Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa

Di sisi lain waktu yang bersamaan..

Saat Prayoga tiba di Grand Mall, langsung menuju ke coffeeshop seperti di shareloc Vio. Disana terlihat seorang gadis namun tak berhijab memakai masker dan memakai kaos couple yang sama serta warna senada. P & V. Sebenarnya Prayoga merasa bahwa itu tidak mungkin Vio. Karena setahunya Vio berhijab. Tapi keanehan terjadi saat melihat kaos yang dipakai dan ciri-ciri yang sama yaitu warna kaos serta celana jeans. Tinggi badan juga sama.

"Yank, beneran ya coffeeshop?" chat Prayoga untuk meyakinkannya. Ternyata dia tidak tahu jika Vio duduk di sebelah pojok coffeeshop bagian dalam sedangkan Prayoga berada di luar.

"Iya, yank, aku tunggu di sini ya" balas Vio.

Tapi sekali lagi Prayoga memandang gadis yang duduk di sebrangnya juga sedang tampak mengetik sesuatu. Secara tak sengaja Prisa juga menatapnya. Lalu tak menunggu lama Prayoga menghampirinya. Hal itu jadi membuatnya yakin.

"Ayo kita jalan-jalan saja" tiba-tiba Prayoga menarik tangan Prisa.

"Ehh.." belum sempat Prisa melanjutkan bicaranya Prayoga sudah menyelanya.

"Sudah ikut aku aja gak usah banyak membantah".

Prisa merasa syok mendengar tutur kata pria yang menggandengnya. Namun Prisa tidak tahu juga jika yang menggandeng tangannya bukanlah Vrish karena sebelumnya Prisa dan Vrish memang tidak pernah ngobrol lewat video call hanya lewat audio itupun dari sebuah game. Meskipun Prisa sering mengirimkan foto dirinya kepada Vrish namun berbeda dengan Vrish yang tidak mau mengumbar foto dirinya dengan gegabah.

"Apakah kamu benar cowok yang kukenal lewat medsos?" tanya Prisa.

"Ya siapa lagi donk? Sudah ayo kita jalan dulu aja. Bukankah kamu pengen jalan-jalan keliling kota? Aku akan mengantarkanmu" setelah sampai parkiran Prayoga mengajak Prisa masuk. Prisa hanya diam saja karena yang dia tahu pasti pria ini adalah Vrish. Karena merasa pria ini kenal dengannya. Lagi pula tidak ada orang lain lagi yang memakai kaos yang sama seperti mereka berdua.

Disaat itu pula Vrish baru datang ke tempat yang sama dengan mereka hanya Vrish memakai jaket jeans yang tak menampakkan kaos couplenya. Dan Vrish langsung menerobos masuk coffeeshop itu dan langsung main tarik tangan Vio lalu dengan raut muka yang asam dilihat dari sorot matanya oleh Vio tanpa memberi kesempatan Vio bicara hingga memaksanya masuk ke mobilnya.

"Memangnya kita akan jalan-jalan kemana, Vrish?" tanya Prisa ketika mobil sudah melaju dijalan. Sejenak Prayoga memikirkan panggilannya.

"Vrish?" tanya Prayoga dan memastikan telinganya untuk mendengarkan lebih jelas suaranya. Karena Prayoga sudah mengenal suara Vio.

"Kamu mau mengajakku jalan-jalan kemana dulu?" tanya ulang Prisa lagi.

"Cepat katakan siapa kamu?" tiba-tiba mobilnya mengerem mendadak.

"A..a..aku Prisa" terbata-bata Prisa menjawabnya karena takut.

"Coba buka maskermu!" perintah Prayoga.

Lalu Prisa dengan cepat membuka maskernya. Seketika Prayoga tercengang wajah manisnya Prisa. Sejenak Prayoga melamun.

"Kenapa? Ada yang salah dengan mukaku, Vrish?" Prisa yang belum sadar itu Prayoga bertanya dengan naifnya. Setelah itu Prisa tersenyum memperlihatkan deretan gigi gingsulnya. Seketika Prayoga kagum. Senyuman itu sangat manis. Hanya saja Prayoga sudah jatuh cinta pada Vio. Prayoga yang sudah mengenal Vio meski lewat media online ternyata sudah sejauh itu.

"Keluar!" ucap Prayoga dengan pandangan lurus ke depan.

"Memangnya kenapa, Vrish?" pertanyaan naif Prisa.

"Aku bukan pacarmu. Kenapa kaosmu bisa sama denganku? Apa jangan-jangan kamu disuruh sama Vio?" duga Prayoga.

"Vio? Siapa Vio, Vrish?" tanya Prisa dengan mengernyitkan keningnya. Tampaknya Prisa belum menyadarinya jika terjadi kesalahpahaman. Lalu Prayoga membuka maskernya. Dan mengatakan bahwa dia Prayoga bukan Vrish seperti yang disebutkan berulang kali oleh Prisa. Seketika Prisa kagum dengan wajah tampan Prayoga. Dia memang belum pernah melihat Vrish. Jadi kaget setelah melihat Prayoga. Namun, ingatan Prisa masih sangat tajam akan suara Vrish dan bukan seperti suara pria disampingnya saat ini setelah maskernya dibuka.

"Siapa Vio? Aku tidak mengenalnya"

Seketika membuat Prayoga paham akan pertemuan ini. Bahwa semua ini pasti ada yang tidak beres. Prayoga keluar dari mobilnya dan membuka pintu disampin Prisa untuk mempersilahkan Prisa keluar dan pergi. Namun Prayoga hanya diam tanpa bertutur kata.

"Ada apa ini? Tolong jelaskan padaku? Kenapa bisa seperti ini?" tanya Prisa saat Prayoga menarik tangannya untuk keluar dari mobilnya.

"Dasar cowok aneh" gumam Prisa.

Tiba-tiba Prayoga menghentikan langkahnya. Prisa khawatir gumamannya akan menyinggung hatinya. Tapi "ah ngapain dipikirin?!" batin Prisa.

"Aku rasa kita salah bertemu. Kamu bukan cewek yang kumaksud" dengan langkah besarnya Prayoga menuju mobilnya. Lantas segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Hei! Dasar cowok aneh! Awas aja kalo sampai ketemu lagi!" teriak Prisa.

Segera dia membuka aplikasi gamenya dan ngechat Vrish. Namun tak kunjung dibuka juga oleh Vrish tambatan hatinya.

Setelah melaju dengan kecepatan tinggi Prayoga membelokkan arah lajunya ke parkiran Grand Mall kembali hanya untuk menenangkan hati dan pikirannya serta mencari kembali Vio.

Sebuah kontak dia tekan dan memanggil. Nada tersambung dan langsung diangkat Vio.

"Ya, yank. Ini beneran kamu?" angkat Vio seakan tak percaya pada Prayoga yang berusaha menghubunginya. Hal ini membuat Prayoga curiga.

"Iya ini aku. Kamu itu dimana sebenarnya, yank? Aku udah nyariin kamu dari tadi. Katanya di coffeeshop ini tapi gak ada kamu" keluh Prayoga yang terlihat putus asa. Bagaimana tidak putus asa coba. Didatangi pujaan hati jauh-jauh, ehh malah salah tarik pacar orang lebih tepatnya pacar onlinenya tertukar dengan gadis lain sesama mengenal dari media online.

"Jangan-jangan kamu mempermainkan aku ya, Vi?" lanjut Prayoga dengan kecurigaannya hingga membuatnya marah.

"Dimana kamu?" masih terdengar marah.

"Aku..aku..aku ada dijalan" terbata-bata Vio menjawab sepertinya takut.

"Berarti benar ya. Kamu seperti mereka. Mempermainkanku!" terdengar suara geretan gigi Prayoga. Lalu menutup sepihak.

"Yank! Yank!..." Prayoga sudah tidak mendengar suaranya Vio jika Vio teriak memanggilnya.

Prayoga menjadi marah karena pengalaman sebelumnya. Sebelum mengenal Vio, Prayoga pernah mencintai seorang gadis hanya saja ternyata gadis itu hanya memanfaatkan ketulusannya. Dari hal materi hingga apapun itu pasti dituruti oleh Prayoga.

Kenapa laki-laki ada yang bodoh begitu ya kalau sudah mengenai cinta? 🤔

Memang benar bahwa cinta itu buta 😄 (suara author nih readers)

Sambil mengepalkan tangannya Prayoga memukulkan setir mobilnya.

"Tidak ada yang dapat dipercaya!" gumamnya.

Dengan kemarahan Prayoga akhirnya kembali pulang meninggalkan parkiran Grand Mall. Pikiran Prayoga diselimuti kesalahpahaman.

"Jadi benar Vio menyuruh cewek tadi untuk memanfaatkanku? Lalu kenapa Vio masih mau mengangkat teleponku jika itu benar?" pikirannya sedang berkecamuk.

"Ah nanti sampai rumah aku akan menanyakan lagi ke Vio" dengan memukul setir mobilnya sekali lagi.

Episodes
1 Bab 1 Ketemuan
2 Bab 2 Paket Couplean
3 Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4 Pengumuman
5 Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6 Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7 Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8 Bab 7 Pertemuan kembali
9 Bab 8 Harapan
10 Bab 9 Kembali
11 Bab 10 Go home
12 Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13 Bab 12 Sahabat Kecil
14 Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15 Bab 14 Putri seorang konglomerat
16 Bab 15 Rena Hilang
17 Bab 16 Pengakuan Pelaku
18 Bab 17 Amarah Violetta
19 Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20 Bab 19 Rena Cepat Pulih
21 Bab 20 Kembali bekerja
22 Bab 21 Kembali ke Apartemen
23 Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24 Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25 Bab 24 Trending Topik
26 Bab 25 Penyesalan Prayoga
27 Bab 26 Masa lalu
28 Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29 Bab 28 Perintah Vrish
30 Bab 29 Rena yang malang
31 Bab 30 Bertemu Clara
32 Bab 31 Rena Hamil
33 Bab 32 Hutang penjelasan
34 Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35 Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36 Bab 35 Hidup baru
37 Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38 Bab 37 Penyesalan Pelaku
39 Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40 Bab 39 Dunia ini sempit
41 Bab 40 Rena melahirkan
42 Bab 41 Penyelidikan Vrish
43 Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44 Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45 Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46 Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47 Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48 Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49 Bab 48 Kemarahan Vrish
50 Bab 49 Pertarungan Vio
51 Bab 50 Si Pembuat Onar
52 Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53 Bab 52 Berubah?
54 Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55 Bab 54 Sikuyang vs Vio
56 Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57 Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58 Bab 57 Menangis lagi
59 Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60 Bab 59 Puncak Acara
61 Bab 60 Tamu Istimewa
62 Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63 Bab 62 Terungkap
64 Bab 63 Jantung yang berdebar
65 Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66 Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67 Bab 66 Gelisah
68 Bab 67 Kecelakaan
69 Bab 68 Meninggalnya Rena
70 Bab 69 Lima tahun kemudian
71 Bab 70 Disuruh pulang papi
72 Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73 Bab 72 Jebakan itu
74 Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75 Bab 74 Di Villa
76 Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77 Bab 76 Si Penguntit
78 Bab 77 Gelisahnya Clara
79 Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80 Bab 79 Bertemu Vrish
81 Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82 Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83 Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84 Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85 Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86 Bab 85 Vrish membujuk Re
87 Bab 86 Sadarnya Vio
88 Bab 87 Terungkap siapa dia
89 Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90 Bab 89 Bukan muhrim
91 Bab 90 Akur
92 Bab 91 Pengakuan Prayoga
93 Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94 Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95 Bab 95 Satu sel
96 Bab 96 Menjemput sekolah Re
97 Bab 97 Sidang
98 Bab 98 Sah
99 Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100 Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101 Bab 101 Rekaman CCTV
102 Bab 102 Sukses mencetak gol
103 Bab 103 The End
104 Promo
105 Special bab Nasib Liona
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Ketemuan
2
Bab 2 Paket Couplean
3
Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4
Pengumuman
5
Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6
Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7
Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8
Bab 7 Pertemuan kembali
9
Bab 8 Harapan
10
Bab 9 Kembali
11
Bab 10 Go home
12
Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13
Bab 12 Sahabat Kecil
14
Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15
Bab 14 Putri seorang konglomerat
16
Bab 15 Rena Hilang
17
Bab 16 Pengakuan Pelaku
18
Bab 17 Amarah Violetta
19
Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20
Bab 19 Rena Cepat Pulih
21
Bab 20 Kembali bekerja
22
Bab 21 Kembali ke Apartemen
23
Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24
Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25
Bab 24 Trending Topik
26
Bab 25 Penyesalan Prayoga
27
Bab 26 Masa lalu
28
Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29
Bab 28 Perintah Vrish
30
Bab 29 Rena yang malang
31
Bab 30 Bertemu Clara
32
Bab 31 Rena Hamil
33
Bab 32 Hutang penjelasan
34
Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35
Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36
Bab 35 Hidup baru
37
Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38
Bab 37 Penyesalan Pelaku
39
Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40
Bab 39 Dunia ini sempit
41
Bab 40 Rena melahirkan
42
Bab 41 Penyelidikan Vrish
43
Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44
Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45
Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46
Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47
Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48
Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49
Bab 48 Kemarahan Vrish
50
Bab 49 Pertarungan Vio
51
Bab 50 Si Pembuat Onar
52
Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53
Bab 52 Berubah?
54
Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55
Bab 54 Sikuyang vs Vio
56
Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57
Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58
Bab 57 Menangis lagi
59
Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60
Bab 59 Puncak Acara
61
Bab 60 Tamu Istimewa
62
Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63
Bab 62 Terungkap
64
Bab 63 Jantung yang berdebar
65
Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66
Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67
Bab 66 Gelisah
68
Bab 67 Kecelakaan
69
Bab 68 Meninggalnya Rena
70
Bab 69 Lima tahun kemudian
71
Bab 70 Disuruh pulang papi
72
Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73
Bab 72 Jebakan itu
74
Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75
Bab 74 Di Villa
76
Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77
Bab 76 Si Penguntit
78
Bab 77 Gelisahnya Clara
79
Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80
Bab 79 Bertemu Vrish
81
Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82
Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83
Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84
Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85
Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86
Bab 85 Vrish membujuk Re
87
Bab 86 Sadarnya Vio
88
Bab 87 Terungkap siapa dia
89
Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90
Bab 89 Bukan muhrim
91
Bab 90 Akur
92
Bab 91 Pengakuan Prayoga
93
Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94
Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95
Bab 95 Satu sel
96
Bab 96 Menjemput sekolah Re
97
Bab 97 Sidang
98
Bab 98 Sah
99
Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100
Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101
Bab 101 Rekaman CCTV
102
Bab 102 Sukses mencetak gol
103
Bab 103 The End
104
Promo
105
Special bab Nasib Liona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!