" Awan yang begitu indah " gumam seorang laki-laki rambut berwarna pink, memakai sweater berwarna biru, duduk di bangku taman sekolah sambil menatap ke langit, laki-laki itu adalah Haru. Dia sedang melamun.
" Ternyata kamu disini Haru " tegur seorang laki-laki berbadan tinggi, berambut gondrong agak ikal berwarna kuning mengagetkan dirinya yang sedang melamun sambil menatap langit.
" Kak George " ucap Haru menengok ke arahnya.
" Tadi aku sempat datang ke kelasmu, ternyata kamunya tidak ada dan kata teman-teman kelasmu, kamu ada disini ".
George duduk di sebelah dirinya sambil membuka minuman kaleng yang dia bawa, lalu menawarkan satu lagi ke Haru,
" Ini kopi Nescafe, kamu doyan kopi? ini aku punya satu, kalau kamu mau ambil saja " lanjutnya.
" Terima kasih kak, tapi aku tidak suka kopi " jawab Haru dan kembali menatap langit.
" Hari ini awan begitu indah, langit begitu cerah, makanya aku kesini ".
" Begitu ya, tapi memang benar udara hari ini begitu bagus untuk melakukan kegiatan apapun ".
George meminum kopinya sambil melihat anak-anak dari kelas lain sedang bermain bola di lapangan.
" Benar, aku jadi teringat kembali dengan suatu hal " ucap Haru dan membuat George minumnya terhenti, terdiam sejenak, melemparkan pandangannya ke Haru.
" 4 tahun yang lalu, tidak ada seorangpun yang mau menerima saya apa adanya, tidak seperti sekarang ini. Dulu ketika saya kena bully karena terlalu lemahnya saya di sebuah taman, di taman itu, saya diinjak, di lemparkan buku dan masih banyak lagi " .
" Saya tidak bisa melawan, hanya bisa merasakan sakit. Waktu itu suasana lingkungan juga lagi sepi, tidak ada seorangpun menolong saya. Tiba-tiba ada suara dari kejauhan menegur orang-orang yang sedang membully saya ".
"Dia adalah teman sekelasku, seorang cewek pemberani dengan sekejap mata, dia menghabisi mereka-mereka itu dan akhirnya, mereka yang membully saya, ketakutan dan pergi begitu saja meninggalkan saya sendirian " ucap Haru menceritakan masa lalunya.
" Lalu, apa yang setelahnya terjadi ketika kamu begitu saja ditinggalkan oleh mereka? Apa yang dilakukan anak perempuan itu kepadamu? " tanya George sembari menenggakkan minuman kalengnya.
" Dia membantu saya dan dia juga mengantarkan saya sampai ke rumah, semenjak hari itu, saya dan dia menjadi dekat, tidak ada yang berani membully saya lagi, semenjak ada dia di samping saya, sampai suatu hari hal yang tidak enak pun terjadi, anak itu masuk rumah sakit dan ternyata memiliki penyakit turunan yang jangka waktu hidupnya sedikit..." lanjut Haru yang tiba-tiba berhenti di tengah-tengah cerita.
George yang melihat ekspresi Haru berubah dan mengkhawatirkan dirinya, dia pun bertanya,
" Kamu tidak apa-apa Haru? ".
" Tidak apa-apa Kak " jawab Haru sambil tersenyum ke arah George.
" Dia.. dia sangat menyukai awan dan langit yang begitu cerah, dia pernah memberitahukan hal ini kepada saya, kami melakukan bersama-sama, menghargai waktu hidupnya yang tidak panjang sampai tahun kelulusan tiba. Dia sempat mengajak saya foto bersama, katanya sebagai kenang-kenangan " lanjutnya.
" Lalu, sekarang keadaan dia bagaimana? Apa kalian masih suka berkomunikasi? " tanya George kembali. Haru mendengar pertanyaan George, dia menggelengkan kepalanya.
" Setelah kami lulus, kami memang pernah berkomunikasi terakhir kalinya melalui email. lalu, dia menghilang selama 4 bulan tidak ada kabar, email pun tidak ada balasan, saya yang begitu khawatir terhadapnya, saya mampir ke rumahnya dan ternyata di rumah dia tidak ada orang, tapi ada tetangganya memberitahu saya kalau dia ada di rumah sakit, penyakitnya kambuh ".
" Hal yang tidak diinginkan terjadi, ketika saya sampai di rumah sakit. Saya melihat kedua orangtuanya menangis di depan kamarnya, melihat kejadian itu perasaan saya campur aduk. Ayah dari anak itu melihat saya dari kejauhan, beliau menghampiri saya dan memberikan sepucuk kertas, sebelum beliau meninggal, dia sempat menuliskan sebuah surat untuk saya ".
" Surat??? " tanya George sambil mengernyitkan alisnya.
" Ya, isi surat itu membuat saya menangis pada akhirnya, menangis di tempat karena tidak tahan lagi membacanya. Terus terang saja, saya menyukainya, tapi saya ragu kalau nantinya di tolak, ternyata dia menyukai saya juga, disurat itu dia menyuruh saya untuk menjadi orang yang kuat dan jadilah orang yang lebih kuat lagi ".
" Dia berterima kasih kepada saya karena saya sudah banyak membawa kebahagiaan untuknya walaupun hanya sebentar, lalu, dibalik surat, ada sebuah foto, foto itu adalah foto kami berdua ketika kami lulus masa SMP " jawab Haru sesekali menghela nafas dan mengakhiri curhatnya.
" Aku paham bagaimana perasaan kamu ketika kehilangan orang yang kamu sayangi, memang menyakitkan tapi kita harus menerima. Awalnya memang berat untuk menjalankannya, tapi lama-lama kita menjadi terbiasa " ucap George yang paham dengan perasaan Haru, apalagi kehilangan orang yang berarti untuk dirinya.
Haru mendengar kata-kata George membuat dia kembali menjadi netral lagi, dia hanya bisa tertawa kecil dan berusaha kembali tegar.
" Benar, Kak George, itulah hidup, pasti ada pahitnya " sahut Haru sembari menatap langit.
Mereka berdua mengobrol satu sama lain, membicarakan orang yang sama dan tanpa disadari, bel masuk istirahat sudah berakhir, George berpamitan terlebih dahulu, karena hari ini pelajaran dari guru paling terjudes di sekolah dan dia tidak mau mencari masalah dengan beliau, urusannya bisa ribet kalau sampai telat masuk ke kelas.
Haru juga demikian, dia balik ke kelas yang ruangannya berada di lantai 1, sedangkan George di lantai 2, anak-anak yang sedang bermain bola barusan ikut bubar dan masuk ke kelas mereka masing-masing.
Di sisi lain, di kelasnya Yuiji sendiri, hari ini guru Mr.Y yang mengajar, sebelum mengajar beliau memberikan pengumuman penting di depan kelas, beliau mengambil kertas di atas meja dan anak-anak terdiam, menyimak pengumuman yang akan diberikan Mr. Y.
" Selamat Siang anak-anak, sebelum saya memasuki pembelajaran, saya akan memberikan pengumuman yang akan di adakan esok hari, pengumuman penting dari sekolah untuk semua anak-anak yang ada disini, mengingat bulan ini sudah memasuki musim panas ".
" Sekolah akan mengadakan liburan musim panas bersama-sama, kita akan pergi ke resort yang ada di Kyoto, kendaraan sudah kami sediakan, tempat juga, jadi tidak perlu khawatir untuk semuanya, karena sudah kami atasi untuk perjalanan esok hari, pagi-pagi jam 7, saya harap anak-anak bisa datang tepat waktu ".
Setelah mendengar pengumuman, anak-anak berubah menjadi cerah dan begitu semangat untuk hari esok, lalu, salah satu anak murid bertanya untuk latihan hari ini dilakukan atau tidak dan Mr. Y menjelaskan kalau latihan hari ini ditunda, mereka semua pulang lebih cepat dari biasanya.
Anak-anak tambah ceria mendengar pernyataan Mr. Y dan dengan semangat menjawab serentak,
" BAIK MR. Y!!!!!! "
Pembelajaran pun di mulai, anak-anak kembali mengikuti pembelajaran hari ini dan ketika sore tiba, anak-anak langsung pulang ketempat mereka masing-masing. Menyiapkan persediaan yang akan dibawa esok hari
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
di mna mna ada perbullyan
2022-12-08
0