Bab 16 Pengakuan Pelaku

Malam semakin larut. Vio, papi, ibunya Rena serta Haris kekasihnya Rena sabar menunggu meski dengan perasaan sangat cemas keadaan Rena di dalam ruangan yang menakutkan itu.

"Ini pasti karenamu!" tunjuk Vio yang hatinya ditutupi dengan emosi. Bagaimana bisa dia dengan tenang melihat sahabat kecilnya terbaring kesakitan didalam sana sahabat yang sangat menyayanginya sedari kecil. Yang tidak pernah menyakiti Vio sama sekali. Bahkan melebihi kasih sayang saudara-saudara sepupunya. Yang ada justru persaingan dan rasa iri.

Sedangkan yang ditunjuk pun merasa kaget. Dia tidak tahu apa-apa juga lalu kenapa Vio menuduhnya yang tidak masuk akal.

"Nak, semua ini sudah takdir. Berdamailah dengan hatimu, Vio. Istighfarlah, nak" lirih ibunya Rena yang masih bisa menasehati Vio meski dengan suara isakan dan sesekali terdengar sesenggukan. Akhirnya Vio beristighfar setelah diingatkan ibunya Rena.

"Sebentar papi mau telepon mami ya" segera papi menelepon mami. Memberikan kabar tentang Rena.

"Semua gara-gara mengenalmu. Jika kamu memang laki-laki yang baik bagi saudaraku harusnya kamu bisa memastikan keselamatan Rena" emosi Vio masih menyalahkan Haris.

"Tapi sungguh aku tidak tahu apa-apa, Vi. Aku juga tidak pernah menyangka bahwa perempuan itu menemui Rena" jujur Haris membela dirinya karena dia memang tidak tahu apa-apa. Bahkan sampai berpikiran sejauh Vio memikirkannya.

"Cepat selesaikan urusanmu dengan pacarmu itu dan tinggalkan Rena" perintah Vio dengan hati pedih.

Belum sempat menjawabnya, dokter keluar dari ruang gawat darurat itu.

"Keluarga pasien?" tanya dokter yang didampingi perawat disampingnya.

"Ya, saya ibunya, dok" sahut ibunya Rena segera maju ke hadapan sang dokter.

"Bagaimana keadaan putri saya, dok?" tanya ibu Rena cemas.

"Syukur alhamdulillah nona Rena baik-baik saja" jawab dokter wanita itu dengan raut wajah khawatir. Entahlah apa dikarenakan kondisi Rena sebagai pasiennya saat ini atau karena kasihan kepada ibunya Rena.

"Dokter, saya saudaranya Rena. Dokter bisa katakan kepada kami segera bagaimana Rena yang sebenarnya" potongku yang tidak sabar mendengar penjelasan sang dokter cantik itu. Begitu pula Haris yang mengikuti arahku menuju sang dokter.

"Saya akan berbicara dengan ibunya saja" sambil melirikku dan Haris dokter itu mengatakan hal itu. Dengan helaan nafas panjang akhirnya sang dokter harus menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada ibu si korban.

"Bu, putri ibu mengalami rasa sakit pada ***********. Sepertinya dia diperkosa oleh seseorang" ucapan sang dokter seketika membuat ibunya Rena syok dan pingsan.

Hal itu membuat kaget Vio, Haris juga Pak Atmadja.

"Ibu!" teriak Vio dan Haris bersamaan.

Seketika Vio memandang sang dokter itu. Lalu berdiri dengan tatapan tajam.

"Cepat katakan apa yang sudah kamu katakan kepada ibuku ini!" teriak Vio.

"Putri ibu ini mengalami rasa sakit pada ***********. Sepertinya dia diperkosa oleh seseorang" jelas dokter wanita itu kembali dengan helaan nafas panjang yang kedua kalinya.

"Apa?" jawaban serentak Vio dan Haris kaget.

"Tidak. Ini tidak mungkin" jawab Haris kembali.

"Dokter. Kamu bohong kan?" sangkal Vio tak percaya.

"Tidak. Maaf permisi" pamit sang dokter.

Kakinya Vio lemas apalagi Haris yang merupakan calon suaminya kelak. Ibunya Rena sudah ditangani papinya Vio dengan mengutus beberapa perawat untuk merawat ibunya Rena.

Tampak Haris menangis terisak. Pundaknya yang bergetar tak memperlihatkan wajahnya yang sedang menangis. Bagaimana tidak sedih calon istrinya sudah tidak perawan lagi dan diperkosa. Berbagai pikiran seketika terbersit di dalam pikirannya. Apa yang akan terjadi kedepannya?

Disaat pikiran itu terbersit, Vio mengajukan pertanyaan kepada Haris.

"Kamu sekarang sudah tahu kondisi Rena bukan? Lalu kamu juga akan meninggalkan Rena kan? Laki-laki sepertimu tidak akan memiliki cinta sejati. Itu bukan pasangan yang saling menerima kekurangan pasangannya." kata-kata Vio memojokkan Haris.

"Kamu salah. Aku akan tetap bersamanya. Aku akan membalas perbuatan Fifi" ucap Haris sambil mengepalkan tangannya.

"Tolong sampaikan kepada papi kamu, sisakan pelaku itu untukku. Biar aku yang membalasnya" nada suaranya sangat tegas dan ingin balas dendam.

"Kita yang akan membalasnya" kini Vio berusaha menerima kenyataan yang terjadi pada Rena dan berusaha mempercayai ucapan pacar Rena.

Setelah urusan rumah sakit selesai, Rena dipindah ke kamar perawatan supaya mudah dipantau dokter dan tentunya agar nyaman. Sang ibu, sudah sadar dan mencoba mengikhlaskan atas kejadian ini terhadap anak kesayangannya itu duduk disamping ranjang pasien ranjang Rena.

Segera Vio dan Haris melaju ke arah gudang papinya Vio dan segera berĺari ke arah gudang itu.

Didalam ruangan gelap itu terdapat seorang gadis yang diikat tangan dan kakinya dengan disumpal mulutnya dengan kain. Ya Vio meminta papinya supaya tidak dibawa ke kantor polisi terlebih dulu sebelum Vio membalasnya. Setelahnya terserah Rena dan ibunya.

Setelah memasuki gudang itu dan melihat sosok perempuan naif namun kejam itu Haris menjadi semakin meningkat emosinya. Seketika kakinya menendang kaki perempuan keji itu.

"Bangun!" teriak Haris membangunkannya.

"Ha..Haris" cewek itu tergagap melihat keberadaan Haris mantan pacarnya.

"Haris tolong aku" kata-kata perempuan keji itu menghiba yang tidak tahu akan emosi Haris.

Hanya melihat tatapan mata nyalang itu, cewek keji itu beringsut mundur ketakutan.

"Apa kamu bilang? Tolong? Lalu dimana kamu saat kekasihku minta tolong waktu itu?" tampak menakutkan ternyata wajah Haris jika marah seperti itu dengan menjambak rambut Fifi perempuan keji itu. Enak saja mempermainkan nyawa seseorang.

"Cepat katakan padaku apa sebenarnya masalahmu dengan Rena? Haa??!!" bentak Haris.

"Aa..aa..aaku cin..cinnta sama kamu, Haris" tergagap Fifi menjelaskannya karena takut akan kemarahan Haris.

"Cepat katakan yang jujur!" bentak Haris kasar.

"Ii..iiya. Karena aku tahu bahwa kalian aa..akan menikah secepatnya maka aku ingin ka..kaalian hancur. Berpisah. Lebih dari aku. Hahahaha" suara yang awalnya ketakutan berubah menjadi tawa lebar.

"Aku sudah menghancurkan hidup pacarmu itu, Haris!" disertai tawa jahat.

Plakkk.

Sebuah tamparan mendarat dipipi perempuan keji itu. Tampak merah dan bibirnya yang robek hingga keluar darah.

"Kau..kau berani menamparku?" tanya Fifi kaget.

"Kalau iya kenapa? Bukankah kamu yang memulainya terlebih dulu?" suara Haris dengan nada mengejek. Yang awalnya Vio meremehkan Haris sekarang menjadi salut. Tingkat emosinya bahkan semakin tinggi. Bisa hancur jika lama berada di gudang ini.

"Siapapun tidak berhak ikut campur hidupku. Kamu tahu? Kamu akan membayar ini semua" semaki marah semakin erat Haris mencengkeram wajah Fifi mantan pacarnya.

"Haa.." masih sempatnya Fifi tertawa namun segera dicengkeram lebih erat lagi oleh Haris sehingga membuat Fifi meringis kesakitan.

"Kamu tahu bagaimana aku melakukan itu? Ketika aku melihat kekasih bodohmu itu memasuki hotel Sahara tadi sore, seketika aku berpikir bahwa aku akan menghancurkan hubungan kalian. Aku membekap mulutnya lalu aku menyekapnya di gudang. Tak lupa aku mematikan CCTV terlebih dahulu. Kebetulan aku memiliki kerabat yang bekerja di hotel tersebut jadi aku meminta tolong padanya. Kemudian aku meluncurkan aksiku. Setelah itu kau tahu sendiri bukan?! Hahahaha..." serunya bangga seolah tak bersalah.

Plakk.

Tamparan kedua itu membuat kepalanya wanita keji itu hingga menoleh dan berdengung. Tampak di pipinya sebuah cap telapak tangan yang memerah.

"Kamu kira hubunganku akan hancur olehmu? Kamu salah. Karena Rena tidak sepertimu. Rena wanita baik-baik dan penuh kelembutan. Kau..kau bahkan tempat jamahan para lelaki berhidung belang di luaran sana hanya untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupmu. Kau kira aku tidak tahu?" tampak Fifi kaget terperangah begitu pula aku.

Laki-laki yang aku pikir pendiam penurut penuh dengan kelembutan itu tidak bisa berbuat sekeji ini dan bahkan mengetahui seluk beluk mantan pacarnya tapi hanya memutuskan dalam diam tanpa perdebatan. Hanya ini lah yang menjadi kelemahannya. Sehingga mantanya berbuat nekat karena hanya merasa diputus sepihak.

Episodes
1 Bab 1 Ketemuan
2 Bab 2 Paket Couplean
3 Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4 Pengumuman
5 Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6 Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7 Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8 Bab 7 Pertemuan kembali
9 Bab 8 Harapan
10 Bab 9 Kembali
11 Bab 10 Go home
12 Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13 Bab 12 Sahabat Kecil
14 Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15 Bab 14 Putri seorang konglomerat
16 Bab 15 Rena Hilang
17 Bab 16 Pengakuan Pelaku
18 Bab 17 Amarah Violetta
19 Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20 Bab 19 Rena Cepat Pulih
21 Bab 20 Kembali bekerja
22 Bab 21 Kembali ke Apartemen
23 Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24 Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25 Bab 24 Trending Topik
26 Bab 25 Penyesalan Prayoga
27 Bab 26 Masa lalu
28 Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29 Bab 28 Perintah Vrish
30 Bab 29 Rena yang malang
31 Bab 30 Bertemu Clara
32 Bab 31 Rena Hamil
33 Bab 32 Hutang penjelasan
34 Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35 Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36 Bab 35 Hidup baru
37 Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38 Bab 37 Penyesalan Pelaku
39 Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40 Bab 39 Dunia ini sempit
41 Bab 40 Rena melahirkan
42 Bab 41 Penyelidikan Vrish
43 Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44 Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45 Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46 Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47 Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48 Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49 Bab 48 Kemarahan Vrish
50 Bab 49 Pertarungan Vio
51 Bab 50 Si Pembuat Onar
52 Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53 Bab 52 Berubah?
54 Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55 Bab 54 Sikuyang vs Vio
56 Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57 Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58 Bab 57 Menangis lagi
59 Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60 Bab 59 Puncak Acara
61 Bab 60 Tamu Istimewa
62 Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63 Bab 62 Terungkap
64 Bab 63 Jantung yang berdebar
65 Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66 Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67 Bab 66 Gelisah
68 Bab 67 Kecelakaan
69 Bab 68 Meninggalnya Rena
70 Bab 69 Lima tahun kemudian
71 Bab 70 Disuruh pulang papi
72 Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73 Bab 72 Jebakan itu
74 Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75 Bab 74 Di Villa
76 Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77 Bab 76 Si Penguntit
78 Bab 77 Gelisahnya Clara
79 Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80 Bab 79 Bertemu Vrish
81 Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82 Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83 Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84 Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85 Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86 Bab 85 Vrish membujuk Re
87 Bab 86 Sadarnya Vio
88 Bab 87 Terungkap siapa dia
89 Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90 Bab 89 Bukan muhrim
91 Bab 90 Akur
92 Bab 91 Pengakuan Prayoga
93 Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94 Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95 Bab 95 Satu sel
96 Bab 96 Menjemput sekolah Re
97 Bab 97 Sidang
98 Bab 98 Sah
99 Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100 Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101 Bab 101 Rekaman CCTV
102 Bab 102 Sukses mencetak gol
103 Bab 103 The End
104 Promo
105 Special bab Nasib Liona
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Ketemuan
2
Bab 2 Paket Couplean
3
Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4
Pengumuman
5
Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6
Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7
Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8
Bab 7 Pertemuan kembali
9
Bab 8 Harapan
10
Bab 9 Kembali
11
Bab 10 Go home
12
Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13
Bab 12 Sahabat Kecil
14
Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15
Bab 14 Putri seorang konglomerat
16
Bab 15 Rena Hilang
17
Bab 16 Pengakuan Pelaku
18
Bab 17 Amarah Violetta
19
Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20
Bab 19 Rena Cepat Pulih
21
Bab 20 Kembali bekerja
22
Bab 21 Kembali ke Apartemen
23
Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24
Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25
Bab 24 Trending Topik
26
Bab 25 Penyesalan Prayoga
27
Bab 26 Masa lalu
28
Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29
Bab 28 Perintah Vrish
30
Bab 29 Rena yang malang
31
Bab 30 Bertemu Clara
32
Bab 31 Rena Hamil
33
Bab 32 Hutang penjelasan
34
Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35
Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36
Bab 35 Hidup baru
37
Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38
Bab 37 Penyesalan Pelaku
39
Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40
Bab 39 Dunia ini sempit
41
Bab 40 Rena melahirkan
42
Bab 41 Penyelidikan Vrish
43
Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44
Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45
Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46
Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47
Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48
Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49
Bab 48 Kemarahan Vrish
50
Bab 49 Pertarungan Vio
51
Bab 50 Si Pembuat Onar
52
Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53
Bab 52 Berubah?
54
Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55
Bab 54 Sikuyang vs Vio
56
Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57
Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58
Bab 57 Menangis lagi
59
Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60
Bab 59 Puncak Acara
61
Bab 60 Tamu Istimewa
62
Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63
Bab 62 Terungkap
64
Bab 63 Jantung yang berdebar
65
Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66
Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67
Bab 66 Gelisah
68
Bab 67 Kecelakaan
69
Bab 68 Meninggalnya Rena
70
Bab 69 Lima tahun kemudian
71
Bab 70 Disuruh pulang papi
72
Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73
Bab 72 Jebakan itu
74
Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75
Bab 74 Di Villa
76
Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77
Bab 76 Si Penguntit
78
Bab 77 Gelisahnya Clara
79
Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80
Bab 79 Bertemu Vrish
81
Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82
Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83
Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84
Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85
Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86
Bab 85 Vrish membujuk Re
87
Bab 86 Sadarnya Vio
88
Bab 87 Terungkap siapa dia
89
Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90
Bab 89 Bukan muhrim
91
Bab 90 Akur
92
Bab 91 Pengakuan Prayoga
93
Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94
Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95
Bab 95 Satu sel
96
Bab 96 Menjemput sekolah Re
97
Bab 97 Sidang
98
Bab 98 Sah
99
Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100
Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101
Bab 101 Rekaman CCTV
102
Bab 102 Sukses mencetak gol
103
Bab 103 The End
104
Promo
105
Special bab Nasib Liona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!