BAB.10

Setelah menyiksa dua orang itu, dengan sangat tenangnya William meminta sapu tangan kepada Lukas.

"Lukas, lakukan seperti biasanya. aku tidak suka tanganku kotor dengan semua kebusukan dua orang ini." ucap William yang diangguki oleh Lukas.

Dua orang itu memang belum mati, namun sekarat itulah kondisi yang dialami oleh pria tua dan sekretarisnya. ternyata William sudah tahu kalau sekretaris pria tua itu sudah lama menginginkan dirinya, namun sayangnya Lukas adalah pria yang begitu bebas dia tidak mau menjalin hubungan dengan seorang wanita, baginya bercinta adalah sesuatu yang menyenangkan namun pernikahan adalah sesuatu yang sangat membosankan.

Para wanita yang bercinta dengan William Hanya Satu kali saja, pria itu tidak akan mau bercinta dengan satu orang berulang kali.

"Tuan, semuanya sudah dibereskan dengan baik." Lukas yang memberikan informasi kepada William.

"Ya sudah kalau begitu, Lukas kita harus segera kembali ke rumah tanganku ini sudah kotor Aku mau mencucinya. lagi pula badanku sudah capek juga." setelah mengatakan hal itu akhirnya William bergegas pergi dari sebuah tempat.

Terlihat pria itu berjalan begitu santai setelah Apa yang dia lakukan, sekitar beberapa jam kemudian William nampak menatap rumah besar yang selalu menjadi tempat kebanggaannya.

"Apakah wanita itu sudah keluar, Lukas?" tanya William

"Sudah, Tuan. wanita tua itu sudah keluar dari rumah sakit, mereka sudah berada di rumah besar itu." jawab Lukas.

"Ya sudah kalau begitu, aku mau pergi ke tempat kekasihku sebentar. Aku benar-benar merindukan wanita itu." ucap William yang kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Entahlah apa yang ada di pikiran pria itu, sekitar beberapa menit kemudian seorang pria dengan memakai kemeja berwarna coklat, celana hitam setelan jas yang dia pakai. terlihat William benar-benar sempurna Setelah menatap dirinya di cermin terlihat William menatap Lukas dengan tatapan mata yang penuh pertanyaan.

"Anda sangat sempurna, Tuan." jawab Lukas yang kemudian pergi bersama majikannya ke rumah Margaretha.

Niatnya sih pria itu ingin bersama dengan Margaretha sekarang, namun yang harus diingat oleh William adalah kalau dirinya adalah tamu yang tidak terlalu disukai oleh wanita itu.

"Apakah wanita itu tidak akan marah, Tuan?" tanya William yang sudah menyetir mobil tersebut.

"Jangan banyak bertanya, semuanya akan aku kendalikan. kamu cukup diam dan melihat." jawab William.

Sekitar 30 sampai 40 menit kemudian.

KEDIAMAN KELUARGA CHENS

TOK..

TOK..

suara pintu rumah Margaretha di ketok.

"Malam-malam begini Siapa yang bertamu, Kok ada orang yang tidak punya tata krama sekali sih." kesal bibi Ana yang masih berada di ruang tamu. wanita tua itu nampak membaca beberapa majalah karena dia masih belum ingin tidur.

"Ada apa bi?" tanya Margaretha.

"Tidak tahu tuh, malam-malam begini kok ada orang yang bertamu." jawab bibi Ana.

"Ya sudah kalau begitu, aku lihat dulu ya bi. takutnya ada orang yang mencari bibi atau siapa." jawab Margaretha yang kemudian berjalan mendekati pintu rumahnya tersebut.

Sesaat kemudian pintu rumah itu terbuka terlihatlah sebuah pemandangan yang benar-benar membuat Margaretha emosi tertahan.

"Kamu, lagi ngapain kamu di sini?" tanya Margaretha kepada William.

"Aku? Tentu saja aku kemari karena aku mau menjenguk bibirmu." jawab William yang kemudian langsung menyingkirkan tubuh Margaretha yang berada di depan pintu rumahnya.

"Apa-apaan sih main menyingkirkan orang aja, kamu ini dasar tidak punya tata krama sama sekali!!" bentak Margaretha yang kemudian menarik pakaian William.

Bibi ana yang melihat seorang pria ditarik paksa oleh Margaretha nampak wanita itu langsung berdiri.

"Siapa dia Margaretha?" tanya bibi Ana kepada Margaretha yang membuat wanita muda itu langsung terdiam.

"Halo, Nyonya." sapa William saat melihat bibi Ana.

Wanita setengah baya itu terlihat kebingungan sekaligus canggung, tatapan matanya menatap pria muda yang ada di depannya itu.

"Kamu siapa?" tanya bibi Ana.

"Perkenalkan nama saya adalah William gerald. saya adalah Bos dari nona Margaretha." jawab William yang membuat bibi Ana seketika menatap keponakannya itu.

"Ha-ha-ha, Benarkah? Maaf ya tuan saya tidak tahu kalau anda akan kemari, silakan duduk." bibi Ana yang mempersilahkan William untuk duduk.

"Tidak usah bi, bosku ini cuma mau menanyakan sesuatu setelah itu dia mau pergi." Margaretha yang berusaha untuk mengusir William.

"Kamu ini kenapa sih Retha, bosmu itu kemari untuk bertamu, bukan? Lalu kenapa kamu mau mengusirnya itu namanya tidak sopan." jawab bibi Ana yang kemudian mempersilahkan William untuk duduk.

Sedangkan Margaretha nampak wanita itu benar-benar tidak suka.

"Oh ya Tuhan, besok kan banyak pekerjaan silakan Tuan pergi dari sini karena saya harus segera beristirahat." Margaretha yang terus mengusir William.

"Kamu ini tidak boleh seperti ini dong, Retha. dia ini adalah bosmu kamu harus menghormati dia dong." ucap bibi Ana yang kemudian meminta Lukas untuk duduk juga.

Terlihat William menatap wanita separuh baya itu yang terlihat begitu bersahabat.

"Jika kamu terus mengusirku Maka jangan salahkan aku jika aku mengatakan kepada wanita tua ini mengenai percintaan kita." bisik William yang membuat Margaretha langsung terdiam.

"Lindungi mulutmu, jika tidak pasti akan kucarikan pisau." ancam Margaretha.

"Sorry sayang, itu tidak berguna sama sekali." jawab William yang membuat Margaretha nampak langsung terdiam seribu bahasa.

Margaretha benar-benar tidak berani mengeluarkan sepatah katapun, dia harus berjaga-jaga jikalau William tiba-tiba mengatakan mengenai rahasianya. hal itu akan membuat bibi Ana benar-benar sangat syok, sekitar beberapa jam kemudian akhirnya William pergi dari rumah Margaretha.

Pria itu nampak menatap Margaretha kemudian memberikan senyuman kepada wanita muda itu.

"Aku suka dengan senyummu itu." ucap William yang kemudian mendekatkan dirinya ke Margaretha.

Sewaktu bibi Ana sedikit menoleh William langsung memberikan ciuman di pipi Margaretha dan selanjutnya tentu saja pria itu langsung kabur.

"Dasar.. dasar pria brengsek." ucap Margaretha yang kemudian mengepalkan tangannya kepada William.

Pria itu nampak tersenyum, Dia memberikan tanda cinta kepada Margaretha.

"Kelihatannya pria itu sangat menarik, Retha." ucap bibi Ana.

Margaretha hanya bisa menghela nafasnya secara kasar, seandainya wanita itu tahu mengenai Apa yang dilakukan oleh Margaretha mungkin saja bibi Ana akan kembali tidak berdaya lagi.

"Sudahlah, bi. lebih baik kita tidur karena besok pagi aku harus segera mengerjakan beberapa pekerjaan yang menumpuk di kantor." Margaretha yang mengajak bibinya untuk segera tidur.

KEESOKAN HARI

seperti biasanya Margaretha harus pergi ke perusahaan dengan semua aktivitas yang menumpuk, wanita itu mendengar beberapa berita mengenai seorang pengusaha yang kemarin mengalami kecelakaan bersama dengan sekretarisnya. bahkan berita itu begitu menghebohkan perusahaan William.

"Apa kamu tahu, Retha. pria yang selalu menggoda para pekerja dan para wanita itu kemarin mengalami kecelakaan tragis." ucap beberapa karyawan.

** bersambung **

Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- I love you uncle Bastian

-Terlempar ke dimensi kerajaan

-Isteri simpanan bos kejam

-Gairah cinta isteri muda

-One night stand with mister William

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

kerjaan babnk wil tuh

2023-09-09

0

Prahara Sea

Prahara Sea

ceritanya tamat

2022-11-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!