BAB.3

"Heh...," suara helaan nafas panjang dan berat ketika dia harus menerima kenyataan kalau dirinya Sudah dipecat dari tempatnya bekerja. langkah kaki yang begitu gontai berjalan di jalanan yang cukup sepi itu. tak ada yang bisa dipikirkan oleh Margaretha, Jika dia sudah sampai berada di rumah pasti semuanya akan terasa berat.

Sekitar beberapa menit kemudian ponsel Margaretha berdering hingga membuat wanita itu menghentikan langkah kakinya. Entah berapa lama ponsel itu berdering namun tidak pernah dihiraukan Margaretha. dia masih bingung harus mengatakan apa, bibinya berusaha membantu sekuat tenaga wanita separuh baya itu bahkan mau menjadi pelayan di rumah seseorang untuk membantu perekonomian Margaretha.

Dulu sewaktu orang tua Margaretha masih hidup bibi Ana memang selalu hidup di sana bersama ibu Margaretha, namun satu persatu keluarga itu meninggal dunia hingga tersisa Margaretha dan bibi Ana. Entahlah apa yang terjadi perusahaan besar tiba-tiba hancur kekayaan yang begitu banyak itu juga tiba-tiba musnah.

"Hufff..,"

suara helaan nafas panjang kembali dikeluarkan oleh Margaretha, kepalanya sudah dipenuhi dengan pemikiran yang begitu banyak. dia tidak ingin kehilangan satu-satunya warisan orang tuanya. namun di sisi lain dia tidak akan mampu membayar semua hutang-hutang itu.

LIMA MENIT KEMUDIAN

BRETTTT....

suara ponsel berdering itu akhirnya menghilangkan seluruh lamunan Margaretha, wanita itu nampak menata ponselnya kemudian melihat sebuah nomor telepon yang tidak dia kenal Ini.

"Nomor ponsel siapa ini?" tanya Margaretha sembari menggigit bibirnya.

Sesaat kemudian wanita itu menjawab panggilan telepon Entah dari siapa.

"Iya halo." jawab Margaretha.

"Maafkan saya, Nona atau nyonya. Saya dari pihak rumah sakit mengatakan kalau seorang wanita yang bernama nyonya Ana Lucia mengalami kecelakaan." jawab seorang wanita yang ada di seberang tempat.

Margaretha yang mendengar semua itu nampak dia langsung tersentak. "Apa, apa maksudmu? bibiku mengalami kecelakaan? lalu di mana dia, di rumah sakit mana?" tanya Margaretha yang langsung panik seketika.

"Nyonya Margaretha, bibi anda berada di rumah sakit SanJose." jawab seorang wanita yang ternyata adalah suster di rumah sakit tersebut.

Langkah kaki Margaretha langsung berlari sekencang mungkin untuk pergi ke suatu tempat. Rumah Sakit SanJose tidak mungkin rumah sakit itu bisa ditempuh dengan cara berlari, karena itu masih sekitar 30 menit menggunakan mobil dalam kecepatan yang lumayan.

Margaretha menatap lalu lalang jalanan, dia menyetop sebuah taksi dan meminta taksi Untuk Untuk mengantarkan dia ke rumah sakit sakit SanJose.

"Pak antar aku ke rumah sakit SanJose, aku harus segera bertemu dengan bibiku." pinta Margaretha yang kemudian meminta Pak sopir untuk segera melajukan mobilnya.

Sekitar 30 menit kemudian Wanita itu sudah sampai di rumah sakit tersebut, langkah kaki Margaretha berjalan dengan tergesa-gesa. wanita itu langsung berlari ke bagian resepsionis.

"Suster di mana ruangan Nyonya Ana Lucia? tadi saya ditelepon katanya dia berada di rumah sakit ini?" tanya Margaretha yang sedikit kebingungan.

"Oh pasien yang beberapa jam lalu masuk kemari ya, wanita itu akan dioperasi. kamu harus segera membayar biaya untuk pengoperasian itu, jika keluarga anda tidak segera melunasi uang pembayaran itu maka keluarga anda tidak akan dioperasi." ucap petugas resepsionis yang membuat Margaretha langsung terdiam.

Entahlah Apa yang harus dilakukan oleh wanita itu, dia tidak tahu bagaimana lagi harus mencari jalan keluar.

"Memangnya berapa yang harus saya bayar?" tanya Margaretha.

Sekitar seratus ribu dolar, nona." jawab suster yang membuat Margaretha langsung terduduk lemas.

"Seratus ribu dolar? saya harus membayar seratus ribu dolar untuk biaya operasi?" tanya Margaretha.

"Iya, setelah itu ada pembayaran yang lain untuk ruangan dan obat-obatan." seorang suster yang memberitahukan kepada Margaretha hingga membuat wanita itu terasa benar-benar sangat kebingungan.

Entah apa yang harus dilakukan Margaretha, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. satu-satunya keluarga itu sudah berada di ambang kematian.

"Aku akan membayar biaya rumah sakit itu!" seru seorang pria yang berjalan ke ruangan itu.

Seorang pria berdiri di tempat itu, tatapan matanya menatap wanita cantik yang dia temui beberapa hari yang lalu.

"Aku akan membayar biaya rumah sakit ini semuanya, kamu jangan khawatir kamu tidak usah memikirkan mengenai hal itu." ucap si pria.

"Kenapa kamu harus membayar biaya rumah sakit itu, Aku tidak mengenalmu." jawab Margaretha.

"Cepat Nona kalau bibimu tidak di segera dioperasi. takutnya dia tidak akan selamat." ucap perawat.

Margaretha benar-benar sangat kebingungan Jika dia tidak melakukannya bibinya akan meninggal namun dia tidak memiliki uang.

"Aku akan memberikanmu sebuah kesepakatan, apalagi yang aku dengar beberapa polisi dan pihak bank sudah menunggumu di rumah." ucap si pria yang membuat Margaretha benar-benar kebingungan.

"Siapa pria ini mengapa dia tahu semua yang terjadi kepadaku." ucap Margaretha.

"Apa yang kamu inginkan sebagai imbalan Jika kamu menolong aku dan bibiku?" tanya Margaretha dengan semua ketidakberdayaannya.

"Kamu tanda tangan dulu laporan dari dokter itu, jika tidak wanita tua itu akan meninggal." ucap si pria yang membuat Margaretha langsung menandatangani formulir operasi tersebut.

Beberapa hari setelah operasi itu memang pihak bank dan kepolisian mencari Margaretha, wanita itu tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Jalan satu-satunya hanyalah menerima persyaratan yang diberikan oleh pria itu, jika dia tidak melakukannya kemungkinan besar dia benar-benar akan membusuk di penjara bahkan bibinya juga akan meninggal. jalan yang buntu tidak ada penerangan sama sekali.

Di sebuah hotel yang sudah dikatakan oleh William, akhirnya Margaretha menyerah dengan semua jalan buntu yang sudah mengelilinginya. Entahlah Apa yang harus dilakukan oleh Margaretha, apalagi Margaretha yakin sebelum ayahnya meninggal pria itu mengatakan untuk menjaga diri bahkan dia harus berusaha untuk mencari orang-orang yang sudah menghancurkan mereka.

Langkah kaki cantik seorang wanita berjalan menyusuri lorong hotel tersebut, di sebuah kamar nampak Margaretha menghentikan langkah kakinya.

TOK..

TOK..

TOK..

Margaretha mengetuk pintu kamar itu, tanpa menjawab atau apapun pintu itu langsung terbuka.

Seorang pria berdiri di dalam kamar super megah tersebut.

"Aku yakin kamu akan datang kemari, masuklah." William yang mempersilahkan Margaretha untuk masuk ke dalam salah satu kamar hotel itu.

Gadis muda itu nampak sudah tidak tahu apa yang harus dia lakukan hingga Dia memutuskan untuk mengambil jalan sempit itu.

"Aku sudah mempersiapkan segalanya, duduklah aku sudah mempersiapkan makan malam yang cantik dan mewah ini." ucap William yang kemudian meminta Margaretha untuk duduk.

Pria itu sudah mempersiapkan segalanya Untuk melakukan sesuatu dengan gadis muda tersebut. sesuatu yang benar-benar diinginkan oleh pria itu hingga dia harus menjebak wanita itu berulang kali.

"Makanlah." minta William yang membuat Margaretha nampak memakan masakan yang sudah dia pesan.

** bersambung **

Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- I love you uncle Bastian

-Terlempar ke dimensi kerajaan

-Isteri simpanan bos kejam

-One night stand with mister William

-Isteri pengganti tuan William

Terpopuler

Comments

illa illa8682

illa illa8682

lanjut thor

2022-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!