Bab 14 : Halo, Sahabat Lama

Sepulang latihan, Kaito dan Tatsu pulang bersamaan, sementara ini Tatsu tinggal dengan Kaito, orang tua Kaito sangat mengizinkan Tatsu tinggal dengan anaknya, orang tua Kaito tipe orang tua yang easy going dan welcome banget, walaupun Tatsu tidak enak, tapi orang tua Kaito melarang Tatsu tidur di luar.

" Mau mampir dulu apa mau langsung pulang, hari juga sudah gelap sih ini ".

Kaito menanyakan hal ini ke Tatsu.

" Sebenarnya shampoo saya juga hampir habis sih, mending mampir dulu kali ya ".

Tatsu baru ingat kalau shampoo dirinya sudah mulai habis dan mengajak Kaito mampir sebentar di supermarket.

Di perjalanan menuju supermarket, mereka berdua melihat perempuan dengan gerakan yang aneh di tengah jalan.

Kaito dan Tatsu yang melihat pergerakan aneh tersebut sangat hati-hati, mereka sempat berhenti sejenak untuk memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi.

Sesuai dugaan mereka, wanita itu berubah menjadi Chimera, tapi kali ini bentuk monster itu berbeda jauh dari bentuk sebelumnya, semacam evolusi dari peningkatan terdahulu.

Tatsu dan Kaito, berkerjasama untuk mengalahkan monster itu, monster memang berhasil dikalahkan dalam sekejap akan tetapi, ada seseorang menyerang Kaito, laki-laki berambut hijau dan ditangkis oleh Tatsu.

Pria itu melompat ke belakang, menghindari serangan Tatsu.

" Aku tidak menyangka ya, sekarang anda bisa secepat ini ".

Laki-laki ini memiliki dua bilah pisau yang ia pegang di kedua tangannya.

" Renji??? Kamu Renji?? " tanya Kaito yang merasa familiar dengan orang itu.

" Masih ingat saja ya, aku kira, aku dilupakan setelah kejadian itu ".

Pria ini adalah Kizumura Renji, sahabatnya Kaito, dulu mereka sering bersama-sama, tapi karena sebuah insiden yang tidak sengaja, membuat dirinya merasa menjadi buronan dan sebenarnya itu hanyalah sebuah fitnahan. Renji memilih ikut dengan pihak musuh yang sampai sekarang belum tahu tuannya siapa.

" Ayo pulang! " ajak Kaito dengan nada tegas, tapi Renji menolaknya.

" Aku tidak bisa Kaito, aku yang sekarang bukanlah aku yang dulu dan kenapa kalian berdua bisa dekat? " tanya Renji melihat Tatsu dan Kaito sekarang begitu akrab, padahal dulu mereka saling tidak akur satu sama lain dan Tatsu sering mengejek Renji di depan mukanya Kaito.

" Tatsu yang sekarang berbeda, ayo kita pulang " ajakan Kaito ke dua kalinya dan kembali di tolak.

" Aku tidak bisa ".

Renji merasa berat dengan perasaannya dan terdengar suara laki-laki lain dari balik bayangan lampu.

" Tuan memanggil anda Renji~ ".

Ternyata laki-laki ini adalah Gilbert, Kaitonya merasa tidak asing dengan pria yang ada di samping kiri Renji, langsung siaga.

" Kau " ucapnya dengan nada sedikit tegas.

" Kamu lagi toh, senang bisa bertemu kembali " sapa Gilbert dengan senyuman licik.

" Kalian saling kenal? " tanya Renji terhadap Gilbert.

" Ya, waktu itu kami sempat bertemu, tapi sayangnya permainan kita berakhir, bagaimana kalau kita melanjutkannya disini?? ".

Suasana sekitar menjadi gelap, awan tiba-tiba menjadi mendung dan angin begitu kencang, Gilbert mengeluarkan kemampuannya. Tatsu dan Kaito tidak bisa lari kemana-mana, kecuali mereka berdua harus bertarung melawannya.

Pertempuran sengit pun dimulai, Gilbert bertarung melawan Kaito, sedangkan Renji bertarung melawan Tatsu, keduanya seimbang, pertarungan ini membuat sekitarnya menjadi rusak akibat pertempuran mereka semua.

Gilbert yang tidak mau kalah, membabi buta serangan yang ia arahkan ke Kaito, Kaito menghindari tiap serangan yang diberikan oleh Gilbert dan menyerang balik dengan api, Tatsu sudah mulai kualahan menghadapi Renji yang kemampuannya diatas dia, nyaris saja kena serangan.

Kaito membantunya, membuat barrier dari apinya, Renji menghindari serangan Kaito.

" Kamu baik-baik saja, Tatsu? ".

" Aku baik-baik saja, terima kasih ".

Pertempuran semakin sengit dan tidak ada yang mengalah satu sama lain dibawah angin yang begitu kencang, suasana udara yang begitu gelap, disertai hujan deras.

Mereka bertarung dibawah hujan yang begitu deras sekali membasahi mereka semua. Gilbert memberikan penutupan dalam sebuah pertarungan mereka dengan cara membuat ilusi, Kaito terkecoh dan nyaris terbunuh.

Kaito yang menyadari permainan ilusi yang dibuat oleh Gilbert, segera tersadar dan ia terpental jatuh ke aspal, melihat hal ini Tatsu mundur, menghampiri Kaito yang tergeletak di aspal.

" KAITO?! " ucapnya sembari menghampiri dirinya.

" Tidak apa-apa, hanya luka ringan ".

Kaito yang berusaha bangkit, tapi sayangnya pinggul dia terkena goresan, sewaktu dirinya masuk ke dalam ilusi.

Tatsu menolong Kaito berdiri dan membiarkan dirinya di topang sambil menatap sinis ke arah Gilbert.

" Gilbert, kita sudahi saja, tuan memanggil kita segera ".

Renji mendengar sinyal untuk mundur.

" Sepertinya permainan kita sampai disini dulu ya, tuan kita sudah marah-marah karena kita terlalu lama meninggalkannya, padahal lagi seru-serunya, baiklah, ayo kita pergi, bye bye~ ".

Gilbert menjentikkan jarinya dan mereka berdua menghilang dalam sekejap.

" Sakit " keluh Kaito yang merasa sedikit perih dengan lukanya dan setengah berdiri, dibantu rangkul sama Tatsu.

" Kita ke pinggir dulu, sebenarnya saya tidak belajar banyak soal penyembuhan, tapi... ".

Tatsu membantu Kaito duduk di bawah dan menyenderkan dirinya ke tembok, kedua tangannya ia letakkan di pinggang Kaito, sebuah cahaya berwarna hijau muncul

Kaito yang berusaha mencoba menahan rasa sakit itu, perlahan-lahan, lukanya tertutup.

" Sejak kapan kamu bisa belajar penyembuhan, Tatsu? ".

" Dulu ibuku masih ada, sering menggunakan dan mengajari diriku, cuman karena saya ini lebih suka menyerang, jarang sekali digunakan ".

Luka Kaito telah tertutup sepenuhnya, ia mencoba berdiri dan mengerakkan badannya kekiri - kekanan. Kaito tidak lupa mengucapkan terima kasih ke Tatsu.

Kejadian yang barusan, mereka tidak akan melupakannya, terutama dengan Kaito sendiri, Kaito semakin penasaran apa yang bikin Renji susah untuk pulang dan rumor itu memang benar ternyata kalau Renji masuk ke pihak musuh, Kaito menghela nafas mengingat hal tersebut.

" Kenapa? " tanya Tatsu.

" Tidak apa-apa, ayo dah, lanjut ke supermarket, hari makin gelap ini dan juga ada peraturan, jam malam umur sekita dilarang keluyuran kan ".

Kaito mengajak Tatsu kembali ke supermarket sambil membawa tasnya. Mereka sudah ada di supermarket dan belanja sebentar, lalu, pulang kerumah.

Sampai di rumah, Kaito ditanyain banyak hal oleh ibunya, apa yang sebenarnya terjadi, sebab, pakaian mereka berdua begitu acak-acakan dan terdapat luka di wajah anak-anak itu, mau tidak mau Kaito harus menceritakan semuanya ke beliau.

Disini beliau baru mengerti, menyuruh mereka berdua segera ganti baju dan mengobati luka masing-masing menggunakan betadine.

Kaito dan Tatsu mandinya barengan karena mereka cowok, di dalam kamar mandi, Tatsu bertanya mengenai Renji.

" Kaito, soal Renji... " tanya Tatsu sembari menggosokkan badannya.

" Aku merasa ada yang aneh, seperti wajah tertekan di wajahnya " jawab Kaito sembari menyiram dirinya dengan air hangat.

" Ternyata kamu sadar juga ya ".

" Aku sudah lama kenal dengan Renji jadi aku tahu betul soal dirinya ".

Beberapa menit kemudian, Tatsu dan Kaito selesai mandi dan mereka makan malam bersama, setelah makan, Tatsu tidur di kamar Kaito, sebab hanya ada satu kamar yang tersisa yaitu kamarnya Kaito.

Mereka berdua tidak bersama, Tatsu di sofa yang ada di kamarnya, Kaito di kasur. Lampu kamar dimatikan, Tatsu sudah tertidur terlebih dahulu, Kaito masih melamunkan Renji, ia masih penasaran dengan raut wajah yang terlihat di wajahnya Renji ketika dirinya mengajak untuk kembali sambil memikirkan.

Kaito perlahan-lahan menutup matanya dan tertidur.

Episodes
Episodes

Updated 41 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!