yang kemudian memberikan beberapa berkas yang sudah dia tandatangani.

"Ekhhh.."

Margaretha berusaha untuk berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Ketika berada di kamar mandi, terlihat wanita itu menatap dirinya sendiri di cermin. bayangan tadi malam akan terus mengusik masa lalu dan masa depan gadis itu.

"Aku benar-benar wanita murahan." ucap Margaretha sembari menatap dirinya di cermin.

10 menit kemudian Margaretha keluar dari kamar mandi, terlihat wanita itu mengenakan pakaiannya yang dia pakai tadi malam.

"Itu cek yang sudah kita sepakati, itu sertifikat rumahmu dan biaya rumah sakit sudah aku lunasi semuanya." ucap William.

Margaretha tidak mengatakan apapun, wanita itu hanya menatap William yang masih tidak mengenakan pakaiannya.

"Jangan menatapku seperti itu, nanti kamu terpesona saat melihat tubuhku." sindir William yang membuat Margaretha nampak menunjukkan senyum mengejek.

"Setelah ini kita tidak usah bertemu lagi ataupun saling mengenal, aku minta padanu untuk melupakan semua ini." ucap Margaretha yang kemudian mengambil cek sertifikat rumah kemudian pergi dari hotel tersebut.

William benar-benar sangat tersentak luar biasa dengan kata-kata yang diucapkan oleh Margaretha. kalau wanita lain dia akan bermanja dipelukan William setelah mereka memadu kasih, namun wanita ini malah mengatakan sesuatu yang sebaliknya. memintanya untuk tidak mengenalnya tidak bertemu dan tidak menganggapnya ada.

Entahlah William benar-benar sangat tercengang dengan wanita itu.

"Aku kurang kaya apa, Aku adalah pria kaya jutawan milyader konglomerat. Aku adalah kaya raya namun Kenapa wanita ini tidak tertarik sama sekali denganku? gila wanita ini benar-benar sangat berbeda dengan wanita yang lain, kalau mereka pasti mereka akan mengejar-ngejar aku tapi dia sangat berbeda. dia bahkan tidak pernah menganggapku ada." ucap William yang sudah melihat pintu kamarnya ditutup oleh Margaretha.

Sesaat kemudian pria itu mengambil ponselnya. "Pastikan semua yang aku minta kamu lakukan, Lukas." pinta William.

"Baik bos." jawab Lukas yang berada di sebuah tempat.

"Aku tidak akan membiarkanmu lepas dariku, kamulah satu-satunya wanita yang akan menjadi milikku. kamu wanita yang benar-benar bisa membuatku merasakan gairah sebagai seorang pria." ucap William yang kemudian berjalan menuju kamar mandi.

Makanan yang dia pesan untuk Margaretha nampak dimakan oleh Gadis itu hanya satu sendok saja. "Makanan ini aku akan memakannya, kamu sudah menjadi milikku dan aku tidak akan pernah melepaskanmu seumur hidupmu." ucap William yang kemudian memakan makanan itu.

Di tempat lain terlihat Margaretha pergi ke rumah sakit untuk melihat Bagaimana kondisi bibinya itu.

"Bagaimana kondisi bibi saya, dokter?" tanya Margaretha kepada salah satu dokter.

"Kondisi bibimu sudah lebih baik, operasi sudah dilakukan pengobatan sudah dilakukan. beberapa alat penunjang juga sudah diberikan." jawab dokter yang kemudian pergi dari ruangan itu.

Terlihat Margaretha menatap bibinya satu-satunya orang yang tersisa dari keluarganya. dia tidak ingin kehilangan wanita cerewet itu seorang wanita yang sudah merawatnya dari kecil.

"Maafkan aku bi, Maafkan aku. jika aku tidak bisa menepati janjiku Apa yang akan terjadi, jika kamu terbangun dari tidur panjangmu ini Apa yang akan terjadi? jika kamu tahu aku sudah menjual diriku mungkin kamu akan sangat marah, kamu akan sangat murka dengan semua yang sudah aku lakukan." ucap Margaretha yang kemudian terduduk di kursi samping bibinya.

Entahlah Margaretha benar-benar tidak tahu bagaimana caranya untuk melakukan semuanya ini, namun jalan pintas yang sudah dia ambil sekarang membuatnya sedikit bernafas lega. hutang-hutang selesai rumah itu kembali padanya bahkan bibinya sudah lebih baik.

"Aku harus mencari pekerjaan untuk menyambung hidupku." ucap Margaretha yang kemudian melihat ponselnya. dia harus mencari pekerjaan lain selain di restoran untuk bernyanyi, Margaretha begitu kebingungan tak berselang lama terlihat di salah satu surat kabar Ada sebuah lowongan menjadi sekretaris di salah satu perusahaan yang lumayan besar.

"Apa Aku bekerja di sini saja ya? jika aku bekerja di tempat lain mungkin aku akan kebingungan, karena saat malam aku harus menjaga bibi." ucap Margaretha yang kemudian mematikan ponselnya. terlihat Margaretha berdiri hendak keluar dari kamar bibinya, langkah kakinya baru berjalan beberapa langkah namun Margaretha melihat seseorang yang sudah berdiri di depan kamar bibi-nya.

Tatapan mata Margaretha menatap pria yang tadi dia temui tersebut. Entah mengapa pria itu malah menunjukkan dirinya lagi di depan Margaretha.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Margaretha saat melihat William berada di kamar bibi-nya.

"Tentu saja aku kemari karena aku harus melihat bagaimana kondisi keluargamu itu." jawab William.

"Kamu tidak usah kemari dan tidak usah menunjukkan sok kepedulianmu itu." ucap Margaretha yang kemudian mendorong tubuh William keluar dari kamar bibinya.

"Kamu ini tidak punya tata krama sama sekali ya? Apa kamu ingin aku mencabut semua pembayaran yang ada di rumah sakit ini?" ancam William.

"Jangan berani mengancamku, aku tidak suka pria brengsek sepertimu." ucap Margaretha yang kemudian pergi.

William mengelus dagunya berulang kali, pria itu nampak tersenyum kemudian mengacungkan jarinya ke arah Margaretha. "Lihat saja aku pasti akan membuatmu menjadi milikku selamanya." ucap William yang kemudian juga pergi dari rumah sakit.

DUA HARI KEMUDIAN

"Selamat pagi, saya kemari karena saya ada janji interview dengan pemilik perusahaan ini." Margaretha yang memberikan surat lamaran kerja.

"Oh ya kalau begitu Kamu tunggu sebentar ya, aku telepon Tuan Lukas dulu karena beliau adalah orang yang menerima karyawan baru." ucap petugas resepsionis.

Di salah satu ruangan Margaretha menunggu petugas resepsionis untuk memberitahukan mengenai janji interview dirinya, sekitar 30 menit kemudian Margaretha diminta untuk ke lantai lima untuk melakukan interview dengan pria yang bernama Lukas. Wanita itu benar-benar sangat membutuhkan pekerjaan ini untuk menyambung hidupnya, dia harus mendapatkan pekerjaan ini dan keluar dari restoran.

** bersambung **

Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- I love you uncle Bastian

-Terlempar ke dimensi kerajaan

-Isteri simpanan bos kejam

-Gairah cinta isteri muda

-One night stand with mister William

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

ketemu lgi nenk sm babnk ..mank sdh nasib mu🥴🥴🥴

2023-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!