Bab 12 Sahabat Kecil

"Mau kemana kamu, Vi?" tanya mami ketika melihat Vio turun dengan menenteng tas slempang kesukaannya.

"Pengen jalan, mi. Sudah lama Vio ga jalan sama Rena. Mami mau nitip sesuatu tidak?" terang Vio sambil jalan menuju maminya yang berada di meja makan sedang menata hidangan makan malam nanti.

"Tapi sebentar lagi waktu makan malam, sayang" desak mami sambil menata berbagai menu makanan.

"Vio hanya sebentar kok, mi ketemu Renanya. Hanya mau ngasih sesuatu ke Rena" sambil menunjukkan sesuatu hadiah buat Rena. Rena itu sahabat kecilnya Vio. Anak tetangga desa sebelah. Anak yang selalu tampil sederhana dan dari kalangan menengah kebawah.

"Ya sudah tapi cepat pulang ya. Mami sudah memasak banyak nih. Siapa coba kalau bukan kamu yang ngabisin?!" senyum mami memang menawan.

"Oiya, sekalian dibawain ya buat keluarga Rena. Sebentar mami ambilkan" mamipun beringsut ke dapur mengambil rantang makanan lalu diisi bermacam masakan yang ada di meja makan lalu diberikan ke Vio.

"Ini. Kamu hati-hati ya" sambil menyodorkan rantang berisi masakan. Vio menerimanya. Selalu seperti itu ketika Vio mau berkunjung ke rumah Rena. Rena sahabat yang baik dan selalu ada dan maju didepan disaat Vio tersakiti. Namun Rena sekarang bekerja menjalankan usahanya sendiri bersama ibunya yaitu membuka toko kue. Kini toko kue itu semakin berkembang maju. Meski hanya membuka usaha kecil Rena dan ibunya tak pernah mengeluh dan justru semakin bersemangat semenjak sepeninggalnya ayahnya. Rena adalah anak dari keluarga yang tergolong susah. Dulu sebelum ayah Rena meninggal hidupnya selalu dicibir oleh anggota keluarga dari keluarga ayahnya dimana mereka memiliki kehidupan yang berbeda. Mereka hidup makmur sedangkan ayah Rena hidup serba kekurangan. Jika bukan bantuan dari keluarga Vio, mungkin hidup Rena sudah dicaci maki habis oleh keluarga ayahnya.

Sampai di rumah Rena.

Ting tong..ting tong..

Seketika seseorang membukakan pintu rumah setelah mendengar suara bel pintu rumah berbunyi.

"Viooo!!" Rena terperanjat kaget ketika tahu yang datang sahabat kecilnya. Ya yang membuka pintu adalah Rena sendiri.

"Maasyaa Allah Vio! Kamu datang gak ngasih kabar aku dulu? Begitu ya..hmm!!" seru Rena seketika memeluk Vio dengan erat seakan melepaskan kerinduannya terhadap sahabatnya ini.

"Hei, tuan putri! Bukankah tidak sopan memeluk saudarimu ini dan berceloteh ria di luar pintu? Haa?" ucap Vio sambil mengurai pelukannya sambil memanyunkan bibirnya kemudian tersenyum kecil namun manis itu.

"Hahaha..masih ingat kau rupanya kembali kesini? Tahu jalan pulang kamu?" tawa Rena meledek Vio sambil mendorong dan memegang kedua pundak Vio tanda mengajak masuk ke dalam rumah.

Rumah tampak sepi. Ternyata Rena saat ini hanya tinggal sendirian sedangkan ibunya sedang pergi ke makam ayahnya Rena di kampung halaman ayah Rena. Dulu sebelum meninggal ayah Rena berpesan supaya dimakamkan di kampung halamannya bersama dengan kedua orang tuanya yang tak lain adalah kakek dan nenek Rena.

"Assalamu'alaikum. Kamu sendirian, Ren?" salam Vio kemudian bertanya dengan mata mengamati keadaan rumah lalu memposisikan diri ke ruang makan dengan diikuti Rena. Vio sudah terbiasa semenjak kecil ketika berada di rumahnya Rena.

"Wa'alaikumsalam. Ibu sedang ziarah ke makam ayah, Vi. Mungkin besok pagi beliau pulang. Kamu udah kangen ya sama roti bikinan ibuku?" jawab Rena sambil memposisikan pantatnya ke kursi sebrang Vio terduduk.

"Iya nih. Gimana kabar ibu, Ren?" tanya Vio.

"Oiya, Ren, ini ada oleh-oleh dari mamiku" lanjut Vio menyodorkan rantang masakan dari mami Vio.

"Hmmm yummyy masakan mami ter the best lah pokoknya. Aku selalu menyukainya dan apalagi semenjak kamu pergi meninggalkanku aku selalu merindukan masakan mami" celoteh Rena sambil membuka rantang yang isinya masakan lezat. Mami Vio memang jagonya masak. Sempat Vio menyarankan maminya ikut audisi chef. Namun bukannya jawaban yang menyenangkan malah kena jitak dari papinya. Siapa yang mengijinkan maminya ikut-ikutan audisi seperti itu. Bagi papinya masakan lezat mami hanya untuk keluarga saja. Apalagi dengan kehidupan yang mereka punya. Sangatlah jelas tidak akan diijinkan. Setiap hari saja yang masak makanan di rumah Vio harus maminya. Karena yang tahu selera lidah papinya Vio hanya maminya Vio.

"Kamu nanti diakhir pekan ada acara gak, Ren?" tanya Vio yang bermaksud mengundang Rena dan ibunya ke acara anniversary mami papinya Vio.

"Kayaknya gak ada deh. Hemmm mau ngajak ngedate aku ya?" ledek Rena sambil menaik turunkan kedua alisnya sambil tertawa lebar.

"Ge er lu! Mami sama papiku tuh mau ngadain acara anniversarynya yang ke 30th. Mami sama papi berharap kamu sama ibu menghadirinya" Vio mencibir berjalan sambil mengambil air putih dingin di kulkas. Hal itu sudah menjadi kebiasaan Vio jika di rumah Rena. Ya sudah seperti rumahnya sendiri. Bahkan Vio dulu sering menginap di rumah Rena.

"Wah sayang sekali ya kamu gak ngarepin aku buat dateng ke acara mami papi. Hahh!" tampak raut kesedihan yang dibuat-buat Rena.

"Tentu saja dong Rena sayang. Bahkan aku sudah kangen banget sama kamu" sambil lari kecil lalu merangkul leher Rena dari belakang seperti anak kecil yang manja sama kakaknya. Bisa dibilang begitu sikap Vio memang lebih kekanakan daripada sikap Rena yang lebih dewasa. Itu yang membuat Vio merasa nyaman. Bahkan Rena sudah seperti kakak baginya. Kasih sayang Rena sangat besar. Dulu sewaktu Vio dibully oleh banyak teman karena Vio lebih senang menggambar daripada berbaur dengan teman-temannya. Hingga pernah didorong teman-temannya hingga terjerembab dan mengakibatkan memar. Namun karena sifat Vio yang cuek tidak mau mengurusi hal-hal seperti itu, justru Rena yang melihat itu tidak terima.

"Hmmm pasti ada maunya kalau sudah seperti ini" Rena hafal tindak tanduk Vio.

"Hehe..kamu tahu aja" cengir Vio.

"Kamu tahu kan pasti mami sama papi akan mengenalkan aku ke beberapa anak kenalan mami papi. Mereka ingin aku segera menikah. Tapi aku..." ucapan Vio terhenti karena tiba-tiba teringat Prayoga.

"Kamu sangat merindukannya?" sahut Rena yang mengetahui maksud Vio. Meskipun tidak cerita tapi Rena selalu tahu isi hatinya.

"Nomorku sudah diblokir. Betapa bodohnya aku. Dipermainkan dunia online. Bahkan secara tidak sengaja aku membuka medsos ada foto seorang perempuan bersamanya meskipun kurang jelas tapi aku tahu bahwa perempuan itu bersama Prayoga" cerita Vio sedih mengingatnya.

"Kamu kan tahu dunia online itu bagaikan dunia ghaib. Sudahlah lupakan tidak usah percaya dengan gombalan-gombalan mereka. Percayalah dengan niat orang tuamu. Nanti jika ada yang sreg diacara anniversary mami papimu, cobalah terima dulu sebagai perkenalan. Toh juga mami papi tidak memaksamu bukan?"

"Iya sih. Hanya aku masih ingin sendiri menikmati waktu yang ada" terang Vio.

"Hei tenang aja ada aku disini. Aku yang akan menyeleksi buatmu" ucap Rena sambil menepuk sebelah tangannya ke dadanya.

Vio tertawa lebar. "Apa kamu tahu, kenapa aku tidak bisa bersedih terlarut lama? Itu karenamu" ucap Vio sambil menepuk bahu Rena.

Waktu tak terasa Vio berada di rumah Rena waktu sudah mencapai hampir gelap.

Akhirnya Vio pulang setelah mendengar cerita cinta Rena dimana Rena sudah menemukan tambatan hatinya yang bekerja sebagai seorang guru disebuah sekolah menengah pertama.

Episodes
1 Bab 1 Ketemuan
2 Bab 2 Paket Couplean
3 Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4 Pengumuman
5 Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6 Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7 Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8 Bab 7 Pertemuan kembali
9 Bab 8 Harapan
10 Bab 9 Kembali
11 Bab 10 Go home
12 Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13 Bab 12 Sahabat Kecil
14 Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15 Bab 14 Putri seorang konglomerat
16 Bab 15 Rena Hilang
17 Bab 16 Pengakuan Pelaku
18 Bab 17 Amarah Violetta
19 Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20 Bab 19 Rena Cepat Pulih
21 Bab 20 Kembali bekerja
22 Bab 21 Kembali ke Apartemen
23 Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24 Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25 Bab 24 Trending Topik
26 Bab 25 Penyesalan Prayoga
27 Bab 26 Masa lalu
28 Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29 Bab 28 Perintah Vrish
30 Bab 29 Rena yang malang
31 Bab 30 Bertemu Clara
32 Bab 31 Rena Hamil
33 Bab 32 Hutang penjelasan
34 Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35 Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36 Bab 35 Hidup baru
37 Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38 Bab 37 Penyesalan Pelaku
39 Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40 Bab 39 Dunia ini sempit
41 Bab 40 Rena melahirkan
42 Bab 41 Penyelidikan Vrish
43 Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44 Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45 Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46 Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47 Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48 Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49 Bab 48 Kemarahan Vrish
50 Bab 49 Pertarungan Vio
51 Bab 50 Si Pembuat Onar
52 Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53 Bab 52 Berubah?
54 Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55 Bab 54 Sikuyang vs Vio
56 Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57 Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58 Bab 57 Menangis lagi
59 Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60 Bab 59 Puncak Acara
61 Bab 60 Tamu Istimewa
62 Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63 Bab 62 Terungkap
64 Bab 63 Jantung yang berdebar
65 Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66 Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67 Bab 66 Gelisah
68 Bab 67 Kecelakaan
69 Bab 68 Meninggalnya Rena
70 Bab 69 Lima tahun kemudian
71 Bab 70 Disuruh pulang papi
72 Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73 Bab 72 Jebakan itu
74 Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75 Bab 74 Di Villa
76 Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77 Bab 76 Si Penguntit
78 Bab 77 Gelisahnya Clara
79 Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80 Bab 79 Bertemu Vrish
81 Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82 Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83 Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84 Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85 Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86 Bab 85 Vrish membujuk Re
87 Bab 86 Sadarnya Vio
88 Bab 87 Terungkap siapa dia
89 Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90 Bab 89 Bukan muhrim
91 Bab 90 Akur
92 Bab 91 Pengakuan Prayoga
93 Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94 Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95 Bab 95 Satu sel
96 Bab 96 Menjemput sekolah Re
97 Bab 97 Sidang
98 Bab 98 Sah
99 Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100 Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101 Bab 101 Rekaman CCTV
102 Bab 102 Sukses mencetak gol
103 Bab 103 The End
104 Promo
105 Special bab Nasib Liona
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Ketemuan
2
Bab 2 Paket Couplean
3
Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4
Pengumuman
5
Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6
Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7
Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8
Bab 7 Pertemuan kembali
9
Bab 8 Harapan
10
Bab 9 Kembali
11
Bab 10 Go home
12
Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13
Bab 12 Sahabat Kecil
14
Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15
Bab 14 Putri seorang konglomerat
16
Bab 15 Rena Hilang
17
Bab 16 Pengakuan Pelaku
18
Bab 17 Amarah Violetta
19
Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20
Bab 19 Rena Cepat Pulih
21
Bab 20 Kembali bekerja
22
Bab 21 Kembali ke Apartemen
23
Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24
Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25
Bab 24 Trending Topik
26
Bab 25 Penyesalan Prayoga
27
Bab 26 Masa lalu
28
Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29
Bab 28 Perintah Vrish
30
Bab 29 Rena yang malang
31
Bab 30 Bertemu Clara
32
Bab 31 Rena Hamil
33
Bab 32 Hutang penjelasan
34
Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35
Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36
Bab 35 Hidup baru
37
Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38
Bab 37 Penyesalan Pelaku
39
Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40
Bab 39 Dunia ini sempit
41
Bab 40 Rena melahirkan
42
Bab 41 Penyelidikan Vrish
43
Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44
Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45
Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46
Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47
Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48
Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49
Bab 48 Kemarahan Vrish
50
Bab 49 Pertarungan Vio
51
Bab 50 Si Pembuat Onar
52
Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53
Bab 52 Berubah?
54
Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55
Bab 54 Sikuyang vs Vio
56
Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57
Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58
Bab 57 Menangis lagi
59
Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60
Bab 59 Puncak Acara
61
Bab 60 Tamu Istimewa
62
Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63
Bab 62 Terungkap
64
Bab 63 Jantung yang berdebar
65
Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66
Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67
Bab 66 Gelisah
68
Bab 67 Kecelakaan
69
Bab 68 Meninggalnya Rena
70
Bab 69 Lima tahun kemudian
71
Bab 70 Disuruh pulang papi
72
Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73
Bab 72 Jebakan itu
74
Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75
Bab 74 Di Villa
76
Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77
Bab 76 Si Penguntit
78
Bab 77 Gelisahnya Clara
79
Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80
Bab 79 Bertemu Vrish
81
Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82
Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83
Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84
Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85
Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86
Bab 85 Vrish membujuk Re
87
Bab 86 Sadarnya Vio
88
Bab 87 Terungkap siapa dia
89
Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90
Bab 89 Bukan muhrim
91
Bab 90 Akur
92
Bab 91 Pengakuan Prayoga
93
Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94
Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95
Bab 95 Satu sel
96
Bab 96 Menjemput sekolah Re
97
Bab 97 Sidang
98
Bab 98 Sah
99
Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100
Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101
Bab 101 Rekaman CCTV
102
Bab 102 Sukses mencetak gol
103
Bab 103 The End
104
Promo
105
Special bab Nasib Liona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!