BAB.12

Sebuah kabar yang benar-benar mengejutkan Margaretha, wanita itu tidak memikirkan apapun dan segera pergi ke suatu tempat.

"Apa yang terjadi, Kenapa harus seperti ini." ucap Margaretha yang kebingungan sembari menatap nyalang ke jalanan menaiki taksi untuk segera pergi ke suatu tempat yang sudah dikatakan oleh si pria.

Tanpa memikirkan apapun Margaretha benar-benar dibuat kebingungan.

Sekitar beberapa menit kemudian akhirnya Margaretha sudah sampai di sebuah tempat, terlihat wanita itu menatap sebuah bangunan yang ternyata bukan rumah sakit.

"Ini bangunan apa? Kenapa ini bukan Rumah Sakit, Katanya tadi yang nelpon Dokter kok di bangunan tua seperti ini sih." Margaretha yang kebingungan dengan semua yang terjadi di depannya.

Tadi dia mendapat telepon Kalau pipinya mengalami kecelakaan dan berada di rumah sakit, sesaat kemudian wanita itu langsung bergegas ke sebuah tempat dan ternyata tempat itu bukan sebuah rumah sakit melainkan sebuah bangunan lama yang terbengkalai.

"Ini apa-apaan sih, pasti ada seseorang yang berusaha untuk mempermainkan aku." ucap Margaretha yang kemudian masuk ke dalam tempat itu.

Tatapan nyalang Margaretha menatap tempat itu, wanita itu berusaha untuk memberanikan diri untuk memasuki sebuah tempat yang tidak dia ketahui. langkah kakinya sedikit berat pikirannya benar-benar takut jika terjadi sesuatu.

"Ini ada sesuatu yang tidak beres, aku yakin ada sesuatu yang tidak beres." ucap Margaretha yang terlihat berjalan gontai.

Sesaat kemudian wanita itu mulai menelpon kembali ponsel wanita tua yang tidak lain adalah bibinya.

"Katakan Siapa Kalian, kenapa ini bukan Rumah Sakit?" tanya Margaretha dengan suara yang sangat keras.

"Tenang saja kamu jangan takut kalau kami membohongimu, wanita yang kamu sayangi itu sudah ada di tangan kami. Tenang saja semuanya akan terkendali dengan baik." ucap seorang pria yang kemudian melakukan video call dengan Margaretha.

Terlihat jelas di sana bibi Ana sudah diikat, mulutnya dilakban bahkan wajahnya sudah dipenuhi dengan luka.

"Apa yang kalian lakukan dengan bibiku?!" teriak Margaretha dengan suara yang begitu keras.

"Ha-ha-ha.., jangan khawatir Sayang. bibimu ini baik-baik saja. wanita tua ini tidak akan mati secepat itu." ucap si pria yang tidak diperlihatkan wajahnya namun suaranya begitu berat hingga membuat Margaretha berusaha untuk mengenali suara itu.

"Siapa kamu, Kenapa kamu melakukan hal ini kepada bibiku?" tanya Margaretha.

"Aku? Tentu saja aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya ingin melihat Bagaimana kondisimu, Sayang." jawab si pria yang kemudian mematikan ponselnya.

Margaretha benar-benar sangat khawatir dengan bibinya itu, entah apa yang terjadi tiba-tiba saja wanita itu mendapatkan sebuah telepon dari orang asing dan menunjukkan kalau bibinya di tangan mereka.

"Siapa mereka, Kenapa mereka melakukan hal ini kepada bibi." ucap Margaretha yang kemudian berlari untuk mencari keberadaan bibinya.

Sesaat kemudian sebuah notifikasi yang memberikan instruksi kepada Margaretha untuk pergi ke suatu tempat. Margaretha benar-benar takut dia tidak tahu harus mencari bantuan ke mana jika terjadi sesuatu kepada dia atau bibinya.

Semuanya akan berhenti di sini, niat hati ingin mencari siapa sebenarnya orang yang sudah membuat keluarganya meninggal. kenapa dia harus meninggal terlebih dahulu, sesaat kemudian tiba-tiba saja pikiran Margaretha mengingat sosok menyebalkan William.

"Apa aku harus menelpon pria itu, jika aku tidak meminta bantuan kepada siapapun maka aku dan bibi akan mati. Siapa Mereka?" ucap Margaretha yang berjalan benar-benar begitu ketakutan.

Sesaat kemudian wanita itu nampak terhenti di suatu tempat, salah satu tangannya menelpon William untuk meminta bantuan. dia tidak tahu harus meminta kepada siapa lagi kecuali pria yang sudah membelinya tersebut.

Setelah lima sampai sepuluh menit tidak ada jawaban dari William, terlihat Margaretha benar-benar sangat ketakutan.

"Kenapa pria itu tidak menjawabnya, dia ada di mana giliran aku butuh bantuan dia malah menghilang. Bagaimana ini pasti aku dan bibi akan mati." ucap Margaretha yang begitu ketakutan. tangan dan kakinya bergetar luar biasa tubuhnya terasa panas dingin ketika dia semakin memasuki gedung tersebut.

Sedangkan di tempat lain William sedang memberikan pelajaran kepada salah satu target sasarannya. "Berani sekali kamu berusaha untuk melakukan sesuatu padaku, lihat saja aku pasti akan memberikan kalian balasan. lihat saja aku pasti akan memberikan kalian pelajaran." ucap William sembari menatap beberapa pria yang sudah ada di tempatnya.

"Kamu mau apa memang nya?" tanya si pria.

"Aku? Tentu saja aku akan memberikan kalian pelajaran berani sekali kalian membawa kabur barang-barang ku." ucap William yang kemudian duduk dengan manis sembari menatap pria itu.

Sesaat kemudian terlihat Lukas mendatangi William. "Tuan." Panggil Lukas.

"Ada apa Lukas." jawab William.

"Tuan, ada sesuatu." jawab Lukas yang hendak mengatakan sesuatu.

"Apakah bisa kita pending sebentar, Lukas. Aku ingin memberikan mereka pelajaran." ucap William sembari mengarahkan pisau itu ke wajah beberapa pria itu.

"Tuan ada sesuatu yang benar-benar sangat gawat." perkataan yang diucapkan oleh Lukas membuat William seketika terhenti.

"Ada apa Lukas? Apakah ada yang terjadi?" tanya William yang kemudian berjalan mendekati lukas.

Terlihat pria itu menatap Lukas sembari membawa ponselnya, William mengajak Lukas ke suatu tempat.

"Ada apa?" tanya William kembali.

"Tadi Nona Margaretha menelpon berulang kali, kelihatannya ada sesuatu yang penting." jawab Lukas.

"Apakah kamu sudah menelpon dia?" tanya William.

"Belum, Tuan." jawab Lukas.

Sesaat kemudian William langsung mengambil ponselnya dan mulai menelpon Margaretha kembali. satu dua detik tidak diangkat sesaat kemudian William mencoba menelepon kembali.

"Halo Sayang, ada apa? Apakah kamu merindukanku?" tanya William yang membuat Margaretha terdiam.

Wanita itu benar-benar sangat ketakutan luar biasa, serasa mulutnya tidak bisa digerakkan walaupun hanya mengatakan huruf A.

"Tolong, tolong aku." ucap Margaretha dengan lirih.

William yang berada di suatu tempat nampak pria itu langsung terkejut setelah mendengar sebuah kalimat yang meluncur dari mulut Margaretha.

"Kamu ada di mana, kamu sekarang sama siapa?" tanya William yang mulai panik.

Lukas yang melihat atasannya dalam kondisi seperti itu seketika dia meminta beberapa anak buahnya untuk memasukkan orang-orang itu ke ruang tahanan.

"Kamu ada di mana? cepat katakan apa yang terjadi?!" teriak William dengan suara yang sangat keras.

"Tolong aku, tolong aku takut." ucap Margaretha dengan nada suara yang gemetar.

"Kirim lokasimu jangan kemana-mana dan jangan bergerak, kamu mengerti." pinta William yang membuat Margaretha langsung mengirimkan lokasi keberadaannya.

Dengan segera wanita itu memasukkan ponselnya dan bersembunyi ke suatu tempat, sekitar beberapa detik Kemudian beberapa orang yang ada di gedung itu mulai menelpon Margaretha kembali.

"Kalian ada di mana?!" teriak Margaretha dengan suara yang sedikit gemetar.

** bersambung **

Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- I love you uncle Bastian

-Terlempar ke dimensi kerajaan

-Isteri simpanan bos kejam

-Gairah cinta isteri muda

-One night stand with mister William

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

kn ..kepaksa butuh..mo k siape lgi🥺🥺🥺

2023-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!