Seorang perempuan berparas cantik sedang memoles wajahnya dengan beberapa make up. Tentu saja make-up natural dengan eyeshadow tipis berwarna oranye kecoklatan. Tidak lupa Long dress yang dilengkapi tali pinggang dan hijab krem dengan style simple.
Perempuan itu bernama Salmia. Senyumannya manis dan gaya berpakaiannya cukup fashionable. Dia adalah seorang mahasiswa jurusan fashion, itulah mengapa dia terbiasa memperhatikan penampilan. Namun jangan salah, dia tidak suka berpakaian yang terlihat terlalu mewah. Baginya yang penting terlihat rapi dan indah dipandang.
Perempuan satu ini cukup banyak menjadi perbincangan kaum Adam di sekelilingnya. Karena tak hanya parasnya yang cantik namun juga hatinya. Ia adalah sosok yang ceria, humble, mudah bergaul dan baik hati.
Drrtt drrtt...
"Akhh itu pasti pesan dari Nisya" batin Salmia.
"Sal buruan berangkat, ini dah mau mulai tauuu"
Pesan dari Nisya di aplikasi hijau. Sontak Salmia melirik jam dinding yang ada di samping kirinya, ternyata sudah pukul 19.25 WIB.
"oke oke wait bentar lagi otw, bentar ya beibbb daaa"
balas Salmia singkat.
Dengan cepat Salmia mengambil tas, memakai flat shoes, kemudian berjalan cepat setengah berlari menuju lokasi. Kebetulan lokasi acaranya dekat dengan kosnya. Kebiasaan Salmia satu ini nih yang bikin geleng-geleng. Dia suka berangkat mepet waktu. Ckckck.
•~•~•~•~••~•~•
5 menit kemudian.
Salmia akhirnya tiba di lokasi.
"Keakraban muda-mudi masjid desa Talangbunga"
Tulisan judul acara yang terpampang di banner belakang MC yang sedang akan memulai acaranya. Yap ini adalah acara keakraban muda-mudi desa talangbunga agar saling mengenal. Berisi kegiatan-kegiatan positif, seperti pengajian, seminar, masak-masak, juga outbound di pagi hari nya.
"Akhirnya kamu datang juga Sal, yuk cari tempat duduk" sambut Nisya sumringah.
"Okeey, depan aja kuyy"
Jawab Salmia sembari berjalan ke depan untuk duduk.
Sementara itu, MC sudah mengucap salam dan menyapa peserta keakraban.
"Okeyy sebelum dimulai, saya mau bagi-bagi door prize nih, cepet-cepetan jawab yahh. Siapa yang tau niat nikah itu untuk apa? Singkat aja dehhh yuk 1,2,3!" Ucap MC mulai meramaikan acara.
Mulai banyak yang mengangkat tangan atau mengacungkan jari telunjuk mereka, baik pihak laki-laki maupun perempuan. Ternyata Salmia yang dinilai paling duluan mengangkat tangan.
"Okey silahkan mba, sebut nama sekalian ya" ucap MC.
"Nama saya Salmia. Niat menikah itu untuk ibadah dan menyempurnakan separuh agama kita." Ucap Salmia tanpa ragu. Salmia memang gadis yang sangat antusias dan percaya diri.
"Betull sekaliii,, okeyy mba Salmia berhasil mendapatkan door prize. Yee,, Mantap ya mbanya ini sangat semangat, ayo mas-mas nya jangan sampe kalah ya semangatnya haha., oke kita lanjut ke acara yaa.. kita akan memanggil Pengisi acara kita yang pertama...." Kemudian MC melanjutkan acaranya.
Sementara itu, di balik mimbar sebelah, dimana kaum Adam duduk, seorang laki-laki yang duduk di barisan belakang berkata lirih,
"Subhanallah Sholihah banget calon istriku.." Laki-laki itu adalah Rahman. Ia sangat mengagumi sosok perempuan yang habis menjawab pertanyaan MC.
Betul, Salmia, perempuan yang sudah cukup lama ia kenal. Ia adalah teman dekat Rahman. Bahkan Salmia sering curhat ke Rahman jika ada kesulitan.
"Idihh, jangan banyak berkhayal man, sejak kapan Salmia jadi calon istrimu.. hahah" timpal Revan, sahabat karib Rahman yang duduk di sampingnya.
"Hahaha belum tahu kau, seorang Salmia akan takluk pada lord Rahman jiahahhah.." Jawab Rahman dengan humornya
"Eh calon istriku itu man, jangan ngarep dulu kamu mah hahaha.. jangan nangis kalo aku yang dapetin Salmia ya man hahahah" Canda Revan lagi dengan wajah jenakanya.
"Halah bangun dulu Van bangun, mana mau Salmia sama panci penggorengan kayak kamu .." sahut Rahman lagi.
"Idihhh apakabar kamu yang tutup wajann jiakakakk.." sahut Revan lagi, kali ini dengan gelak tawa yang diikuti tawa oleh Rahman juga. Dengan suara lirih tentunya.
Kedua laki-laki ini sudah berteman dekat sejak Revan datang ke Talangbunga untuk kuliah. Mereka sama-sama memiliki jiwa humoris yang tinggi dan gila. Gila disini maksudnya berkepribadian asik, suka meramaikan suasana dan hampir tidak punya malu. Jiahaha. Eitss.. tapi tahu tempat kok, bisa membedakan saat harus serius atau santai.
Mereka mengikuti semua rangkaian acara dengan tertib, sambil sesekali saling melempar humor.
•~•~•~••~
Kegiatan berjalan lancar. Di penghujung acara, Salmia mendapat panggilan dari panitia.
"Mba Salmia, ini ada sekitar 5 laki-laki ingin dilancarkan ta'aruf dengan mbak Salmia, apakah mba Salmia bersedia untuk ta'aruf? Sebenarnya mereka mengatakan sudah mengenal mba Sal, namun semuanya ingin meminta pendampingan dari kami para pengurus agar lebih terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti hawa nafsu untuk maksiat. Emm ada satu deng yang katanya belum kenal, baru tau mba sal tadi selama acara." Ucap salah satu panitia
Dengan sopan dan senyum, Salmia menjawab,
"Maaf mas, saya masih belum siap untuk menikah, saya masih ingin menambah ilmu agama dan pranikah saya dulu, juga terutama mental saya masih belum siap, belum ingin menikah dulu, maaf sebelumnya ya mas"
"Oalàh gitu, okee gapapa kok, yang penting saya sudah menyampaikan pesan dari mas-mas nya. Nanti saya sampaikan ke mas-mas nya kalo mba Salmia belum siap ya.. Terimakasih mbaa" ucap panitia nya dengan sopan pula.
Salmia tidak kaget dengan hal itu. Karena sudah cukup banyak yang menanyakan kesiapan dia untuk menikah, baik saat ada acara seperti ini maupun hari-hari biasa. Namun saat ini usia Salmia baru 22 tahun dan dia merasa belum cukup siap menjadi seorang istri meski ibunya sudah sering menasihatinya untuk segera menikah.
Maklum, ibunya adalah sekte yang mendukung anaknya menikah di umur rentang 21-23 tahun, alasannya agar ia bisa merawat anaknya kelak di usia muda, dan ketika dia sudah tua, anaknya sudah tumbuh dewasa dan mandiri.Namun ibunya tidak memaksanya.
Sebenarnya dalam hal ini Salmia cukup setuju dengan ibunya, di lubuk hatinya pun sudah sangat membutuhkan sosok laki-laki untuk mendampingi hari-harinya. Namun bagaimanapun ia masih belum siap menjadi seorang istri maupun seorang ibu. Ia masih mempelajari ilmu-ilmu pranikah dan ilmu parenting untuk memantapkan kesiapannya untuk menikah.
Kali ini ia hanya berdo'a agar bisa menikah di waktu yang tepat dimana mentalnya siap menerima semua konsekuensi dan cobaan pernikahan, tentu dipertemukan dengan laki-laki yang tepat pula.
"Ya Allah, hati ini belum condong ke siapapun kali ini.. Jika waktunya sudah tepat nanti, saya mohon condongkan hati saya pada pria yang tepat dan di waktu saya siap. siap menurutmu ya Allah, bukan menurutku.. karena engkau yang tau apa-apa yang terbaik untukku.. aamiin"
Do'a yang hampir tidak pernah lupa Salmia lantunkan sehabis sholat wajib maupun sholat hajat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments