Bab 7 Pertemuan kembali

Malam pun tiba. Di sebuah acara pernikahan anak dari teman maminya Vio, Bu Hajah, seperti itulah mami Vio biasa memanggilnya.

Malam ini Vio tampak cantik dengan polesan make up yang lebih cantik dari biasanya karena ia datang di acara pernikahan. Vio berjalan elegan dan anggun. Begitu memasuki gerbang yang penuh dengan bunga cantik Vio menunjukkan undangan digitalnya yang sudah dikirim maminya. Tanpa undangan itu dia tidak bisa memasuki acara pernikahan tersebut.

"Wah cantik sekali. Tampak high class namun tetap terlihat sederhana", batin Vio.

"Mari, Nona ikuti kami!" lamunan Vio tersadar begitu seorang perempuan nan cantik sebagai pagar ayu menyapanya lalu mengantarkan untuk mengarahkan masuk.

"Oh iya mari" balas Vio dengan senyum manisnya yang mampu membuat para lelaki terpesona.

Vio diarahkan ke meja exclusive khusus tamu undangan exclusive. Dia tampak duduk sendirian. Lalu di meja sampingnya yang agak jauh disana terdapat Vrish bersama temannya sedang mengobrol serius meskipun disertai sesekali dengan senyuman tipis. Hanya Vio belum menyadarinya.

Tampak disana juga banyak para gadis sedang membicarakan seorang laki-laki tampan tapi dia tidak tahu siapa yang dibicarakan.

"Eh denger-denger bos besar itu datang loh. Dan apakah kalian tahu dia sangat tampan. Katanya lagi dia sangat gagah dan berwibawa. Aku suka sama laki-laki seperti itu."

"Siapa sih namanya? Kamu tahu ga?" tanya teman gadis itu.

"Kalo ga salah Tuan Vrish Abdillah Adijaya. Dia memang sangat tampan" jelas salah satu temannya lagi sambil memasang raut muka seolah-olah membayangkan wajah pria tampan yang dibicarakan itu.

"Sepertinya aku pernah mendengar nama itu. Tapi dimana ya? Ah sudahlah. Ngapain dipikirin. Bukan urusanku" sergah Vio yang memang lupa akan nama itu.

Lalu serangkaian demi rangkaian acara sudah berlalu. Kini saatnya waktu mau pulang Vio berpamitan dulu sama Bu Hajah dan keluarga terutama sepasang mempelai pengantin.

"Tante, Vio pamit ya. Salam dari Mami. Maafkan mami ya, tante karena mami tidak bisa ikut hadir kesini. Semoga pernikahan kedua mempelai penuh keberkahan" ucap Vio.

"Aamiin" jawab Bu Hajah serempak dengan suaminya.

"Kamu ga nginap digubug kami, Vi?" lanjut Bu Hajah.

"Maaf tante, tugas banyak masih menanti Vio" tolak halus Vio dengan tawa manisnya.

"Tante harap lain kali kamu bisa menginap dikediaman kami, Vi. Sayang sekali ya padahal kamu sudah jauh-jauh datang kemari" lanjut Bu Hajah.

"Insyaa Allah, tante" jawab Vio.

"Assalamualaikum, tante!" sapa laki-laki gagah disamping Vio. Merasa familier akan suaranya Vio segera menoleh ke arah suara tersebut.

"Waalaikum salam. Hai, Vrish!" jawab Bu Hajah.

"Kamu apa kabar? Wah ponakan tante yang ganteng ini apakah datang kemari mengajak kekasihnya?" lanjut Bu Hajah.

Pertanyaan itu dijawab Vrish dengan seyuman menawan yang tentunya membuat hati para gadis meleleh.

"Cowok aneh itu datang? Ponakan? Apa hubungannya sama Bu Hajah ya?" batin Vio.

"Ahh masa bodo siapa" lanjut batinnya.

Ketika Vio akan segera berlalu, Bu Hajah justru memperkenalkannya dengan cowok aneh itu. Ya siapa lagi kalau bukan Vrish.

"Vi, ini anak teman tante. Kenalin Vrish" sahut Bu Hajah memperkenalkan Vio kepada Vrish.

"Ah iya tante" balas Vio dengan hanya menangkupkan kedua tangannya didepan dadanya sambil menganggukkan kepalanya.

"Vio" sapanya kepada Vrish.

"Violetta Anjani" sahut Bu Hajah sambil tersenyum penuh arti tiba-tiba.

"Tante, maaf Vio undur diri. Vio pamit ya, tante" pamit Vio lalu berjalan maju dan meninggalkan acara pernikahan yang mewah itu.

Tampak sekilas Vrish memperhatikan Vio dari sudut matanya.

"Ini kan cewek waktu. Hmm, bisa lembut juga. Cantik" batin Vrish.

"Ya, kak. Ada apa?" Vio terlihat menerima telepon.

"....."

"Baiklah. Aku segera pulang" lanjutnya.

Terlihat Vrish berdiri dibelakang Vio. Ya setelah Vio beranjak dari panggung pengantin, tak lama setelah itu Vrish juga berniat meninggalkan panggung itu juga karena merasa ada urusan mendadak setelah mendapat pesan dari asistennya. Dia harus berangkat malam ini juga ke Pusat Kota masalah pekerjaan. Tapi malah melihat Vio menerima telepon dengan rasa terkejutnya.

"Huftt. Belum pulang ke hotel. Tapi harus ditelpon sama Kak Farel harus pulang malam ini. Hahhh" gumam Vio lesunya. Tak lama kemudian Vio memesan taksi onlinenya.

Sambil menunggu pesanannya datang, tanpa sengaja Vio menoleh ke belakang. Ternyata ada yang memperhatikannya sedari tadi.

Lalu setelah itu Vio menoleh kembali tanpa menghiraukan keberadaan Vrish.

"Cewek sombong" gumam Vrish kesal. Baru kali ini dia benar-benar dicuekin oleh cewek. Tampak guratan kekesalan diwajahnya.

"Ngapain tuh cowok lihatin aku terus? Huh dasar cowok aneh. Ga pernah apa lihat cewek cantik kayak aku?" lirih Vio sambil memasang wajah masam akibat diperhatikan sedari tadi.

"Kok taksinya lama ya?!" gumam Vio sambil melirik arlojinya. Sudah setengah jam dia sudah menunggu taksi pesanannya. Setelah menengok handphonenya ternyata terdapat jawaban dari taksi onlinenya bahwa dicancel oleh drivernya dikarenakan lokasi yang sangat jauh dari lokasi pesanannya.

"Baiklah, jangan panik Vio" semangat Vio buat dirinya sendiri. Vio sudah mulai gelisah dikarenakan hari sudah mulai larut. Setelah berulangkali memesan taksi online berulangkali pula ditolak. Memang lokasi pernikahan ini sangat jauh dari jangkauan titik kota. Bisa dibilang termasuk pinggiran kota.

"Bahkan kota sebesar ini tidak bisa memesan taksi online?!" tanya Vio yang tak percaya dengan kota besar ini.

"Hei cewek sombong! Ga dapat juga taksinya? Mau aku beri tumpangan?" ejek Vrish. Tampaknya Vrish dari awal sudah memperhatikannya. Entah kenapa dia sangat khawatir. Maka dari itu dia terus berdiri disana.

"Yakin mau memberi tumpangan? Tidak usah mengejekku. Sana pergi dari sini. Ngapain sedari tadi kamu lihatin aku? Khawatir juga? Hm?" ejek balik Vio.

"Kamu..." kesal Vrish. Lalu Vrish melangkah berjalan menuju parkiran meninggalkan Vio.

"Huh sebel! Dasar cowok aneh" kesal Vio memanyunkan bibirnya.

Vio lalu berjalan melangkah keluar gerbang menuju jalanan gelap dan sepi. Dia mencoba kembali pesan ojek online. Namun naas sama juga ditolak.

"Astaghfirullah..kenapa dari tadi ditolak terus? Kakiku sakit berjalan terus. Mana gelap dan sepi lagi. Takut ada orang jahat. Ya Robb lindungilah aku" ucap Vio lirih.

Tampak kendaraan dari arah belakangnya. Dia harus mencoba untuk memberhentikannya minta tolong. Siapa tahu orang baik.

Vio melambaikan tangannya tanda memberhentikan laju kendaraan didepannya.

Sseett. Tanda mobil itu berhenti.

"Wah mobil mewah" batin Vio nyengir kuda. Ya mobil yang berhenti itu mobil mewah.

Kemudian kaca jendela diturunkan perlahan. Disana tampak laki-laki gagah nan tampan yaitu Vrish. Vio kaget tak habis pikir kenapa bisa dia?! Vio mengenyahkan pikiran itu lalu berjalan kembali lurus tanpa menghiraukan Vrish kembali.

Tin tin tiiin.

Vio terlonjak kaget dan berdiri diam membeku.

"Cepat naiklah!" teriak Vrish dengan pelan melajukan mobilnya ke arah Vio.

Tampak Vio ragu-ragu. Tapi akhirnya dia pikir bisa lebih cepat sampai hotelnya daripada jalan kaki dan tidak mendapat taksi online. Vio masuk ke dalam mobil Vrish untuk yang kedua kalinya. Ternyata Vio tak lupa dengan pemandangan dalam mobil Vrish meskipun dia tampak lupa bentuk rupa mobil mewah Vrish. Harum wanginya ruangan mobil Vrish masih dia ingat dan bahkan sangat melekat. Ciri khas wanginya Vrish. Sepertinya Vrish suka bau wangi natural dan soft.

"Terimakasih" ucap Vio tanpa digubris Vrish.

Vrish tetap melajukan mobilnya kejalanan sepi. hampir setengah jam melewati jalanan sepi dan gelap itu.

"Akan berapa lama kamu akan berjalan melewati jalan sepi dan gelap ini jika kamu berjalan?" tiba-tiba ditengah perjalanan Vrish membuka suaranya.

"Entahlah. Tapi aku ucapkan banyak terimakasih atas tumpangannya" balas Vio.

"Hotel apa?" tanya Vrish singkat.

"Abadi Hotel" jawab Vio. Vrish tercengang.

"Itukan hotelku" batin Vrish. Ya ternyata Vrish adalah pemilik salah satu hotel bintang lima di kota itu. Bukan hanya hotel itu bisnisnya melainkan masih banyak bisnis properti yang menjadi pusat usaha keluarganya. Hotel itu hanyalah bisnis murninya tanpa campur tangan keluarganya.

Mobil melaju kencang karena perjalanan membutuhkan waktu hampir dua jam. Karena letak lokasi acara pernikahan berada dipinggiran kota. Entah kenapa bisa diadakan disana. Rumor terdengar bahwa karena mempelai pengantin meminta suasana daerah yang masih alami. Tanpa polusi. Tapi itulah dampaknya. Membuat Vio ditolak banyak driver online.

Sampai di hotel Vio dibangunkan oleh Vrish. Ya Vio tertidur selama perjalanan.

"Hei bangun! Enak aja emang aku sopirmu. Kamu enak-enakan tidur" teriak Vrish membangunkan Vio. Dia tahu bahwa dia tidak bisa menyentuh Vio setelah perkenalan tadi di acara tersebut.

"Hmmmm..maaf aku ketiduran. Rasanya mobil mewahmu ini serasa berada dikamar sendiri" cengir Vio lalu beranjak turun.

"Terimakasih" lanjut Vio.

Terpopuler

Comments

Eva Sinambela

Eva Sinambela

cerita ny bagus 👍👍

2023-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ketemuan
2 Bab 2 Paket Couplean
3 Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4 Pengumuman
5 Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6 Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7 Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8 Bab 7 Pertemuan kembali
9 Bab 8 Harapan
10 Bab 9 Kembali
11 Bab 10 Go home
12 Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13 Bab 12 Sahabat Kecil
14 Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15 Bab 14 Putri seorang konglomerat
16 Bab 15 Rena Hilang
17 Bab 16 Pengakuan Pelaku
18 Bab 17 Amarah Violetta
19 Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20 Bab 19 Rena Cepat Pulih
21 Bab 20 Kembali bekerja
22 Bab 21 Kembali ke Apartemen
23 Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24 Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25 Bab 24 Trending Topik
26 Bab 25 Penyesalan Prayoga
27 Bab 26 Masa lalu
28 Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29 Bab 28 Perintah Vrish
30 Bab 29 Rena yang malang
31 Bab 30 Bertemu Clara
32 Bab 31 Rena Hamil
33 Bab 32 Hutang penjelasan
34 Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35 Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36 Bab 35 Hidup baru
37 Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38 Bab 37 Penyesalan Pelaku
39 Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40 Bab 39 Dunia ini sempit
41 Bab 40 Rena melahirkan
42 Bab 41 Penyelidikan Vrish
43 Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44 Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45 Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46 Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47 Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48 Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49 Bab 48 Kemarahan Vrish
50 Bab 49 Pertarungan Vio
51 Bab 50 Si Pembuat Onar
52 Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53 Bab 52 Berubah?
54 Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55 Bab 54 Sikuyang vs Vio
56 Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57 Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58 Bab 57 Menangis lagi
59 Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60 Bab 59 Puncak Acara
61 Bab 60 Tamu Istimewa
62 Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63 Bab 62 Terungkap
64 Bab 63 Jantung yang berdebar
65 Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66 Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67 Bab 66 Gelisah
68 Bab 67 Kecelakaan
69 Bab 68 Meninggalnya Rena
70 Bab 69 Lima tahun kemudian
71 Bab 70 Disuruh pulang papi
72 Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73 Bab 72 Jebakan itu
74 Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75 Bab 74 Di Villa
76 Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77 Bab 76 Si Penguntit
78 Bab 77 Gelisahnya Clara
79 Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80 Bab 79 Bertemu Vrish
81 Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82 Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83 Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84 Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85 Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86 Bab 85 Vrish membujuk Re
87 Bab 86 Sadarnya Vio
88 Bab 87 Terungkap siapa dia
89 Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90 Bab 89 Bukan muhrim
91 Bab 90 Akur
92 Bab 91 Pengakuan Prayoga
93 Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94 Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95 Bab 95 Satu sel
96 Bab 96 Menjemput sekolah Re
97 Bab 97 Sidang
98 Bab 98 Sah
99 Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100 Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101 Bab 101 Rekaman CCTV
102 Bab 102 Sukses mencetak gol
103 Bab 103 The End
104 Promo
105 Special bab Nasib Liona
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Ketemuan
2
Bab 2 Paket Couplean
3
Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4
Pengumuman
5
Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6
Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7
Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8
Bab 7 Pertemuan kembali
9
Bab 8 Harapan
10
Bab 9 Kembali
11
Bab 10 Go home
12
Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13
Bab 12 Sahabat Kecil
14
Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15
Bab 14 Putri seorang konglomerat
16
Bab 15 Rena Hilang
17
Bab 16 Pengakuan Pelaku
18
Bab 17 Amarah Violetta
19
Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20
Bab 19 Rena Cepat Pulih
21
Bab 20 Kembali bekerja
22
Bab 21 Kembali ke Apartemen
23
Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24
Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25
Bab 24 Trending Topik
26
Bab 25 Penyesalan Prayoga
27
Bab 26 Masa lalu
28
Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29
Bab 28 Perintah Vrish
30
Bab 29 Rena yang malang
31
Bab 30 Bertemu Clara
32
Bab 31 Rena Hamil
33
Bab 32 Hutang penjelasan
34
Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35
Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36
Bab 35 Hidup baru
37
Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38
Bab 37 Penyesalan Pelaku
39
Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40
Bab 39 Dunia ini sempit
41
Bab 40 Rena melahirkan
42
Bab 41 Penyelidikan Vrish
43
Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44
Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45
Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46
Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47
Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48
Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49
Bab 48 Kemarahan Vrish
50
Bab 49 Pertarungan Vio
51
Bab 50 Si Pembuat Onar
52
Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53
Bab 52 Berubah?
54
Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55
Bab 54 Sikuyang vs Vio
56
Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57
Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58
Bab 57 Menangis lagi
59
Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60
Bab 59 Puncak Acara
61
Bab 60 Tamu Istimewa
62
Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63
Bab 62 Terungkap
64
Bab 63 Jantung yang berdebar
65
Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66
Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67
Bab 66 Gelisah
68
Bab 67 Kecelakaan
69
Bab 68 Meninggalnya Rena
70
Bab 69 Lima tahun kemudian
71
Bab 70 Disuruh pulang papi
72
Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73
Bab 72 Jebakan itu
74
Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75
Bab 74 Di Villa
76
Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77
Bab 76 Si Penguntit
78
Bab 77 Gelisahnya Clara
79
Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80
Bab 79 Bertemu Vrish
81
Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82
Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83
Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84
Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85
Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86
Bab 85 Vrish membujuk Re
87
Bab 86 Sadarnya Vio
88
Bab 87 Terungkap siapa dia
89
Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90
Bab 89 Bukan muhrim
91
Bab 90 Akur
92
Bab 91 Pengakuan Prayoga
93
Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94
Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95
Bab 95 Satu sel
96
Bab 96 Menjemput sekolah Re
97
Bab 97 Sidang
98
Bab 98 Sah
99
Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100
Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101
Bab 101 Rekaman CCTV
102
Bab 102 Sukses mencetak gol
103
Bab 103 The End
104
Promo
105
Special bab Nasib Liona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!