"Siapa pria tadi?" tanya William kepada bibi Ana.
"...," tak ada kalimat yang dikeluarkan oleh baby Anna sama sekali wanita itu bingung harus mengatakan apa namun setelah melihat Apa yang dilakukan oleh William tadi baby Ana mau tidak mau harus menceritakan mengenai Pria tua yang mau menikahi Margaretha.
"Apakah aku harus mencari tahu sendiri atau kamu katakan dengan jujur?" tanya William.
sorot mata yang begitu kejam, tatapan mata yang begitu menghujam membuat bibi Ana menceritakan mengenai pria tua yang sudah menculiknya dan melukai Margaretha. William nampak mendengarkan cerita itu dengan seksama, dengan begitu teliti William mencerna semua cerita itu dengan semua pemikirannya.
Tak ada satu kata pun yang dikeluarkan oleh William, namun pria itu bisa menebak dari kata-kata yang diucapkan oleh bibi Ana.
"Apakah orang tua dari wanitaku itu mengalami kematian mendadak atau dipaksa bunuh diri?" tanya William yang membuat bibi Ana langsung tersentak.
"Maksudmu?" tanya bibi Ana.
"Kalau dari cerita yang kamu ceritakan tadi aku bisa menyimpulkan kalau hutang-hutang yang banyak itu diakibatkan oleh suamimu dan jebakan teman-teman mereka, bukan?" tanya William yang membuat bibi Ana langsung terdiam namun memikirkan apa yang dikatakan oleh pria itu.
"Aku tidak tahu, namun tiba-tiba saja suamiku dan saudarak memiliki hutang yang begitu banyak, bahkan hutang-hutang itu melebihi harta kekayaan mereka." jawab bibi Ana.
"Siapa nama dari orang tua wanitaku?" tanya William kembali.
Bibi Ana menceritakan segalanya, William yang mendengar semua cerita itu nampak pria itu sedikit memikirkan mengenai hal itu.
"Apakah maksudmu pria yang meninggal beberapa tahun yang lalu itu?" tanya William yang membuat bibi Ana menganggukkan kepalanya.
William dapat menyimpulkan semua cerita itu, dia juga dapat menebak mengenai rencana pembunuhan yang sudah terencana.
"Tolong jangan katakan kalau kamu sudah menceritakan mengenai masalah ini kepada wanitaku. Bilang saja kalau aku menanyakan mengenai pria itu saja." pinta William yang diangguki oleh bibi Ana.
Selama beberapa jam itu William terus menjaga Margaretha, pria itu menatap kepala Margaretha yang sudah dibalut oleh kain putih. Tak ada kata yang dikeluarkan oleh William, namun perasaan rasa bersalah itu semakin besar. ketika dia mendengarkan cerita yang dikatakan oleh wanita yang ada di ruangan itu.
"Istirahatlah dahulu, aku akan menjaga Margaretha." ucap bibi Ana.
"Lebih baik kau yang istirahat, aku akan menjaganya jangan khawatir." jawab William yang kemudian menyentuh pipi Margaretha.
Sekitar 10 menit kemudian Lukas sudah datang ke tempat itu dan membawakan William kopi hangat dan beberapa makanan.
"Tuan, makanlah dahulu." pinta Lukas kepada William.
"Aku akan makan jika dia sudah bangun, Lukas. kamu tenang saja." Jawab William yang kemudian meminta Lukas untuk beristirahat terlebih dahulu.
Sekitar empat jam kemudian Margaretha benar-benar sudah terbangun, tatapan mata wanita itu menatap tempat keberadaannya ruangan berwarna putih dengan beberapa perlengkapan yang ada di dalamnya.
Seorang pria nampak menatap dirinya, tatapan matanya begitu lembut ketika menyapa tatapan mata Margaretha.
"Apakah kamu sudah lebih baik?" tanya William.
Margaretha nampak tidak mengeluarkan sepatah kata pun, dia menatap William dengan tatapan mata yang benar-benar tidak akan pernah menyangka kalau pria itu akan bersamanya.
"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Margaretha.
"Tentu saja aku berada di sini karena aku harus menjagamu, Apakah kamu lupa kalau tadi kamu menelponku dan meminta bantuan padaku." jawab William yang kemudian membuka jas kerjanya kemudian membuka kancing lengan bajunya.
"Apakah kamu haus?" tanya William.
Margaretha nampak menganggukkan kepalanya, pria itu seketika mengambilkan air putih yang tadi sudah dia belikan.
Margaretha meminum air putih tersebut, tatapan matanya nampak menatap William yang Walaupun dia adalah pria playboy namun dia masih memiliki kehangatan.
"Bagaimana, Apakah kamu sudah lebih baikkan?" tanya William yang diangguki oleh Margaretha.
Tak ada kata yang diucapkan oleh Margaretha, namun Wanita itu benar-benar sangat berterima kasih kepada William karena sudah menyelamatkannya dan bibi Ana.
"Di mana bibiku?" tanya Margaretha kepada William.
"Dia sedang beristirahat." jawab William yang kemudian membenarkan selimut Margaretha.
Tak berselang lama dokter Paulo datang dan memeriksa kondisi Margaretha.
"Bolehkah aku membawanya pulang sekarang?" tanya William kepada sang dokter.
Dokter Paulo tidak akan berani menolaknya, karena dia sangat tahu bagaimana watak William.
"Kalau dia sendirian lebih baik dia tidak usah pulang, dia akan lebih baik jika dirawat di sini." jawab dokter Paulo.
"Kamu tenang saja aku akan merawatnya." jawab William yang kemudian memaksa dokter Paulo untuk segera memberikan surat kepulangan. namun dokter Paulo meminta kepada William untuk menunggu sampai besok pagi agar keadaannya sedikit membaik.
"Baiklah kalau begitu, aku akan meminta para pelayan untuk mempersiapkan kamar." ucap William.
"kenapa aku harus pergi ke rumahmu, aku masih mempunyai rumah sendiri aku mempunyai bibi yang akan merawatku." Margaretha yang sangat terkejut ketika William mengatakan kalau pria itu akan membawanya pulang.
"Baiklah kalau begitu sayang, aku akan ikut denganmu ke rumahmu dan akan merawatmu. Jika kamu berani menolak jangan salahkan aku." ucap William yang membuat bibi Ana langsung mengiyakan perkataan pria itu.
Lebih baik pria itu bersama dengan Margaretha dan dirinya untuk menghindari beberapa anak buah pria tua, daripada mereka dalam bahaya.
"Ya tuan, kalau kita sudah pulang aku akan mempersiapkan kamar untukmu." jawab bibi Ana yang membuat Margaretha langsung menoleh.
"Dia kan punya rumah sendiri, bi. biar dia pulang ke rumahnya." ucap Margaretha.
"Kamu ini tidak punya sopan santun sama sekali ya, Margaretha. dia ini sudah menolong kita dia ini mau membantu kita. kamu mau kalau para preman itu tiba-tiba ke rumah?" tanya bibi Ana yang membuat Margaretha mengerti apa yang ditakutkan oleh wanita tua itu.
"Ya sudah kalau begitu, terserah bibi saja." Jawab Margaretha.
Akhirnya malam sudah berlarut dengan semua perdebatan itu pagi sudah menjelang dengan semua aktivitasnya.bsekitar pukul 10.00 pagi William membawa Margaretha pulang ke rumah wanita itu, nampak William menggendong Margaretha seperti seorang suami yang menggendong istrinya.
"Aku bisa berjalan sendiri." ucap Margaretha.
"Pasti seperti orang mabuk sempoyongan ke sana kemari ya, kan." cibir William yang membuat Margaretha terdiam.
Setelah beberapa waktu kemudian akhirnya William sudah berada di rumah Margaretha, pria itu meminta bibi anak untuk mempersiapkan kamarnya dan Lukas. waktu mulai berjalan dengan semua permainan yang benar-benar sangat menakutkan.
DUA HARI KEMUDIAN
"Apakah kamu masih pusing?" tanya William.
"Tidak, aku lebih baik." jawab Margaretha.
"Ya sudah kalau begitu, Kamu mau aku masakan sesuatu?" tanya William.
"Tidak usah, bibi sudah memasak untukku." jawab Margaretha.
** bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- I love you uncle Bastian
-Terlempar ke dimensi kerajaan
-Isteri simpanan bos kejam
-Gairah cinta isteri muda
-One night stand with mister William
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Siti Asmaulhusna
sdh Nikah kan sz si biar tdk jd rame
2022-11-23
0