" Kaito, jangan begini, rambutku jadi berantakan nanti " tegur seorang laki-laki berambut hijau yang dirangkul olehnya.
" Hahahaha... " jawab Kaito masih merangkul laki-laki yang ada di samping kirinya.
2 pemuda remaja ini, berjalan sepanjang trotoar, melewati berbagai macam toko yang terlintas, rencananya mereka ingin pergi ke tempat permainan, semacam Timezone, kebetulan hari ini mereka baru saja bolos sekolah.
Menghindari guru yang mengajar dan tugas dari divisi sendiri.
Sesampainya mereka berdua di tempat, remaja berambut hijau bernama Kizumura Renji bersama Kaito memasuki gedung tersebut.
Untuk menghabisi keseharian mereka disana juga dan tanpa disadari mereka bermain hingga sore hari, setelah mereka sudah merasa cukup seharian bermain tanpa belajar, Renji dan Kaito balik pulang ke rumah.
" Hey, Ren, mampir dulu ke rumahku, mau tidak? " tanya Kaito sembari merangkul Renji sepanjang perjalanan mereka.
" Aku mau saja, tapi nanti mama kamu gimana? Bikin repot tidak? ".
Renji memberikan pertanyaan balik ke Kaito, takut membuat ibunya repot atas kedatangannya secara tiba-tiba.
" Hahahaha.... Kamu kayak orang asing saja, kita kan sudah lama berteman, dari jaman TK malah, pasti mamaku senang adanya kedatangan kamu kerumah, Ren ".
" Ya juga ya, baiklah, kamu yang mengajak, aku tidak bisa nolak " jawab Renji menghela nafas.
Kaito dan Renji pun bersama-sama menaiki kereta bawah tanah menunju rumahnya Kaito, butuh beberapa menit perjalanan untuk sampai ke rumahnya Kaito, sesampainya di kediaman keluarga Yamazaki.
Kaito mempersilahkan sahabatnya masuk kedalam rumah.
" Ma, aku pulang!! " ucap Kaito sambil membuka pintu rumahnya bersama Renji, berjalan menunju kamarnya.
" Ah, kamu sudah pulang nak, eh, ada Renji " sapa Ibunya Kaito, Kano Yamazaki
Beliau baru saja menyelesaikan masakan untuk makan malam tiba dan mempersilahkan Renji, naik keatas bersama Kaito.
" Kaito, mamamu tidak tahu kan kalau kita bolos hari ini? " bisik Renji.
" Tenang, itu gampang " jawab Kaito menyakinkan Renji untuk tidak terlalu menghawatirkan hal itu.
" Baiklah... ".
Kaito membukakan pintu kamarnya dan mereka berdua masuk kedalam, sambil menunggu jam makan malam, Renji dan Kaito bermain play station bersama, mereka bermain sampai lupa waktu dan disaat jam makan malam.
Mama Kano masuk ke kamarnya Kaito untuk mengajak sahabatnya makan malam bersama mereka. Kaito mematikan play stationnya dan mengajak Renji menunju ruang makan, disana sudah ada ayahnya Kaito, Dante Yamazaki.
" Wah, ada Renji ternyata, ayo sini nak, kita makan " sapa ayahnya Kaito, mempersilahkan Renji duduk disamping beliau.
" Terima kasih om ".
Renji dengan perasaan tidak enak dan sopan, menggeser kursinya, Kaito duduk bersama Ibunya, makan malam pun dimulai.
Makan malam yang begitu harmonis, ada canda tawa sepanjang makan malam tiba, Renji yang sudah terbiasa dengan keluarga Yamazaki mengikuti alur cerita di malam itu, berbeda dengan keluarganya.
Keluarga Renji adalah keluarga kriminal, hanya Renji lah yang memiliki hati nurani dari kecil Renji tidak punya teman, sahabat yang ia punya hanyalah Kaito, ia mau menerima dia apa adanya.
Sejak TK mereka selalu bersama dan kebetulan mereka satu rumah susun, cuman beda lantai saja.
Setelah makan malam selesai, Kaito mengantarkan Renji ke rumahnya yang ada di lantai bawah, mereka sempat bercanda, lalu terhenti pas di rumahnya Renji, Kaito pun berpamitan ke Renji dan kemudian, menghilang dari hadapannya.
Renji melambaikan tangannya, wajahnya Renji yang tadinua ceria, berubah menjadi murung ketika dirinya memasuki rumahnya, ntah apa yang terjadi, tapi membuat dirinya berat untuk masuk ke dalam.
Esokkan harinya, di sekolahnya, divisinya Kaito sedang mendapatkan tugas akan tetapi hari itu Renji tidak hadir ke sekolah karena ini tugas dadakan dan Kaito tidak bisa menghindari, kalau dia kabur yang ada terancam tidak naik kelas, terpaksa Kaito pergi tanpa Renji.
Divisi lama Kaito pergi ke sebuah gudang kertas, diinfokan ada sebuah monster disana, benar saja, sudah banyak korban bergelatakkan disana, para pekerja yang menjadi korban keganasan monster itu.
Dengan penuh hati-hati, divisi lamanya Kaito memasuki arena, tapi ada satu hal yang bikin membuat mereka terkejut.
Memang sebagian adalah kerjaan monster, tetapi ketika mereka masuk kedalam gudang , mereka melihat para pekerja bergelayutan di atap, banyak sekali mayat disana, kalau monster tidak mungkin karena dari di sangkutnya seperti seseorang sengaja menaruhnya disana, sedangkan para monster sudah pada mati.
Asumsi para divisi lama Kaito termasuk Kaito berpikir kemungkinan ada orang lain yang melakukan ini sebelum mereka datang.
Di sekolah, ketua divisi lama Kaito, memberikan laporan ke kepala sekolah dan semenjak kejadian itu, banyak sekali kejadian aneh lainnya, sebuah jejak yang ditinggalkan oleh pelaku.
Sudah banyak divisi-divisi lain menemukan keanehan itu dan mulailah beredar yang aneh-aneh tentang berita di kota, tapi sepanjang berita itu muncul, Renji menghilang secara misterius.
Kaito yang menyadari ada keanehan dengan sahabatnya ini, sepulang sekolah Kaito mampir ke rumahnya, baru saja ia ingin memencet belnya, Renji sudah berada di hadapannya.
" Kaito, kamu sedang apa disana? " tanya Renji tiba-tiba membuat dirinya kaget, ia menengok ke arah kanan.
" Renji! Ya Tuhan, bikin saya kaget saja " sontak Kaito sembari menghelus dada.
" Hahaha... maaf, mau minum ini di taman? " ajak Renji sambil menunjukkan kantong plastik yang isinya minuman kaleng soda 2 buah, Kaito pun mengangguk setunju dan mereka berdua pun berjalan ke arah taman yang jaraknya persis di depan gedung.
" Ini untukmu".
Renji memberikan kaleng soda ke Kaito, ia membuka kalengnya dan meminumnya.
" Maaf, aku mengajak kamu ke sini malam-malam begini, Kaito ".
" Tidak apa-apa, tapi tumben saja kamu ajak aku keluar malam-malam ".
Kaito sembari menenguk minumannya.
" Kaito.. ".
Renji memanggil dirinya sambil menatap langit penuh bintang.
" Terimakasih ".
Renji menengok ke arahnya sambil tersenyum dan Kaito bingung dengan sikap sahabatnya ini, tapi rasa bingung ia hiraukan setelahnya.
" Kau tuh kayak mau ngapain saja sih, dasar " ucap Kaito merangkul dan mengacak-acak rambut sahabatnya itu, mereka pun tertawa satu sama lain.
Besokkan paginya, lagi-lagi di sekolah, memiliki kabar tidak enak, salah satu divisi diserang oleh seseorang di sebuah taman, satu divisi terluka parah dan divisi lama Kaito mendapatkan tugas kembali, menselidiki kasus tersebut.
Sesampainya, sudah banyak sekali polisi disana, melihat keganjelan ini, Kaito mencoba memisahkan diri dari divisinya dan mencari tahu sendiri. Lalu, dia menemukan sebuah anting yang selama ini merasa familiar ia lihat, ia baru ingat bahwa anting itu milik Renji sahabatnya dan disini Kaito baru menyadari sesuatu.
Melihat tingkah aneh Renji semalam, membuat dirinya sadar, bahwa deretan kasus selama ini yang buat adalah sahabatnya sendiri.
" Oi, Kaito, jangan seenaknya misah " tegur salah satu anggota divisi lamanya menghampiri Kaito yang sedang berjongkok sambil memegang anting terjatuh di tanah.
Kaito buru-buru mengepal anting itu dan ia masukkan ke dalam saku celananya. Ia tidak mau temannya menjadi buronan pada hari itu.
" Oh ya, maaf, maaf " ucapnya sembari nyegir dan segera beranjak menghampiri kembali ke dalam divisinya.
Malamnya, Kaito mencoba kembali ke rumahnya Renji, disaat Kaito hendak berjalan ke arah rumahnya Renji, ia bertemu dengan tetangga sahabatnya itu, ia dikasih tahu bahwa belakangan hari ini keluarga Kizumura tidak terlihat satu batang hidung pun.
Kaito langsung shock mendengar ucapan dari tetangga yang ia temui di tengah jalan. Kaito merasa tidak percaya, sebelum ia pergi, ia sempat mengucapkan terima kasih ke ibu-ibu dan berlari ke luar gedung, mencari Renji kesana-kemari tapi hasil yang dia dapat nihil, sampai hujan turun membasahi dirinya.
Ia menepi di salah satu kedai, tanpa ia sadari menangis, perasaannya kacau dan setelah kejadian itu juga Kaito berusaha terus-menerus mencari keberadaan Renji.
Kaito dapat kabar akhirnya mengenai Renji tapi bukan kabar baik, melainkan kabar buruk, ternyata Renji masuk kedalam sekte musuh, mendengar hal ini Kaito percaya pasti ada hal lain Renji melakukan hal-hal tersebut selama ini, tapi dia tidak tahu Renji ada dimana.
Setahun ia lalui tanpa ia sadari tanpa Renji, tapi niat untuk membawa pulang Renji, sahabatnya tidak pernah pupus, ia akan terus berusaha, ia ingin mendengar jelas alasan dari sahabatnya sendiri.
Terdengar suara laki-laki membangunkan dirinya, Kaito perlahan-lahan terbangun, ternyata sedari tadi Kaito tertidur di dahan pohon di belakang sekolahnya, orang-orang yang memanggil dirinya adalah teman-teman sedivisinya dia yang sekarang.
Mendengar namanya dipanggil, Kaito terbangun dan melompat ke bawah dari atas pohon.
" Woy, ada apa cariin saya? " tanyanya.
" Kak Kaito! " sontak Haru, Arisa, Ichigo bersamaan, melihat seseorang melompat dari pohon di depan mereka.
" Dasar, daritadi kita cariin juga " sahut George geleng-geleng kepala.
" Sudah, sudah, gimana kalau kita langsung saja menemui Mr. Y, soalnya ini tugas urgent juga, kita harus segera pergi, toh Kaito sudah ketemu " ucap Yuiji merelaikan anggotanya dan mengajak semuanya ke tempat Mr. Y.
Mereka semua menganggukkan kepalanya bersamaan, terus, pergi mengikuti Yuiji, sedangkan Kaito sebelum pergi, sempat melihat ke arah langit dan bergumam,
" Renji ".
Sebuah guguran bunga sakura berjatuhan, Kaito ikut pergi dan menyusul teman-teman yang sudah berada di depannya dengan terbayang-bayang wajah Renji.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments