“Ini sudah malam, apa yang sebenarnya sedang kau lakukan?” tanya lelaki itu sembari menghampiri wanita yang sejak tadi sedang sibuk menggunakan kekuatannya untuk menciptakan sesuatu yang entah apa. Malam semakin larut, dan dia masih belum juga tidur padahal putra kecilnya sejak tadi sudah terlelap dengan begitu tenang di ranjangnya.
Wanita yang dipanggilnya itu menoleh ke arah lelaki yang baru saja datang dan langsung duduk di sampingnya itu. Air muka wanita itu langsung berubah begitu menyadarinya datang dan langsung duduk di sampingnya. Dia menundukkan kepalanya dengan wajah gelisah. “Aku dengar perang benar-benar terjadi?”
“Darimana kau tahu?” Lelaki itu tampak terkejut mendengar apa yang baru saja terlontar dari mulut kakak iparnya itu. “Apakah kau mendapatkan kabar ini dari para ksatria?”
“Bukan, tapi aku tidak sengaja mendengar pembicaraanmu dengan Albern.”
“Kau… mendengar pembicaraan kami?” gumamnya dengan wajah yang lebih kaget lagi. Padahal dia pikir tidak ada seorangpun yang mendengarkan pembicaraannya dengan si kakek tua itu. Tapi tanpa disangka ternyata dia mendengar semuanya.
“Jadi, perangnya benar-benar sudah pecah?”
“Ya…” Dengan kepala tertunduk dia mengangguk pelan.
“Sudah aku duga, kepergianku dari Netherland tidak mungkin akan menyelesaikan masalahnya begitu saja. Aku tidak mungkin diam saja.”
“A-apa maksudmu? Jangan bilang kalau kau akan pergi dan membantu kakak berperang?”
“Aku tidak mungkin terus bersembunyi sementara suamiku membutuhkanku. Aku akan ikut berjuang dengannya.”
“Tidak! Kau tidak boleh pergi. Kalau kakak sampai tahu, maka dia akan marah besar padaku! Lagipula kalau kau pergi, bagaimana dengan Ez?”
“Aku sudah memikirkan semuanya dengan matang. Ez tidak akan aman selama dia berada di Underworld. Maka dari itu, aku ingin kau membawanya pergi ke Upper world. Lindungi dia sampai saatnya tiba, dan bagaimanapun caranya jangan sampai dia tertangkap.”
“Tidak! Itu akan terlalu beresiko, dan—“
“BRUCE! INI PERINTAH DARI RATUMU!” Wanita itu menekan kalimatnya. Membuat Bruce seketika terdiam tanpa suara. “Dengar, kau adalah pamannya, dan aku tahu kau pasti akan bisa melindunginya hingga saatnya tiba. Hingga ramalan itu terwujud. Maka dari itu, lindungilah dia, dan jaga dia. Aku meminta ini sebagai kakak ipar sekaligus ratumu.”
Bruce mengepalkan tangannya. Dia bukannya tidak mau membantu. Namun ini terlalu beresiko apalagi dia sudah dipercaya oleh kakaknya—Roland untuk menjaga kakak ipar dan keponakannya. Tapi apa yang dikatakan oleh kakak iparnya ada benarnya juga. Ezra tidak akan mungkin aman kalau terus berada di Underworld.
“Lalu, apa rencanamu selanjutnya setelah aku membawa Ez pergi ke dunia atas?” tanya Bruce akhirnya. Tidak ada pilihan baginya. Dia tidak mungkin menolak juga, apalagi kalau Serenity sudah menggunakan kekuasaannya sebagai ratu Netherland.
“Aku akan kembali ke kerajaan bersama dengan para ksatria dan membantu suamiku. Lalu… simpan ini baik-baik. Kelak, ketika dia sudah besar nanti, berikan ini pada Ez.”
“Ini… kalung kerajaan?” Bruce memandangi kalung batu safir yang baru saja diberikan oleh Serenity padanya.
“Kalung ini untuk melindunginya, dan agar suatu saat nanti semua orang mengenalinya sekaligus agar ini menjadi kenang-kenangan kalau suatu saat aku dan keluarganya gugur…” ujar Serenity. Bruce terdiam menggenggam kalung yang baru saja diberikan oleh wanita yang menjadi kakak iparnya itu.
Pats!
Ezra membuka kedua matanya spontan ketika dia mendengar suara seseorang yang memanggilnya. Bersamaan dengan itu, dia juga merasakan seseorang tengah mengguncang tubuhnya. Mencoba membangunkannya. Ezra langsung membuka mata begitu menyadari seseorang membangunkannya, dan hal pertama yang dia lihat ketika membuka mata adalah sosok wanita cantik yang kini memandanginya dengan wajah cemas. Bukan hanya itu, di samping wanita itu, dia melihat lelaki yang telah menyelamatkannya dari serangan burung bangkai.
“Anda baik-baik saja, yang mulia?” tanya Cedric dengan wajah cemas. Tidak kalah cemas dari Elara yang berdiri di sampingnya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments