Berdua

"Pagi sayang.. "

"Pagi mas.. Udah bangun mas.. "

"Udah, ini minum teh anget, habis itu kita sholat subuh.. "

"Ya Allah mas harusnya aku yang bikinin tehnya.. "

"Sttt.. nggak ada harusnya harusnya.. Saling membantu boleh kan wkwk.. "

"Iya mas ehe.. makasih ya mas minumnya.. "

"Iya sama-sama.. "

Setelah minum, Salmia dan Rahman mandi besar bersama.

"Wah sexynya.. " Puji Rahman tatkala Salmia menurunkan semua pakaiannya.

"Mas.. wkwkw ya Allah, main elus-elus nya nanti lagi habis sholat ya, dingin ah mas.. wkwk"

ucap Salmia manja disaat Rahman dengan nakalnya meraba tubuh Salmia di saat mereka sedang mandi.

"Hahahah iya sayang.. habis ini 5 ronde lagi ya hahahh"

"Ihh capek, nggak mauuuuu wkwkwk"

"Wkwk enggaklah sayang, yakali hahah"

Setengah jam berlalu. Keduanya selesai mandi dan menuju mushola untuk sholat subuh.

"Alhamdulillah bisa imamin adek"

"Iya sayang alhamdulillah wkwk"

"Subhanallah cantiknya bidadari surga.. "

puji Rahman lagi ketika melihat Salmia memakai mukena pinknya.

"Wkwkw gombal terusss, "

"Nggak nggombal yo, kamu tuh memang cantik sayang, bahkan bidadari surga pada iri dengan kecantikanmu.. "

"Hilih wkwk dasar mas wkwk"

"wkwkw yaudah yuk, dah siapp? Lurus ya.. "

"Sudah mas.. "

"Allahuakbar... "

Rahman memimpin sholat dengan khusuk di ikuti Salmia di belakangnya sebagai makmum. Sungguh pemandangan yang menyejukkan. Sepasang suami istri yang sedang sholat berjamaah.

Selang beberapa menit.

"Salmia, mas Rahman dibikinkan teh anget dulu.. habis itu bantuin ibu masak ya.. "

"Iya bu.. "

"Yuk mas ke dapur.. adek bikinin teh anget.. "

"Subhanallah jadi begini rasanya dibikinkan minuman oleh istri.. "

"Mas mas hahahha.. "

Salmia membuatkan teh anget dan memberikan gorengan yang sudah di masak oleh ibunya sejak subuh tadi. Mungkin saat Salmia dan Rahman sedang mandi besar. hihi.

"Ini mas teh sama gorengan. Adek bantu ibu masak dulu ya.. Kalo mas penasaran nanti bisa nyusul adek.. "

"Siap sayangku.. "

Rahman menatap punggung Salmia yang sedang berjalan menjauh dari tempatnya duduk. Ia sangat bahagia bisa hidup bersama Salmia, menjadi suaminya.

"Monggo pak minum teh.. " Ucap Rahman ketika Bapaknya Salmia lewat.

"Iya silahkan Rahman. Tadi udah minum.. "

"Oalah nggih pak. "

Setelah makanan siap, keluarga Salmia makan bersama.

...****************...

Di dalam kamar.

"Oh ya mas, biaya dekorasi dan lain-lainnya sudah dibayar? "

"Belum dek.. Nanti nunggu mas pulang ke Talangbunga, soalnya mas belum buat kartu rekening.. Sedangkan uangku ada di rekening ibu, dan tidak bisa di ambil.. sabar ya dek.. Dua hari lagi kan insyaallah kita ke talangbunga nginep di rumah mas.. "

"Oalah gitu.. iya mas gapapa.. Yang penting ngabarin mereka.. Ntar nomer mereka aku kirim ke mas ya.. "

"Oh iya sayang siap.. "

Drttt... drtt..

"Mbak Salmia untuk dekorasi segera di lunasi ya.. terimakasih.. "

"Sayang, udah diingetin pihak dekorasi.. "

"Oalah bentar mas baru ada 1 juta di saldo aplikasi DANA sayang.. "

"Gapapa sayang.. "

"Salmia, ibu lupa ya ampun.. " ucap ibu Salmia usai mengetuk pintu kamar Salmia.

"Ada apa bu? "

Salmia membuka pintu kamar.

"Ini uang mas Rahman kemarin kan di pinjem buat beli perlengkapan dapur dulu kan 2 juta, padahal mau untuk bayar dekorasi.. Nah ini uang amplop sumbangan pernikahan sebesar 2 juta untuk bayar dekorasinya.. "

"Oalah iya bu.. "

"Oke ibu sudah nggak ada tanggungan ya.. "

"Iya bu.. "

Kemudian ibu Rahman pergi dan Salmia kembali menutup pintu kamar.

"Mas ini uang dekorasi 2 juta berarti kurang dua juta lagi sayang.. "

"Nanti uang 1 juta ku itu buat nambah dek, berarti kurang 1 juta, itu nanti minta kelonggaran waktu lagi aja ya dek.. biar mas yang bicara nanti.. "

"Oke mas.. "

Uang dekorasi mencapai 4 juta dikarenakan sekalian sewa tenda, meja, kursi, makeup simple resepsi hari pertama, dan lain-lain.

Rahman dan Salmia bergegas menuju rumah pemilik dekorasi. Mereka membayar sebesar 3 juta, dan meminta kelonggaran waktu sesuai yang sudah di rencanakan. Pemilik dekorasi memberikan waktu 2 minggu. Akhirnya Salmia dan Rahman bisa tenang dan kembali pulang.

"Maaf ya sayang, harusnya mas lebih siap dalam segalanya, bukannya malah berantakan gini.. "

"Nggapapa mas.. Santai aja.. selagi ada uangnya nggak masalah sayang.. "

"Iya sayang.. "

Jujur Rahman bingung harus mencari uang kemana. Satu hal yang pasti, Rahman masih ingin merahasiakan bahwa dia sebenarnya sudah tidak memiliki uang untuk membayar kekurangan biaya lainnya.

Namun ia akan berusaha sekeras mungkin untuk bisa melunasinya. Karena sejak awal niat Rahman hanya ingin membahagiakan Salmia. Ia tidak bermaksud berbohong, ia terpaksa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!