Jalan Cinta Aisha Khumairah
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Bertemu dengan rusuk kita seperti menantikan perjalanan
panjang, sekali bertemu banyak sekali rintangan yang menghadang, hadapilah dan
selesaikan lah maka kenikmatan yang akan kamu dapatkan dengan jodoh mu tersebut."
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
EPISODE 1
Aisha yang keterima di salah satu Universitas bergengsi di kota nya saat ini mengembangkan senyumnya sementara Kakak laki-laki nya yang disampingnya hanya ikut tersenyum menatap adik satu-satunya tersebut.
"Selamat ya dik, ini salah satu Universitas terbaik di kota ini," ucap Anas.
Ya nama laki-laki tersebut Anas, kakak yang selalu ada buat Aisha, dia tak ingin ada laki-laki lain sembarangan mendekati Aisha.
"Kak, kok nama Universitasnya sama seperti pahlawan pembebas Kota Konstantinopel ya?" beo Aisha.
"Ya gimana lagi ini Universitas terbaik di kota ini, awas jangan pacaran, bisa bisa pacarmu Kakak buat perkedel nanti." Anas mencubit pipi Aisha.
"Sakit kak! Kapan sih Aisha dapat kakak ipar? Kapan kakak menikah?" celoteh Aisha.
"Sudah turun sana, kuliah yang bener kalau gak bener tak bilang kan Abi dan Umi nanti." ucap Anas sambil menepikan mobilnya di depan Fakultas Kedokteran.
"Oke kakak, Assalamualaikum wr wb kak, jangan lupa jemput tepat waktu ya." pinta Aisha sambil mencium tangan kakaknya.
"Waalaikumsalam wr wb, kabari jauh sebelumnya kalau sudah mau pulang biar kakak jemput!" balas Anas sambil mencubit gemas pipi Aisha.
Aisha memonyongkan bibirnya karena ulah kakaknya yang selalu mencubit pipinya dari kecil hingga dewasa. Aisha berjalan di lorong kampus sambil memperhatikan berkas yang dia bawa, hari ini awal kuliahnya di Universitas Al-Fatih, salah satu Universitas yangselalu menjadi tempat anak anak yang memiliki harta lebih maupun mendapatkan beasiswa.
"Aduh mereka berdua ngapain coba?" ucap Aisha dalan hati sambil memperhatikan dua insan yang tengah bermesraan.
"Sayang, kapan kamu menikahi aku?" rayu seorang perempuan ke seorang laki laki disampingnya.
"Sabar Sayang, Mama masih berusaha aku yakinkan untuk menerimamu sayang." balas pria tersebut sambil mencium pipi perempuan tersebut.
Aisha yang melihat adegan tersebut bergegas menghampiri dua insan yang dimabuk asmara sambil mengepalkan tangan nya erat.
"Astaghfirullah !! Kalian berdua melakukan ini di tempat umum? Kamu sebagai wanita tak ubahnya seperti hewan yang mau dicium dan itu bukan mahrammu." ujar Aisha sambil menunjuk ke arah perempuan tersebut.
Perempuan itu berdiri dan berusaha menampar Aisha tetapi dengan cepat dua orang perempuan menghentikannya.
"Jangan seenaknya menampar orang yang tak dikenal!" sentak salah seorang perempuan tersebut.
"Awas kalian bertiga! Tunggu pembalasan ku!!" ucap perempuan yang berusaha menampar Aisha dan pergi meninggalkan Aisha dengan dua orang perempuan di depannya.
Sementara Laki-laki yang tengah bermesraan tadi hanya memasang wajah stay cool dan berucap. "Mahasiswi baru jangan sok kalian bertiga, dan kamu! Kamu tak berhak mengatur sikapku tadi, akan saya ingat wajahmu!" suara laki-laki tersebut terdengar sedikit menyayat hati Aisha.
Setelah kepergian lelaki dan perempuan tersebut, dua perempuan memberikan minuman ke Aisha.
"Minum dulu, lain kali biarkan saja melihat seperti itu, aku Sofiyah dan dia Dina." ujar Sofiyah mengenal diri.
"Hai namaku Aisha, terimakasih banyak atas pertolongan nya tadi." balas Aisha sambil tersenyum ke arah Sofiyah dan Dina.
"Sama sama Aisha, anak kedokteran juga? Wah jarang ada anak kedokteran memakai hijab dan gamis seperti ini," ucap Dina antusias.
"Iya anak kedokteran juga aku, kalian berdua juga anak kedokteran? Yuk kita ke kelas bareng." ajak Aisha sambil di ikuti Sofiyah dan Dina.
Akhirnya mereka bertiga berjalan bersama sambil bertukar cerita tentang kemegahan Universitas Al-Fatih dan tentunya mengobrol tentang informasi perkuliahan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa jam kemudian di suatu tempat.......
Seorang pria paruh baya tengah membenarkan ban mobil yang sedang pecah dengan ditemani istrinya. Ban mobil yang mereka berdua tumpangi bocor di pinggir jalan.
"Abi, kalau ndak bisa biar Umi panggil Anas saja, nanti Abi ada jadwal mengajar di Pondok Pesantren juga." bujuk Umi Fatimah.
Ya mereka berdua adalah Hamzah dan Fatimah, orangtua dari Anas dan Aisha yang tengah memperbaiki ban mobil mereka yang pecah.
"Udah gak apa Umi. Insya Allah bisa kok Abi, kan dulu Abi lulusan Teknik Otomotif." balas Abi sambil tersenyum ke istrinya.
Selang beberapa saat kemudian, sebuah mobil menepi karena merasa kenal dengan kendaraan yang tengah diperbaiki oleh Abi Hamzah, kemudian turunlah seorang pria seumuran dengan Abi Hamzah.
"Hamzah?!" seru pria paruh baya itu.
"Waalaikumsalam wr wb, Masya Allah Ahmad Fatih, sehat kau?" balas Abi Hamzah.
Ya Hamzah dan Ahmad Fatih telah bertemu kembali setelah sekian lama berpisah dan lulus kuliah di jurusan Teknik Otomotif.
"Masya Allah, aku lupa, assalamualaikum wr wb sahabatku Hamzah, bagaimana kabarnya? Sepertinya harus aku bantu kau agar cepat selesai karena mengingat umur kita sudah mulai menua, hahahahahahahaha." kelakar Ahmad Fatihurakhman.
"Jangan kumat gilamu sahabatku, ini hampir selesai, tolong ambilkan ban serep di belakang." pinta Abi Hamzah.
Akhirnya selang beberapa lama untuk saling membantu akhirnya selesai juga mengganti ban mobil yang pecah itu.
"Karena kau sudah membantu sahabatku Ahmad Fatih, ikut lah ke rumahku dan jangan ada penolakan, faham kau!?" ucap Abah Hamzah sedikit memberi penekanan.
"Meskipun aku tak menolak pun kau tetap memaksa seperti saat kita masih di Pondok Pesantren dekat Universitas kita dulu, silahkan jalan duluan sahabatku, aku ikut dirimu di belakang." ucap Ahmad Fatih sambil membukakan pintu mobil untuk Abi Hamzah.
Selang beberapa lama akhirnya kedua sahabat tersebut sampai di sebuah Pondok Pesantren An-Nur milik Abi Hamzah, suasana asri mengingat kan Ahmad Fatih saat mengampu dan menimbva ilmu agama di sebuah pondok pesantren bersama Abi Hamzah hingga mereka berdua menikah dengan santriwati pondok tersebut, Abi Hamzah menikah dengan Umi Fatimah sementara Ahmad Fatih menikah dengan Zahra Khumaira.
"Assalamualaikum wr wb, silahkan duduk dulu sahabatku, Anas sini sebentar." Abi Hamzah memanggil anak laki-laki semata wayangnya.
" Waalaikumsalam wr wb, iya Abi, ada yang bisa Anas bantu?" Anas menunduk ke bawah untuk menghormati Abinya.
"Aisha sudah pulang? Terus tuh anak ngapain aja di kampus tadi?" ucap Abi Hamzah sambil membakar rokoknya.
"Alhamdulillah Abi, Aisha sudah pulang, itu siapa Abi?" sambil menatap ke arah Ahmad Fatihkhrahman dan Zahra Khumaira.
"Sahabat Abi yang laki laki sementara yang perempuan itu Zahra Khumaira sahabatnya Umi, beri salam ke mereka berdua Anas." pinta Umi Fatimah.
Anas pun mencium tangan Ahmad Fatih dan Zahra Khumaira.
"Lho Ning anaknya berapa? Tak kira perempuan lho." ucap Zahra ke Umi Fatimah.
"Jangan panggil Ning dong Zahra,anakku dua. yang pertama panggilanya Anas, oh ya bagaimana pun kamu juga Ning juga lho, masih ingat mereka berdua mengkhatamkan kitab Qurratu Al-Uyun untuk melamar kita berdua, mereka berdua keringat dingin mengkhatamkan kitab tersebut." balas Umi Fatimah sambil tersenyum ke arah Abi Hamzah.
Qurratu Al-Uyun, Referensi Membangun Rumah Tangga Bahagia
Kitab Qurratu Al-Uyun merupakan kitab secara khusus dan detail dalam menjelaskan tentang pernikahan dan kehidupan dalam berumah tangga adalah kitab yang ditulis oleh Imam Abu Muhammad Qasim Ibnu Ahmad Ibnu Musa Ibnu Yamun.
"Assalamualaikum wr wb, Abi Umi, dari pacaran ya? Gak ngajak Aisha sih." ucap Aisha sambil bermanja-manja disamping Umi Fatimah.
"Waalaikumsalam wr wb, kata siapa pacaran? Pasti kata kakakmu Anas, oh ya Aisha ini sahabatnya Umi dan beliau sahabatnya Abi." ucap Umi Fatimah sambil mengenalkan Ahmad Fatihkhurahman dan Zahra Khumaira sahabat nya.
"Assalamualaikum wr wb Om Tante, wah sahabatnya Umi dan Abi masih muda juga ya?" ucap Aisha sambil mencium tangan Ahmad Fatihkhurahman dan Zahra Khumaira bergantian.
"Jangan panggil Tante, panggil saja Mama, dan panggil dia Ayah, oh ya namamu siapa nduk?" tanya Mama Zahra membelai lembut jilbab Aisha.
"Aisha, kalau manggil Mama dan Ayah berarti orangtua Aisha bertambah dong, nanti jatah makan Aisha berkurang." ucap Aisha sambil merenggut manja.
Semua di ruang tersebut tertawa lepas mendengar ucapan dan tindakan Aisha yang persis anak kecil.
"Aisha, siapkan jamuan untuk sahabatnya Abi dan Umi, Abi mau ngobrol dengan mereka berdua." pinta Abi.
"Iya Abi ku sayang, tapi jangan ngobrolin Aisha lho nanti Aisha jadi bidadari lho." ucap Aisha sambil tersenyum ke arah Abi dan Umi nya.
"Masya Allah Hamzah, anakmu itu sungguh lucu persis kamu saat mengkhatamkan kita Ihya Ulumuddin bersamaku dulu." ucap Ayah Ahmad Fatihkhurahman.
"Alhamdulillah masih ingat juga kamu Fatih, bagaimana kabarnya Fatih junior? Kabarnya dia mau menikah, benar itu?" ucap Abi Hamzah.
Keheningan di ruangan tersebut mendadak terjadi saat Abi Hamzah menanyakan kabar anak dari sahabat nya. tersebut.
"Maaf Hamzah, sesuai janjiku saat dulu bersamamu, aku ingin menjadikan kamu besanku nantinya, tapi apakah kamu bersedia ber-besan denganku nantinya?" ucap Ahmad Fatih sambil menatap intens ke arah Abi Hamzah.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Siapakah anak dari Ahamad Fatih dan Zahra Khumaira? apakah Abi Hamzah
menerima khitbah dari sahabat nya tersebut?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
SENJA ROMANCE
Makasih kakak udah mampir di karya receh diriku🙏🙏🙏😊
2023-03-10
1
Seuntai Kata
Bagus ceritanya, sangat menarik juga 🙂.
2023-03-10
1
Seuntai Kata
Masya Allah, indahnya.
2023-03-10
1