Perdebatan

Salmia dan Rahman bak sepasang kekasih yang sedang dilanda kasmaran. Mereka terus saja saling berkirim pesan mesra. Keduanya saling merindukan namun memang sedang membatasi pertemuan.

Salmiapun tidak mengerti, ia merasa belum mencintai Rahman, tapi rasanya ada yang kurang jika sehari saja tidak berkomuniukasi dengannya.

Meskipun hanya lewat pesan online, itu sudah membahagiakan. Sepertinya benar, ia memang sudah menyayangi Rahman namun belum menyadarinya.

“Sayang..”

“Hahahh dah sayang-sayangan nihh wkkw” balas Salmia.

“Boleh kan? Wkwk"

“Boleh mas wkwk, malah seneng sayang..eheehe”

“Jadi gini ya dek rasanya dipanggil sayang sama kamu.. mak nyess, bahagia banget dek..”

“Masa? Wkkw”

“Iya yo.. apalagi yang manggil bidadari cantik..”

“Gomballlll!!! Hahahhah”

“Ihh enggak yo.. kenyataannya kamu memang cantik wkkw..”

“iya dong, Salmia gitu..” Sungguh kepedean tingkat tinggi Salmia yang tiada duanya.

“ahahah gak jadi dekk kalo gituuuu, gak jadi cantikk.. wkkw”

“ihh kan kenyataan katanya wkwk”

“wkwkw dasar sayanggg, by the way mas kangen sayang..”

“aku enggak wkwk” balas Salmia

“Ihh ngeselinn bangett wkwk,” balas Rahman geregetan tapi seneng. Ia tahu Salmia bercanda saja.

“hahhhah canda masku sayang..”

Begitulah mereka. Kalo sudah berkirim pesan, rasanya seperti dunia ini hanya milik berdua.

“Semoga apapun cobaan kita bisa di lewati ya mas.. aamiin”

“Aaamiin dek.. semoga kita berjodoh ya dek.. semoga mas beneran bisa jadi suami kamu..”

“Aamiin mas.. dan diberi panjang umur yang barokah.. aamiin”

“I love youu..”

“I love you too mas” Meskipun Salmia belum yakin dengan perasaannya, namun ia senang mengatakan kalimat itu, “i love you” pada Rahman.

...****************...

Dua hari berikutnya.

“Mas gimana, Makeup sama fotografer udah di DP belum..?”

“Oalah iya dek.. berapa ya dek totalnya..”

“DP makeup 750, DP Fotografer 300 mas, itu karena aku dah nyari referensi yang paling murah biayanya tapi kualitas tetep oke..”

“Oalah iya dek.. harus sekarang kah ?”

“Secepatnya sih mas.. adek kan dah ingetin dari kemarin..”

“Oh iya deng.. mas usahain ya ..”

Deg.

“Kok gitu? Mas Rahman belum ada uangkah.. mas janji mau ngasih 10 jt loh, masak kurang 1,5 bulan lagi mas belum ada uang bahkan hanya untuk DP..?”

Batin Salmia bertanya-tanya.

Iapun menitikkan air mata. Ia takut menghadapi kenyataan yang sebenarnya. Salmia merasa khawatir karena sepertinya Rahman memang belum punya uang dan entahlah sepertinya orang tuanya tidak membantu atau mendukungnya.

Sebenarnya Salmia tidak ingin memaksakan keinginannya untuk adanya resepsi pernikahan. Namun jika ingin membatalkan semuanya itu sudah terlambat, karena undangan sudah menyebar dan hari H tinggal sebentar lagi.

Apakah ia salah memilih? Tidak. Bahkan jika Salmia tahu Rahman tidak punya uang ia pasti akan tetap menerimanya. Ia hanya belum menyadari bahwa ia sebenarnya memang sudah ada rasa pada Rahman.

Salmiapun menanyakan saja untuk memastikan.

“Mas belum ada uangkah ?”

“Ada kok dek.. santai aja, ada kok.. insyaallah hari ini mas transfer ya..”

“Oalah Alhamdulillah kalo gitu mas..kirain nggak ada, waktu kita dah mepet soalnya.. undangan juga udah nyebar..”

“Iya dek.. tenang ya.. “

Mendengar itu Salmia lega. Namun entah kenapa ia masih merasa janggal, sedikit ragu apakah mas Rahman benar-benar memiliki uang atau berbohong. Meski begitu emang orangtuanya nggak bantu kah?

...****************...

“Mah, kasian Salmia mah, masak kita nggak bantu biaya nikah” ucap Rahman pada ibunya.

“Ya kalo nggak punya uang nggak usah resepsi, syukuran aja, gitu kok susah.” Balas ibunya Rahman.

“Tapi mah, kita kan nggak bisa egois mah, harus dipikirkan jalan tengahnya..”

“Keluarga Salmia juga jangan egois, sini juga ngga ada uang buat bantu mereka.. contoh kakak-kakakmu mereka nggak ngeluarin banyak uang buat nikah. Baru kali ini dimintain uang sama pihak perempuan.”

Sebenarnya ibu Rahman memiliki uang, atau mungkin bisa mengusahakan. Tapi ia memang tidak ingin ambil pusing. Toh kakak-kakak Rahman selama nikah nggak ngeluarin uang banyak, cuma seserahan saja, masa sekarang mau ngeluarin uang.

“Mah jangan bandingin sama mereka mah, keluarga Salmia aja sekarang belum ada uang untuk pernikahan mah”

“Ya kalo nggak ada uang, nggak usah mewah-mewah..”

“Emang nggak mewah mah, tapi emang butuh biaya segitu..Mah, bantu Rahman sedikit ya mah, Rahman tak cari sisanya.. anggap aja aku pinjam mamah dulu uangnya..mah Rahman tuh beruntung banget bisa dapetin Salmia. Calon Salmia tuh mapan semua mah, keajaiban Salmia milih aku mah..” mohon Rahman.

“Udah kamu tuh nggak usah ngasih janji-janji, kalo dia nggak mau nerima yaudah.. lagian kamu mau nikah kok dadakan.”

“Yaudahlah mah..mamah nggak ngerti perasaan aku.. kalo nggak sekarang, aku takut Salmia akan menikah dengan orang lain..” ucap Rahman pasrah.

“Perempuan baik kan masih banyak..”

“Iya bu iya.. yaudah aku mau ke kamar..”

Ia tidak ingin memohon lagi, karena itu percuma saja. Ibunya keras kepala, tidak mau mendengarkan dan memahami penjelasannya.

“Coba aja kalo yang mohon mas Arka, mesti mamah langsung bantu gimanapun caranya,, huftt.. aku emang dibedain.. sedih banget..yaudah deh aku bakal usaha sendiri cari uangnya buat pernikahanku dengan Salmia. Ya Aallah bantu hamba..”

Lagi-lagi Rahman menitikkan air mata setiap habis berdebat dengan ibunya.

Andai saja ibunya mau mengerti dan membantunya, ia akan sangat bersyukur. Ia merasa merasa lelah dengan ibunya, yang selalu membanding-bandingkan dan kurang mendukung keputusannya. Bahkan soal menikah pun ibunya tidak ingin memahami posisinya.

Rahman hanya tidak ingin membuat Salmia sedih dan kecewa. Ia ingin Salmia bahagia dan merasa beruntung memilihnya di antara sekian banyak laki-laki yang menyukai Salmia. Yang pasti Rahman tidak ingin Salmia menyesal menikahinya.

...****************...

Dari pagi hingga malam Rahman terus bekerja, bagaimanapun caranya ia harus bisa mendapatkan uang untuk membantu biaya nikah Salmia. Bahkan ia sampe tidak fokus dengan tugas kuliahnya, baginya soal Salmia kali ini lebih mendesak.

Ia ingat laki-laki sebelumnya yang pernah menyukai Salmia memberikan banyak barang yang membuat Salmia senang, masak di acara penting ini ia bahkan tidak memberikan sesuatu yang sangat ia impikan. Ia sangat ingin membuat Salmia bahagia dan tersenyum manis di hari pernikahannya nanti.

“Aku sayang banget sama kamu Salmia.. Bahkan disaat aku harus bersaing dengan sahabatku Revan, aku malah yang mendapatkan cinta kamu.. semoga kamu bisa bahagia sama aku.. aamiin..”

Rahman merasa sangat merindukan Salmia. Ia ingin melihat tawa cerahnya, namun hanya bisa berkirim pesan saja untuk sementara.

“Dek.. udah tidur..”

“Belum mas.. mas lagi apa?”

“Lagi kerja dek..”

“Ya allah mas ini udah jam 2 pagi masih kerja, udah dari tadi pagi loh.. kayaknya mas kerja sampai malam terus yaa..”

“Iya dek.. ini demi kamu..asal itu bisa bikin kamu bahagia mas bakal lakuin..”

“Ihh ya allah, makasih ya mas,, tapi jangan terlalu dipaksa ya mas.. mas juga harus istirahat biar nggak sakit..”

“Iya dek siapp wkwk.. kamu lagi apa?”

“Lagi mikirin kamu mas wkkw”

“wkwk dasar ratu gombal..”

“wkwk iya dong, cocok kan sama mas, raja gombal hahahhh”

“wkwkw bener sihh haha.. dek rasanya seneng dan nyaman kalo udah ngobrol sama kamu..”

“Sama mas aku juga..”

Salmia dan Rahman sama-sama senyum-senyum sendiri saat saling berkirim pesan. Disaat Rahman penat kerja, Salmialah yang membangkitkan semangatnya.

“Oh ya udah mas transfer uang Dpnya ke makeup dan fotografer ya dek.. i love youu...”

“Alhamdulillah makasih banyak ya mas.. too..”

“Yaudah dek, mas lanjut ngerjain tas dulu yaa..i love you lagi dek..”

“Iya mas..i love you too lagi wkwk”

Rahman bahagia sekali memiliki Salmia.

“Aku akan usahakan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya buat pernikahan kita ya dek.. semoga Allah bantu..” Ucap Rahman pada dirinya sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!