Berdiri seorang wanita dengan memakai pakaian yang begitu cantik, wanita itu berjalan menyusuri gedung bertingkat milik seorang pria kaya raya. langkah kaki gemulainya menapaki lantai keramik tersebut. tatapan matanya menatap tempat itu.
"Nona Margaretha!" panggil seorang pria.
"Ya, saya." jawab Margaretha.
"Silahkan masuk, tuan menunggumu." ucap seorang pria.
CEKLEK..
Margaretha masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Silahkan, duduk." seorang pria bersuara agak serak nampak meminta Margaretha untuk duduk.
Beberapa detik kemudian
"Baiklah, nona. karena aku sudah membaca semua CV (Resume) yang kamu berikan. Mulai hari ini kamu akan langsung bekerja." ucap si pria.
"Benarkah, tuan?" Margaretha yang terlihat begitu bahagia saat mendengar perkataan pria itu.
"Benar, mulai sekarang kamu akan menjadi sekretarisku." ucap si pria yang kemudian menandatangani kontrak kerja tersebut.
Margaretha benar-benar sangat bahagia, dia tidak akan menggira akan mendapatkan pekerjaan itu.
"Terima kasih, tuan. terima kasih!" dengan Segera Margaretha langsung menandatangani surat perjanjian kerja tersebut. tak ada kata, tak ada pemikiran aneh kepada orang itu.
Sebuah senyum terukir di bibir si pria saat Margaretha menandatangani kontrak perjanjian kerja itu.
"Kamu sudah membaca isi perjanjian kerja itu kan? jika kamu mengundurkan diri sebelum perjanjian itu selesai, maka kamu akan membayar royalti sebesar isi perjanjian itu." tegas si pria yang membuat Margaretha menganggukkan kepalanya.
Dia tidak peduli, dia tidak akan pernah melepaskan kesempatan itu. dia membutuhkan uang untuk bertahan hidup.
"Semangat, aku harus bertahan!" seru Margaretha yang kemudian pulang terlebih dahulu.
Seorang pria terlihat tersenyum dari balik dinding tempatnya berada, dia benar-benar begitu bersemangat ternyata jebakan yang dia buat untuk wanita itu sudah berhasil. Hal itu membuat William tersenyum begitu sumringah.
"Bagaimana?" tanya William kepada Lukas.
"Semuanya berjalan sesuai dengan keinginan Anda, Tuan." jawab Lukas yang kemudian memberikan surat perjanjian kerja itu kepada William.
"Baguslah kalau begitu, dengan begini dia tidak akan bisa lepas dariku." ucap William yang tersenyum begitu lebar.
Pria itu ternyata sudah mempersiapkan segalanya dari awal, karena hal itu William tahu kalau Margaretha membutuhkan pekerjaan.
"Besok kalau dia bertemu dengan Anda, mungkin dia akan terkejut luar biasa, Tuan." ucap Lukas.
"Tidak apa-apa Lukas, Yang penting dia Sudah menandatangani surat perjanjian ini. jika dia berani melarikan diri kabur atau melakukan apapun maka surat ini akan membuatnya bertekuk lutut bawa kakiku." jawab William yang kemudian menyimpan berkas surat kerja tersebut.
Di tempat lain Margaretha benar-benar begitu bahagia, dia akan mempersiapkan segalanya untuk bekerja besok. dia tidak akan menjadi pengangguran dia akan bisa menghidupi dirinya dan dia sudah keluar dari restoran.
Tatapan mata Margaretha menatap bibinya dengan sangat intens.
"Bagaimana, Apakah kamu sudah mendapatkan pekerjaan?" tanya bibi Ana.
"Sudah bi, aku sudah mendapatkan pekerjaan. bibi tenang saja mulai besok aku akan bekerja di salah satu perusahaan yang super besar." jawab Margaretha.
"Baguslah kalau begitu, Maaf ya.. bibi harus sakit seperti ini pasti kamu ke sana kemari untuk mencari uang untuk membayar berobat bibi." ucap bibi Ana.
"Tenanglah semuanya akan baik-baik saja, yang penting bibi harus segera sembuh Setelah itu kita kembali ke rumah." ucap Margaretha.
"Margaretha, Apakah tidak sebaiknya kita menjual rumah itu saja. Kita pindah ke tempat sederhana, bibi tidak ingin kamu terus-menerus memikirkan hutang yang sangat banyak." ucap bibi Margaretha.
"Tenang, lebih semuanya sudah terkendali aku sudah membayar hutang-hutang itu." jawab Margaretha yang secara tidak sengaja bibi Ana yang mendengar perkataan Margaretha.
Seketika dia mengerutkan keningnya, tidak mungkin keponakannya itu bisa membayar hutang sebanyak itu.
"Katakan dari mana kamu mendapatkan uang itu, Margaretha?" tanya bibi Ana yang mulai menyelidiki. wanita tua itu mulai memikirkan sesuatu, uang untuk berobat dirinya hutang-hutang yang lunas.
"Sudahlah, bibi tidak boleh memikirkan hal ini. semuanya sudah aku atasi tenang saja." jawab Margaretha yang mencoba untuk menenangkan dirinya.
"Jujurlah padaku, Margaretha. bersumpah lah demi bibi, kamu dapat uang itu dari mana Jangan membohongiku. Aku tidak suka." bibi Ana yang mulai memikirkan sesuatu.
"Aku mendapatkan pinjaman dari seseorang, dia bilang aku harus bekerja dengannya seumur hidupku, karena aku tidak punya jalan lain Tentu saja aku menyanggupi hal itu." jawab Margaretha yang terus berbohong untuk menutupi satu kebohongan. maka dia harus berbohong demi menutupi kebohongan tersebut.
"Kamu tidak sedang berbohong kepada bibi kan?" tanya bibi Ana.
"Tidak mungkin, untuk apa aku berbohong kepada bibi. lagi pula aku kan sudah bilang aku berhutang kepada seorang pria kaya, jaminannya aku harus bekerja kepadanya seumur hidup." jawab Margaretha.
Bibi Ana yang Mendengar hal itu nampak wanita tua itu meneteskan air matanya.
"Coba suami bibi tidak melakukan hal itu, mungkin ayahmu tidak akan seperti ini. ibumu tidak akan meninggal ayahmu tidak akan mengalami kebangkrutan." bibi Ana yang mulai memikirkan kenangan masa lalu.
"Sudahlah, bi. Aku tidak ingin terus-menerus memikirkan masa lalu. Ayo kita mulai perjalanan baru ini kita hidup berdua kita jalani ini semuanya berdua. Nanti kalau aku ada uang aku pasti akan membuatkan toko kue untuk bibi. Karena aku tahu bibi kan pandai memasak bukan?" Margaretha yang berusaha untuk menenangkan bibinya.
Entah mengapa kata-kata yang diucapkan oleh Margaretha tidak sepenuhnya diyakini oleh wanita tua itu. ada sebuah kebohongan yang dapat dilihat dari mata Margaretha, Hal itu membuat bibi Ana yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh Margaretha.
"Aku yakin kamu menyembunyikan sesuatu, Aku tidak akan membuat membiarkan dirimu menanggung semuanya sendirian, bibi akan bertahan untukmu. bibi akan berusaha untuk membantumu." guman bibi Ana dalam hati.
Tak berselang lama akhirnya Margaretha terlelap di samping wanita tua itu, wanita muda itu memikirkan mengenai kehidupannya yang akan dijalani mulai besok.
Keesokan pagi sinar sang surya sudah memasuki ruang kamar bibi Ana. Margaretha terlihat sudah membuka matanya wanita muda itu segera bergegas untuk membersihkan dirinya. dia tidur di rumah sakit karena harus menjaga bibinya itu.
"Oh ya, nanti kalau aku pulangnya agak sore bibi jangan lakuin apa-apa ya. minta sama perawat." minta Margaretha.
"Iya, kamu tenang saja kamu bekerjalah dan Jangan memikirkan bibi. bibi baik-baik saja kok." bibi Ana yang berusaha untuk menenangkan keponakannya tersebut. suara canda tawa yang ada di rumah sakit itu akan menjadi suara kejutan ketika Margaretha sudah berada di perusahaan THE KING.
PERUSAHAAN THE KING
"Selamat pagi." sapa Margaretha yang sudah berada di salah satu ruangan.
"Baiklah Nona Margaretha, aku akan mengantarmu ke ruangan pribadi dari bos kami. Dan semoga kamu tetap bekerja di sini." ucap seorang wanita setengah baya yang kemudian mengantar Margaretha ke ruangan pemilik perusahaan.
** bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- I love you uncle Bastian
-Terlempar ke dimensi kerajaan
-Isteri simpanan bos kejam
-Gairah cinta isteri muda
-One night stand with mister William
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ruk Mini
jreng .jreng...ga bisa lepas nenk dr aa wil
2023-09-09
0