Menunggu keputusan

"Mari nikmati makan malam nya"

Tiba-tiba Bara bicara di balik telinga Embun, suara laki-laki tersebut terdengar begitu jelas, seperti berbisik namun cukup menggoda membuat Embun yang mendengar tidak baik-baik saja.

Gadis tersebut membuka bola matanya secara perlahan dimana kini laki-laki tersebut melepaskan posisi tangannya, memundurkan langkahnya secara perlahan kemudian memilih kembali ke meja makan.

Embun tidak berani bicara, mencoba menetralisir rasa, dia mengambil kembali mangkok dan makanan di belakang nya dan mulai membuka bungkusan dan menuangkan makanan tersebut ke dalam tempat nya.

Capcay, kwetiau, seblak dan bakso.

Embun mengulum senyuman nya saat tahu menu makanan yang dipilih Bara.

"Kamu tidak menyukainya?"

Laki-laki tersebut bertanya penasaran, menatap Embun dengan pandangan yang begitu tenang tanpa mengeluarkan ekspresi nya sama sekali, menaikkan ujung alisnya sejenak untuk menunggu jawaban.

"Aku penggemar kwetiau"

Dia bicara jujur, memilih kwetiau untuk dia konsumsi, gadis tersebut menggeser mangkuk capcay kearah Bara dan juga baksonya.

"Makanlah sayuran nya"

Laki-laki tersebut bicara cepat, menggeser capcay kearah Embun.

"Mereka bagus untuk anak-anak"

Setelah berkata begitu, laki-laki tersebut memilih menarik mangkuk seblak, tidak mengizinkan Embun mengkonsumsi nya.

"Jangan menyiksa perut dengan kekuatan sambal"

Padahal jelas-jelas dia yang membelinya, Embun pikir bagaimana bisa laki-laki tersebut berkata Embun ingin menyiksa perut nya, karakter Bara sangat sulit di cerna hingga saat ini.

"Hmm"

Embun menganggukkan kepalanya, menuruti apa yang diucapkan Bara.

Mereka diam, membiarkan keheningan menghantam mereka, sembari menikmati makan malam hanya membiarkan suara dentingan sendok dan garpu saling beradu pada mangkuk keramik mendominasi berwarna putih yang mereka gunakan masing-masing.

Entahlah berapa lama waktu berlalu hingga akhirnya Bara lebih dulu yang menyelesaikan makan malam mereka, menyingkirkan mangkok dari hadapannya kemudian menatap Embun yang masih terlihat lahap menyantap makanannya.

Embun awalnya tidak menyadari jika Bara menatap dirinya,gadis tersebut menenggelamkan dirinya dalam pemikiran sambil terus melahap sedikit demi sedikit makanannya, pikiran nya melanglang buana entah ke mana,

Hingga pada akhirnya bola mata Embun tanpa sadar menatap kearah Bara, baru sadar laki-laki tersebut menatap dirinya, tajam dan dalam tanpa tahu apa mau nya.

Embun sedikit terkejut saat bola mata mereka bertemu, dia gugup dan sedikit gemetaran, cukup bingung harus berkata apa. Tanpa sadar terbatuk-batuk, mencari air putih dengan cepat.

"Makan secara perlahan"

Suara laki-laki tersebut keluar, seolah-olah memberikan perintah.

Embun mengangguk kan cepat kepalanya, merasa tidak enak dengan keadaan.

Dia mencoba melanjutkan makan nya, melahap sisa kwetiau yang sebenarnya tidak banyak lagi tapi cukup sulit untuk ditelan Karena bola mata Bara terus menatap nya.

Embun buru-buru menyuap 2 sisa suapan terakhir makanan nya, setelah itu dia langsung berdiri, membereskan sisa makanan dan meletakkan makanan yang belum tersentuh ke dalam lemari pendingin, kemudian dia memilih bergerak menuju kearah wastafel cucian piring, mulai membersihkan tempat makan yang mereka gunakan tadi.

"Apa kamu sudah memutuskan kapan siap melakukan nya?"

Tiba-tiba Bara lagi-lagi berada dibelakang nya, berbisik tepat ditelinga kanan Embun.

Embun sejenak terkejut, menghentikan gerakan tangan yang mencuci mangkok di hadapannya, dia diam untuk beberapa waktu mencerna ucapan dari Bara, gadis tersebut terlihat menggigit bibir bawah.

"bagaimana jika satu hari aku disalahkan oleh semua orang?"

gadis tersebut bertanya sembari berusaha untuk menoleh ke arah Bara.

laki-laki itu tiba-tiba saja menyentuh kedua belah tangannya, menghidupkan keran air dan membiarkan air tersebut membasuh kedua tangan embun yang berisi sabun.

hal tersebut jelas saja membuat embun seketika menegang, tidak tahu bagaimana mengatakannya, namun rasanya nya membuat dirinya tidak baik-baik saja.

Dia diam sejenak kemudian Embun berkata.

"bagaimana jika suatu hari orang-orang akan mengalahkanku?"

Tanya nya pada laki-laki yang ada di belakang nya tersebut.

Bara mematikan keran air setelah memastikan kedua tangan Embun sudah bersih dari sisa sabun, secara perlahan laki-laki itu membalikkan tubuh Embun agar menghadap ke arah dirinya.

sejenak netral mata mereka bertemu, menetapkan antara satu dengan yang lainnya dalam pemikiran masing-masing.

"semuanya akan menjadi urusanku"

Bara menjawab cepat sambil membiarkan tatapan matanya tak lepas dari sosok Embun.

Terpopuler

Comments

tegar chaliq

tegar chaliq

sebaiknya untuk kejelasan status anak nya kau nikahi saja Embun ,Bara!

2023-02-26

0

🌼 Pisces Boy's 🦋

🌼 Pisces Boy's 🦋

Embun diajak nikah sama Bara

2023-02-21

1

Reader online👻

Reader online👻

apa kesepakatan mereka yaa???

2022-12-02

2

lihat semua
Episodes
1 Mertua fs Mandul
2 Pertemuan pertama dan kesepakatan
3 Awal permulaan
4 Tak seindah kelihatan nya
5 Tidur di sini
6 Sebuah tawaran
7 Dia dan Rahasia nya
8 Gundah gulana
9 Mengikis jarak
10 Menolak pergi
11 Tidak satu level
12 Sedikit nasihat
13 Mencarikan nya istri ke dua
14 Kedatangan
15 Wanita yang banyak bicara
16 Sedikit mengejutkan dirinya
17 Menunggu keputusan
18 Menantu vs mertua
19 Tidak baik-baik saja
20 Membuat nya merindu
21 Takut tenggelam
22 Bagaikan orang asing
23 Dia banyak berubah
24 Gelisah
25 Dia tidak baik-baik saja
26 Merasa terganggu
27 Panggilan makan malam
28 Kakek tua Andaram
29 Bersitegang
30 Saling Meraih keuntungan
31 Dalam kesepakatan
32 Laki-laki dengan sejuta masalah nya
33 Kembar
34 Membuat nya curiga
35 Puas atas keluhannya
36 Ikatan batin yang kuat
37 Pergi meninggalkan dirinya sejenak
38 Jutaan kerinduan
39 Keputusan mengejutkan
40 Tidak akan mengubah apapun
41 Semua orang sejatinya saling menikam
42 Saling memanfaatkan
43 Martin laki-laki kepercayaan Kakek tua Andaram
44 Tidak ada cinta yang direstui
45 Dalam kekhawatir
46 Obat segala rasa
47 Lembut dan manis
48 Membiarkan nya pergi
49 Pencarian tidak masuk akal
50 Menentang nya terang-terangan
51 Ancaman baru bagi beberapa orang
52 Laki-laki yang membuat nya khawatir
53 Sedikit mencekam
54 Saling menekan
55 Terjebak situasi
56 Dalam rasa panik
57 Tiff and Dru
58 Menjadi titik terlemah nya
59 Terlalu gelisah
60 Sama-sama gelisah
61 Menyusun rencana berikut nya
62 Selesaikan dan pulang ke rumah
63 Dalam rencana lainnya
64 Memeriksa keadaan
65 Dalam rasa seorang ibu
66 Kakek tua Andaram yang licik dan picik
67 Meminta nya Bertahan sebentar saja
68 Ini cinta
69 Dalam ke khawatiran
70 Jangan bergerak gegabah
71 Mempercepat semua nya
72 Dalam desakan
73 Kemarahan kakek tua Andaram
74 Selangkah lagi
75 Ketika mereka bertemu
76 Musuh yang sesungguhnya
77 Kesempatan yang habis
78 Mimpi buruk
79 Semester kedua
80 Kalimat sakral
81 Andaram generation
82 Dalam cinta
83 Saling meminta janji
84 Pecah
85 Tidak perlu berlebihan
86 Pertemuan pertama
87 Keluarga Hillatop
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Mertua fs Mandul
2
Pertemuan pertama dan kesepakatan
3
Awal permulaan
4
Tak seindah kelihatan nya
5
Tidur di sini
6
Sebuah tawaran
7
Dia dan Rahasia nya
8
Gundah gulana
9
Mengikis jarak
10
Menolak pergi
11
Tidak satu level
12
Sedikit nasihat
13
Mencarikan nya istri ke dua
14
Kedatangan
15
Wanita yang banyak bicara
16
Sedikit mengejutkan dirinya
17
Menunggu keputusan
18
Menantu vs mertua
19
Tidak baik-baik saja
20
Membuat nya merindu
21
Takut tenggelam
22
Bagaikan orang asing
23
Dia banyak berubah
24
Gelisah
25
Dia tidak baik-baik saja
26
Merasa terganggu
27
Panggilan makan malam
28
Kakek tua Andaram
29
Bersitegang
30
Saling Meraih keuntungan
31
Dalam kesepakatan
32
Laki-laki dengan sejuta masalah nya
33
Kembar
34
Membuat nya curiga
35
Puas atas keluhannya
36
Ikatan batin yang kuat
37
Pergi meninggalkan dirinya sejenak
38
Jutaan kerinduan
39
Keputusan mengejutkan
40
Tidak akan mengubah apapun
41
Semua orang sejatinya saling menikam
42
Saling memanfaatkan
43
Martin laki-laki kepercayaan Kakek tua Andaram
44
Tidak ada cinta yang direstui
45
Dalam kekhawatir
46
Obat segala rasa
47
Lembut dan manis
48
Membiarkan nya pergi
49
Pencarian tidak masuk akal
50
Menentang nya terang-terangan
51
Ancaman baru bagi beberapa orang
52
Laki-laki yang membuat nya khawatir
53
Sedikit mencekam
54
Saling menekan
55
Terjebak situasi
56
Dalam rasa panik
57
Tiff and Dru
58
Menjadi titik terlemah nya
59
Terlalu gelisah
60
Sama-sama gelisah
61
Menyusun rencana berikut nya
62
Selesaikan dan pulang ke rumah
63
Dalam rencana lainnya
64
Memeriksa keadaan
65
Dalam rasa seorang ibu
66
Kakek tua Andaram yang licik dan picik
67
Meminta nya Bertahan sebentar saja
68
Ini cinta
69
Dalam ke khawatiran
70
Jangan bergerak gegabah
71
Mempercepat semua nya
72
Dalam desakan
73
Kemarahan kakek tua Andaram
74
Selangkah lagi
75
Ketika mereka bertemu
76
Musuh yang sesungguhnya
77
Kesempatan yang habis
78
Mimpi buruk
79
Semester kedua
80
Kalimat sakral
81
Andaram generation
82
Dalam cinta
83
Saling meminta janji
84
Pecah
85
Tidak perlu berlebihan
86
Pertemuan pertama
87
Keluarga Hillatop

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!