Pertemuan pertama dan kesepakatan

Villa puncak

Bogor.

Begitu keluar dari mobil nya, sopir pribadi Bara membantu laki-laki tersebut mengangkat barang-barang nya, sang asisten nya terlihat bergerak ikut membawa beberapa barang yang dibawa dari kantor tuan nya menuju kearah lantai atas menuju ke arah kamar milik tuan nya.

Bara sama sekali tidak mengeluarkan suaranya, berjalan tenang memasuki vila tersebut, demi apapun dia butuh menenangkan pikiran nya yang berkacamuk menjadi satu, tuntutan yang di minta mama nya dan Ayla membuat pecah kepala nya beberapa hari ini.

Anak?!.

Apa kau bercanda?, sial.

Umpat Bara didalam hati nya.

baginya Ayla terlalu banyak berhalusinasi dan memiliki keinginan yang terlalu tinggi, ingin memiliki anak tanpa ingin hamil dan melahirkan, dia pikir lama-lama Ayla sudah mulai melewati kapasitas nya.

dari perusahaan pada akhirnya dia lebih memilih untuk singgah di villa, menenangkan pemikirannya yang saat ini bisa dikatakan tidak baik-baik saja.

Dibalik rasa lelah yang menghantam dirinya, Bara memilih untuk masuk kedalam kamar di villa miliknya tersebut, dia mengabaikan siapapun yang ada di dekat nya, tengah malas berinteraksi dengan siapapun hingga saat ini.

Tapi sayangnya sebelum Bara masuk ke dalam kamar villanya tersebut tiba-tiba saja suara seseorang mengganggu pendengarannya.

"Saya benar-benar butuh uang bu, tidak bisakah ibu bantu carikan orang yang bisa saya pinjamkan uang?"

Bara menoleh ke arah sisi kirinya di mana dia mendengar suara saling sahut menyahut terus memenuhi ruangan samping tempat dia berdiri saat ini.

"Saya benar-benar butuh uang untuk pengobatan bapak, operasinya tidak mungkin ditunda lagi Bu, saya bisa menggadaikan surat rumah bapak saat ini"

Bara bergerak secara perlahan mendekat ke arah asal suara, mencari tahu siapa yang saat ini bicara.

sebuah dinding menjadi perbatasan untuk dirinya mencari tahu siapa pemilik suara tersebut, laki-laki itu bergerak mencari celah di antara dinding-dinding tersebut, sebuah kaca tanpa terlihat di bagian salah satu dinding itu, laki-laki itu mencoba untuk menetap ke arah balik kaca tersebut.

Dia berhasil melihat ke arah balik kaca di mana dia berdiri saat ini, sejenak bola matanya menatap sosok seorang gadis muda yang menatap ke arah sosok ibu-ibu hampir berusia setengah baya bicara dengan rasa panik sembari terus menggenggam telapak tangannya dan menggigit bibir bawahnya.

Seorang gadis dengan penampilan yang sangat sederhana.

Cantik dan mampu membuat Bara terpesona akan wajah indah nya.

tidak seperti gadis kota kebanyakan yang wajahnya dipoles dengan berbagai macam warna-warni kehidupan, wajah gadis tersebut cantik natural tanpa sesuatu yang mengganggu disekitar nya, begitu sederhana dengan penampilan yang apa adanya.

Sejenak bola mata laki-laki tersebut terus berusaha menatap sosok gadis tersebut untuk beberapa waktu.

"ibu juga tidak paham harus bantu cari pinjaman kemana neng, coba sama pak Darmo, beliau kan suka kasih pinjaman ke beberapa orang di sini, siapa tahu nanti di kasih"

wanita paruh baya tersebut adalah pegawai di kebun tehnya, jelas sudah tidak asing lagi dengan wajah wanita yang tengah bicara itu, sudah hampir 25 tahun wanita itu bekerja pada keluarga Bara.

Mendengar ibu tersebut berkata begitu, gadis yang ada di hadapannya itu terlihat menundukkan kepalanya dengan ekspresi yang sangat lesu.

"dia mau saya jadi istri ke 7 nya"

Jawab gadis tersebut pelan.

"Astaghfirullahul'adzim"

wanita paruh baya itu berucap pelan, ekspresi yang ditampilkan penuh dengan ketidakpercayaan jika laki-laki yang disebut menawarkan gadis yang ada di hadapannya menjadi istri ketujuh.

"Edan, memanfaatkan bocah yang sedang dalam keadaan terjepit"

wajah wanita itu terlihat kesal, mengumpan sambil berusaha untuk menahan kemarahannya.

"nanti ibu coba tanya sama beberapa teman yang lainnya, siapa tahu mereka bisa membantu"

pada akhirnya wanita itu mencoba menenangkan gadis yang ada di hadapannya, dan gadis itu hanya bisa menganggukkan kepalanya dan pasrah.

Bara tidak bergeming, menatap gadis tersebut untuk beberapa waktu, entahlah kenapa pada akhirnya terbesit satu pemikiran didalam dirinya.

Aku menemukan nya.

laki-laki tersebut langsung berbalik dan bergerak kembali menuju ke arah kamarnya.

"Semua sudah diletakkan di kamar tuan"

Asisten pribadinya bicara dengan cepat sembari menundukkan kepalanya.

"bantu aku sebentar untuk mengambil sesuatu"

Tiba-tiba saja Bara bicara pada laki-laki yang ada di hadapan yaitu dengan cepat.

"Ya tuan?'

Asisten nya bertanya sambil mengerutkan keningnya.

"Ambilkan aku uang tunai sekarang juga"

Tiba-tiba permintaan tuannya membuat laki-laki tersebut sedikit bingung.

"Berapa tuan?"

dia bertanya sambil menunggu jawaban laki-laki tersebut.

*******

Bara memperhatikan gadis dihadapannya tersebut untuk beberapa waktu, dia menelisik gadis yang ada di hadapannya tersebut untuk waktu yang cukup lama dari ujung kaki hingga ke ujung kepalanya.

seperti pandangan pertama ia saat dia melihat gadis itu bicara dengan wanita tua yang bekerja dengannya, dia tetap menatap gadis tersebut dalam pandangan jika gadis itu memang memiliki kecantikan Paripurna yang berbeda dengan kebanyakan di gadis-gadis kota.

dia memiliki nilainya tersendiri.

Gadis tersebut tampak meremas tangannya secara perlahan, sembari menundukkan kepalanya dengan perasaan yang cukup takut.

Bara tidak suka terlalu berbelit-belit untuk bicara kepada seseorang yang menjadi lawannya, dia pada akhirnya mendorong sebuah tas mendominasi berwarna hitam tepat di hadapan gadis tersebut.

Gadis cantik itu tampak bingung dan gemetaran sembari masih mengerutkan keningnya, dia mencoba menarik tas yang ada dihadapan nya kemudian membukanya secara perlahan.

Demi apapun, melihat apa yang ada didepan nya membuat gadis tersebut memejamkan sejenak bola mata.

Dan beberapa detik kemudian dia kembali membuka bola matanya, bohong jika bola mata gadis tersebut tidak membulat dengan sempurna, ketika dia melihat tumpukan uang berwarna biru dan merah ada di dalam tas dihadapan nya tersebut.

"Itu adalah uang muka, jauh lebih cukup dari sekedar biaya operasi"

Ucap Bara kemudian.

"Jika kamu menyetujui nya, cukup menandatangani surat perjanjian nya"

Lanjut laki-laki itu lagi.

Embun begitu nama gadis itu, dia terlihat diam, menatap beberapa lembar kertas yang telah dia baca tadi sebelum laki-laki tersebut menyerahkan 1 koper uang kepada nya.

Rahim sewaan, bayi tabung, surogasi.

itu artinya dia akan kehilangan masa depan nya.

mana yang lebih penting?!.

Masa Depan mu yang sebenarnya tidak akan pernah baik-baik saja, atau menyelamatkan ayah dari masa kritis dan sulit nya?!.

Gadis tersebut memejamkan sejenak bola mata nya, kemudian cara perlahan dia membuka bola matanya.

Dengan tangan gemetaran gadis tersebut meraih kembali kertas di hadapannya, memilih untuk menandatangani masa depan nya yang pupus demi sekoper uang yang ada di hadapannya.

Terpopuler

Comments

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

nasib kurang beruntung, gadis malang

2023-07-25

0

Nene Juan

Nene Juan

Tragis bener nasibmu embun, semoga bara jodoh sejatimu..

2023-03-21

0

🌼 Pisces Boy's 🦋

🌼 Pisces Boy's 🦋

pilihan Embun akan jadi pelabuhan terakhir untuk Bara

2023-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Mertua fs Mandul
2 Pertemuan pertama dan kesepakatan
3 Awal permulaan
4 Tak seindah kelihatan nya
5 Tidur di sini
6 Sebuah tawaran
7 Dia dan Rahasia nya
8 Gundah gulana
9 Mengikis jarak
10 Menolak pergi
11 Tidak satu level
12 Sedikit nasihat
13 Mencarikan nya istri ke dua
14 Kedatangan
15 Wanita yang banyak bicara
16 Sedikit mengejutkan dirinya
17 Menunggu keputusan
18 Menantu vs mertua
19 Tidak baik-baik saja
20 Membuat nya merindu
21 Takut tenggelam
22 Bagaikan orang asing
23 Dia banyak berubah
24 Gelisah
25 Dia tidak baik-baik saja
26 Merasa terganggu
27 Panggilan makan malam
28 Kakek tua Andaram
29 Bersitegang
30 Saling Meraih keuntungan
31 Dalam kesepakatan
32 Laki-laki dengan sejuta masalah nya
33 Kembar
34 Membuat nya curiga
35 Puas atas keluhannya
36 Ikatan batin yang kuat
37 Pergi meninggalkan dirinya sejenak
38 Jutaan kerinduan
39 Keputusan mengejutkan
40 Tidak akan mengubah apapun
41 Semua orang sejatinya saling menikam
42 Saling memanfaatkan
43 Martin laki-laki kepercayaan Kakek tua Andaram
44 Tidak ada cinta yang direstui
45 Dalam kekhawatir
46 Obat segala rasa
47 Lembut dan manis
48 Membiarkan nya pergi
49 Pencarian tidak masuk akal
50 Menentang nya terang-terangan
51 Ancaman baru bagi beberapa orang
52 Laki-laki yang membuat nya khawatir
53 Sedikit mencekam
54 Saling menekan
55 Terjebak situasi
56 Dalam rasa panik
57 Tiff and Dru
58 Menjadi titik terlemah nya
59 Terlalu gelisah
60 Sama-sama gelisah
61 Menyusun rencana berikut nya
62 Selesaikan dan pulang ke rumah
63 Dalam rencana lainnya
64 Memeriksa keadaan
65 Dalam rasa seorang ibu
66 Kakek tua Andaram yang licik dan picik
67 Meminta nya Bertahan sebentar saja
68 Ini cinta
69 Dalam ke khawatiran
70 Jangan bergerak gegabah
71 Mempercepat semua nya
72 Dalam desakan
73 Kemarahan kakek tua Andaram
74 Selangkah lagi
75 Ketika mereka bertemu
76 Musuh yang sesungguhnya
77 Kesempatan yang habis
78 Mimpi buruk
79 Semester kedua
80 Kalimat sakral
81 Andaram generation
82 Dalam cinta
83 Saling meminta janji
84 Pecah
85 Tidak perlu berlebihan
86 Pertemuan pertama
87 Keluarga Hillatop
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Mertua fs Mandul
2
Pertemuan pertama dan kesepakatan
3
Awal permulaan
4
Tak seindah kelihatan nya
5
Tidur di sini
6
Sebuah tawaran
7
Dia dan Rahasia nya
8
Gundah gulana
9
Mengikis jarak
10
Menolak pergi
11
Tidak satu level
12
Sedikit nasihat
13
Mencarikan nya istri ke dua
14
Kedatangan
15
Wanita yang banyak bicara
16
Sedikit mengejutkan dirinya
17
Menunggu keputusan
18
Menantu vs mertua
19
Tidak baik-baik saja
20
Membuat nya merindu
21
Takut tenggelam
22
Bagaikan orang asing
23
Dia banyak berubah
24
Gelisah
25
Dia tidak baik-baik saja
26
Merasa terganggu
27
Panggilan makan malam
28
Kakek tua Andaram
29
Bersitegang
30
Saling Meraih keuntungan
31
Dalam kesepakatan
32
Laki-laki dengan sejuta masalah nya
33
Kembar
34
Membuat nya curiga
35
Puas atas keluhannya
36
Ikatan batin yang kuat
37
Pergi meninggalkan dirinya sejenak
38
Jutaan kerinduan
39
Keputusan mengejutkan
40
Tidak akan mengubah apapun
41
Semua orang sejatinya saling menikam
42
Saling memanfaatkan
43
Martin laki-laki kepercayaan Kakek tua Andaram
44
Tidak ada cinta yang direstui
45
Dalam kekhawatir
46
Obat segala rasa
47
Lembut dan manis
48
Membiarkan nya pergi
49
Pencarian tidak masuk akal
50
Menentang nya terang-terangan
51
Ancaman baru bagi beberapa orang
52
Laki-laki yang membuat nya khawatir
53
Sedikit mencekam
54
Saling menekan
55
Terjebak situasi
56
Dalam rasa panik
57
Tiff and Dru
58
Menjadi titik terlemah nya
59
Terlalu gelisah
60
Sama-sama gelisah
61
Menyusun rencana berikut nya
62
Selesaikan dan pulang ke rumah
63
Dalam rencana lainnya
64
Memeriksa keadaan
65
Dalam rasa seorang ibu
66
Kakek tua Andaram yang licik dan picik
67
Meminta nya Bertahan sebentar saja
68
Ini cinta
69
Dalam ke khawatiran
70
Jangan bergerak gegabah
71
Mempercepat semua nya
72
Dalam desakan
73
Kemarahan kakek tua Andaram
74
Selangkah lagi
75
Ketika mereka bertemu
76
Musuh yang sesungguhnya
77
Kesempatan yang habis
78
Mimpi buruk
79
Semester kedua
80
Kalimat sakral
81
Andaram generation
82
Dalam cinta
83
Saling meminta janji
84
Pecah
85
Tidak perlu berlebihan
86
Pertemuan pertama
87
Keluarga Hillatop

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!