Bab 18 : Pertemuan Terakhir

Hari ini, hari yang ditunggu-tunggu Arisa, ia tidak sabar, semalam ia mengirimkan pesan kepada George untuk mengirimkan alamatnya.

Pelajaran hari ini di kelas 1-A mengenai Matematika, saking senengnya dia, Arisa tidak sadar bahwa gurunya memanggil untuk menjawab pertanyaan yang ada di papan tulis, untung saja Arisa dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Ia pun tidak dijadikan bahan tertawaan karena sedari tadi ia melamun, membayangkan bagaimana wajah sang kakak ketika diberikan kejutan.

Bel istirahat berbunyi, Arisa langsung meninggal kelas menunju kelasnya George, kebetulan kelas 3-A baru kelar pelajaran, Arisa memasuki kelas itu, lalu, disapa oleh salah satu murid.

" Kamu sedang cari siapa dek? " tanya salah satu siswi kelas 3-A ketika Arisa planga-plongo melihat kedalam kelas mereka, mencari seseorang di dalamnya.

" Aku lagi cari kak George, kak " jawabnya sambil mencari-cari George.

" George, bentar ya, kakak panggilkan dulu ".

Siswi ini pun membantu Arisa memanggilkan George yang kebetulan dia sedang berkumpul di salah satu meja temannya, biasa rumpi dikalangan laki-laki, ia sedang bercanda bersama mereka.

" George, itu ada anak kelas 1 cewek cariin kamu, dia depan nungguin ".

" Hah? Siapa?? ".

" Aku tidak tahu namanya, tapi warna rambutnya ungu ".

" Oh itu yang kakaknya galak banget dan dingin, kakaknya ada di kelas 2 " ucap salah satu siswa, gengnya George di kelas.

" Hahahaha.. padahal adiknya cantik, sayang kakaknya galak banget, dulu pernah ada yang pernah dekatin adiknya, tapi berunjung itu anak yang suka sama dia karena kakaknya sampai sekarang tidak ada yang berani dekati " sahut siswa satu lagi.

" George, kamu satu divisi sama dia kan, kamu tidak takut sama kakaknya? Kakaknya kan juga sedivisi dengamu, nyali kamu gede juga ya sampai disamperin adiknya hahaha.. " goda siswa yang lain.

" Serah kalian, capek dengernya ".

George meninggalkan teman-temannya, berjalan ke arah pintu depan kelasnya, disana Arisa sudah menunggu lumayan lama.

" Maaf menunggu lama, ada apa Arisa? " tanya George kepada Arisa, berdiri persis di depan kelasnya.

" Kak George, tidak apa-apa, aku mau membicarakan soal nanti, kita ke taman saja mau tidak kak? ".

Arisa mengajak George ke taman dan dirinya mengangguk setunju, ia menutup pintu kelasnya kembali, berjalan sepanjang koridor bersama Arisa.

Sesampainya di taman belakang sekolah, Arisa dan George duduk di bangku taman.

" Sejuk sekali disini " ucap Arisa sambil menghirup udara segar, kebetulan cuaca hari itu tidak dingin, tidak panas juga, suhunya sedang stabil, kebetulan cuaca juga cerah.

" Benar sekali, bunga sakura disini juga indah " sahut George melihat bunga yang ada dibelakang mereka persis, pohon sakura yang begitu tinggi dan berguguran diatas mereka.

" Oh ya kak, bagaimana kuenya? ".

" Kuenya aman kok, tinggal aku kirimkan ke rumahmu nanti ".

" Ah syukurlah ".

Arisa merasa lega mendengar ucapan George, lalu, suasana menjadi hening seketika.

George memandangi bunga sakura yang ada di atas mereka, sedangkan Arisa melihat ke arah langit, ekpresi senangnya terpancar di wajah Arisa.

" Kak George ".

" Apa? ".

" Apa kakakku suka dengan apa yang aku buat untuk dirinya nanti? ".

" Soal itu, pastinya ya, sebab kakak yang baik, dia akan sangat senang dengan apa yang adiknya berikan ".

" Kakak benar ".

Arisa masih memandangi langit sembari berbicara dengan George.

" Oh ya, Kak, kalau suatu saat aku suka kakak gimana? " tanya Arisa tiba-tiba membuat dirinya terkejut, wajah Arisa sangat dekat dengan wajah George.

" HAH?! ".

George yang terkejut dan wajahnya sangat dekat dengan wajah Arisa, pipinya berubah menjadi merah padam.

" Just kidding, hahahahahahaha " lanjut Arisa yang mengeluarkan lidahnya, seperti orang melet kedirinya dan tertawa melihat pipi George berubah menjadi merah.

" Kau tuh... ".

George yang masih shock dengan pernyataan Arisa yang tiba-tiba seperti itu, membuat dirinya malu dan menutup mukanya dengan telapak tangan kanannya.

Arisa masih menertawakan George.

Bel istirahat berakhir, Arisa dan George balik ke kelas masing-masing, pelajaran selanjutnya di kelas 1-A adalah Sains, sedangkan kelas 3-A adalah komputer, anak-anak kelas 3-A memakai komputer hologram di kelas mereka.

Pelajaran berlangsung sampai sore hari.

Pukul 15.00, siswa-siswi kelar pelajaran mereka, bel pulang berbunyi, Arisa segera bergegas merapikan buku-bukunya dan meninggalkan kelas menunju pintu luar gedung, ia setengah berlari menelusuri koridor sekolah dan juga tangga.

Sesampainya, ia melihat Tatsu, Haru sudah menunggu mereka disana, sedangkan George sudah pulang terlebih dahulu menggunakan Scooter yang dia bawa dari rumahnya.

Tatsu dan Haru ingin membantu Arisa untuk mendekorasi karena itu mereka berdua menunggu dirinya keluar dari gedung.

Mereka berdua melihat Arisa dan dia mengajak kedua orang ini untuk pergi, mereka semua pergi meninggalkan gedung sekolah menuju rumahnya.

Kebetulan hari ini abangnya pulang malam karena kegiatan ekskul tambahan.

Sepanjang perjalanan mereka tidak banyak berbicara tapi Tatsu menggoda Haru karena dirinya kepergok diberikan cokelat oleh Ichigo, sepulang sekolah barusan, kemungkinan ada sesuatu diantara Haru dan Ichigo, tapi Haru tetap menyangkal perasaannya di hadapan Tatsu.

Ichigo pun ke Haru masih anggap dirinya teman, alasan ia kasih cokelat karena dirumahnya banyak cokelat karena bibinya baru pulang dari luar negeri dan membawa banyak cokelat, maka dari itu ia memberikan ke Haru karena dia temen sekelas dan teman satu sedivisinya.

Beberapa menit kemudian, mereka bertiga sampai di rumah Arisa dan hari semakin gelap juga karena perjalanan mereka yang lumayan jauh jaraknya dari sekolah.

Arisa membukakan pintu rumahnya dan mempersilahkan mereka semua masuk kedalam, membantu menyiapkan barang-barang untuk dekorasi, seperti palu, spanduk HAPPY BIRTHDAY dab masih banyak lagi.

Tatsu menaruh tasnya terlebih dahulu begitu juga dengan Haru di sofa ruang tamu, mereka berdua segera mendekorasi ruangan itu dengan arahan Arisa.

Disaat mereka sedang mendekorasi ruangan, bel rumah berbunyi, Arisa mengintip di balik bolongan yang ada di pintu, ternyata itu adalah kue yang dibuat khusus oleh George, supirnya yang membawakan kue itu.

Arisa membuka pintu dan mengambil kue, sebelumnya ia berterimakasih kepada beliau, orang itu pergi kemudian pergi dan Arisa kembali masuk kedalam rumah sambil membawa kue dengan hati-hati.

Haru yang melihat ini, inisatif dirinya untuk membantu Arisa, pokoknya mereka bertiga membagi tugas masing-masing supaya kerjaan bisa cepat kelar.

Butuh 2 jam untuk mendekorasi ruangan dan akhirnya, mereka semua kelar dengan pekerjaan masing-masing, Haru dan Tatsu langsung senderan di sofa karena merasa lelah, Arisa membawakan minuman untuk mereka berdua.

" Terima kasih banyak Haru, Tatsu " ucapnya sembari menaruh minuman di atas meja yang ada di depan mereka.

" Sama-sama kembali " jawab Haru mengambil minuman tersebut dan meminumnya, demikian dengan Tatsu, mereka berdua kelihatan lelahnya.

" Oh ya, habis ini kami balik ya, aku capek, mau tidur, besok hari minggu kan, mau leha-leha " sahut Tatsu mengembalikan gelasnya ke atas meja dan siap-siap untuk balik pulang kerumah

" Ya, Tatsu, Haru, sekali lagi terimakasih banyak ya ".

Arisa mengantarkan mereka berdua ke depan pintu rumahnya dan mereka berdua melambaikan tangan ke Arisa, menutup gerbang dan pergi meninggalkan area rumahnya Arisa. Arisa masuk ke dalam rumahnya kembali.

Disisi ternyata Arisa sedang diawasi oleh seseorang dari kejauhan, orang itu bersembunyi di balik tiang listrik yang jaraknya tidak jauh dari rumah tersebut, setelah Tatsu dan Haru semakin menjauh, orang ini segera melakukan aksinya.

Arisa yang ada di dalam rumah tidak tahu bahwa dirinya sedang diincar oleh seseorang. Ia sedang sedikit membereskan piring-piring kotor bekas minum teman-temannya barusan.

Lalu, melihat kembali hasil dekorasi yang mereka buat, ia sangat senang dengan hasilnya, begitu juga dengan kue yang dibuat oleh George.

Arisa tidak menyadari ada seseorang memasuki rumahnya secara diam-diam dan Arisa mengira orang itu adalah kakaknya, karena jam segini kakaknya sudah pulang, waktu sudah pukul 23.00.

Ketika Arisa membalikkan badan dan menyebut nama kakaknya, wajahnya berubah menjadi pucat ternyata orang itu bukan sang kakak melainkan Renji.

" Kamu, apa yang kamu lakukan disini?! keluar dari rumahku! " tegas Arisa, melihat hal ini dirinya langsung waspada dan hanya dirinya seorang dirumah, ia tidak bisa melakukan apa-apa kecuali kabur dari sana.

Tiba-tiba cuaca di luar berubah menjadi gelap, terdengar suara petir menggelegar dan turunnya hujan. Suasana menjadi mencekam.

Arisa yang mengusir Renji dari rumahnya, dia menghiraukan Arisa, dia seperti seseorang yang tidak mendengarkan ucapan Arisa, ia seperti seseorang yang sedang di kendalikan, tanpa mikir panjang Renji langsung menyerang Arisa yang hendak melakukan teleport untuk menghindari Renji.

Disaat Arisa melakukan teleport, ternyata tidak keburu dan dirinya terkena tusukan dibagian perut, serangan yang dilakukan oleh Renji, Arisa berhasil dilumpuhkan dalam sekejap.

Setelah berhasil melakukan misinya, Renji yang dikendalikan seseorang, meninggalkan Arisa yang tengah sekarat dan tergeletak di lantai dengan banyak lumuran darah di sekitarnya, ia pergi begitu saja dan membiarkan pintu rumahnya terbuka

Selang beberapa menit kemudian, Okita pulang dan memasuki kedalam rumahnya sambil hujan-hujanan, ia menegur Arisa yang hendak masuk kedalam, dirinya tidak tahu bahwa Arisa sedang sekarat di lantai ruang tamu.

" Arisa, kok pintu rumah belum di tu... ".

Kaito yang sembari menghanduki dirinya, begitu shock melihat apa yang dia temui di ruang tamu dan langsung menghampiri adiknya yang berlumuran darah, berusaha memanggil namanya dan menelfon Ambulance.

Okita tambah terkejut melihat sekelilingnya, Arisa sudah menyiapkan pesta ulang tahun untuk dirinya tapi sayangnya sang adik malah sedang sekarat dihadapan dia.

" Ka... kakak, akhirnya, kakak pulang ".

Terdengar suara Arisa dengan nada yang begitu kecil, suara yang terdengar sangat lemas memanggil dirinya sedang dipangku dan dipeluk oleh Okita.

" Arisa! Syukurlah kamu terbangun, bertahanlah, sebentar lagi ambulan datang?! " ucap Okita yang begitu panik. Mengajak bicara sang adik yang sedang menunggu ajalnya, napasnya mulai tidak beraturan, melihat hal ini Okita tambah panik.

Arisa melirik ke arah jarum jam yang ada diatas dinding di belakang Okita, melihat pukul waktu 24.00, Arisa tersenyum.

" Selamat ulang tahun kak.... aku... aku senang bisa dikasih kesempatan untuk melihat kakak terakhir kalinya ".

Arisa yang tidak yakin dirinya bisa selamat dan masih bisa bertahan hidup karena lukanya cukup dalam, sudah banyak sekali darah yang ia keluarkan juga.

" JANGAN BICARA BEGITU, BERTAHANLAH ARISA ".

Arisa tersenyum kembali di hadapan sang kakak untuk terakhirnya dan dirinya memberikan pesan terakhir untuk sang kakak.

" Kak... jadilah anak yang baik, jika aku tidak ada, bertemanlah dan mulailah terbuka dengan dunia luar, aku percaya kakak pasti bisa, aku ingin melihat kakak bercampur dan berteman dengan yang lainnya.. aku.. aku... ".

Belum juga Arisa mengakhiri kata-katanya, matanya perlahan-lahan tertutup dan napasnya mulai terhenti. Okita yang sangat shock dengan perasaan campur aduk, hanya bisa menangis dan berusaha memanggil nama adiknya, tetapi sang adik tidak merespon.

Ambulan datang, sayangnya nyawanya Arisa tidak tertolong, berita ini langsung tersebar di telinga anak-anak divisi terutama divisi Yuiji.

Orang tua mereka berdua, segera pulang ke rumah setelah mendengar berita tersebut, padahal mereka sendiri sedang sibuk dengan urusan kantor dengan perasaan campur aduk, akhirnya, kedua orangtua mereka sampai di rumah dan memeluk anak mereka satu-satunya sekarang.

Suasana duka terasa di kediaman keluarga Hirotada.

Episodes
Episodes

Updated 41 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!