Bab 13 Pertemuan di Anniversary

Akhir pekan pun tiba. Vio sepanjang hari hanya berleha-leha di kamar cantiknya yang bernuansa serba putih. Di kasur empuknya terlentang boneka beruang yang besar itu sebagai alas bantal Vio yang rebahan dengan membaca sebuah buku desain. Vio suka membaca buku desain. Bahkan tidak hanya properti melainkan berbagai macam desain.

Baju yang akan dia pakaipun dia desain sendiri. Tidak ada orang yang tahu selain mami dan papinya. Cukup sederhana namun terkesan elegan dan berkelas. Di bagian lengan-lengannya dan pinggangnya tampak berkilau bak diamond. Ya jelas saja memang diamond hanya orang berkelas seperti Vio yang tahu. Bagi orang awam mungkin bisa diperkirakan sebatas batu-batu kecil.

"Vi, cepetan kamu turun! papi mau bicara sama kamu" ucap mami yang tiba-tiba masuk kamar Vio.

"Baik, mi" Viopun menurut.

"Ada apa, pi?" tanya Vio selepas turun dan duduk diruang keluarga. Disitu terdapat papi Vio juga.

"Vi, papi mau bicara sama kamu. Jujur papi sebenarnya tidak masalah jika kamu belum memikirkan untuk menikah. Tapi, apa yang akan dikatakan oleh mamimu itu mungkin benar adanya. Nanti malam akan ada tamu istimewa. Beserta anaknya yang baru saja datang dari luar negeri. Namun sangat bersahaja sama orang tua. Beliau teman papi waktu kuliah dulu. Dan tidak sengaja bertemu dengannya sewaktu papi bertemu klien dari luar kota. Ternyata klien papi itu adalah teman papi. Vi, coba nanti ketika kamu berkenalan dengannya berikan sambutan yang terbaik. Tapi ingat jangan jahil!" ucap papi. Biasanya Vio jahil jika tidak suka dijodoh-jodohkan oleh papinya. Entah kabur entah memberikan kata-kata pedas atau lainnya.

"Baik, papi. Sudahkah, pi?" ucap Vio menurut.

Lalu Vio segera beranjak naik ke atas. Kali ini Vio akan menuruti kata papi dan maminya. Vio sudah bertekad.

Sambil memegang gagang pintu Vio langsung beringsut merebahkan tubuhnya ke kasur empuknya. Tak lupa tangannya mencaplok ponselnya lalu menscroll story di aplikasi biru.

"Akhirnya ku menemukan pasangan yang sesungguhnya" begitulah bunyi salah satu story di aplikasi tersebut. Ternyata aplikasi itu milik Prayoga.

Seketika mata Vio membelalak. Dan mencari-cari nomor yang sudah dia hapus itu. Setelah menemukannya segera dia menelepon ternyata nomornya sudah tidak diblokir lagi. Alhasil panggilannya pun diangkat dari arah seberang sana.

"Assalamualaikum" terdengar suara yang sudah lama dia rindukan. Ternyata hatinya yang kecil masih menyimpan rasa rindu pada pujaan hatinya.

Seolah-olah terhipnotis suara merdu itu Vio tanpa sadar melamun dan terus mendengarkan suara laki-laki di seberang sana.

"Halo" suara Prayoga masih terdengar. Hingga suara lainnya membangunkan Vio dari lamunannya.

"Siapa sih, yank?" terdengar dari jauh suara seorang perempuan.

Seketika panggilan itu diakhiri sepihak oleh Vio.

"Ternyata kamu kejam. Kamu sama saja dengan laki-laki diluaran sana. Yang hanya mempermainkan hati perempuan. Dulu aku tak percaya nasehat Kak Farel sekarang aku percaya. Bahwa kamu hanya cinta online saja. Seperti asalmu dunia online ternyata cintamu sayangmu juga hanya sebatas online" sambil tersedu air mata Vio sudah membasahi pipi mulusnya. Entah kenapa hatinya merasa sakit setelah mendengar suara perempuan itu.

Waktu hampir mencapai acara anniversary mami dan papi. Namun Vio masih berdiam diri mengurung dirinya sambil meringkukkan badan di atas kasur empuknya.

"Vi! Vio! Buka pintunya, Vi!" gedor pintu kamar Vio oleh Rena sahabatnya. Viopun tersentak kaget mendengar suara Rena.

"Vi..." disaat Rena mau menggedor pintu kamar Vio kembali ternyata pintu kamar sudah mulai terbuka. Hampir saja Rena mengetok wajah Vio.

"Astaghfirullah. Ngagetin aja kamu, Vi" ucap Rena sambil nyelonong masuk kamar.

"Kenapa dengan mukamu itu? Jangan sampai mami papimu tahu ya. Cepat katakan! Apakah cowok itu nyakitin kamu? Hm?" desak Rena.

"Kamu tahu aku kesini lebih awal? Karena mamimu yang memintaku untuk membujukmu segera bersiap. Ayo segera bersiap. Aku temanin kamu di sini. Cepat!" lalu Rena menarik tangannya dan menggiring tubuh Vio untuk pergi ke kamar mandi agar segera bersiap.

"Haa..aaa" nada manja Vio kepada sahabatnya itu bermaksud enggan.

"Cepat!" perintah Rena.

Kemudian Vio segera ke kamar mandi dan bersiap dari pada diomeli sahabat kecilnya itu. Segera Vio merias wajahnya dengan make up senatural mungkin seusai dari kamar mandi. Wajah cantiknya yang sudah cantik dengan make up naturalpun tidak masalah bagi Vio. Lalu Vio segera meraih dressnya berwarna cantik itu yang penuh dengan diamond.

Namun sejenak dia melamun kembali. Mengumpulkan hati yang getir.

"Sudah tidak usah dipikirkan. Masih banyak laki-laki didunia ini. Dengarkan aku! Buat apa kamu memikirkan orang yang tidak jelas bukankah kamu akan membuang waktumu saja sedangkan mami papimu lebih menyayangimu dan lebih membutuhkanmu. Begitu pula aku. Aku sangat menyukai Violetta yang periang. Jahil dan bahkan cantik ini. Namun sayang..." sengaja Rena tidak melanjutkan kata-katanya ingin membuat Vio penasaran.

Vio pun mendongak setelah keluar dari kamar mandi dia tampak murung sambil memonyongkan bibirnya.

"Hahaha..kamu tampak bodoh. Hahahaha..kamu itu wanita cerdas cantik dan sukses tapi kenapa menghadapi cowok saja menjadi bodoh?!" tawa Rena tanda mengejek Vio.

"Awas kamu! Cepat keluar dulu" usir Vio kepada Rena sambil mendorong Rena keluar kamar Vio.

Malam pun tiba. Acara yang dinanti pun tiba.

"Vi, cepat keluar kamu Vi! Mami sama papi sudah siap memunggumu dibawah ini!" Teriak Rena dari luar pintu kamar Vio sambil mengetuk pintu.

Ceklek. Suara pintu kamar Vio terbuka lebar.

Sebelumnya..

"Kamu harus bisa Vio! Semangat Vi!!" itulah motivasi dirinya sendiri.

Sejenak Rena terbengong-bengong melihat penampilan Vio yang bak putri dongeng. Polesan make up itu sangat mampu memikat lawan jenisnya. Rena saja selalu terpesona dengan kecantikan Vio apalagi lawan jenis.

"Kami cantik banget, nak" ucap mami dengan mata berbinar.

"Benar kamu cantik banget, Vi malam ini" sambung Rena.

"Anak papi tentu saja sangat cantik" lanjut papi dengan bangga.

Kemudian Vio berjalan maju mendekati mami dan Rena.

"Vi, kalo aku cowok pasti aku sudah jatuh cinta sama kamu" seloroh Rena disertai gelak tawa mami papinya Vio sambil berjalan menuju ke bawah.

"Untungnya kamu cewek" balas Vio sambil tertawa.

"Kamu tampak baik-baik saja alhamdulillah" bisik Rena didekat telinga Vio.

Bukan jawaban lisan yang diterima Rena malah tatapan tajam dari Vio.

Akhirnya mereka tiba di sebuah hotel berbintang. Lalu melesat ke arah aula yang dituju untuk acara anniversary mami sama papi. Mereka tak kalah cantik dan tampan dari Vio. Tentu saja mereka yang punya hajat ini.

"Mi, pi, Vio ke toilet dulu ya" ijin Vio disertai anggukan mami papinya. Sedangkan Rena bermaksud menunggu Vio namun Vio melarangnya jadi Rena mengikuti langkah mami papi Vio. Ya Rena sebenarnya ingin datang bersama ibu atau kekasihnya. Hanya saja mereka tidak bisa apalagi ibunya Rena yang sudah mulai sakit-sakitan. Sedangkan pacar Rena karena ada tugas lokakarya di sebuah hotel juga selama tiga hari.

Dugg..Brukkk

"Aw sakit.." rintih Vio.

"Maaf aku tidak sengaja" jawab suara laki-laki itu.

Ternyata yang menabrak Vio seorang laki-laki yang pernah bertemu. Vrish.

Seketika Vio membuka matanya dan melihatnya. Disitulah tatapan matanya bertemu pandang dengan Vrish.

"Kenapa ketemu dia lagi sih?" Batin Vio.

Episodes
1 Bab 1 Ketemuan
2 Bab 2 Paket Couplean
3 Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4 Pengumuman
5 Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6 Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7 Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8 Bab 7 Pertemuan kembali
9 Bab 8 Harapan
10 Bab 9 Kembali
11 Bab 10 Go home
12 Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13 Bab 12 Sahabat Kecil
14 Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15 Bab 14 Putri seorang konglomerat
16 Bab 15 Rena Hilang
17 Bab 16 Pengakuan Pelaku
18 Bab 17 Amarah Violetta
19 Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20 Bab 19 Rena Cepat Pulih
21 Bab 20 Kembali bekerja
22 Bab 21 Kembali ke Apartemen
23 Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24 Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25 Bab 24 Trending Topik
26 Bab 25 Penyesalan Prayoga
27 Bab 26 Masa lalu
28 Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29 Bab 28 Perintah Vrish
30 Bab 29 Rena yang malang
31 Bab 30 Bertemu Clara
32 Bab 31 Rena Hamil
33 Bab 32 Hutang penjelasan
34 Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35 Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36 Bab 35 Hidup baru
37 Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38 Bab 37 Penyesalan Pelaku
39 Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40 Bab 39 Dunia ini sempit
41 Bab 40 Rena melahirkan
42 Bab 41 Penyelidikan Vrish
43 Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44 Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45 Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46 Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47 Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48 Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49 Bab 48 Kemarahan Vrish
50 Bab 49 Pertarungan Vio
51 Bab 50 Si Pembuat Onar
52 Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53 Bab 52 Berubah?
54 Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55 Bab 54 Sikuyang vs Vio
56 Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57 Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58 Bab 57 Menangis lagi
59 Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60 Bab 59 Puncak Acara
61 Bab 60 Tamu Istimewa
62 Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63 Bab 62 Terungkap
64 Bab 63 Jantung yang berdebar
65 Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66 Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67 Bab 66 Gelisah
68 Bab 67 Kecelakaan
69 Bab 68 Meninggalnya Rena
70 Bab 69 Lima tahun kemudian
71 Bab 70 Disuruh pulang papi
72 Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73 Bab 72 Jebakan itu
74 Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75 Bab 74 Di Villa
76 Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77 Bab 76 Si Penguntit
78 Bab 77 Gelisahnya Clara
79 Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80 Bab 79 Bertemu Vrish
81 Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82 Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83 Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84 Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85 Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86 Bab 85 Vrish membujuk Re
87 Bab 86 Sadarnya Vio
88 Bab 87 Terungkap siapa dia
89 Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90 Bab 89 Bukan muhrim
91 Bab 90 Akur
92 Bab 91 Pengakuan Prayoga
93 Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94 Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95 Bab 95 Satu sel
96 Bab 96 Menjemput sekolah Re
97 Bab 97 Sidang
98 Bab 98 Sah
99 Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100 Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101 Bab 101 Rekaman CCTV
102 Bab 102 Sukses mencetak gol
103 Bab 103 The End
104 Promo
105 Special bab Nasib Liona
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Ketemuan
2
Bab 2 Paket Couplean
3
Bab 3 Saatnya ketemu sang pujaan hati
4
Pengumuman
5
Bab 4 Bertemu di salah satu Mall di Surabaya
6
Bab 5 Masih di dalam mobil laki-laki aneh
7
Bab 6 Pertemuan Prayoga dan Prisa
8
Bab 7 Pertemuan kembali
9
Bab 8 Harapan
10
Bab 9 Kembali
11
Bab 10 Go home
12
Bab 11 Annyversary Mami dan Papi
13
Bab 12 Sahabat Kecil
14
Bab 13 Pertemuan di Anniversary
15
Bab 14 Putri seorang konglomerat
16
Bab 15 Rena Hilang
17
Bab 16 Pengakuan Pelaku
18
Bab 17 Amarah Violetta
19
Bab 18 Tertangkapnya Pelaku
20
Bab 19 Rena Cepat Pulih
21
Bab 20 Kembali bekerja
22
Bab 21 Kembali ke Apartemen
23
Bab 22 Menjadi Tunangan Dadakan
24
Bab 23 Ungkapan menyakitkan Vrish
25
Bab 24 Trending Topik
26
Bab 25 Penyesalan Prayoga
27
Bab 26 Masa lalu
28
Bab 27 Foto cincin tunangan Vrish
29
Bab 28 Perintah Vrish
30
Bab 29 Rena yang malang
31
Bab 30 Bertemu Clara
32
Bab 31 Rena Hamil
33
Bab 32 Hutang penjelasan
34
Bab 33 Dihadang para Cecunguk
35
Bab 34 Sudah resmi mengundurkan diri
36
Bab 35 Hidup baru
37
Bab 36 Ajakan kerjasama brand pakaiannya
38
Bab 37 Penyesalan Pelaku
39
Bab 38 Bertemu dengan Supermodel
40
Bab 39 Dunia ini sempit
41
Bab 40 Rena melahirkan
42
Bab 41 Penyelidikan Vrish
43
Bab 42 Bertemu Rubah kecilnya
44
Bab 43 Kedatangan tamu tak diundang
45
Bab 44 Fifi mencelakai Baby Re
46
Bab 45 Ayah biologis bayinya Rena
47
Bab 46 Pengakuan Rio dan Rena
48
Bab 47 Ingin membangun hidup baru
49
Bab 48 Kemarahan Vrish
50
Bab 49 Pertarungan Vio
51
Bab 50 Si Pembuat Onar
52
Bab 51 Bertemunya kembali pacar online
53
Bab 52 Berubah?
54
Bab 53 Kerjasama dengan keluarga Bastian
55
Bab 54 Sikuyang vs Vio
56
Bab 55 Terdapat kejanggalan perusahaan Atmadja
57
Bab 56 Melakukannya untuk yang pertama kalinya
58
Bab 57 Menangis lagi
59
Bab 58 Bersyukur memiliki sahabat sepertimu
60
Bab 59 Puncak Acara
61
Bab 60 Tamu Istimewa
62
Bab 61 Menginap di apartemen Vrish
63
Bab 62 Terungkap
64
Bab 63 Jantung yang berdebar
65
Bab 64 Dijemput Tuan Muda
66
Bab 65 Vila Rahasia Nona Muda
67
Bab 66 Gelisah
68
Bab 67 Kecelakaan
69
Bab 68 Meninggalnya Rena
70
Bab 69 Lima tahun kemudian
71
Bab 70 Disuruh pulang papi
72
Bab 71 Kembali ke Kota Kenangan
73
Bab 72 Jebakan itu
74
Bab 73 Ziarah ke makam Rena
75
Bab 74 Di Villa
76
Bab 75 Hari Pertama Masuk Sekolah
77
Bab 76 Si Penguntit
78
Bab 77 Gelisahnya Clara
79
Bab 78 Rindu Oma dan Opa
80
Bab 79 Bertemu Vrish
81
Bab 80 Kemarahan Tuan Atmadja
82
Bab 81 Terlacaknya keberadaan Vio
83
Bab 82 Strategi penyelamatan Vio
84
Bab 83 Para pelaku membawa Violetta kabur
85
Bab 84 Ternyata para pelakunya...
86
Bab 85 Vrish membujuk Re
87
Bab 86 Sadarnya Vio
88
Bab 87 Terungkap siapa dia
89
Bab 88 Hendrik dan Prayoga
90
Bab 89 Bukan muhrim
91
Bab 90 Akur
92
Bab 91 Pengakuan Prayoga
93
Bab 92 Ilustrasi para pemeran
94
Bab 94 Pulang dari rumah sakit
95
Bab 95 Satu sel
96
Bab 96 Menjemput sekolah Re
97
Bab 97 Sidang
98
Bab 98 Sah
99
Bab 99 Berjumpa kembali Liona
100
Bab 100 Menyusul Istrinya ke Vila
101
Bab 101 Rekaman CCTV
102
Bab 102 Sukses mencetak gol
103
Bab 103 The End
104
Promo
105
Special bab Nasib Liona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!