Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh

"Stop!" teriak Vio membuat laki-laki itu kaget sehingga mengerem mendadak.

Terlihat raut muka laki-laki aneh itu marah.

"Apa yang kamu lakukan? Kamu bisa membuat kita ditabrak pengendara lain dari belakang. Kamu mau tanggung jawab?" maki laki-laki aneh itu.

Drrttt drrtt suara handphone Vio. Dilihatnya nama "Sayangku". Lalu dia menoleh sekilas ke lelaki disebelahnya.

"Ya, yank. Ini beneran kamu?" ucap Vio dari panggilan telepon Prayoga. Ya saat ini Prayoga mencari Vio di tempat yang tadi Vio sharelockan, Coffeeshop. Ternyata benar dugaannya bahwa laki-laki disampingnya memang bukan Prayoga.

Sambil menoleh sekali lagi dengan sekilas, Vio mendengarkan Prayoga dari sebrang telepon dengan tatapan lurus ke depan "Iya ini aku. Kamu itu dimana sebenarnya, yank? Aku udah nyariin kamu dari tadi. Katanya di coffeeshop ini tapi gak ada kamu" tampak suara gelisah Prayoga.

Lalu "Jangan-jangan kamu mempermainkan aku ya, Vi?" terdengar suara marah Prayoga.

"Dimana kamu?" masih terdengar marah.

"Aku..aku..aku ada dijalan" terbata-bata Vio menjawab karena takut.

"Berarti benar ya. Kamu seperti mereka. Mempermainkanku!" terdengar suara geretan gigi dari sebrang. Lalu menutup sepihak.

"Yank! Yank!..." teriak Vio.

Lalu sambil marah Vio menatap tajam laki-laki aneh disebelahnya.

"Kamu bukan Prayoga? Siapa kamu? Lalu bagaimana bisa kamu memakai kaos couplean sama kayak Prayoga?"

"Prayoga? Aku bukan Prayoga. Siapa lagi Prayoga? Kekasihmu yang ke berapa? Hah?!" tatap balik laki-laki aneh itu pada Vio.

"Kenapa cowok aneh ini malah menuduhku yang tidak-tidak ya? Aneh dasar aneh" Vio bingung dengan pikirannya sendiri.

Ya laki-laki aneh itulah sebutannya dari Vio.

"Dasar aneh kamu!" lantang Vio.

"Apa kamu bilang? Aneh?" laki-laki itu mengernyit tak mengerti.

"Kamu sudah menggagalkan pertemuanku dengan kekasihku. Kamu tahu? Dia marah padaku!" teriak Vio sambil marah-marah.

"Ok. Sekarang katakan siapa namamu? Ayo kita berkenalan dulu supaya kita tahu nama kita masing-masing" usul Vio pada akhirnya berkata tenang setelah menghembuskan nafasnya.

"Tidak ada perkenalan!" sentak laki-laki itu.

"Hei cowok aneh! Kamu itu bodoh ya?!" tawa Vio muncul sambil membuka maskernya. Yang mana terlihat wajah cantiknya apalagi disaat tertawa seperti itu membuat laki-laki aneh itu terpesona pada pandangan pertama.

"Kenapa hatiku jadi berdebar tak karuan saat memandangnya?" batin laki-laki aneh itu. Namun laki-laki itu tak urung membuka maskernya. Dia masih menatap heran baru kali ini dia melihat seorang gadis tertawa lepas yang tak dibuat-buat terlihat manis sekali cantik dengan wajah putih bersihnya tampak merona.

"Hei! Berkediplah!" jentikan jari Vio mengagetkan lamunan laki-laki aneh itu.

"Ma..ma..maaf. Ternyata kamu bukan gadis yang ku maksud" baru kali ini dia meminta maaf pada seorang perempuan. Ya meskipun dia sudah tertipu oleh gadis yang diajak ketemuan di mall yang sama dengan Vio tapi sebenarnya dia adalah laki-laki dingin dihadapan para bawahan dan orang lain. Hanya saja jika dia sudah sayang dengan seorang wanita maka apapun akan dia lakukan meskipun dia selalu menyamar menjadi laki-laki sederhana dan tak berada.

"Kenapa kamu bisa memakai kaos yang sama denganku?" tanya Vio tanpa ragu. Meskipun Vio tahu sebenarnya laki-laki itu punya raut dingin dan cuek hanya saja menjadi laki-laki bodoh karena wanita.

Sambil melihat kaosnya sendiri, Vio menunjukkan ke laki-laki aneh tersebut. Sama halnya Vio, laki-laki itu akhirnya melihatnya juga.

"Iya kok sama ya?" batin laki-laki aneh itu.

"Hei! Siapa itu P & V?" tanya Vio.

"Apa urusanmu? Kamu tidak perlu mengetahuinya!" ucap dingin laki-laki aneh itu.

"Hei, itu jelas urusanku! Inisial di kaosmu itu sama punyaku. Warnanya juga senada. Jangan-jangan kamu itu kenal sama Prayoga ya kekasihku itu? Lalu kamu menyamar karena di suruh Prayoga? Dan tadi Prayoga telepon aku untuk memastikan bahwa kamu sudah berhasil menemuiku. Iya kan? Sudah jangan bohong kamu! Dasar cowok aneh! Mau-maunya disuruh-suruh" pernyataan Vio justru membalikkan kesalahan laki-laki aneh itu.

"Aku tidak tahu dan tidak kenal pacarmu itu!" tegasnya.

"Cepat keluar dari mobilku sekarang juga!" usir laki-laki aneh itu. Sebenarnya namanya adalah Vrish Abdillah Adijaya.

"Enak aja ngusir-ngusir aku. Heh cowok songong! Kamu yang narik-narik aku. Udah nuduh-nuduh aku gak jelas. Sekarang ngusir aku seenaknya. Anterin aku pulang sekarang!" tegas Vio.

"Eh kamu kan yang menghentikan mobilku?! Itu artinya kamu minta turun. Sekarang turun dari mobilku! Cepat!" bentak Vrish.

"Gak! Jelasin dulu!" tolak Vio keras.

"Cepat keluar kamu dari sini!" usir Vrish sambil mendorong menarik tangan Vio keluar mobil.

"Dasar laki-laki aneh. Udah aneh bego lagi!" dengus Vio lirih. Namun itu tak membuat telinga Vrish tuli.

"Apa kamu bilang? Aku bego? Kamu..!"

"Apa? Kalo gak bego lalu apa namanya mau aja dikadalin ma cewek. Hahahaha.." hal itu membuat Vio tertawa terbahak-bahak. Bagaimana bisa coba laki-laki tinggi gagah dengan perawakan bak seorang model ternyata mudah dibohongi oleh seorang cewek yang belum pernah ketemu. Hanya ketemu di media sosial saja mudah tertipu apalagi ketemu langsung. Sebenarnya hal ini membuatnya berpikir bahwa apa dia tidak punya teman atau kenalan dari dunia nyata?

Tiba-tiba pikiran itu membuatnya tertawa terbahak-bahak kembali. Karena malu Vrish membawanya kembali masuk ke mobilnya. Mendorong Vio kembali sambil membekap mulutnya yang menertawakannya.

"Cepat masuk!" Vrish memaksa Vio masuk.

"Hei! Hei!" ini membuat Vio marah.

"Apa-apaan kamu hah?!" nafas Vio tersengal-sengal.

Tidak menjawab pertanyaan Vio, Vrish langsung melajukan mobilnya dengan kencang. Tapi tak membuat Vio takut juga.

"Kamu pembalap juga ya" ujar Vio berseloroh. Tanpa respon dari laki-laki yang duduk di sebelahnya.

Drrttt drrttt...getar handphone Vrish terdengar bergetar namun dibiarkan Vrish. Vio melihat itu melirik sekilas.

Drrrttt drrtttt...saat ini gantian handphone Vio yang bergetar.

"Assalamu'alaikum, Kak. Gimana udah sampe di rumah? Kabar Kak Siska bagaimana? Sudah membaikkah?" berondong Vio.

Laki-laki di sebelahnya tetap tak bergeming namun telinganya mendengar dengan seksama.

"......"

Farel sudah sampai di bandara pusat kota dan keadaan Siska sudah baik-baik saja dengan diantar orang tuanya Siska. Ya jarak Kota Surabaya ke Pusat Kota kurang lebih satu setengah jam naik pesawat. Vio lalu menutup teleponnya setelah Farel memberikan kabar.

Sejenak hening tercipta. Vio lagi malas berdebat dengan laki-laki aneh di sampingnya. Vrish terlihat heran. Padahal baru sebentar dia bersama Vio. Tapi terasa sepi. Entah kenapa dia jadi tidak suka. Dia lebih suka Vio yang menertawakannya dan cerewet. Dia merasa hidupnya berwarna. Padahal sejauh dia mengenal Prisa hidupnya merasa biasa saja tidak pernah merasa berdebar seperti saat ini bersanding dengan Vio. Ya Prisa nama gadis yang sudah membuat Vrish marah. Awalnya Vrish tidak tertarik sama Prisa karena saat itu Vrish hanya berkenalan lewat sebuah game dan hanya di audio game itulah Prisa mengajaknya berteman. Tapi karena berjalannya waktu Vrish perkenalan Vrish dan Prisa menjadi intens dan Prisa mengirim sebuah foto yang wajahnya sangat mirip dengan mantan kekasihnya dulu yang sudah meninggal membuat Vrish menjadi lebih simpatik. Mungkin rasa itulah yang membuatnya dianggap bodoh dan bego oleh Vio.

Terpopuler

Comments

Nunuy

Nunuy

Kasihannya si Prayoga..kyk apa sdh itu thor 🤔

2024-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ketemuan
2 Bab 2 Paket Couplean
3 Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4 Pengumuman
5 Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6 Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7 Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8 Bab 7 Pertemuan kembali
9 Bab 8 Harapan
10 Bab 9 Kembali
11 Bab 10 Go home
12 Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13 Bab 12 Sahabat Kecil
14 Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15 Bab 14 Putri seorang konglomerat
16 Bab 15 Rena Hilang
17 Bab 16 Pengakuan Pelaku
18 Bab 17 Amarah Violetta
19 Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20 Bab 19 Rena Cepat Pulih
21 Bab 20 Kembali bekerja
22 Bab 21 Kembali ke Apartemen
23 Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24 Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25 Bab 24 Trending Topik
26 Bab 25 Penyesalan Prayoga
27 Bab 26 Masa lalu
28 Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29 Bab 28 Perintah Vrish
30 Bab 29 Rena yang malang
31 Bab 30 Bertemu Clara
32 Bab 31 Rena Hamil
33 Bab 32 Hutang penjelasan
34 Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35 Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36 Bab 35 Hidup baru
37 Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38 Bab 37 Penyesalan Pelaku
39 Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40 Bab 39 Dunia ini sempit
41 Bab 40 Rena melahirkan
42 Bab 41 Penyelidikan Vrish
43 Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44 Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45 Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46 Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47 Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48 Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49 Bab 48 Kemarahan Vrish
50 Bab 49 Pertarungan Vio
51 Bab 50 Si Pembuat Onar
52 Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53 Bab 52 Berubah?
54 Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55 Bab 54 Sikuyang vs Vio
56 Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57 Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58 Bab 57 Menangis lagi
59 Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60 Bab 59 Puncak Acara
61 Bab 60 Tamu Istimewa
62 Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63 Bab 62 Terungkap
64 Bab 63 Jantung yang berdebar
65 Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66 Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67 Bab 66 Gelisah
68 Bab 67 Kecelakaan
69 Bab 68 Meninggalnya Rena
70 Bab 69 Lima tahun kemudian
71 Bab 70 Disuruh pulang papi
72 Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73 Bab 72 Jebakan itu
74 Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75 Bab 74 Di Villa
76 Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77 Bab 76 Si Penguntit
78 Bab 77 Gelisahnya Clara
79 Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80 Bab 79 Bertemu Vrish
81 Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82 Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83 Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84 Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85 Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86 Bab 85 Vrish membujuk Re
87 Bab 86 Sadarnya Vio
88 Bab 87 Terungkap siapa dia
89 Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90 Bab 89 Bukan muhrim
91 Bab 90 Akur
92 Bab 91 Pengakuan Prayoga
93 Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94 Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95 Bab 95 Satu sel
96 Bab 96 Menjemput sekolah Re
97 Bab 97 Sidang
98 Bab 98 Sah
99 Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100 Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101 Bab 101 Rekaman CCTV
102 Bab 102 Sukses mencetak gol
103 Bab 103 The End
104 Promo
105 Special bab Nasib Liona
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Ketemuan
2
Bab 2 Paket Couplean
3
Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4
Pengumuman
5
Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6
Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7
Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8
Bab 7 Pertemuan kembali
9
Bab 8 Harapan
10
Bab 9 Kembali
11
Bab 10 Go home
12
Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13
Bab 12 Sahabat Kecil
14
Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15
Bab 14 Putri seorang konglomerat
16
Bab 15 Rena Hilang
17
Bab 16 Pengakuan Pelaku
18
Bab 17 Amarah Violetta
19
Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20
Bab 19 Rena Cepat Pulih
21
Bab 20 Kembali bekerja
22
Bab 21 Kembali ke Apartemen
23
Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24
Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25
Bab 24 Trending Topik
26
Bab 25 Penyesalan Prayoga
27
Bab 26 Masa lalu
28
Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29
Bab 28 Perintah Vrish
30
Bab 29 Rena yang malang
31
Bab 30 Bertemu Clara
32
Bab 31 Rena Hamil
33
Bab 32 Hutang penjelasan
34
Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35
Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36
Bab 35 Hidup baru
37
Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38
Bab 37 Penyesalan Pelaku
39
Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40
Bab 39 Dunia ini sempit
41
Bab 40 Rena melahirkan
42
Bab 41 Penyelidikan Vrish
43
Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44
Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45
Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46
Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47
Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48
Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49
Bab 48 Kemarahan Vrish
50
Bab 49 Pertarungan Vio
51
Bab 50 Si Pembuat Onar
52
Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53
Bab 52 Berubah?
54
Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55
Bab 54 Sikuyang vs Vio
56
Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57
Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58
Bab 57 Menangis lagi
59
Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60
Bab 59 Puncak Acara
61
Bab 60 Tamu Istimewa
62
Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63
Bab 62 Terungkap
64
Bab 63 Jantung yang berdebar
65
Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66
Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67
Bab 66 Gelisah
68
Bab 67 Kecelakaan
69
Bab 68 Meninggalnya Rena
70
Bab 69 Lima tahun kemudian
71
Bab 70 Disuruh pulang papi
72
Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73
Bab 72 Jebakan itu
74
Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75
Bab 74 Di Villa
76
Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77
Bab 76 Si Penguntit
78
Bab 77 Gelisahnya Clara
79
Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80
Bab 79 Bertemu Vrish
81
Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82
Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83
Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84
Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85
Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86
Bab 85 Vrish membujuk Re
87
Bab 86 Sadarnya Vio
88
Bab 87 Terungkap siapa dia
89
Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90
Bab 89 Bukan muhrim
91
Bab 90 Akur
92
Bab 91 Pengakuan Prayoga
93
Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94
Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95
Bab 95 Satu sel
96
Bab 96 Menjemput sekolah Re
97
Bab 97 Sidang
98
Bab 98 Sah
99
Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100
Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101
Bab 101 Rekaman CCTV
102
Bab 102 Sukses mencetak gol
103
Bab 103 The End
104
Promo
105
Special bab Nasib Liona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!