Bab 10 Go home

Sampai di apartemen, Vio tampak lelah dan jantungnya berdebar tak karuan. Pegangan itu masih terasa sekali. Nyaman dan hangat. Itulah yang Vio rasakan.

Vio duduk bersandar di sofa empuknya yang terletak di ruang tamu. Saat iseng-iseng scroll aplikasi hijau dibagian status, Vio dengan cepat melihat status Prayoga dengan sebuah foto pemandangan malam yang gelap dan caption "bertemu dengannya sangatlah indah namun bertemu dengan yang indah belum tentu itu nyata".

Saat ingin menghubungi pacar onlinenya nomornya malah sudah terblokir.

"Apa maksudnya memblokir nomorku? Baiklah jika memang itu maumu" lirih Vio.

Vio adalah gadis yang tidak mau hanya menangisi nasib. Dia selalu menggunakan logikanya. Di dunia nyata saja masih bisa terjadi perselisihan apalagi dunia maya?! (Bener kan gaess??...kata thor sih😅)

Vio tidak mau ambil pusing tentang apa yang terjadi akhir-akhir ini. Segera Vio memesan tiket pesawat pulang lewat online.

"Saatnya kembali ke rumah. Go home. Aku sudah rindu kamarku" gumam Vio dengan menerbitkan senyum manisnya ketika tiket sudah dipesan.

"Gimana kabar si Silky ya?" sambil scroll galeri Vio melihat foto-foto kucing kesayangan maminya. Ya Silky itu nama kucing maminya. Dikasih nama itu karena warnanya yang abu-abu glowing. (Bagus gak ya kira-kira namanya gaess??😁😁..begitulah kira-kira🤪)

Visual si Silky.

Di lain sisi.

Prayoga tidak sengaja bertemu Prisa di salah satu mini marketnya. Dimana saat Prayoga yang tidak berencana untuk mengunjungi salah satu tokonya. Dia melihat sosok Prisa sedang berbelanja.

"Hai!" seru Prisa.

"Tidak disangka ya kita ketemu di sini. Btw ngapain kamu di sini?" lanjut Prisa dengan senyum ramahnya.

"Hm!" hanya deheman yang diberikan Prayoga.

"Ih nyebelin banget jadi cowok. Punya suara kok diirit-irit. Dasar cowok jutek" batin Prisa.

Seketika tatapan tajam Prayoga mengarah ke Prisa seolah-olah tahu dimaki Prisa.

Kemudian Prisa memalingkan wajahnya dengan cemberut seolah-olah diapun tahu jika cowok jutek itu tahu makiannya.

"Mari Pak Prayoga, kami akan memberikan laporan bulanannya kepada Anda" sapa manager mini market di sana mengajak masuk Prayoga.

"Apakah dia pemilik mini market ini?" tanya Prisa dalam hati penasaran.

"Maaf mbak apakah cowok tadi pemilik toko ini?" tanya Prisa ke karyawan toko yang akhirnya tidak dapat mengendalikan rasa penasarannya.

"Iya, kak. Beliau Pak Prayoga pemilik mini market ini dan juga punya beberapa cabang kota ini" jawab karyawan di toko milik Prayoga.

"Hmm. Boleh juga. Vrish tak jadi cowok jutek itupun boleh juga" batin Prisa dengan senyum menyeringai yang tak dapat diartikan.

"Total seratus lima puluh ribu rupiah ya, kak" seru karyawan tadi yang ternyata kasir di mini market tersebut.

"Terimakasih, mbak" kata Prisa setelah menerima tas berisi belanjaannya.

Kemudian Prisa berjalan menuju keluar. Tak lama kemudian Prayoga pun melangkah keluar menuju parkiran.

"Hei, cowok jutek! Sudah lupa sama aku? Ternyata kamu yang punya toko ini ya?" sapa Prisa berbinar.

Namun Prayoga tetap melangkah menuju parkiran dikarenakan tidak tahu yang dimaksud dengan panggilan Prisa.

"Hei, kamu! Kenapa kamu sombong sekali sih? Meskipun kita sudah ketemu tertukar tapi setidaknya kita sudah pernah mengenal bukan?" lanjut Prisa jengkel.

"Jadi kamu memanggilku?" balas Prayoga membalikkan badannya.

"Ya iyalah siapa lagi di sini selain kamu?" jawab Prisa semakin jengkel.

"Aku punya nama. Dan tentunya kamu juga sudah mendengar bukan dari karyawanku?" jawab Prayoga tak basa basi.

"Baik Pak Prayoga. Prayoga bukan nama kamu?! Karena kita sudah pernah mengenal bolehkah kita berkenalan kembali? Berteman?" sahut Prisa seraya mengulurkan tangan bermaksud berjabat tangan.

"Kita bukan teman. Kita hanya salah paham" jawab singkat dan dingin Prayoga.

"Hm cowok ini boleh juga. Sikapnya yang jutek itu semakin membuatku penasaran. Daripada mengharapkan Vrish menghubungiku lagipula aku juga tidak tahu Vrish bagaimana dan siapa. Kenapa tidak kalau sudah ada cowok jutek ini?!" batin Prisa menyeringai.

"Apakah kamu jadi bertemu dengan pacar kamu itu?" tanya Prisa.

"Bukan urusanmu!" tegas Prayoga. Kemudian ketika ingin berbalik Prisa pun tak gentar menyambutnya.

"Memang itu bukan urusanku. Tapi karena kamu asal nyerobot menarik tanganku aku tidak jadi ketemu sama pacarku. Itu adalah salahmu" nada Prisa jengkel menyalahkan Prayoga.

Namun sayang Prayoga tidak mau merespon tiap perkataan Prisa. Bagi Prayoga dia adalah cewek aneh yang tidak jelas. Dihatinya masih mengharapkan Violetta. Namun entah kenapa dia merasa sangat kecewa. Karena Vio tidak berusaha untuk menghubunginya juga.

Prayoga lekas menuju mobilnya tanpa menghiraukan cewek aneh tidak jelas itu di parkiran sendirian.

"Hei!" teriak Prisa namun tak didengarkan Prayoga.

"Awas kamu ya! Aku akan mendapatkanmu! Aku tak akan membiarkanmu bertemu dengan pacar onlinemu itu" sungut Prisa.

Di tempat Vio.

Vio bersiap untuk pulang ke rumah dengan menghela nafas dalam-dalam bersiap untuk menghadapi pertanyaan mami papinya dan berbagai omelan mereka. Dia akan siap apabila dijodohkan karena apa yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan. Sedih dan kecewa itu ada di benak Vio. Hanya dia tidak mau berlarut terlalu dalam.

"Semangat! I'll go home, mami papi. Aku rindu kalian!" berkata sambil menghela nafas pelan lalu melangkah keluar apartemen. Sebelumnya Vio sudah berpesan pada penjaga apartemen untuk membersihkan apartemennya selama dia pulang ke rumah. Dengan begitu apartemennya tidak berdebu dan terlihat tetap hidup meski selama ditinggal pulang. Vio tidak suka jika meninggalkan rumah dengan suasana sepi tanpa ada yang menjaga dan membersihkan rumah kesannya rumah itu mati seolah tidak ada kehidupan.

Akhirnya pesawat Vio sudah mendarat di bandara.

"Hai anak papi! Wah sudah berapa tahun tidak pulang sekarang anak papi ini tampak lebih cerah dan bersinar cantik lagi" sapa papi Vio. Ya Vio dijemput papinya. Karena rasa rindu papi ke anak semata wayangnya yang sudah lama tidak pulang. Setiap disuruh pulang selalu beralasan. Mami Vio tidak ikut menjemputnya karena menyiapkan masakan favorit Vio.

"Assalamu'alaikum, papiku sayang! Emmuach!" balas Vio memeluk dan mencium pipi papinya setelah mencium tangan papi dengan takzim. Laki-laki yang usianya kepala empat tampak sangat gagah dan berkharisma. Wajah tampannya menurun ke Vio putri semata wayangnya. Karena Vio seorang perempuan dan menuruni wajah tampan papinya jadi Vio adalah perempuan cantik dengan senyum manis yang menurun dari maminya. Senyumnya memiliki ciri khas tersendiri sehingga banyak orang yang menyukainya.

"Gimana kabar papi selama ditinggal anak kesayangan papi ini?" tanya Vio dengan cengiran dan menaik turunkan alisnya dengan jahil sambil melepas pelukannya.

"Sepi" satu kata lontaran papi Vio dengan wajah memberenggut.

"Ohhh kacian cekali papiku ini" ucap Vio sambil mencubit pipi papinya gemes. Tapi papinya tidak marah karena ulah anak kesayangannya.

"Ayo! Mami sudah menunggumu. Pasti mami bahagia banget lihat kamu pulang" ajak papi pulang menuju pintu keluar.

Terpopuler

Comments

Rudi Solo

Rudi Solo

ayo thor semangat😘😘

2023-03-04

0

Nana Shin

Nana Shin

🥰🥰🥰

2022-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ketemuan
2 Bab 2 Paket Couplean
3 Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4 Pengumuman
5 Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6 Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7 Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8 Bab 7 Pertemuan kembali
9 Bab 8 Harapan
10 Bab 9 Kembali
11 Bab 10 Go home
12 Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13 Bab 12 Sahabat Kecil
14 Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15 Bab 14 Putri seorang konglomerat
16 Bab 15 Rena Hilang
17 Bab 16 Pengakuan Pelaku
18 Bab 17 Amarah Violetta
19 Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20 Bab 19 Rena Cepat Pulih
21 Bab 20 Kembali bekerja
22 Bab 21 Kembali ke Apartemen
23 Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24 Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25 Bab 24 Trending Topik
26 Bab 25 Penyesalan Prayoga
27 Bab 26 Masa lalu
28 Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29 Bab 28 Perintah Vrish
30 Bab 29 Rena yang malang
31 Bab 30 Bertemu Clara
32 Bab 31 Rena Hamil
33 Bab 32 Hutang penjelasan
34 Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35 Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36 Bab 35 Hidup baru
37 Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38 Bab 37 Penyesalan Pelaku
39 Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40 Bab 39 Dunia ini sempit
41 Bab 40 Rena melahirkan
42 Bab 41 Penyelidikan Vrish
43 Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44 Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45 Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46 Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47 Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48 Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49 Bab 48 Kemarahan Vrish
50 Bab 49 Pertarungan Vio
51 Bab 50 Si Pembuat Onar
52 Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53 Bab 52 Berubah?
54 Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55 Bab 54 Sikuyang vs Vio
56 Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57 Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58 Bab 57 Menangis lagi
59 Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60 Bab 59 Puncak Acara
61 Bab 60 Tamu Istimewa
62 Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63 Bab 62 Terungkap
64 Bab 63 Jantung yang berdebar
65 Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66 Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67 Bab 66 Gelisah
68 Bab 67 Kecelakaan
69 Bab 68 Meninggalnya Rena
70 Bab 69 Lima tahun kemudian
71 Bab 70 Disuruh pulang papi
72 Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73 Bab 72 Jebakan itu
74 Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75 Bab 74 Di Villa
76 Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77 Bab 76 Si Penguntit
78 Bab 77 Gelisahnya Clara
79 Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80 Bab 79 Bertemu Vrish
81 Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82 Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83 Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84 Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85 Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86 Bab 85 Vrish membujuk Re
87 Bab 86 Sadarnya Vio
88 Bab 87 Terungkap siapa dia
89 Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90 Bab 89 Bukan muhrim
91 Bab 90 Akur
92 Bab 91 Pengakuan Prayoga
93 Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94 Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95 Bab 95 Satu sel
96 Bab 96 Menjemput sekolah Re
97 Bab 97 Sidang
98 Bab 98 Sah
99 Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100 Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101 Bab 101 Rekaman CCTV
102 Bab 102 Sukses mencetak gol
103 Bab 103 The End
104 Promo
105 Special bab Nasib Liona
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Ketemuan
2
Bab 2 Paket Couplean
3
Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4
Pengumuman
5
Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6
Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7
Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8
Bab 7 Pertemuan kembali
9
Bab 8 Harapan
10
Bab 9 Kembali
11
Bab 10 Go home
12
Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13
Bab 12 Sahabat Kecil
14
Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15
Bab 14 Putri seorang konglomerat
16
Bab 15 Rena Hilang
17
Bab 16 Pengakuan Pelaku
18
Bab 17 Amarah Violetta
19
Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20
Bab 19 Rena Cepat Pulih
21
Bab 20 Kembali bekerja
22
Bab 21 Kembali ke Apartemen
23
Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24
Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25
Bab 24 Trending Topik
26
Bab 25 Penyesalan Prayoga
27
Bab 26 Masa lalu
28
Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29
Bab 28 Perintah Vrish
30
Bab 29 Rena yang malang
31
Bab 30 Bertemu Clara
32
Bab 31 Rena Hamil
33
Bab 32 Hutang penjelasan
34
Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35
Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36
Bab 35 Hidup baru
37
Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38
Bab 37 Penyesalan Pelaku
39
Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40
Bab 39 Dunia ini sempit
41
Bab 40 Rena melahirkan
42
Bab 41 Penyelidikan Vrish
43
Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44
Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45
Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46
Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47
Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48
Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49
Bab 48 Kemarahan Vrish
50
Bab 49 Pertarungan Vio
51
Bab 50 Si Pembuat Onar
52
Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53
Bab 52 Berubah?
54
Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55
Bab 54 Sikuyang vs Vio
56
Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57
Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58
Bab 57 Menangis lagi
59
Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60
Bab 59 Puncak Acara
61
Bab 60 Tamu Istimewa
62
Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63
Bab 62 Terungkap
64
Bab 63 Jantung yang berdebar
65
Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66
Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67
Bab 66 Gelisah
68
Bab 67 Kecelakaan
69
Bab 68 Meninggalnya Rena
70
Bab 69 Lima tahun kemudian
71
Bab 70 Disuruh pulang papi
72
Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73
Bab 72 Jebakan itu
74
Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75
Bab 74 Di Villa
76
Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77
Bab 76 Si Penguntit
78
Bab 77 Gelisahnya Clara
79
Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80
Bab 79 Bertemu Vrish
81
Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82
Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83
Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84
Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85
Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86
Bab 85 Vrish membujuk Re
87
Bab 86 Sadarnya Vio
88
Bab 87 Terungkap siapa dia
89
Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90
Bab 89 Bukan muhrim
91
Bab 90 Akur
92
Bab 91 Pengakuan Prayoga
93
Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94
Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95
Bab 95 Satu sel
96
Bab 96 Menjemput sekolah Re
97
Bab 97 Sidang
98
Bab 98 Sah
99
Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100
Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101
Bab 101 Rekaman CCTV
102
Bab 102 Sukses mencetak gol
103
Bab 103 The End
104
Promo
105
Special bab Nasib Liona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!