" Selamat Pagi anak-anak " sapa Mr. Y yang baru saja masuk ke dalam kelas 3 Special.
Anak-anak serentak berdiri dipandu oleh ketua kelas mereka dan sedikit membungkukkan badan mereka, memberi balasan selamat pagi ke Mr.Y.
" Terima kasih atas sambutannya anak-anak " ucap sang guru berdiri di depan kelas dan mempersilahkan anak-anak untuk duduk kembali.
" Pelajaran kita hari ini, saya akan membahas satu makhluk mitologi, pasti kalian sudah pada tahu tentang makhluk satu ini " lanjutnya sambil menulis di papan tulis sembari memegang buku di tangan kirinya.
Anak- anak kelas 3 Special sangat serius mengikuti pelajaran beliau.
" Baik, hari ini saya akan membahas soal Chimera ".
Raut wajah Yuiji langsung berubah seketika setelah mendengar kata Chimera, karena dulunya almarhum bapaknya bekerja sebagai penelitian dan ikut terlibat dalam penelitian gabungan 2 gen, terbuatlah Melodia sekarang ini, tapi beliau tiada karena menyelamatkan Melodia dari Chimera jahat.
" Pasti kalian bertanya-tanya apa itu Chimera? Bagaimana para ilmuwan bisa mendapatkan mereka? Padahal mereka itu adalah makhluk mitologi pada masa Yunani, mustahil untuk mendapatkan mereka. Baik, akan bapak jelaskan semuanya " lanjut Mr. Y sambil berjalan kesana-kemari di depan kelas, sesekali beliau membetulkan kacamatanya.
" Ada sebuah pulau terpencil, di pulau itulah mereka tinggal, tidak bisa sembarang orang memasuki pulau itu. Pulau yang selalu di kelilingi suasana dan aura gelap. Dalam bahasa Yunani, mereka dipanggil Khimaira, mereka memiliki gabungan dari 3 hewan ular, kambing, dan singa. Berbadan kambing, berekor ular, dan berkepala singa, tetapi beberapa kisah mengatakan kepalanya terdiri dari dua hewan, atau gabungan dari ketiga hewan tersebut ".
" Begitulah bentuk mereka dan mereka sangat menyukai daging salah satunya daging umat kita. Mereka sangat buas, untuk bisa masuk ke pulau itu, hanyalah orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi salah satu contohnya adalah para ilmuwan yang datang ke pulau tersebut ".
" Mereka adalah orang-orang yang sudah dipilih oleh presiden kita untuk membawa satu bangkai Chimera dan jadikan mereka untuk sampel. Memang awalnya tidak mudah untuk membawa mereka ke kota kita, banyak sekali rintangan di pulau itu, maka dari itu sangat dilarang kalau tidak ada kepentingan di sana, jangan coba-coba datang kalau nyawa ingin selamat. Mereka sangat dijaga oleh dewa-dewi di pulau itu ".
Mendengar penjelasan guru mereka, murid-murid kelas 3 Special, menyimak sangat serius dan mereka merasa tertegun dengan para Ilmuwan yang bertugas dalam penelitian besar melibatkan monster itu, nyali yang begitu besar, tekad yang begitu luar biasa untuk menghadapi monster-monster buas.
Yuiji menjadi simpati dan empati dengan ayahnya, dia baru tahu setelah mendengar panjang lebar dari Mr.Y bahwa ayahnya begitu berjuang keras dalam pekerjaannya, dia jadi mengingat dulu sering marah-marah ke ayahnya yang jarang sekali pulang ke rumah, ia mengingat kembali kenangan bersama ayahnya sewaktu dirinya masih kecil, begitu juga dengan Melodia, mengingat kembali kenangan lama dengan beliau sambil menatap langit dari balik jendela kelas.
Mr. Y masih menjelaskan mengenai Chimera ke anak-anak muridnya, sejarah bagaimana terbikinnya 2 makhluk hasil gabungan gen, prosesnya dan kendala lainnya dialami oleh para ilmuwan.
Termasuk beliau juga menjelaskan, insedent yang terjadi 4/5 tahun yang lalu, bagaimana peristiwa bisa terjadi dan dibangunlah sekolah mereka.
Pelajaran Mr. Y berlanjut hingga 3 jam, waktu pukul 12.00 am, waktu bel istirahat berbunyi, jadwal Mr.Y mengajar sudah berakhir dan anak-anak meninggalkan kelas mereka, ada yang ke kantin, ada yang main bola dan lain-lain, kegiatan pada umumnya.
Sedangkan Yuiji dan Melodia, mereka ke kantin, ketika mereka di kantin dan ingin membeli roti, tempat jualannya sudah di kelilingi murid-murid dari berbagai kelas, sangat padat dengan kerumunan orang-orang, berdesakan untul membeli roti yang mereka inginkan sampai si penjual kelelahan.
Melihat hal itu Yuiji dan Melodia tidai jadi membeli roti, melainkan mereka membeli makanan yang ada di mesin otomatis.
Mereka berdua mengambil 2 cup ramen dan memasukkan cup ramen di dalam microwave yang sudah di sediakan, menunggu sampai cup ramennya jadi, beberapa menit kemudian, mereka mengambil cup rame dari microwave dan berjalan menunju meja makan yang masih kosong di kantin itu.
Yuiji membuka sumpit dan membelahnya menjadi dua, begitu juga dengan Melodia, sebelum makan, mereka membaca doa terlebih dahulu.
" Selamat makan " ucap Yuiji dan me-srupun mienya, selama mereka makan, seseorang memanggil nama mereka dan duduk di samping kanan mereka berdua, orang itu George yang baru saja selesai kelas, ia membawa nampan yang berisikan satu piring kare di dampingi minuman kaleng kopi Americano.
" Aku numpang ya " sahut George tiba-tiba muncul di samping kanan Yuiji dan menarik bangku.
Lalu, menaruh makanan dan minumannya di atas meja, nampannya dia taruh di meja sebelahnya masih kosong.
" Kamu... hampir tiap hari aku lihat kamu minum kopi... " tegur Yuiji terhadap George, walaupun mereka umurnya setara, tapi melihat temannya hampir tiap hari minum kopi, membuat dirinya berpikir keras, tidak baik juga tiap hari minum kopi.
" Kopinya enak dan juga ini Americano kok hahahaha... " jawab George sambil ketawa-ketawa.
" Kita ini kakak kelas, bentar lagi mau lulus, kasih ajaran yang bener ke adik-adik kelas, George "
Yuiji sembari memakan mienya dan tetap mengingatkan George, Melodia hanya menyimak.
" Ya sudah, kali ini saja saya minum kopi, besok ganti teh deh " George kemudian memakan karenya dan membuka minuman kalengngnya. Mereka bertiga makan bersama.
" Oh ya, di kelas 3 - A gimana kabar anak-anak disana? " tanya Melodi terhadap George.
" Hmm.. kami baru saja kehilangan teman sekelas kami, dia gugur di medan perang bersama divisinya " jawabnya berusaha mengikhlaskan sembari mengunyak makanannya.
Yuiji yang mendengar ucapan George, membuat dirinya berhenti makan sejenak.
" Kapan mereka ditugaskan? Berapa banyak monster yang mereka hadapi ".
Yuiji ikut bertanya dengan wajah seriusnya.
" Aku kurang tahu soal ini, tapi yang aku denger dari teman-teman sekelas, mereka dapat tugas semalam dan lebih kagetnya lagi, level para monster ini makin meningkat, lalu... " ucap George berpikir sejenak.
" Lalu apa? " tanya Melodia.
" Genetika para monster ini.. meningkatnya mereka, ada sesuatu yang berubah dari bentuk yang biasanya, kondisi para monster ini lebih menakutkan dan brutal. Lalu, makin banyak orang yang menghilang tiba-tiba soalnya monster-monster ini selalu terlihat setelah hilangnya seseorang dan ada saksi yang melihat, seorang manusia berubah menjadi monster itu" lanjutnya.
" Kemungkinan, orang-orang yang diculik ini selama ini, dijadikan kelinci percobaan dan genetika yang dicampurkan lebih kuat, menghasilkan sesuatu yang tentunya lebih aneh dan lebih kuat lagi dari biasanya, bener kan Yuiji? ".
Melodia yang mendengarnya membuat dirinya tambah berpikir keras dan melempar percakapan ke Yuiji.
" Benar, berarti selama ini memang ada dalang yang menyebabkan kekacauan ini terjadi, dalang itu masih bersembunyi ntah dimana, tapi dia masih ada didalam kota ini, dia tetap membuat hal-hal untuk memuaskan ambisinya, orang ini... memiliki kaitannya dengan ayahku, Watanabe Manabe ".
Raut wajah Yuiji yang berubah ketika menjelaskannya dan sepertinya ia tahu siapa orang yang dia maksud, orang yang selama ini masih menjadi inceran polisi, tapi Yuiji tidak bisa apa-apa karena dia sendiri tidak tahu keberadaan orang ini.
Melodia dan George saling berpandangan, melihat raut wajah Yuiji yang begitu serius dan tanpa ia sadari memegang sumpitnya begitu keras.
Di sisi lain, ternyata Mr. Y mendengarkan percakapan mereka dari awal sampai akhir sembari meminum minuman kalengnya dan menyenderkan badan ke tembok sambil memperhatikan anak-anak, tapi beliau tidak menghampirinya, kemudian, meninggalkan anak-anak itu begitu saja yang masih membahas.
Mr. Y mengetahui sesuatu tapi enggan untuk ikut campur, ia pergi begitu saja sembari membuang sampahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments