Pagi yang cerah, alarm Yuiji berbunyi, Yuiji segera mematikan alarmnya dan kemudian, dia beranjak dari kasurnya, mengambil handuk
Lalu, berjalan ke kamar mandi untuk mandi pagi sambil setengah ngantuk. Hari ini sekolah diliburkan, selama sepanjang musim panas sekolah tidak ada kegiatan melainkan anak-anak disuruh belajar di rumah.
Setelah beberapa menit Yuiji selesai membersihkan diri, dia berjalan menuju ruang makan karena hari ini ibunya kedapatan kerja lembur dan pagi-pagi sekali beliau harus berangkat, hanya ada Melodia di dapur, dia sedang menyiapkan sarapan pagi.
" Pagi Melodia " sapa Yuiji yang baru datang ke ruangan makan dan melihat Melodia di dapur.
" Pagi ".
Melodia menyapa balik sambil sibuk dengan urusan dapur.
Baru saja Yuiji ingin duduk di kursi meja makan, tiba-tiba suara bel berbunyi, saat itu Yuiji reflek lihat jam dinding yang ada di ruangan itu, menunjukkan waktu pukul 08.00.
" Orang stress mana hari libur begini, mampir ke rumah pagi-pagi " gumam Yuiji sembari berdiri dan berjalan menuju pintu depan.
Ketika dibuka, membuat dirinya kaget, ternyata teman-teman sedivisinya. Mereka ingin mengajak Yuiji dan Melodia shopping bersama mereka di Animate yang berada di Akihabara.
" Yahoo~ " tegur Ichigo ketika pintunya kebuka dan mengejutkan Yuiji.
" Selamat pagi, Yuiji " sahut George yang ada di belakang Ichigo.
" Maaf ganggu kak, pagi-pagi hehe " ucap Haru sambil nyengir.
" Yoo, pagi bro ".
Kaito pun juga ikut menyapa.
Yuiji melihat teman-temannya menyapa, dia pun ikut balik menyapa mereka semua, tapi dia baru sadar Arisa tidak ada dan Yuiji bertanya,
" Bentar, Arisa mana? ".
Teman-temannya yang mendengar pertanyaan Yuiji, serentak membuang pandangan mereka ke arah belakang, seperti memberikan kode dan Yuiji ikut mengarahkan pandangannya ke depan.
" Arisa, jangan narik-narik begini, kan aku bilang tidak mau, jangan maksa! lepasin! ".
Terdengar suara laki-laki dibalik tembok rumahnya Yuiji, laki-laki itu sedang ditarik-tarik sama Adiknya untuk masuk ke dalam halaman rumahnya Yuiji.
" Jangan berisik lah kak, kakak tuh tidak pernah kelihatan kan, sudah diam saja, malu tahu daritadi dilihatin orang-orang sepanjang jalan, gara-gara kakak tuh kayak anak kecil " ucap Arisa sembari menarik tangan kakaknya dan mereka saling debat satu sama lain.
" Okita? " ucap Yuiji tidak menyangka kalau anak itu ikut, meskipun harus dipaksa dulu sama adiknya.
" Ah, Halo kak Yuiji, selamat pagi, maaf atas ketidaksopanan kakakku " sapaan Arisa sambil agak membungkukkan badannya dan menginjak kaki abangnya karena bersikap tidak sopan ketika berdiri dihadapan Yuiji.
Lumayan sakit soalnya Arisa memakai heels yang cukup tinggi.
Lalu, Yuiji mengizinkan mereka masuk ke dalam dan mereka semua masuk ke dalam rumah Yuiji. Yuiji mengarahkan mereka ke ruang tamu dan meminta mereka untuk menunggu di ruangan itu karena dia sendiri ingin mengambil minuman.
Selang beberapa menit kemudian, Melodia menghampiri mereka semua yang ada di ruang tamu sambil membawakan makanan pancake buatannya di dalam baki yang dia bawa dan Yuiji membawakan ice lemonnya, menaruhnya di atas meja depan sofa yang mereka duduki.
" Silahkan disantap, sengaja aku bikinin kalian juga, pasti kalian belum makan pas datang kemari ".
Melodia menawarkan makanannya ke teman-temannya, mereka cuman bisa nyengir saja dan tanpa malu-malu, mereka mengambil pancake yang sudah disediakan di atas meja, untuk yang tidak kedapatan tempat duduk, mereka resehan dilantai.
Mereka semua melahap kue itu dengan penuh perasaan, soalnya masakan Melodia memang enak dan mereka semua sangat menyukainya, begitu juga dengan Melodia dan Yuiji, mereka ikut makan bareng bersama.
Selesai mereka makan bersama, Yuiji membantu Melodia membersihkan piring-piring kotor bekas makan, sedangkan Melodia mengganti pakaiannya terlebih dahulu, teman-temannya sambil menunggu Yuiji dan Melodia ganti baju, mereka memainkan ponsel masing-masing di ruang tamu.
Setelah beberapa menit kemudian, Yuiji dan Melodia kelar ganti bajunya dan semuanya bergegas pergi ke Animate menggunakan kereta bawah tanah.
Selama perjalananan, mereka saling berbicara satu sama lain kecuali Okita, dari awal sampai akhir perjalanan dia lebih milih diam, memang dari awal dia dipaksa sama adiknya dan dia sendiri tidak bisa melawan kalau adiknya yang ngajak, padahal dirinya sendiri tidak berminat sama sekali untuk jalan bareng dengan teman-temannya.
Ketika berada di Animate, anak-anak perempuan sangat heboh dengan apa yang mereka temukan di toko itu, sedangkan para cowok hanya menemani mereka disana dan sekaligus menjadi pelayan dadakan.
" Sebenarnya kita disini ngapain? " tanya Kaito sembari meratapi nasib melihat anak-anak perempuan yang sedang heboh dengan barang-barang disana dan dibantu oleh pegawai-pegawai di toko itu.
" Tunjuan kita memang pergi, jadi sabarin saja , aku paham kak " jawab Haru sambil menepuk-nepuk pundak Kaito.
4 cowok nganggur dan mereka semua duduk di sofa yang sama sambil menunggu para perempuan selesai memilih barang.
3 jam berlalu dan waktu sudah memasuki jam makan siang, 3 perempuan itu akhirnya kelar memilih-milih barang yang ingin dibeli, ketika mereka ke kasir ternyata uang mereka kurang, Arisa, Ichigo dan Melodia mulai panik.
Melihat kepanikan itu dari kejauhan, George menghampiri mereka bertiga yang ada di depan kasir.
" Ada apa?? " tanya George tiba-tiba muncul di belakang mereka bertiga.
" Ini kak, ternyata uang kita tidak cukup dan diluar ekspektasi kami " jawab Ichigo sambil nyengir-nyegir ke arah George dan menunjuk ke total harga yang ada di kasir.
" Hmm... bentar " ucap George sembari membuka dompetnya dan lebih terkejutnya lagi, George mempunyai black card, membuat 3 perempuan ini ternganga, George menaruh kartu itu di tempat yang telah di sediakan dan alat itu menscanning kartu itu, saldo pembayarannya selesai.
" Jangan bilang siapa-siapa " lanjut George sambil mengedipkan matanya dan memasukkan kembali black cardnya ke dalam dompet dan kemudian, memanggil Yuiji, Haru, Kaito dan Okita untuk membantunya membawakan belanjaan.
Mereka semua berjalan ke luar dari tempat Animate dan mencari kedai toko ramen yang tidak jauh jaraknya dari posisi toko yang mereka datangi barusan, tempat itu terkenal karena ramennya yang enak.
Kedai Ramen itu bernama Shirobako Ramen, kedai ini sudah lama berdiri dan makanannya sendiri juga enak, tidak ada orang yang tidak mengetahui tempat ini. Sesampainya, mereka masuk ke dalam kedai dan tidak disangka, mereka malah bertemu dengan Tatsu, ternyata kedai itu milik bibinya Tatsu dan dia bekerja disana untuk membantu bibinya.
" Selamat Da...".
Ketika Tatsu ingin menyapa pelanggan yang baru saja datang dan memasuki kedainya, dia sangat terkejut kalau pelanggannya dia hari ini adalah teman-teman sedivisinya sendiri.
" Cih, ayo masuk, masih banyak meja yang kosong, disana ada, disitu ada, terserah kalian " lanjutnya dengan nada semena-menanya dia dan seseorang menggeplak kepalanya menggunakan buku menu yang dia bawa
" Tatsu, jangan begitu sama pelanggan, harus sopan! " tegur seorang wanita berbadan gemuk setelah dia menggeplak Tatsu dan meminta maaf ke mereka karena ketidaksopanan keponakannya itu.
" Saya akan mengantarkan kalian ke meja yang masih tersedia, mari ikut saya " lanjutnya sambil mengarahkan mereka semua ke tempat meja dan bangku yang masih kosong.
Kemudian, memberikan buku menu ke masing-masing pelanggannya dalam 2 meja yang terpisah. Tatsu yang masih mengelus-ngelus kepalanya berjalan menunju tempat pengambilan makanan.
Setelah mereka memutuskan makanan mana yang ingin mereka makan, mereka menyampaikan kepada bibi yang ada di hadapannya makanan mana yang ingin dipesan, dengan cekatan bibi ini menuliskan pesanan-pesanan di note yang dibawanya, sebelum dia meninggalkan meja nomor 13 dan 14, dia membaca ulang pesanan mereka dan kemudian, pergi.
" Saya tidak menyangka akan bertemu dengan makhluk berambut biru muda di tempat ini " gumam Kaito karena bagi dia, hari ini begitu sial harus bertemu dengan Tatsu lagi padahal niatnya hari ini dia benar-benar ingin merasakan hidup yang damai tanpa melihat Tatsu.
Anak-anak yang semeja dengan Kaito hanya bisa menghela nafas.
Setengah jam berlalu, makanan yang mereka pesan, sudah sampai, orang yang mengantarkannya adalah Tatsu, kali ini dia bekerja serius sambil menghiraukan Kaito yang ada di hadapannya karena takut makanannya tumpah dan malah merugikan kedai bibinya.
Tatsu menaruh makanan itu sangat hati-hati di atas meja, satu-persatu dia taruh diatasnya, setelah dia mengecek lagi, dia kembali ke tempatnya dan ada pelanggan lain yang baru saja datang, dia segera menghampiri pelanggan itu.
Mereka membaca doa terlebih dahulu, baru mereka menyantap makanan masing-masing dengan lahap.
Beberapa menit kemudian, makanan yang ada diatas meja pun habis bersih tanpa tersisa, mereka semua sudah cukup kenyang. Baru saja Yuiji beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kasir, terdengar ledakan cukup keras dari arah luar kedai.
Orang-orang yang ada didalam kedai itu reflek keluar dan melihat situasi yang ada di luar, ternyata ada yang baru saja berubah menjadi Chimera, makhluk itu mengacaukan sekitarnya, membuat orang-orang yang ada disekitarnya panik.
Tanpa mikir panjang Yuiji dan kawan-kawannya menyelamatkan para warga dengan kemampuan masing-masing, mengalahkan monster itu.
" KITSUNEEEEE ".
Ichigo mengeluarkan secarik kertas Onmyoujinya dan menyummon Naginatanya yang terbuat dari beberapa kertas Onmyouji dan menyerang rombongan Chimera yang tidak tahu berasal dari mana mereka tersebut, muncul secara tiba-tiba.
" Divination Gun ".
Okita mengeluarkan pistol dari aliran listrik yang dia buat dan muncul sebuah pistol dari balik jaketnya, berjalan sambil menembakkan ke arah monster-monster itu.
" It's Show Time ".
Tatsu juga ikut maju ke medan, dia memberhentikan waktu dengan diselimuti bulu gagak bertebaran dan memunculkan sebuah tongkat dari bawah, menghajar semua monster-monster dalam waktu yang terhenti, setelahnya dia mengembalikan waktunya, monster-monster itu dalam sekejap dimusnahkan.
Kaito yang tidak mau kalah kerennya, dia mengeluarkan semua kemampuan apinya, membakar dirinya sendiri dan menyebur semua monster-monster yang ada di hadapannya dan dibantu oleh George, menahan serang-serangan dari para monster itu, sedangkan Haru dan Arisa mereka tetap bersama bibi.
Yuiji dan Melodia berfokus ke bossnya, Yuiji dan Melodia saling berkerjasama untuk mengalahkannya, dengan bantuan kemampuan Yuiji, monster itu bisa dialihkan dengan gerakan cepat yang dimilikinya, sekali sabetan menggunakan tangan monster yang ia miliki, monster paling besar akhirnya tumbang dan pertempuran pun kelar.
Warga-warga yang menyaksikan pertarungan mereka dari kejauhan memberikan tempuk tangan yang meriah dan mengucapkan terima kasih, untungnya tidak ada korban jiwa, membuat perasaan Yuiji lega.
Hari menjelang sore, mereka berpisah di stasiun, sebelum mereka berpisah, Ichigo mengundang mereka semua untuk menghadiri acara pengusiran roh jahat di kuilnya, mereka serentak menjawab setunju kecuali Okita, diinjak dulu sama adiknya, baru mau, Ichigo pun menaiki kereta terlebih dahulu dan melambaikan tangannya ke teman-temannya, kereta itu meninggalkan stasiun, satu-persatu mereka menaiki kereta sesuai jurusan masing-masing.
Butuh beberapa menit untuk Yuiji dan Melodia di dalam kereta, akhirnya mereka berdua sampai di tempat tunjuan, terus mereka mencari bus dan turun di terminal yang jaraknya tidak jauh dari komplek tempat tinggal mereka.
Berjalan berduaan di sore hari, menimbulkan kenangan dulu semasa kecil. Yuiji merasa canggung, begitu juga Melodia, tiba-tiba mereka memiliki perasaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, diantara mereka berdua tumbuhlah perasaan suka satu sama lain, tapi mereka tidak bisa mengucapkannya, sepanjang perjalanan mereka tidak berbicara satu sama lain hingga mereka tiba di depan rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
wow
2022-12-08
0