LIMA TAHUN KEMUDIAN
"Stop!" seru Margaretha.
"Mama!!" seru bocah kecil berusia lima tahun yang bernama Leon Maxwell.
"Ada apa Margaretha?" tanya bibi Ana.
"lihat lebih bocah kecil itu selalu saja membuat aku pusing." jawab Margaretha.
"Apa yang kamu katakan Retha, dia adalah malaikat kecil kita." Bibi ana yang terlihat tersenyum sembari merentangkan tangan kepada bocah kecil yang bernama Leon Maxwell.
"Mama, mama!!" teriak Leon.
"Sudah Mama bilang, Mama ini sedang sibuk jangan teriak-teriak, Leon." Margaretha yang meminta putranya untuk duduk manis.
"Mama, kemarin aku bertemu dengan paman baik loh..," ucap Leon.
"Sudahlah Leon, Kamu jangan terlalu dekat sama pelanggan. kalau kamu diculik bagaimana? nanti Mama bisa-bisa mati gantung diri loh." ancam Margaretha yang membuat Putra kecilnya itu langsung menundukkan kepalanya.
"I'm sorry Mama, I won't do it again.(Aku minta maaf ya Mama, aku tidak akan melakukannya lagi." ucap Leon yang terlihat begitu sedih.
"Look, Leon, we don't know who they are, honey. mama don't want them to hurt you so you have to remember Mama's words. don't get too close to them, if they are bad how will Mama.( Dengar ya Leon, kita tidak tahu siapa mereka, sayang. mama tidak ingin mereka melukaimu jadi kamu harus ingat kata-kata Mama. jangan terlalu dekat dengan mereka, kalau mereka jahat bagaimana Mama akan menyelamatkanmu? Kamu adalah harta Mama kesayangan mama dan cinta mama). Margaretha yang memberikan pelukan hangat kepada putranya.
"I'm sorry mama, I won't make mama sad anymore. I promise." (Aku minta maaf ya mama, aku tidak akan membuat mama sedih lagi. aku janji.) jawab Leon yang membuat Margaretha dan Bibi ana tersenyum.
MEXICO
"Ambilkan aku pistol itu, Lukas." pinta William.
"Tolong ampuni aku, Tuan. tolong ampuni aku!" teriak seorang pria yang sudah bersimpuh di hadapan William.
"Kenapa aku harus menolongmu? kenapa aku harus memaafkanmu? berani sekali kamu bermain-main denganku, Aku sudah bilang Kan kalau aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang setelah seluruh perbuatan yang kamu lakukan." jawab William sembari duduk di kursi yang sudah dipersiapkan oleh Lukas.
"Ampun Tuan, ampun. aku tidak akan melakukannya lagi, aku tidak akan mengulanginya." permohonan maaf yang terus diucapkan oleh si pria namun tidak dihiraukan oleh William.
"Kenapa kamu ketakutan seperti itu? Bukankah waktu itu kamu bilang kalau kamu tidak takut kepadaku, Kamu tidak akan pernah tunduk di bawah kakiku." jawab William.
"Ampuni aku, Tuan. ampuni aku, Aku tidak akan melakukannya. Aku akan melakukan apapun perintahmu." seorang pria yang terus meminta pengampunan dari William.
"Untuk apa aku harus mengampunimu? semua yang kamu lakukan harus kamu terima konsekuensinya, kamu sudah menghianatiku kamu menghancurkan barang-barang yang sudah aku kirimkan. aku memberimu kepercayaan namun sayangnya kau menghianatiku." William yang terlihat acuh dan tidak mau menolong pria itu.
Tak ada kata yang bisa diucapkan oleh pria itu, siapapun yang berusaha untuk menghianati William maka dia harus menerima akibatnya. langkah kaki gemulai seorang wanita nampak memasuki bangunan tersebut, langkah kakinya berjalan mendekati William yang sedang memberikan hukuman kepada anak buahnya yang berkhianat.
"Aku mencarimu kemana-mana, nyatanya kamu ada di sini." ucap seorang wanita yang terlihat mendekati William.
"Untuk apa kamu kemari, aku sudah bilang kan Jangan pernah berusaha untuk mendekatiku lagi." jawab William.
"Ayolah sayang, Mengapa kamu selalu berkata seperti itu, Aku rela menyerahkan segalanya. tubuhku ini adalah milikmu." ucap si wanita.
William yang mendengar perkataan seperti itu seketika dia menunjukkan senyumnya, pistol yang sudah ada di tangannya langsung diarahkan ke wanita tersebut.
'"Aku sudah bilang Kan kita hanya bersenang-senang, namun tidak untuk hubungan. aku mempunyai wanita yang aku cintai, aku tidak akan mau bersama dengan siapapun." jawab William yang menatap wanita itu dengan tatapan mata yang begitu tajam.
"Apa salahnya, Memangnya jika aku bersamamu Kita bersenang-senang setiap saat. kamu bebas memuaskan dirimu denganku." ucap si wanita kembali.
Terkadang perasaan William benar-benar begitu sakit, setiap hari dia memikirkan Margaretha. Apa yang membuat wanita itu tiba-tiba pergi, tak ada satu informasi pun yang didapatkan oleh William, kemana kekasihnya itu pergi dan bersama siapa.
"Lukas." Panggil William.
"Iya Tuan." jawab Lukas.
"Singkirkan pria ini, kepalaku sudah mulai pusing." ucap William yang membuat Lukas mengerti.
Sudah lima tahun lebih lamanya William terus mencari keberadaan Margaretha, selama 5 tahun itu pulang William tidak pernah mendapatkan kabar wanita yang dia cinta. dia selalu menyalahkan dirinya sendiri kenapa dia tiba-tiba pergi selama beberapa bulan dan tidak memberikan satu informasi kepada Margaretha.
Mungkin saja wanita itu menganggap William tidak mencintainya, pasti Margaretha menganggap William hanya bermain-main dengannya.
"Sayang." Panggil seorang wanita yang bernama Sevilia.
"Jangan pernah kamu mencoba untuk mendekatiku, Jika kamu terus melakukan hal itu maka akan kupastikan kalau kepalamu itu akan aku tempelkan di tembok bangunan ini." ancam William yang membuat wanita yang bernama Sevilia langsung terhenti.
"Pria ini benar-benar pria brengsek, Aku berusaha untuk mendekatinya namun dia selalu melarikan diri. Sebenarnya apa yang dia inginkan, berani sekali dia mencampakkanku." ucap Sevilia dalam hati sembari menatap William yang sudah pergi.
Dari tempat itu harum bunga melati serasa menjadi magnet yang sangat luar biasa, Margaretha adalah aroma khas yang selalu dinantikan oleh William. tatapan mata yang penuh pesona senyum yang begitu penuh dengan misteri, William benar-benar tidak akan pernah melupakan sosok wanita yang sudah membuatnya jatuh cinta tersebut.
"Apakah wanita itu sudah pergi, Lukas?" tanya William.
"Sudah, Tuan. dia pergi dengan sangat kesal." jawab Lukas.
"Aku tidak ingin bermain-main lagi dengan para wanita itu, Lukas. Aku ingin menemukan kekasihku aku ingin bersama dengannya." jawab William.
"Sudah 5 tahun, Tuan. sudah 5 tahun kita belum menemukan keberadaan Nona Margaretha." ucap Lukas.
"Aku tidak akan berhenti Lukas, dia adalah tujuanku sampai kapanpun dia akan menjadi tujuanku. dia akan menjadi pelabuhan ku dan tempat pemberhentian ku." jawab Lukas sembari membayangkan wajah Margaretha.
"Oh ya Tuan, beberapa hari yang lalu Anda bertemu bocah itu kan?" tanya Lukas.
"Ya, wajahnya begitu lucu." jawab William.
"Maafkan aku, Tuan. tapi bocah kecil itu wajahnya sangat mirip denganmu." ucap Lukas sambil tersenyum.
"Kamu ini gila ya, Kamu kira dia itu anakku? aku ke Korea cuma beberapa kali kemungkinan besar kita akan pindah ke Korea dengan semua pekerjaan yang begitu menumpuk." jawab William yang membuat Lukas hanya bisa menuruti perkataan dari Bosnya itu.
** bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- I love you uncle Bastian
-Terlempar ke dimensi kerajaan
-Isteri simpanan bos kejam
-Gairah cinta isteri muda
-One night stand with mister William
-Mantra cinta gadis pemikat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ruk Mini
oooo . ternyata babeh ye..
2023-09-09
0