Bab 11 Annyversary Mami dan Papi

Sesampai di rumah, kedatangan Vio sudah disambut dengan senyuman hangat maminya dan ART kesayangan Vio, Bi Ani. Mobil melaju masuk ke pintu gerbang rumah yang sangat mewah bak istana. Di pintu gerbang dijaga dua orang pengawal dan seorang satpam. Tentu saja orang tua Vio adalah pengusaha ternama di sebuah propinsi dengan tingkat kepadatan penduduk paling tinggi. Orang berpengaruh di Kota Besar salah satu kota di propinsi itu.

Dengan senyum merekah Vio turun berlari seperti anak kecil kesayangan mami papi. Vio mengucapkan salam dan mencium tangan mami dengan takzim. Kemudian memeluk mami dengan sambutan cium wajah yang tiada henti oleh maminya hingga membuat Vio kesal.

"Mami! Aku sudah dewasa jangan diciumi seperti anak bayi" sambil melepas ciuman maminya.

"Bukannya kamu bayinya mami kan?" jawab mami Vio disertai gelak tawa papi mami dan Bi Ani.

Kemudian tak lupa Vio memeluk Bi Ani yang sudah seperti ibu angkat bagi Vio. Sedari sebelum Vio lahir Bi Ani sudah ikut maminya Vio. Dari usia remaja hingga kini tidak mau menikah karena tidak tega meninggalkan Vio dan sudah sangat menyayangi Vio nona mudanya. Dulu sempat mau menikah, namun karena Bi Ani ditangisi Vio hingga Vio demam, Bi Ani tidak tega meninggalkannya. Pada saat itu calon suaminya meminta Bi Ani untuk vacuum dari pekerjaannya sebagai ART. Bi Ani pun meminta ijin dari tuan besarnya. Dan mereka pun mengijinkannya. Namun setelah Vio demam itu, calon suami Bi Ani meminta memilih antara menikah dengannya atau tetap menjadi pengasuh dari nona mudanya. Jelas saja Bi Ani memilih mengasuh nona mudanya. Apalagi tuan besarnya sangat baik padanya dan bahkan keluarganya.

"Sudah, ayo kita masuk!" ajak papi Vio. Kemudian mereka memasuki rumah.

"Kamu naik dulu ya bersihkan tubuhmu dulu baru kita makan bersama" perintah mami.

"Siap, mami" jawab Vio seraya memberi hormat seperti hendak upacara sang merah putih. Lalu beranjak naik ke lantai atas menuju kamarnya.

"Alhamdulillah aku kangen banget sama kasurku gulingku bantalku" seru Vio sambil berlari menuju kasurnya setelah membuka pintu kamarnya.

Vio menciumi bantal cinta kesayangannya dan boneka beruang besar setinggi tubuhnya hadiah dari papi disaat Vio lulus kuliah mencapai nilai tertinggi di universitasnya. Tentu bukan boneka saja yang diberikan oleh papinya melainkan apartemen sederhana yang ditempati Vio di tempatnya bekerja.

"Apa yang dilakukan kak Farel saat ini ya?" gumam Vio.

"Kak, lagi ngapain? Aku udah sampai di rumah nih. Jangan lupa salam buat kak Siska ya. Jaga ponakanku baik-baik. Awas saja kekurangan gizi. Aku tindak kamu kak" ucap Vio saat melakukan panggilan telepon pada Farel disertai tawa.

"......"

Sebentar saja Vio menelepon Farel hanya mengabarkan bahwa dia sudah sampai rumah dengan selamat.

Tak lupa iseng-iseng scroll status di media sosial dan matanya tak sengaja menemukan updatetan seorang perempuan yang entah siapa itu Vio merasa tidak mengenalnya. Hanya merasa disitu tampak foto seorang laki-laki yang sedang berada di sebuah cafe dengan sebuah tangan kanan seorang perempuan yang diletakkan diatas meja dengan caption "menemukanmu seseorang yang begitu mempesona" dibumbui emot love.

"Siapa perempuan itu yang bersama Prayoga?" lirih Vio hingga tak terasa dia menitikkan air matanya. Setelah sadar dari lamunannya, Vio menghapus jejak air dipipinya.

"Hahh. Bodoh kamu Vi! Begitu percayanya dengan hubungan lewat online. Dasar pacar ghaib. Huhh!" kesal Vio melempar gulingnya lalu menghapus nomor pacar onlinenya. Kemudian Vio menuju kamar mandi berniat membersihkan diri supaya nama Prayoga pun ikut luntur bersama air.

Setelah bersiap diri Vio turun menuju ruang makan.

"Hmmm wangi masakan mami tercium hingga lantai atas" gumam Vio sambil mengibas-ngibaskan tangan kanannya didepan mukanya seraya mengendus aroma masakan yang sudah terhidang di meja makan.

"Come on baby! Papi very hungry" seru papi Vio yang sudah menunggu Vio di ruang makan.

"Iya papi. Ini juga lagi jalan" balas Vio dengan senyuman lebar.

"Hmmmm pasti yummy nih masakan mami" ucap Vio menatap berbagai macam menu masakan yang disajikan maminya didepannya sambil mengacungkan dua jempol tangannya.

"Jelas dong, mami gitu loh" ucap mami dengan percaya diri.

"Pokoknya masakan mami itu paling ter the best lah bagi papi" sahut papi sambil memegang tangan mami.

"Sudahlah papi. Tidak usah memprovokasi anak tercinta. Ada bayi yang harus dijaga hati dan matanya" celetuk Vio membuat gelak tawa seisi rumah.

"Papi sudah lama merindukan suasana seperti ini" ucap papi dengan mengusap kepala Vio. Saat ini Vio memang tidak memakai hijabnya. Di dalam rumah hanya ada ART perempuan hanya papi laki-laki seorang. Untuk para pekerja lelaki selalu berada di depan. Jika ada sesuatu yang perlu dilaporkan selalu menggunakan kamera Chui atau doorbell biasa disebut.

(Chui sebenarnya adalah kamera pintar yang bisa membantu menjaga keamanan dan mengawasi rumah. Namun, perangkat ini dapat pula digunakan sebagai bel pintu. Chui baru akan bekerja secara optimal bisa sudah tersambung dengan aplikasi mobile yang ada di smartphone dan tentu saja Wi-Fi. Salah satu andalan Chui adalah teknologi pengenal wajahnya yang memiliki keakuratan sebesar 99,6%. Berkat teknologi ini, kamu bisa mengetahui siapa tamu yang datang) Hehehe..begitulah kira-kira yang thor baca. Mohon maaf jika masih minim pengetahuan. Ini juga browsing-browsing 😁😁🙏

"Sekarang bayi besar kan sudah pulang. Papi sama mami gak akan kesepian lagi selama Vio di rumah" ucap Vio.

Seketika suasana menjadi hening. Papi dan mami merasa sedih dengan ucapan Vio barusan.

Menyadari hal itu Vio mendongak menatap mami papinya. Merasa tidak enak dan menjadi anak durhaka, Vio tidak mau membuat hati kedua orang tuanya sedih segera menetralkan suasana kembali. Vio sadar jika dia anak semata wayang dikeluarga Atmadja.

"Mami papi tenang aja, Vio juga bakalan di sini kok nanti siapa pula yang ngurusi perusahaan papi itu kalau bukan Vio. Ya'kan?" sambil menaik turunkan kedua alisnya papi sama mami mengiyakan dan kembali tertawa. Jika sudah seperti itu melihat wajahnya yang menggemaskan mami sama papi tak berdaya lagi mengatakan apa-apa.

Setelah makan bersama selesai Vio langsung naik ke atas ke dalam kamarnya. Seperti biasa jika tak ada pekerjaan dia bergulang-guling kesana kemari sambil memainkan ponsel setianya.

"Kak, kemarin kita ketemu sama klien kita Pak Adijaya. Aku masih penasaran dulu waktu kita presentasi kakak bilang Tuan Pramudya. Tapi kemarin yang datang Pak Adijaya. Sebenarnya siapa Tuan Pramudya itu? Apakah Pramudya itu Pak Adijaya?" itulah yang ada dibenak Vio dari kemarin setelah bertemu klien saat menandatangani kontrak. Namun Vio selalu lupa jika ingin menanyakannya.

"Kamu tidak teliti membaca surat kontraknya nih. Disitu tertera nama Vrish Abdillah Adijaya Pramudya. Dia dari keluarga Pramudya yang terkenal seantero negeri ini" balas chat Farel. Ya Vio bertanya lewat aplikasi hijau itu.

"Ooo" begitulah jawaban Vio membuat Farel jengkel. Bagi Farel Vio selalu irit dalam membalas pesan. Tapi jangan tanya jika bertemu anaknya langsung. Rumah akan menggema dan seakan-akan terjadi gempa. Bagi Farel tentunya.

Episodes
1 Bab 1 Ketemuan
2 Bab 2 Paket Couplean
3 Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4 Pengumuman
5 Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6 Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7 Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8 Bab 7 Pertemuan kembali
9 Bab 8 Harapan
10 Bab 9 Kembali
11 Bab 10 Go home
12 Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13 Bab 12 Sahabat Kecil
14 Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15 Bab 14 Putri seorang konglomerat
16 Bab 15 Rena Hilang
17 Bab 16 Pengakuan Pelaku
18 Bab 17 Amarah Violetta
19 Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20 Bab 19 Rena Cepat Pulih
21 Bab 20 Kembali bekerja
22 Bab 21 Kembali ke Apartemen
23 Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24 Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25 Bab 24 Trending Topik
26 Bab 25 Penyesalan Prayoga
27 Bab 26 Masa lalu
28 Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29 Bab 28 Perintah Vrish
30 Bab 29 Rena yang malang
31 Bab 30 Bertemu Clara
32 Bab 31 Rena Hamil
33 Bab 32 Hutang penjelasan
34 Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35 Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36 Bab 35 Hidup baru
37 Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38 Bab 37 Penyesalan Pelaku
39 Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40 Bab 39 Dunia ini sempit
41 Bab 40 Rena melahirkan
42 Bab 41 Penyelidikan Vrish
43 Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44 Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45 Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46 Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47 Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48 Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49 Bab 48 Kemarahan Vrish
50 Bab 49 Pertarungan Vio
51 Bab 50 Si Pembuat Onar
52 Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53 Bab 52 Berubah?
54 Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55 Bab 54 Sikuyang vs Vio
56 Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57 Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58 Bab 57 Menangis lagi
59 Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60 Bab 59 Puncak Acara
61 Bab 60 Tamu Istimewa
62 Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63 Bab 62 Terungkap
64 Bab 63 Jantung yang berdebar
65 Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66 Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67 Bab 66 Gelisah
68 Bab 67 Kecelakaan
69 Bab 68 Meninggalnya Rena
70 Bab 69 Lima tahun kemudian
71 Bab 70 Disuruh pulang papi
72 Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73 Bab 72 Jebakan itu
74 Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75 Bab 74 Di Villa
76 Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77 Bab 76 Si Penguntit
78 Bab 77 Gelisahnya Clara
79 Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80 Bab 79 Bertemu Vrish
81 Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82 Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83 Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84 Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85 Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86 Bab 85 Vrish membujuk Re
87 Bab 86 Sadarnya Vio
88 Bab 87 Terungkap siapa dia
89 Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90 Bab 89 Bukan muhrim
91 Bab 90 Akur
92 Bab 91 Pengakuan Prayoga
93 Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94 Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95 Bab 95 Satu sel
96 Bab 96 Menjemput sekolah Re
97 Bab 97 Sidang
98 Bab 98 Sah
99 Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100 Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101 Bab 101 Rekaman CCTV
102 Bab 102 Sukses mencetak gol
103 Bab 103 The End
104 Promo
105 Special bab Nasib Liona
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Ketemuan
2
Bab 2 Paket Couplean
3
Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4
Pengumuman
5
Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6
Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7
Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8
Bab 7 Pertemuan kembali
9
Bab 8 Harapan
10
Bab 9 Kembali
11
Bab 10 Go home
12
Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13
Bab 12 Sahabat Kecil
14
Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15
Bab 14 Putri seorang konglomerat
16
Bab 15 Rena Hilang
17
Bab 16 Pengakuan Pelaku
18
Bab 17 Amarah Violetta
19
Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20
Bab 19 Rena Cepat Pulih
21
Bab 20 Kembali bekerja
22
Bab 21 Kembali ke Apartemen
23
Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24
Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25
Bab 24 Trending Topik
26
Bab 25 Penyesalan Prayoga
27
Bab 26 Masa lalu
28
Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29
Bab 28 Perintah Vrish
30
Bab 29 Rena yang malang
31
Bab 30 Bertemu Clara
32
Bab 31 Rena Hamil
33
Bab 32 Hutang penjelasan
34
Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35
Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36
Bab 35 Hidup baru
37
Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38
Bab 37 Penyesalan Pelaku
39
Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40
Bab 39 Dunia ini sempit
41
Bab 40 Rena melahirkan
42
Bab 41 Penyelidikan Vrish
43
Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44
Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45
Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46
Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47
Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48
Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49
Bab 48 Kemarahan Vrish
50
Bab 49 Pertarungan Vio
51
Bab 50 Si Pembuat Onar
52
Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53
Bab 52 Berubah?
54
Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55
Bab 54 Sikuyang vs Vio
56
Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57
Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58
Bab 57 Menangis lagi
59
Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60
Bab 59 Puncak Acara
61
Bab 60 Tamu Istimewa
62
Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63
Bab 62 Terungkap
64
Bab 63 Jantung yang berdebar
65
Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66
Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67
Bab 66 Gelisah
68
Bab 67 Kecelakaan
69
Bab 68 Meninggalnya Rena
70
Bab 69 Lima tahun kemudian
71
Bab 70 Disuruh pulang papi
72
Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73
Bab 72 Jebakan itu
74
Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75
Bab 74 Di Villa
76
Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77
Bab 76 Si Penguntit
78
Bab 77 Gelisahnya Clara
79
Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80
Bab 79 Bertemu Vrish
81
Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82
Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83
Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84
Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85
Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86
Bab 85 Vrish membujuk Re
87
Bab 86 Sadarnya Vio
88
Bab 87 Terungkap siapa dia
89
Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90
Bab 89 Bukan muhrim
91
Bab 90 Akur
92
Bab 91 Pengakuan Prayoga
93
Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94
Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95
Bab 95 Satu sel
96
Bab 96 Menjemput sekolah Re
97
Bab 97 Sidang
98
Bab 98 Sah
99
Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100
Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101
Bab 101 Rekaman CCTV
102
Bab 102 Sukses mencetak gol
103
Bab 103 The End
104
Promo
105
Special bab Nasib Liona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!